Anda di halaman 1dari 39

Konsep Pertumbuhan dan

Perkembangan Anak

Lailil Fatkuriyah, S.Kep., Ns., MSN


Departemen Keperawatan Anak
STIKes dr. Soebandi Jember
Pokok Bahasan

1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
3. Ranah pertumbuhan dan perkembangan
4. Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Tumbuh = Kembang
Tumbuh ≠ Kembang
Definisi
Pertumbuhan (Growth)

Adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat


sel organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gr,
ons, kg), ukuran panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Adriana, 2013)

KUANTITATIF
Perkembangan (Development)

Bertambahnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan (Soetjiningsih, 2012).

KUALITATIF
Mengapa harus
dipelajari??

• Memberikan guideline untuk menilai perubahan fisik,


intelektual, sosial, dan emosional yang normal
• Mendeteksi defiasi dari normal
• Optimalisasi tumbuh kembang
• Penuntun bagi perawat dalam mengkaji tingkat fungsional
anak dan penyesuaiannya terhadap penyakit dan dirawat di
rumah sakit
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor genetik
Modal dasar dalam mencapai hasil akhir tumbuh kembang.
1. Berbagai faktor bawaan yang nomal dan patologik
2. Hormonal
terjadi sejak masa prenatal, yaitu janin usia 4 bulan. Hormon yang
berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan;
somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary dan hormon
tiroksin yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid.
3. Jenis kelamin
4. Suku atau bangsa
Faktor lingkungan
1. Faktor pranatal
Gizi saat hamil, infeksi, radiasi, stres, dan imunitas
2. Faktor intranatal/persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan
asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3. Faktor postnatal
Nutrisi, penyakit kronis, psikologis, cuaca, musim, sanitasi,
keadaan rumah, stimulasi, stres, lingkungan pengasuhan,
dan obat-obatan (Rusmil, 2008).
Periode Perkembangan Anak

No. Periode Subperiode Waktu


1. Pranatal a. Embrio Konsepsi -8 minggu
b. Fetus Fetus muda (8-28 minggu)
Fetus tua (28 minggu-lahir)
2. Postnatal a. Neonatus a. Lahir-28 hari
b. Bayi b. 1-12 bulan
3. Awal masa anak a. Toodler a. 1-3 tahun
b. Prasekolah b. 3-6 tahun
4. Pertengahan Usia sekolah 6-12 tahun
masa anak
5. Akhir masa anak a. Pubertas a. Perempuan : 10-11 tahun
b. Laki-laki:12-13 tahun
b. Adolescent Rata-rata 12-17 tahun
Arah Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Directional Trend
a. cephalocaudal/head to toe (mengangkat kepala dulu
kemudian diakhiri ekstremitas bawah)
b. Proximodistal/from the center to outward (mengerakkan
anggota yang paling dekat dengan jantung kemudian anggota
tubuh yang jauh, contoh: menggerakkan bahu dulu baru jari-
jari)
c. Mass to spesifik/ simple to complex (dari kemampuan yang
sederhana dulu baru kemampuan yang kompleks, contoh
melambaikan tangan dulu baru memainkan jari-jari.
2. Sequential Trend
a. Semua dimensi pertumbuhan dan perkembangan dapat
diketahui melalui urutan dari masing-masing tahap
pertumbuhan dan perkembangan
b. Masing-masing fase dipengaruhi oleh fase sebelumnya
c. Dapat diprediksikan: waktu tumbuh kembang dapat
diperkirakan (telungkup-duduk-berdiri) tetapi kecepatan
tumbuh kembang tidak sama/sangat individual.
Paling cepat: sebelum dan sesudah lahir, berangsur turun
sampai dengan masa awal anak. Lambat pada
pertengahan masa anak dan cepat lagi saat masa remaja
PARAMETER PERTUMBUHAN
1. Berat Badan
Tabel Penambahan Berat Badan
No. Umur Berat Badan
1. Bayi Baru Lahir Rata-rata 3000g sd 3500 g
2. Minggu I Berat badan turun s/d 10% dari BBL
(merupakan keadaan fisiologis)
3. Akhir Minggu I s/d hari ke 10-14 BB meningkat seperti BB lahir
4. Triwulan I Kenaikan BB 150-250g/minggu
5. Triwulan II Kenaikan BB 500-600g/minggu
6. Triwulan III Kenaikan BB 300-450g/minggu
7. Triwulan IV Kenaikan BB 250-350g/minggu
8. 5 bulan 2X BB Lahir
9. 1 tahun 3x BB Lahir
10. 2-2.5 tahun 4 x BB Lahir
2. Tinggi Badan
Tabel Penambahan Tinggi Badan

No. Umur Tinggi Badan


1. Dalam rahim Cepat
2. Setelah lahir Lambat
3. 4 tahun 6cm/tahun
4. 8 tahun Konstan
5. 10-11 tahun 4 cm/tahun
6. 13-15 tahun 12 cm/tahun
7. 18 tahun Berkurang sampai berhenti
3. Lingkar Kepala
Lingkar kepala berkaitan dengan isi otak, saat tulang kepala belum menutup
masih mungkin volume otak bertambah besar. Perkembangan otak tergantung
dari makanan yang bergizi dan stimulasi lingkungan.
Tabel Penambahan Lingkar Kepala

