Anda di halaman 1dari 92

TUMBANG, BERMAIN,

ANTISIPATORY
GUIDANCE , KEAMANAN
PADA ANAK

Tim Departemen Keperawatan Anak


1
TUMBUH
KEMBANG
ANAK
Tim Departemen Keperawatan Anak
2
PENGERTIAN
Pertumbuhan :
- adalah suatu peningkatan jumlah & ukuran
(Whaley & Wong)
- adalah bertambahnya ukuran seluruh badan / bagian- bagiannya
(Jelli,1994).
- Pertumbuhan Berkaitan Dgn Masalah Perubahan Dlm : Besar ,
Jumlah, Ukuran organ maupun individu yg bisa diukur dalam
ukuran Berat, Panjang, Umur Tulang dan Keseimbangan
metabolik (Soetjiningsih, 2014)
Perkembangan :
- Adalah bertambahnya kemampuan dlm struktur & fungsi tubuh yg
lebih kompleks dlm pola yg teratur & dpt dira-malkan sebagai hasil
dari proses pematangan (Soetjiningsih,2014)
- Adalah bertambahnya keterampilan sebagai hasil dari makin
kompleknya bagian tubuh & fungsi2nya (Jell,1994)
- Adalah bertambahnya kemampuan (Skill), Struktur &
fungsi tubuh yang lebih komplek. (FKUP,2005)
3
FAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI
TUMBANG ANAK
1. Faktor Genetik
2. Faktor Lingkungan
* Faktor Eksternal :
a. Lingkungan Pranatal : Gizi, Mekanis,Toxin, DM, Radiasi, Infeksi
TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simplek),
Anoksia embrio krn ggn fungsi placenta, Psikologi Ibu
b. Pengaruh Budaya Lingkungan
c. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga  spt: pekerjaan, pendidikan
d. Nutrisi
e. Iklim dan Cuaca
f. Posisi Anak dlm keluarga
g. Olah Raga / Latihan Fisik

* Faktor Internal:
a. Pengaruh Hormonal  H. Somatotropik
(Growth hormone), H. Tyroid, dan H. Gonadotropin.
4
b. Pengaruh Emosi
TAHAPAN TUMBUH & KEMBANG
1. Periode Prenatal (konsepsi s/d Lahir)
a. Trimester I : Pertumbuhan organ2 tubuh (masa embrio)
b. Trimester II : Perkembangan fungsi alat2 tubuh
c. Trimester III : Penambahan BB dengan BB 700 gr pada akhir
trimester II 200 gr/mg, menjadi 3000- 3500 gran
2. Periode Postnatal
1) . Periode Infancy (Lahir s/d 12 bulan)
a. Neonatus (lahir s/d 28 hari) :
* Masa Neonatal Dini : 0 – 7 hari
* Masa Neonatal Lanjut : 8 – 28 hari
b. Infancy (1-12 bln)
2) Periode Early Childhood (1s/d6 th)  Masa Kanak-Kanak Awal
a. Toddler (1-3 th)
b. Pra Sekolah (4-6 tahun)
5
TAHAPAN TUMBUH & KEMBANG

3). Periode Middle Childhood ( 6 s/d 12 th)


 Masa Kanak2 Pertengahan
4. Periode Later Childhood (12 s/d 18 th) / 11-21 th
Masa Kanak-Kanak Akhir

Pra Pubertas : 12 - 13 thn Pra Remaja : 10-13 thn


Adolescents : 13 – 18 thn Remaja : 13-18 tahun
Remaja Akhir : 18-21 tahun

6
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Perkembangan menimbulkan perubahan  setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi

2. Pertumbuhan & Perkembangan pada tahap awal


menentukan perkembangan selanjutnya  anak tdk
bisa berdiri jika pertumbuhan kaki & bagian tubuh
lain yg terkait dgn fungsi berdiri anak terhambat.

3. Pertumbuhan & Perkembangan mempunyai


kecepatan yang berbeda-beda.

4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan 


anak sehat bertambah umur bertambah BB, TB
serta kepandaiannya.
7
Lanjutan ….Ciri Tumbang Anak

5. Perkembangan mempunyai Pola Yang Tetap 


Perkembangan Fungsi organ tubuh terjd menurut
dua hukum yang tetap, yaitu:
a. Pola Sefalokaudal = Perkembangan terjadi lebih
dulu di daerah kepala, lalu menuju ke arah
kaudal / anggota tubuh
b. Pola Proksimodistal = Perkembangan terjadi
lebih dulu didaerah Proksimal lalu berkembang
kebagian Distal.
6. Perkembangan memiliki Tahap Yang Berurutan 
Perkembangan anak mengikuti Pola Yang Teratur
& Berurutan. Tahap2 tsb tidak bisa terbalik.
Anak harus bisa berdiri sebelum berjalan.
8
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN (1)
1. Perkembangan Intelektual / Cognitif  Piaget
1. Fase Sensorimotor (Lahir - 2 th),
2. Fase Pre Operasional (2 – 7 / 8 th),
3. Fase Concrete Operasional ( 7 / 8-11th),
4. Fase Formal Operasional ( 12-Dewasa)
2. Perkembangan Psikososial  Erik Erikson
 1. Percaya Vs Tidak Percaya (0 – 1,5 th),
2. Otonomi Vs Rasa malu & Ragu (1,5 - 3 th),
3. Inisiatif Vs Rasa bersalah (3-6 th)
4. Industri Vs Inferioritas (6-12 thn),
5. Identitas Vs Difusi Peran (12 – 18 thn),
6. Intimacy Vs Isolasi (20 – 40 thn),
7. Generativity Vs Stagnation (40-60 thn),
8. Integrity Vs Despair ( > 60 thn)

9
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN (2)
3. Perkembangan Psikosexual Sigmun Freud
1. Fase Oral (Lahir – 1 th),
2. Fase Anal (1 – 3 th),
3. Fase Phallic (3 – 5 th),
4. Fase Latent (5 – 12 th),
5. Fase Genital (>12Th /12 Th Keatas atau 12-18 th)

4. Perkembangan Moral  Kohlberg


1. Fase Pre Conventional (4 - 10 tahun),
2. Fase Conventional (10 - 13 tahun),
3. Fase Post Conventional (13 th sampai meninggal)

10
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (1)
Meliputi 5 Fase  Sigmun Freud

1. Fase Oral : Lahir – 1 tahun


(Lahir s/d 12-18 bln)  Masa Bayi
Sumber utama Kepuasan & kenikmatan  Mulutnya
(+)  - Menghisap, - Menelan, - Memainkan bibir, - mengunyah,
Berbicara
(- )  - Menggigit, - Mengeluarkan air liur, - Marah, - Menangis,
bila tidak ada ASI, anak akan puas dengan memasukan
jari tangannya kemulut.
Utk memuaskan kebutuhan ini Dikemudian hari dilakukan melalui
aktivitas mengunyah permen karet, merokok, makan berlebihan.

