SONI HERSONI
PENGERTIAN
Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan)
terbagi
• Masa zigot / mudigah: sejak konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu
• Masa embrio : umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
• Masa janin / fetus : umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan. Pada masa janin ada 2 periode :
• Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester
ke 2 kehamilan.
• Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.
Masa bayi / infancy (umur 0-12 bulan) terbagi:
1. Genetik Faktor
genetik akan mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan, kematangan
tulang, alat seksual dan saraf sehingga merupakan modal dasar dalam
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
2. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal yaitu saat janin berumur
4 bulan yang mana saat tersebut terjadi pertumbuhan cepat. Hormon yang
berpengaruh terutama hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan
oleh kelenjar pituitari. Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar
tiroksin yang berguna untuk metabolisma, maturasi tulang, gigi dan otak.
3. Faktor pra natal (selama kehamilan), meliputi ;
• Gizi, misal nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama
trimester akhir kehamilan.
• Mekanis, misal Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan kongenital misalnya club foot.
• Toksin, zat kimia, radiasi
• Kelainan endokrin
• Infeksi TORCH, penyakit menulat seksual
• Kelainan imunologi
• Psikologis ibu b. Faktor kelahiran / Persalinan Misal riwayat kelahiran dengan
vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma kepala pada bayi
sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
4.Faktor pasca natal Seperti halnya pada masa pranatal,
faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak adalah gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital,
lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio
ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-
obatan.
•
BERMAIN
• Toilet training
• Merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia toddler
• Latihan untuk bekemih dan defekasi adalah tugas anak usia toddler
• Pada tahap usia toddler , kemampuan sfingter uretra untuk mengontrol rasa ingin beerkemih dan
sfingter ani untuk mengontrol rasa ingin defekasi mulai berkembang
• Wong (2000) mengemukakan bahwa biasanya sejalan dengan anak mampu berjalan, kedua
sfingter tersebut semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi
• Sensasi untuki defekasi lebih besar dirasakan oleh anak, dan kemampuan untuk
mengkomunikasikannya lebih dahulu dicapai oleh anak, sedangkan kemampuan untuk mengontrol
berkemih biasanya baru akan tercapai sampai usia 4-5 tahun
• Toilet training pada anak merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalm
melakukan buang air kecil dan buang air besar. DST
Cara toilet training pada anak:
Teknik lisan
• Cara:pemberian instruksi pada anak dengan kata-kata
sebelum & setelah BAK/BAB
• Teknik ini mempunyai nilai yang cukup besar dalam
memberikan rangsangan untuk BAK/BAB
mengapa???
• persiapan psikologis anak semakin matang mampu
dengan baik BAB/BAK
Teknik modelling
• Cara: meniru untuk buang air besar atau
memberikan contoh
• Dampak jelek cara ini apabila contoh yang
diberikan salah kebiasaan yang salah
pada anak
Indikasi Kesiapan Orang Tua Untuk “Toilet
Training”
• Mengenal tingkat kesiapan anak untuk
berkemih/defekasi
• Ada keinginan untuk meluangkan waktu yang
diperlukan untuk latihan berkemih atau defekasi
• Tidak mengalami konflik atau stres kluarga yang
berarti
Kesiapan anak :
1. Fisik
• Usia 18 – 24 bulan, Pengontrolan saraf volunter spinkter ani
dan uretra
• Mampu untuk tetap kering (menahan BAK) selama 2 jam.
• Perkembangan ketrampilan motorik kasar : duduk, jongkok,
berjalan.
• Perkembangan ketrampilan motorik halus : mampu
membuka celana dan berpakaian.
2. Psikologis
• Mengenai adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
• Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non verbal mengindikasikan dorongan
untuk miksi atau defikasi.
• Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat tingkah laku dan mengikuti
pengarahan.
• Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang tua.
• Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 – 10 menit tanpa cerewet atau turun.
• Mengikuti tingkat kesiapan anak.
• Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu kesabaran dan pengertian.
• Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti : perceraian, pindah rumah,
mendapat adik baru atau akan berlibur.
• Memberi pujian jika anak berhasil.
•
3. Kesiapan mental
• Mengenal rasa yang datang
• Komunikasi secara verbal dan nonverbal
• Ketrampilan kognitif untuk mengikuti
perintah atau mengikuti orang lain
•
Petunjuk bimbingan usia 12-18 bulan
• Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi adanya perubahan tingkah laku dari toddler,
terutama negativistic dan ritualisme. Negativistic adalah perilaku yang bertentangan dengan
kebiasaaan.
• Mengkaji kebiasaan makan sekarang dan menganjurkan penyapihan dari botol secara bertahap,
serta meningkatkan pemasukan makanan padat.
• Menyediakan makanan kecil/selingan diantara 2 waktu makan dengan rasa yang disukai, serta
adanya jadwal waktu makan yang rutin.
• Mengkaji pola tidur malam, terutama kebiasaan minum malam memakai botol yang merupakan
penyebab utama gigi berlubang dan perilaku menunda yang memperlambat jam tidur.
• Menyiapakan orang tua untuk mencegah bahaya yang potensial terjadi di rumah, seperti
kecelakaan kendaraan bermotor dan bahaya/kecelakaan jatuh. Berikan saran yang sesuai untuk
pengamanan di rumah.
• Mendiskusikan kebutuhan akan adanya ketentuan-ketentuan atau aturan yang disertai dengan
disiplin yang lembut dan cara-cara yang mengatasi negativistic dan tempertantrum, serta
menekankan pada keuntungan yang positif dari disiplin yang tepat atau sesuai.
• Mendiskusikan mainan baru yang dapat mengembangkan motorik halus, motorik kasar, bahasa,
pengetahuan dan keterampilan social.
PETUNJUK BIMBINGAN USIA 18-24 BLN