No. Umur Lingkar Kepala


1. Waktu lahir 25% otak dewasa
2. 1 tahun 50% otak dewasa
3. 2 tahun 75% otak dewasa
4. 3 tahun 90% otak dewasa
5. LK Bayi baru lahir 32-38 cm
6. LK pada usia 6 bulan 40 cm
7. LK pada usia 1 tahun 45-47 cm
8. LK pada usia 3 tahun 50 cm
9. LK pada usia 10 tahun 53 cm
10. LK dewasa 55-58 cm
PARAMETER PERKEMBANGAN
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyebutkan
aspek-aspek perkembangan yang dapat dipantau meliputi motorik
kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta
sosialisasi dan kemandirian.
1. Motorik kasar
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot
besar, seperti duduk, berdiri, dsb

2. Motorik halus
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat seperti menjimpit, menulis, dsb
3. Kemampuan bicara dan bahasa
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,
mengikuti perintah dsb

4. Sosialisasi dan Kemandirian


Adalah aspek yang berhubungan dengan kemandirian anak (makan
sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan
ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya
FASE-FASE PERKEMBANGAN MENURUT BEBERAPA
AHLI

1. Perkembangan Psikososial Erik Erikson


2. Perkembangan Psikoseksual Sigmund Freud
3. Perkembangan Psikointelektual Jean Piaget
Perkembangan Psikososial

1. Periode infant/0-1 tahun (Trust vs Mistrust)


Kehidupan ekstrauterine seorang bayi bergantung pada orang
dewasa di lingkungan terdekatnya. Sehingga lingkungan perlu
melindungi dan menciptakan rasa aman dan dapat dipercaya.
Perawatan yang kurang memadai atau tidak menetap dapat
mengembangkan rasa tidak percaya.
Gangguan fase ini dapat menimbulkan perasaan ketakutan, sulit
makan, dan sifat melekat pada ibu.
2. Periode toodler/1-3 tahun (Autonomy vs Shame/doubt)
Anak mulai dapat mengatur dirinya sendiri, jika hasilnya baik
akan meningkatkan kontrol diri. Bila pada fase ini kebutuhan
tidak dapat dipenuhi dengan baik maka akan timbul perasaan
malu, ragu-ragu, temper tantrum, paranoid.
3. Periode pre-school/3-6 tahun (Initiative vs Guilty)
Ciri pada fase ini adalah banyak berinisiatif, rasa ingin tahu besar,
sering bertanya, banyak bicara, aktif bermain, bekerja, aktif di
luar rumah.
Konflik akan timbul ketika anak merasa tidak mampu kemudian ia
dicela.
Bila pada fase ini terdapat hambatan akan timbul kesulitan
belajar, pasif, takut, dan kurang inisiatif.
4. Periode sekolah/6-12 tahun(Industry vs Inferiority)
Ciri pada fase ini anak ingin dilibatkan dalam aktivitas karena
anak ingin menghasilkan sesuatu. Anak mulai belajar aturan dan
kompetisi. Jika fase ini terganggu akan timbul rasa tidak percaya
diri, tidak mampu, inferior, dan takut terhadap kompetisi.
5. Periode remaja (Identity vs Role confusion)
Bila terdapat gangguan pada masa ini anak akan mengalami bingung
peran
Ada 4 cara untuk memperoleh identitas diri:
1. Menerima body image
2. Menetapkan akan menjadi manusia macam apa
3. Membuat keputusan akan karirnya
4. Memperoleh kebebasan dari orang tua
Perkembangan Psikoseksual

1. Periode infant/0-1 tahun (Fase oral)


Sumber kepuasan dan kenikmatan terletak di mulut. Rangsangan
lapar dan semua benda yang dapat dimasukkan ke mulut dapat
menjadi sumber kepuasan. Dibagi dalam 2sub masa:
No. Sub Masa Perkembangan
1. Ketergantungan Pemenuhan kepuasan tergantung penuh pada
Oral orang lain.
Bila pada fase ini kepuasan tidak terpenuhi maka
timbul perilaku menggigit kuku, menggigit ibu jari.
2. Agresifitas oral Dimulai pada saat terjadi pertumbuhan gigi,
aktifitas yang dapat memuaskan adalah menggigit.
Bila apada masa ini kepuasan tidak terpenuhi akan
timbul ucapan-uapan agresif baik terbuka maupun
terselubung.
Perkembangan Psikoseksual