Tugas Ibu  Penuhi fase Oral dengan sabar

11
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (2)
 Sigmun Freud

2. Fase Anal : 1 – 3 tahun /


(12-18 bln- 3 thn)  Masa Todler
Pusat Kenikmatan Bagi Anak  Di daerah Anus
t/u saat BAB.
Tugas Ibu :

Paling tepat mengajarkan disiplin pd anak termasuk


Toilet Training (Mengontrol Eliminasi), Menanamkan
konsep bersih, Ketepatan waktu, Kontrol diri, Belajar
Bab/Bak sendiri .
Anak sudah mampu bertanggung jawab atas beberapa
kegiatan tertentu
12
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (3)
 Sigmun Freud

3. Fase Falik : 3 – 6 tahun  Pra Sekolah


3 - 5 tahun
Pusat Kepuasan Anak Pada daerah kelamin
* Manipulasi genitalia menghasilkan Sensasi yang
menyenangkan
* Anak Tertarik & Dekat dgn orang tua lawan jenis
- Oedipus Komplex  Anak mencintai ibunya
- Electra Complex  Cemburu krn tdk punya penis
* Bersaing dgn orang tua yang sama jenis sex nya
(+)  Egosentris (sifat keakuan), Sosial Interaksi
(- )  Mempertahankan keinginan
13
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (4)
 Sigmun Freud
4. Fase Latent : 6 –12 tahun /
(6 th-Pubertas) / 15-12 th  Sekolah
- Fase ini adalah fase tenang
- Orientasi Sosial keluar rumah  Senang bermain
- Perkembangan pesat aspek motorik & kognitif
- Pertumbuhan intelektual dan Sexual
- Ketertarikan sexual mungkin disublimasi melalui
bermain yang giat & perolehan keterampilan. 
Penggunaan koping anak
- Banyak teman & banyak bergaul dg teman sejenis
 disebut Periode homosexual alamiah
- Anak cari figur ideal orang dewasa yg jenis
kelamin nya sama dengannya
14
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (5)
 Sigmun Freud
5. Fase Genital: > 12Th / 12 Th Keatas
atau Pubertas sampai Masa Dewasa.
- Alat Reproduksi sudah mulai matang
- Pusat kepuasan & kesenangan sexual  Ada pada
Genitalia /daerah kelamin.
- Penentuan identitas
- Rasa cinta pada keluarga dialihkan ke orang lain
yang berlawanan jenis
- Belajar tidak bergantung pada orang tua
- Bertanggung jawab pada diri sendiri
- Intim dan mulai ada cinta dengan lawan jenis

15
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (1)
( Meliputi: 8 Tahap Perkembangan ) ( Erik Erikson)

1. Percaya Vs Tidak Percaya (Lahir – 1th)


/ 0 – 1,5 th Bayi
- Interaksi ibu/pengasuh & Bayi ada kepuasan utk
makan & mengisap, Rasa hangat & nyaman, Cinta &
aman 
(+) Menghasilkan Kepercayaan
( -) Bayi jadi curiga, penuh rasa takut & tidak Percaya,
ditandai dengan makan, tidur & eliminasi yang buruk.
- Respon ortu sangat mempengaruhi terbentuknya
rasa percaya
- Perlu hubungan harmonis, dlm pemenuhan kebutuhan
dasar bayi baik fisik, psikilogis, dan sosial.

16
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (2)
( Meliputi : 8 Tahap Perkembangan ) ( Erik Erikson)

2. Otonomi Vs Rasa Malu & Ragu2  (1-3 th) /


1,5-3 th  Toddler
- Peningkatan kemampuan utk mengontrol fungsi tubuh /
kontrol dirinya, & lingkungannya.
- Menyadari kemampuan & kekuatannya
- Bergerak sesuai kemauannya
- Mengembangkan Kemandirian
- Anak bangga & percaya diri
- Melakukan hal2 yg ingin dilakukannya sendiri dg
kemampuan yang dimilikinya
- Bila Anak banyak dibatasi /dilarang mengerjakan apa
yang ingin dilakukannya, maka timbul Rasa Malu &
Ragu (misal : Tidak mampu menyatakan keinginan)

Otonomi = memiliki kemandirian & mengatur dirinya


17
sendiri
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (3)
( Meliputi : 8 Tahap Perkembangan) ( Erik Erikson)

3.Inisiatif Vs Rasa bersalah (3-6 th)Pra sekolah

- Anak mengembangkan inisiatif (btk perilakunya banyak


bertanya2, banyak niru perbuatan orla), mencoba hal-hal
baru  mandi, membereskan mainannya sendiri)
- Banyak ingin tahu segala sesuatu
- Anak mulai melibatkan diri dalam aktivitas bersama
- Identifikasi dgn ortu yg sama jenis kelamin
- Perilaku anak ditandai sbagai ssuatu yg kuat & imajinatif
- Kemampuan u/menghasilkan ssuatu sbagai prestasinya
- Adanya pembatasan dari ortu terhadap inisiatif anak 
Timbul rasa bersalah dari anak bila melakukan aktivitas
yg berlawanan dgn ortu.
18
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (4)
( Meliputi: 8 Tahap Perkembangan ) ( Erik Erikson)

4. Industri Vs Inferioritas (6-12 tahun) 


Berkarya Vs Rasa Rendah diri  Usia sekolah
- Anak siap utk meninggalkan rumah atau orang
tuanya dalam waktu terbatas
- Anak demontrasi keterampilan & produksi benda2,
dpt memfasilitasi perkembangan perasaan sukses
- Belajar bersaing (Kompetetif) & dpt bekerjasama
- Menggunakan waktu dengan efektif
- Identifikasi terhdp gurusikap guru ditiru,
- Menyelesaikan tugas sampai dengan tuntas &
bertanggung jawab
- Rasa inferior/ rendah diri akan berkembang bila
tdk berhasil memenuhi tuntutan2 dari lingkunganya.
19
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (5)
( Meliputi : 8 Tahap Perkembangan ) ( Erik Erikson)

5. Identitas Vs Difusi (kebingungan Peran) =


(12 – 18 thn) Remaja
- Mencari identitas diri sendiri (dlm seksual, umur, pekerjaan)
- Peran Ortu Pelindung &Sumber nilai utama menurun
- Pengaruh (Peran) kelompok & teman sebaya meningkat kuat
- Remaja memilih orang dewasa  krn dianggap penting &
dipercayai utk berpaling saat kritis.
- Pendapat remaja perlu dihargai sehingga akan merasa diakui
keberadaannya
- Gagal mengembangkan identitas diri bisa mengarah ke
bingung peran
- Mampu mandiri & punya rencana masa depan yang realistis
- Alat Reproduksi sudah mulai matang
- Ketdkmampuan mengatasi konflik
20
C. TEORI PERKEMBANGAN INTELEKTUAL /
COGNITIF  Piaget (1)
Meliputi 4 Fase :

• Fase Sensorimotor (Lahir- 2 tahun)


- Mengembangkan kemampuan berdasarkan
indranya atau melalui aktivitas sensori dan
motorik
- Sudah mulai uji coba
- Semua gerakan diarahkan ke mulut, karena
rasa keingintahuan anak terhdp apa yang
dilihatnya, didengar, & disentuh nya.
Gerakan tsb menunjukkan sifat egosentris
(Keakuan) dari fikiran anak. 21
C. TEORI PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL / COGNITIF  Piaget (2)
2. Fase Pre Operasional (2 – 7/8 tahun)
- Egosentris  sifat keakuan, Tdk mikirin orang
lain.
- Berfikir Nyata  Terlihat, Terdengar
- Sifat Fikiran Transduktif ( menganggap semua
sama, mis: Pria yg ada di keluarga adalah ayah
sehingga semua pria dianggapnya ayah.
- Fikiran Animisme (selalu memperhatikan
adanya benda mati), misal: Anak terbentur
meja (benda mati) maka anak akan memukul
meja tersebut.
22
C. TEORI PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL / COGNITIF  Piaget (3)
3. Fase Concrete Operasional ( 7/8 – 11 tahun)
- Mulai mengenal angka-angka
- Mulai berfikir Absrtak
- Memandang sesuatu secara realistis & mempunyai
anggapan yg sama dg orang lain, namun blm sampai
pada fikiran dlm membuat konsep/ hipotesis.
- Sifat egosentris sudah mulai berkurang, krn anak
mempunyai pengertian tentang keterbatasan dirinya
sendiri.
- Apa yang dilihat mulai dapat dimengerti
- Bekerja sama

23
C. TEORI PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL / COGNITIF  Piaget (4)

4. Fase Formal Operasional ( 12 s/d


Dewasa),
digunakan selama kehidupan
- Berfikir logis
- Bisa Adaptasi Fleksibel
- Teori / Argumentasi
- Dapat menyarankan solusi utk pemecahan
masalah

24
TEORI PERKEMBANGAN MORAL
(KOHLBERG)
Terdiri dari 3 Tingkat Moralitas :
1.Pra Konvensional /Premoral ( Lahir-9 tahun)
- Mengenal prilaku moral yg dapat diterima secara sosial.
- Kontrol didapatkan dari luar

2. Konvensional (9-13 tahun)


- Kontrol didapat dari dalam,
- Sering berkeinginan untuk menyenangkan & membantu orang lain
- Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik

3.Pasca Konvensional (13 tahun sampai meninggal)


- Prinsip moral digunakan dlm mematuhi atau meninggalkan aturan
- Pengarah kontrol dari dalam
- Sikap Menghargai martabat
- Berhati-hati untuk tidak melanggar hak & kehendak orang lain.
25
Beberapa sikap Ortu yg perlu diperhatikan
sehubungan dgn perkembangan moral anak
:
1. Konsisten dlm mendidik anak
2. Sikap orang tua dalam keluarga dpt mempengaruhi
perkembangan moral anak melalui proses peniruan
(imitasi). Sikap yg sebaiknya dimiliki ortu yaitu: sikap kasih
sayang, keterbukaan, musyawarah, dan konsisten
3. Penghayatan dan pengamalan agama yg dianut  ortu
mrpkn panutan bagi anak termasuk dlm mengamalkan
ajaran agama. Bila ditanamkan nilai agama yg baik maka
akan mengalami perkembangan moral yg baik.
4. Sikap konsisten orang tua dlm menerapkan norma
Ortu yg tdk menginginkan anaknya berbohong/tdk jujur
maka mereka hrs menjauhkan dirinya dari perilaku tsb.
26
KEBUTUHAN DASAR ANAK
TUMBANG

• Asuh (Kebutuhan Fisik-Biomedis)


• Asih (Kebutuhan emosi dan Kasih sayang)
• Asah ( Kebutuhan Stimulasi )

27
28
EMPAT BIDANG KEMAMPUAN PERKEMBANGAN
YG HARUS DIPANTAU & DISTIMULASI

1. Kemampuan Gerak Kasar, yaitu kemampuan


melakukan gerakan yg tampak jelas (merangkak,
berjalan, berlari, melompat, dsb).

2. Kemampuan Gerak Halus, yaitu kemampuan


melakukan gerakan halus dan memerlukan
kecermatan (mengancingkan baju, mengerlingkan
mata, dsb)

3. Kemampuan berbicara, bahasa dan kecerdasan

4. Kemampuan bergaul dan mandiri


29
Stimulasi Tumbuh Kembang
Balita dan Anak Prasekolah
* Stimulasi adalah kegiatan merangsang
kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal.
* Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi secara
rutin, sedini mungkin & terus menerus dlm setiap
kesempatan.
* Stimulasi Tumbang anak dilakukan oleh ibu & ayah,
pengasuh anak, anggota keluarga lain
* Kurangnya stimulasi dpt menyebabkan penyimpa-
ngan tumbang anak.
30
PRINSIP-PRINSIP MELAKUKAN
STIMULASI PERKEMBANGAN
1. Sebagai ungkapan rasa cinta dan kasih sayang
2. Bertahap, berkelanjutan & mencakup 4 bidang kemampuan
perkembangan
3. Dimulai dari tahapan perkembangan yg telah dicapai anak
4. Dilakukan dgn wajar, tanpa paksaan, hukuman/bentakan
5. Anak selalu diberi pujian atas keberhasilannya
6. Alat bantu stimulasi bila dibutuhkan, dicari yg sederhana &
mudah didapat.
7. Suasana dibuat segar, menyenangkan, bervariasi.