2. Periode toodler/1-3 tahun (Fase anal)


Sumber kenikmatan terletak di anus. Dibagi dalam 2sub masa:
No. Sub Masa Perkembangan
1. Pengeluaran Pada masa ini anak akan merasa puas jika dapat
kotoran mengeluarkan kotoran. Bila pada masa ini
pemenuhannya terganggu maka pada saat dewasa
akan bersikap masa bodoh, tidak rapi,
serampangan, dan serabutan.
2. Penahanan Kotoran Pada masa ini anak akan merasa puas jika dapat
menahan kotoran. Tidak terpenuhi kepuasan pada
masa ini akan timbul sikap kaku, keras kepala,
kerapian dan keteraturan yang berlebihan.
Perkembangan Psikoseksual
3. Periode pre-school/3-6 tahun (Fase phallic)
Pusat kenikmatan terletak di alat kelamin. Pada fase ini anak mulai
perhatian terhadap perbedaan laki-laki dan perempuan
No. Jenis Kelamin Perkembangan
1. Anak laki-laki Anak laki-laki cinta pada ibu (oedipus complex) tetapi
terhalang karena ada ayah, sehingga timbul perasaan
negatif pada ayah. Selanjutnya, anak akan takut pada
ayah karena merasa akan dikastrasi (Castration anxiety)
kemudian dia akn mengidentifikasi dan imitasi tokoh
ayah. Jika terganggu pada masa ini akan mengalami
homoseksualitas.
2. Anak Lebih sulit dijelaskan, anak perempuan cinta ayah tetapi
perempuan terhalang oleh ibu, kemudian merasa terhukum karena
alat kelamin yang kecil. Anak juga merasa iri pada anak
laki-laki (penis envy) kemudian mengidentifikasi dan
imitasi tokoh ibu. Jika pada masa ini terganggu maka akan
timbul sifat lesbian.
4. Periode school/6-12 tahun (Fase latent)
Pada fase ini masa tenang: tidak aktif
5. Periode remaja (Fase genital)
Pusat kenikmatan terletak pada alat kelamin dan daerah-daerah erogen.
Timbul cinta pada lawan jenis.
Perkembangan Psikointelektual
1. Periode infant (Fase sensori motorik)
No. Umur Perkembangan
(bulan)
1. 0-1 Adanya reflek primitif
4 Reaksi pengulangan pertama, aktifitas yang dapat
memberi kepuasan akan diulang-ulang (pada
umumnya berasal dari aktifitas tubuhnya sendiri)
4-10 Reaksi pengulangan kedua, obyek aktifitas berasal dari
luar tubuh

Tugas perkembangan fase ini:


Belajar memakan makanan yang keras
Belajar berbicara
Berjalan
2. Periode toodler (Fase preoperasional)
Ciri pada fase ini adalah sifat egosentris dan belum mampu
berpikir dari sudut pandang orang lain.
Tugas perkembangan fase ini:
Belajar toilet training
Belajar otonomi
Belajar independent
3. Periode pre-school (Fase preconceptual)

No Sub Masa Perkembangan


.
1. Preconceptual Anak masih egosentris
(2-4 tahun)
2. Berpikir intuitive Pola pikir didasarkan pada penampakan obyek,
(4-7 tahun) daya nalar masih kaku, masa transisi dari
egosentris ke lingkungan. Sukar dibelokkan, sering
bandel, tidak dapat dipaksa, dan emosi yang
memuncak.

4. Periode school (Konkrit operasional)


Ciri pada fase ini adalah anak berpikir lebih logis dan terarah,
dapat menggolongkan dan mengorganisasi fakta. Anak sudah
mampu berpikir dari sudut pandang orang lain. Dapat mengatasi
persoalan dengan persepsinya.
5. Periode remaja (Formal operasional)
Ciri pada masa ini anak lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan
diri. Anak juga dapat berpikir abstrak dan dapat menyimpulkan
dengan logis.
Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi konsep dir remaja
yaitu:
1. Usia kematangan
2. Penampilan diri
3. Kebutuhan seks
4. Nama dan julukan
5. Hubugan keluarga
6. Teman-teman sebaya
7. Kreatifitas
8. Cita-cita
Cara deteksi dini gangguan tumbang
DDST
Referensi
• Burn, C.E., Dunn, A.M., Brady,M.A., Starr N.B., Blosser C.G. (2013). Pediatric Primary
Care. 5th edition. Saunders: Elsevier Inc.
• Ball, J.W., Bindler, R.C., and Cowen, K.J., (2010). Child Health Nursing. Partnering with
children and families (second edition). New Jersey, Pearson Education Ltd.
• Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2013). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
• Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2014). Wong’s Nursing Care of Infant and Children.
10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
• Marcdante K.J., Kliegman R.M., Jenson H.B., Behrman R.E. , IDAI (2014) Nelson Ilmu
Kesehatan Anak Esensial, Edisi Indonesia 6. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
• Mott, S.R. et,al, (1990). Nursing Care of Children and Families. Redwood city : Addison
Wesley.
• Pillitteri, A., (1999). Maternal & Child Health Nursing : Care of The Childbearing &
Childrearing Family. Third Edition. Philadelphia : J.B. Lippincott.
• Pott, NL. and Mandleco, BL., (2002). Pediatric Nursing : Caring for Children and Their
Families. United State : Thomson Learning.

Anda mungkin juga menyukai