31
TIGA (3) PERIODE
PERTUMBUHAN CEPAT

1. Masa Janin
2. Masa Bayi 0 – 1 tahun
3. Masa Pubertas
(Soetjiningsih,1995)

32
PERKEMBANGAN BALITA
Usia 0-3 bulan Usia 3-6 bulan Usia 6-9 bulan
- Belajar mengangkat - Berbalik dari telungkup - Duduk (Sikap tripoid
kepala ke terlentang sendiri)
(45 derajat) - Mengangkat kepala 90 - Merangkak, meraih
- Mengikuti objek derajat mainan, atau medekati
dengan mata - Mengangkat dada seseorang
- Melihat muka orang dengan bertopang - Memindahkan benda
dengan tersenyum tangan dari satu tangan ke
- Terkejut terhadap - Mulai belajar meraih tangan
suara benda yang ada dalam lainnya
- Mengenal ibunya jangkauannya - Memegang benda kecil
dengan penglihatan, - Berusaha memperluas dengan ibu jari dan
penciuman, pandangan telunjuk
pendengaran, kontak - Mengarahkan matanya - Bergembira dengan
- Mengoceh spontan pada benda kecil melempar benda
atau bereaksi dengan - Tertawa, menjerit - Mengeluarkan kata
mengoceh karena gembira / diajak tanpa artinya, ma , ba
- Menahan benda yang bermain. - Mengenal muka
ada dalam genggaman - Tersenyum bila melihat anggota keluarga,
mainan lucu, gambar takut pada orang
pada saat bermain lain
- Bermain tepuk tangan /
ciluk ba
PERKEMBANGAN BALITA (1)
Usia 9 - 12 Usia 12 - 18 Usia 18-24
bulan bulan bulan
- Merangkak, kadang - Berjalan, lari - Menyusun kubus 3-4
berdiri - Bicara 3-6 kata buah, menyusun
- Dapat berjalan - Menyusun 2-4 kubus letak kubus
dengan dituntun - Menggelindingkan - Dapat menjawab bila
- Mengulang, bola ditanya, mis: “ini apa”
menirukan bunyi - Belajar makan akan dijawab “bola”
yang di dengar minum sendiri - Dapat naik kursi
- Bicara 2-3 suku kata - Membantu / tanpa pertolongan,
- Mengexploitasi menirukan berjalan menuruni
sekitar, ingin tahu pekerjaan rumah anak tangga
- Ingin menyentuh apa tangga, - Berdiri dengan baik
saja, memasukkan memasukkan kubus walau sambil
benda ke mulut di kotak membawa mainan
- Memperlihatkan rasa
cemburu
PERKEMBANGAN BALITA (2)
Usia 2 – 3 Usia 3 – 4 Usia 4-5 Usia 5-6
Tahun Tahun Tahun Tahun
- Bermain & - Berdiri 1 kaki - Meloncat dgn 1 kaki - Berjalan lurus, naik
menendang bola - Belajar berpakaian, - Menari sepeda,
sambil berlari membuka kancing - Menggambar orang
3 anggota badan menangkap bola
- Meminta atau - Menggambar garis - Menyebutkan 4 kecil
menunjukkan silang kegiatan, bicara
makanan - Mengenal 2-4 - Lawan kata
mudah dimengerti - Mengartikan 7 kata
- Meniru pekerjaan warna - Menghitung jari
orang lain - Bicara baik - Menyebut hari - Menyebutkan
- Alat perlengkapan - Menyebut nama, - Minat pada kata kegunaan alat
makan-minum dari umur, tempat baru, bertanya - Menghitung 5 - 10
plastik - Mengenal sisi atas, - Membedakan - Menggambar orang
- Dapat membedakan bawah, depan ukuran, bentuk
- Berpakaian , gosok lengkap
mainan kubus - Mendengarkan gigi tanpa bantuan - Simpati, Mengikuti
cerita aturan permainan
- Bermain dengan
anak lain - Berpakaian lengkap
- Berjalan sendiri ke sendiri
tetangga
- Rasa sayang
BEBERAPA GANGGUAN
TUMBUH KEMBANG
Beberapa gangguan Tumbuh Kembang yang sering
ditemukan :
1. Gangguan bicara dan bahasa  kurangnya stimulasi
akan dpt menyebabkan ggn ini
2. Cerebral palsy  merpkn suatu kelainan gerakan dan
postur tubuh yg tdk progresif yg disebabkan oleh
kerusakan /ggn pd sel-sel motorik pd susunan syaraf
pusat yg sedang tumbuh /belum selesai
pertumbuhannya.
3. Sindrom Down  Anak dgn DS adalah individu yg dpt
dikenal dari fenotifnya dan mempunyai kecerdasan yg
terbatas, yg terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21
yg berlebih. Perkembangan anak DS ini lebih lambat
dari anak yg normal.
Lanjutan …….
4. Perawakan pendek  TB yg berada dibawah persentil 3 atau -2
SD pd kurva pertumbuhan. Penyebabnya dapat karena ggn gizi, kelainan
kromosom, penyakit sistemik, atau krn ggn endokrin.
5. Gangguan Autisme  mrpkn ggn perkembangan perpasif pd
anak yg gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Perpasif
berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga ggn tsb sangat
luas dan berat, yg mempengaruhi anak secara mendalam.Gangguan
perkembangan yg ditemukan pd autisme mencakup ggn interaksi sosial,
komunikasi, dan perilaku.
6. Retardasi mental  mrpkn suatu kondisi yg ditandai oleh
intelegensi yg rendah (IQ <70) yg menyebabkan ketdkmampuan individu
utk belajar dan beradaptasi terhdp tuntutan masy. atas kemampuan yg
dianggap normal.
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH)  mrpkn ggn dimana anak mengalami kesulitan utk
memusatkan perhatian yg sering kali disertai dgn hiperaktivitas.
MASALAH PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

Masalah
Perkembangan
1. Gangguan Gerak Masalah Mental Masalah
2. Gangguan Bicara & Emosional
Pertumbuhan
Bahasa 1. Kelainan Perilaku
1. Gizi kurang
3. Gangguan Sosialisasi 2. Autisme
& Kemandirian 3. ADHD/Hiperaktif 2. Gizi buruk
4. Gangguan 4. Mental Retardasi 3. Gizi lebih
Pendengaran
5. Gangguan
Penglihatan
PERHITUNGAN USIA ANAK
Menentukan Usia Anak/usia Kronologis anak :
Caranya :
* Tanggal Pemeriksaan/Pengkajian Dikurangi
* Tanggal Lahir anak
Contoh:
Tanggal Pemeriksaan 15 juli 2023 : 2023 - 07 - 15
Tanggal Lahir anak 10 Mei 2022 : 2022 - 05 - 10 _
Usia Kronologis : 1 - 02 - 5

Bila anak lahir prematur, maka harus ditentukan usia


koreksi (usia penyesuaian).
Usia koreksi ini diperhitungkan sampai anak berusia 2 thn

Cara Menentukan Usia Koreksi, adalah :


Usia Kronologis dikurangi jumlah usia Prematurnya 39
LANGKAH-2 PEMANTAUAN TUMBANG
Contoh:
Tanggal Pemeriksaan 5 juli 2023 : 2023 - 07 - 05
Tanggal Lahir anak 20 Desember 2021 : 2021 -12 - 20_
Usia Kronologis : 1 - 06 - 15
Prematur 7 minggu (1 bulan + 3 minggu) : 01 - 21
Usia Koreksi (usia penyesuaian) : 1 - 04 - 24

 Jadi Usia koreksi (penyesuaian) pada kasus Anak diatas


adalah 1 tahun (12 bln), 4 bulan, 24 hari  = 17 bulan

 24 hari dijadikan 1 bln karena ada keterntuan :


Bila jumlah hari > 15 hari atau 16 keatas dibulatkan
jadi 1 bln. Dan Utk hari yg < 15 hari dibulatkan ke
bawah (Nol bulan).  (mis: 3 bln 15 hari  3 bln)

 Ketentuan: 1 tahun = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari;


40
1 bulan = 4 minggu; 1 minggu = 7 hari)
KONSEP BERMAIN PADA ANAK

DEP. ANAK
PENGERTIAN BERMAIN
• Menurut Wong (2000)
Bemain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan/kepuasan. Bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social.
* Bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain, anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat
dilakukan, mengenal waktu, jarak serta suara.
• Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak
serta merupakan satu cara yang paling efektif untuk
menurunkan stress pada anak, dan penting untuk
kesejahteraan mental dan emosional anak.
FUNGSI BERMAIN
1. Merangsang perkembangan
sensorimotor
2. Merangsang Perkembangan Intelektual

3. Sosialisasi

4. Kreativitas

5. Kesadaran diri

6. Nilai Moral

7. Manfaat sebagai Terapi


Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Bermain
1.Tahap perkembangan anak  pemberian
permainan harus yg tepat untuk setiap
tahapan Tumbang anak
2.Status Kesehatan anak
3.Jenis kelamin anak  Permainan dapat
menjadi salah satu alat untuk membantu
anak mengenal identitas dirinya.
4. Alat dan permainan yang cocok atau
sesuai bagi anak  hrs aman bagi anak
MANFAAT BERMAIN BAGI ANAK

1. Merupakan sumber belajar


2. Dapat menguatkan & mentrampilkan anggota badan
anak.
3. Mendorong anak untuk kreatif
4. Dpt mengembangkan Kepribadian yg baik  kerjasama,
ikut aturan.
5. Mengenal Kelemahan & kelebihan dirinya scr sehat &
lebih baik
6. Sebagai penyalur keinginan & kebutuhan
anakmasak2an spt ortunya.
7. Bermain bersama ortu & anak berefek hubungan lebih
akrab & dekat.
KLASIFIKASI BERMAIN
a. Menurut Isinya
 Sosial affective play : hubungan interpersonal yg

menyenangkan antara anak dgn orla (Exp : ciluk-baa).
 Sense of pleasure play : permainan yg sifatnya memberikan
kesenangan dan mengasikkan pada anak (Exp : main air dan
pasir).
 Skill play : permainan yg sifatnya memberikan keterampilan
pada anak (Exp: naik sepeda).
 Dramatik Role play : anak bermain imajinasi/fantasi
(Exp : dokter dan perawat).
 Games : permainan yg menggunakan alat tertentu
yg menggunakan perhitungan / skor (Exp : ular
tangga).
 Un occupied behaviour: anak tidak memainkan alat
permainan tertentu, tapi memanfaatkan situasi atau
objek yang ada disekelilingnya , yg digunakan
sebagai alat permainan(Exp : jinjit-jinjit, bungkuk-
bungkuk, memainkan kursi, meja dsb).
b. Karakter Sosial
 Onlooker play : anak hanya mengamati temannya yg sedang
bermain, tanpa ada inisiatif utk ikut berpartisifasi dlm permainan
(Exp : Congklak).

 Solitary play : anak tampak berada dlm klp permainan, tetapi anak
bermain sendiri dgn alat permainan yg dimilikinya.
 Parallel play : anak menggunakan alat permainan yg sama,
tetapi antara satu anak dgn anak lain tidak terjadi kontak sehingga
antara anak satu dgn lainya tidak ada sosialisasi.
 Associative play : permainan ini sudah terjadi komunikasi
antara satu anak dgn anak lain, tetapi tidak terorganisasi,
tidak ada pemimpin dan tujuan permaianan tidak jelas (Ex:
bermain boneka, masak-masak).
 Cooperative play : aturan permainan dlm klp tampak lebih
jelas pada permaiann jenis ini, dan punya tujuan serta
pemimpin (Ex : main sepak bola).
PRINSIP-PRINSIP YG HARUS
DIPERHATIKAN DLM AKTIVITAS BERMAIN

a. Perlu ekstra energy


b. Waktu yang cukup
c. Alat permainan  perlu
alat yg sesuai dgn umur
d. Ruang untuk bermain
e. Pengetahuan cara bermain
f. Teman bermain
g. Reward
Syarat-Syarat Alat Bermain Edukatif
a. Aman
b. Ukuran dan berat alat bermain sesuai dengan usia
c. Desainnya harus jelas
d. Harus mempunyai fungsi utk mengembangkan
aspek-aspek perkembangan anak
e. Harus dpt dimainkan dgn berbagai variasi, tdk sulit
atau terlalu mudah
f. Walau sederhana tapi tetap harus menarik baik
warna, bentuk, suara
g. Harus mudah diterima oleh semua budaya
h. Alat bermain tdk mudak rusak
Klasifikasi Bermain Berdasarkan
Kelompok Usia Anak
1) Anak usia bayi ( 0-12 bulan)
2) Anak usia toddler(>1 - 3 tahun)
3) Anak usia pra sekolah (>3 - 6 tahun)
4) Anak usia sekolah(6-12 tahun)
5) Anak usia remaja (13-18 tahun)
FUNGSI BERMAIN DI RUMAH SAKIT
1. Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan asing
2. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
3. Mengurangi stres terhadap perpisahan
4. Memberi Kesempatan untuk mempelajari tentang bagian bagian tubuh,
fungsinya, dan penyakit.
5. Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan
peralatan serta prosedur medis.
6. Memberi peralihan (distraksi) dan relaksasi
7. Membantu anak utk merasa lebih aman dlm lingkungan yang asing
8. Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan utk mengeksplorasi perasaan
9. Menganjurkan utk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap yg positif
terhadap orang lain.
10. Memberi cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat
11. Memberi cara untuk mencapai tujuan terapeutik
Prinsip – Prinsip Permainan Pada
Anak di Rumah Sakit
1. Permainan Tidak boleh bertentangan dengan
terapi dan perawatan yang sedang dijalankan
pada anak.
2. Tidak membutuhkan energy yang banyak,
singkat dan sederhana
3. Harus mempertimbangkan keamanan anak
4. Dilakukan pada kelompok umur yang sama.
5. Melibatkan orang tua
Aspek yang dinilai pada kegiatan
bermain pada anak
1. Pengkajian
a.Kaji anak (usia, tk.perkemangan, minat, temperamen, keterbatasan fisik)
b.Kaji kesiapan keluarga
c.Kaji program bermain yg akan dilakukan
2. Perencanaan
a.Persiapkan Rancangan program bemain
b.Persiapkan alat bermain yg sesuai dgn usia & tujuan
3. Implementasi
a.Melakukan pendekatan kpd anak & keluarga
b.Menjelaskan tindakan kpd anak & keluarga
c.Memberikan motivasi pd anak
d.Menciptakan kerjasama pada kelompok
e.Melakukan evaluasi pd kegiatan bermain
f.Membereskan peralatan
4.Evaluasi  evaluasi respon anak/orangtua, evalusi kegiatan bermain apa sesuai
tujuan
5. Dokumentasi melakukan pendokumentasian dgn tepat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI BERMAIN
PENGERTIAN TERAPI BERMAIN
Usaha mengubah tingkah laku bermasalah dengan menempatkan anak
dalam situasi bermain
TUJUAN
1. Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan asing
2. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
3. Membantu mengurangi stress terhadap perpisahan
4. Memberi kesempatan untuk mempelajari bagian-bagian tubuh, fungsinya, dan
penyakit
5. Memperbaiki konsep2 yg salah ttg penggunaan dan tujuan peralatan dan prosedur
medis
6. Memberikan peralihan (Distraksi) dan Relaksasi
7. Membantu anak untuk merasa lebih aman dalam lingkungan yang asing
8. Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengeksplorasikan perasaan
9. Sebagai Fasilitas utk berinteraksi & mengembangkan sikap2 yg positif terhadap
orang lain
10. Memberi cara mengekspresikan ide kreatif dan minat
11. Memberi cara untuk mencapai tujuan terapeutik
PROPOSAL TERAPI BERMAIN
• Topik : Terapi Bermain
• Sub Topik : Mewarnai Gambar
• Sasaran : Anak Prasekolah
• Tempat : Ruang Perawatan anak Tanjung RSUD
R.Syamsudin,SH.
• Waktu : 35 Menit

A. TUJUAN
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat
mengembangkan aktivitas dan kreativitas melalui
pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap
stress karena penyakit dan dirawat di rumah sakit.
Lanjutan -1
2. TIK (Tujuan Instruksionsl Khusus)
Setelah diajak bermain selama 35 menit, anak
diharapkan
a. Dapat berinteraksi dengan sesama pasien dan
perawat
b. Dapat mengembangkan imajinasinya
c. Dapat mengembangkan kemampuan motorik
halusnya
d. Dapat mengembangkan kreativitasnya
e. Mengungkapkan kegembiraan atau rasa senang
f. Terlihat lebih rileks
g. Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan
B. PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain
• Mewarnai gambar dengan pensil warna/spidol/krayon
pada kertas gambar yang telah tersedia
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran dan ketelitiuan
3. Karakteristik Peserta
a. Usia 3-6 tahun
b. Jumlah peserta: 2-4 anak dan didampingi orang tua
c. Keadaan umum anak mulai membaik
d. Klien (anak) dapat duduk
e. Peserta kooperatif
Lanjutan-3
4. Metode : Demontrasi
5. Alat-alat yang Digunakan (Media)
a. Kertas gambar yang siap diwarnai
b. Alat untuk menggambar (Pensil
warna/Spidol/Krayon)
c. Penggaris
d. Benang
e. Alat untuk melubangi kertas (Perforator)
C. TATA LETAK
A. TATA LETAK

MEJA
Observer Pemandu

Pasien

Fasilitator/
orang tua
D. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Persiapan : 5 Menit
a. Menyiapkan ruangan
b.Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta
2. Pembukaan : 5 Menit
a. Perkenalan antara petugas dengan anak dan
keluarga
b.Anak yang akan bermain saling berkenalan
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
Lanjutan -1
3. Kegiatan : 20 Menit
a. Anak diminta untuk memilih gambar yang ingin diwarnai
yang sudah tersedia
b. Anak dianjurkan untuk mewarnai gambar dengan warna
yang disukai
c. Setelah selesai mewarnai gambar, anak dibantu untuk
melubangi bagian atas kertas gambar
d. Dipasang benang sepanjang + 10 cm pada bagian atas yang
dilubangi
e. Gantungkan hasil mewarnai gambar di dekat tempat tidur
anak
4. Penutup : 5 Menit
a. Memberikan penghargaan pada anak atas hasil karyanya
b. Merapikan alat dan tempat bermain
E. EVALUASI YANG DIHARAPKAN
a. Anak dapat berinteraksi dengan sesama pasien dan perawat
b. Anak dapat mengembangkan imajinasinya
c. Anak dapat mengembangkan kemampuan motorik halusnya
d. Anak dapat mengembangkan kreativitasnya
e. Anak akan mengungkapkan kegembiraan atau rasa senang
f. Anak terlihat lebih rileks
g. Anak akan kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan

Mengetahui Mahasiswa
Pembimbing Praktek

(...................................) (..................................)
PENCEGAHAN KECELAKAAN /
KEAMANAN ANAK

TIM DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK


Berbagai Jenis Kecelakaan Yang Mungkin
Terjadi Pada Anak Sesuai Tingkat Usianya
1. Aspirasi benda asing  bisa berakibat fatal & dapat mengakibatkan
kematian
2. Mati lemas  Popok, kantong plastic, selimut, bantal, terhimpit ortunya,
kalung dari tali beresiko tercekik
3. Kecelakaan kendaraan bermotor  sistem pengamanan yang tidak
benar pada bayi/anak saat dikendaraan.
4. Keracunan  obat, insektisida, minyak tanah,
tumbuh2an tertentu, Aki baterei, dll.
5. Terjatuh  sering terjd pd bayi diatas 4 bulan krn sdh bisa berguling. &
pd anak yg belajar berjalan.
6. Terbakar / Luka Bakar  krn air panas, api, listrik, SM, bahan radiasi.
7. Tenggelam  sangat potensial pada toddler
8. Cedera / Kerusakan Tubuh  bisa akibat masuknya benda/zat ke dlm
mata /telinga, alat makan, mainan anak, binatang piaraan, pakaian yg
ketat & bahannya yg dapat melukai. dll.
Berbagai Upaya Dlm Pencegahan Kecelakaan yg Dpt
Dilakukan Orang Tua di rumah
1. Benda tajam utk memasak/berkebun dpt disimpan di dlm laci yg dpt dikunci
2. Benda-benda kecil spt manik2, perhiasan, jarum, mainan kecil, penghapus,
hrs disimpan di dlm laci yg tertutup rapat dan terkunci
3. Zat yg berbahaya seperti obat-obatan, baygon , cairan pembersih lantai dll,
agar disimpan dlm lemari terkunci.
4. Amankan kompor dan berikan penutup yg aman
5. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering.
6. Bila ada tangga, pasang pintu dibagian bawah atau atas tangga, dan jaga
anak apabila mau naik/turun tangga.
7. Sekring listrik hrs tertutup & atur kabel agar tdk terjuntai kebawah
8. Apabila ada parit tutup dengan papan atau disemen
9. Bagi yg letak rumahnya dipinggir jalan raya, sebaiknya ada pintu pagar yg
harus selalu terkunci rapat
10. Bila rumah menggunakan sumber air dgn sumur gali, buat selongsongnya,
lalu tutup dengan papan/kayu/besi yg tdk dapat dibuka oleh anak
11. Bayi yg ditidurkan di tpt tidurnya, jangan ditinggal tanpa dipasang
pengaman pd pinggir tempat tidurnya.
PRINSIP PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEAMANAN DAN KENYAMANAN MENURUT
TINGKAT USIA
a. PADA BAYI
- Berikan boneka yang lembut dan besar, jangan yang mempunyai
bagian yang dapat dilepas dan ditelan oleh bayi
- Selalu mempunyai penghalang tempat tidur bila bayi ditempat tidur
- Bila waktunya minum susu bayi digendong
- Jauhkan peniti, jarum, kancing dan gunting kuku
- Halangi tangga diatas dan dibawah jika bayi mulai merangkak
- Tutup stop kontak dan pasang pengaman karena bayi senang
mengorek-ngorek
- Jangan meninggalkan bayi sendirian di kamar mandi, tempat tidur,
ataupun dimana saja yg dapat menimbulkan kecelakaan pada bayi
- Jangan menggantungkan sesuatu yang dapat menyebabkan leher bayi
tercekik
- Jangan menyimpan guling, plastik, atau sesuatu yang dapat
menyebabkan bayi mati lemas
LANJUTAN..1

b. PADA TODLER
• Pada masa ini anak senang mencoba segala sesuatu yang
berbahaya seperti: memanjat, menggali, menggunakan alat
berkebun, jalan ditempat ramai. Oleh karena itu perlu
melatih dan mendidik keluarga demi keamanannya.
• Perlu diperhatikan hal-hal sbb:
- Tempatkan pisau atau alat tajam lainnya dan jauhkan dari
jangkauan
- Tempatkan termos pada tempat yang susah untuk dijangkau
- Simpan cairan pembersih lantai, obat serangga, dan obat lainnya
ditempat yang terkunci
- Jangan biarkan bermain dekat selokan yang dalam, bak air dan
kolam renang
- Pastikan anak bermain aman dari stop kontak
- Jaga anak jika sedang mandi
- Pastikan pintu dan jendela aman
Lanjutan ..2
c. PADA USIA PRA SEKOLAH
• Mengajarkan anak pra sekolah untuk mencegah kecelakaan
dan langkah pengamanannya. Anak usia ini sangat aktif .
orang tua harus dapat mengajarkan cara penyelamatan sbb:
- Ajari anak menyebrang jalan secara aman dan memperhatikan
rambu-rambu lalu lintas
- Ajari mereka untuk tdk bermain dijalan raya
- Ajari mereka berenang tetapi peringatkan bahw air dapat berbahaya
- Ajari mereka untuk tdk bermain dengan lat-alat yang tajam dan
benda-benda yang keras di mulutnya
- Simpan benda-benda yg menghalangi pergerakan mereka
- Ajari mereka tentang bahaya-bahaya seperti tertelannya cat, dan zat
beracun lainnya
• Ajari mereka untuk tdk menyimpan benda-benda kecil dimulut,
hidung dan telinga
Lanjutan …3
d. PADA USIA SEKOLAH
• Anak sekolah akan belajar berfikir sebelum berbuat.
Mereka ingin seperti anak lainnya dalam melakukan
kegiatannya. Perawat perlu memberikan pendidikan
tentang keselamatan seperti :
- Ajari bagaimana menggunakan kompor secara aman, alat-
alat kebun dan alat-alat lainnya
- Ajari aturan-aturan lalu lintas ketika bersepeda
- Ajari mereka untuk cara-cara yang aman untuk berenang,
naik perahu dan lain sebagainya
- Awasi mereka ketika mereka menggunakan geergaji atau
alat-alt ekektrik yang berbahaya bagi mereka
Lanjutan ..4

e. PADA USIA REMAJA


• Remaja menghabiskan seluruh waktu mereka dengan
sesama temannya. Remaja masih membutuhkan
petunjuk dari orang tua. Rata-rata kecelakaan
kebanyakan terjadi pada remaja.
Untuk mencegah kecelakaan pada remaja perlu
mengerti tentang aturan-aturan, seperti :
- Aturan lalu lintas terutama disiplin yg diperlukan untuk
mengendarai kendaraan bermotor
- Belajar berenang dan mengerti cara pengamanan dalam air
- Mengerti bahaya obat-obat terlarang dan alkohol termasuk
merokok
- Mengerti bahaya pergaulan bebas laki dan perempuan
ANTISIPATORY GUIDANCE,
KEAMANAN, DAN
PENCEGAHAN KECELAKAAN
PADA ANAK

TIM DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK


PENGERTIAN
• Bimbingan antsipasi atau Anticipatory Guidance
adalah bantuan perawat terhadap orang tua dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
melalui upaya pertahanan nutrisi yg adekuat,
pencegahan kecelakaan, dan supervisi kesehatan
(Maslow, 1988)
• Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu
diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing anaknya secara
bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
TUJUAN BIMBINGAN
TERHADAP ORANG TUA ANAK

- Agar orang tua lebih professional dalam


memelihara anaknya
- Orang tua dapat mengetahui apa saja yang
harus diketahui atau dilakukan pada anak dlm
setiap tahap perkembangannya
BENTUK BIMBINGAN KEPADA ORANG
TUA ANAK SESUAI TINGKAT USIA ANAK
1. Usia lahir – 6 bulan
- Memahami penyesuaian tiap orang tua terhadap bayi baru lahir, terutama
kebutuhan emotional pada ibu post partum
- Mengajarkan cara perawatan bayi dan membantu ortu untuk mengerti
kebutuhannya serta Sikap yang diperlihatkan bayi melalui tangisan
- Yakinkan bahwa bayi tidak dapat dimanja oleh perhatian yang berlebihan
selama 4-6 bulan
- Menganjurkan kepada orang tua untuk Membuat jadwal untuk memenuhi
kebutuhan anak
- Bantu orang tua untuk mengerti kebutuhan stimulasi bayi dan
lingkungannya
- Dukung kesenangan ortu dalam melihat pertumbuhan anak dan respon
sosial terutama melalui tersenyum
- Rencanakan bimbingan antisipasi untuk keamanan
- Stress yang timbul saat meng-imunisasi anaknya
- Persiapkan untuk memperkenalkan makanan padat
2. Usia 6-12 bulan
- Persiapkan ortu dalam menghadapi kecemasan terhadap orang asing
- Anjurkan orang tua untuk mengizinkan anak dekat ibu/ayah dan
hindarkan perceraian atau perpisahan
- Ajarkan perawatan gigi terhadap gigi yang baru tumbuh & hindarkan
pemberian susu botol selama waktu tidur.
- Anjurkan ortu untuk menggunakan pengaman/pembatas karena
aktibvitas bayi meningkat
- Anjurkan ortu untuk menunjukkan perhatian besar ketika bayi
berkelakuan baik dan pada saat menangis
- Anjurkan ortu untuk menggunakan isyarat dengan suara dan kontak
mata daripada hukuman fisik untuk disiplin, jika tidak berhasil gunakan
satu pukulan pada tangan.
- Anjurkan pencegahan injury yang disebabkan oleh peningkatan
keterampilan motorik dan keingintahuan yang meningkat
- Diskusikan untuk kesiapan penyapihan
- Eksplorasi perasaan ortu berkaitan dengan pola tidur bayi.
3. Usia 12-18 bulan
- Siapkan ortu untuk menghadapi perubahan tingkah laku toddler
terutama negativisme dan ritualisme
- Kaji bebiasaan ortu untuk memberikan makanan & minuman
botol serta meningkatkan pemberian makanan padat
- Perubahan konsumsi makanan seperti anorexia fisiologis,
memilih makanan, memerlukan penjadwalan secara rutin, juga
perlu diketahui bahwa toddler tidak cakap untuk duduk selama
makan
- Kaji pola tidur dimalam hari, kebiasaan menggunakan dot
sebelum tidur karena bisa menyebabkan caries gigi dan meniru
tingkah laku ayahnya yang berbahaya seperti: racun, alat listrik &
hindarkan dari risiko injury. Sarankan ortu utk menciptakkan
keadaan di rumah
- Tegaskan pada ortu tentang Permainan baru yang dapat
meningkatkan kemampuan motorik , bahasa, koqnitif & sosial.
• Jelaskan perlunya perawatan gigi, kebersihan mulut. Hindarkan
toddler dari makanan yang dapat menyebabkan caries gigi dan
pentingnya suplemen fluor
4. Usia 18 – 24 Bulan
- Tekankan pentingnya kelompok bermain  persahabatan yang
nyaman
- Explorasi kesiapan anak menghadapi pengalaman baru (Spt : pada
saat hadir bayi baru)
- Diskusikan dengan ortu tentang disiplin, pentingnya ketegasan
Sikap untuk perkembangan anak, kemandirian, dan bukannya
kemanjaan.
- Diskusikan tanda-tanda kesiapan toilet training baik fisik maupun
psikologis
- Diskusikan tentang perasaan toddler terhadap ketakutan gelap.
Suara ribut yang merupakan sesuatu yang wajar.
- Kaji kesiapan anak untuk berpisah dengan ortu
- Bantu ortu untuk mengexpresikan perasaan jengkel , capek,
prustrasi.
- Jelaskan perubahan yang timbul pada tahap berikutnya, misalnya
berkurangnya negativisme dan Meningkatnya Sikap yang
menyenangkan kita.
5. Usia 24 – 36 bulan
- Diskusikan pentingnya melibatkan anak dlm aktivitas  meniru
- Diskusikan agar ortu mengajarkan toilet training dan menghindarkan
kecelakaan
- Jelaskan pada ortu bahwa proses berfikir toddler unik, terutama dalam
menggunakan bahasa, blm mengerti ttg waktu, dan tidak bisa melihat sesuatu
dari berbagai segi
- Tekankan bahwa disiplin masih tetap harus dipertahankan dan jelaskan
mengapa hal itu harus dilakukan
- Jelaskan tentang pencegahan kecelakaan , kebingungan dan kesalahfahaman.

6. Usia 3 tahun
- Mempersiapkan ortu untuk meningkatkan ketertarikan anak untuk
menjalin hubungan kerjasama yang lebih luas.
- Menekankan pentingnya batas-batas atau peraturan
- Mengantisipasi perubahan perilaku  mis: agresif dgn cara menurunkan
ketegangan.
- Menganjurkan ortu untuk menawarkan kepada anaknya alternative2, saat
anak bimbang
- Perlunya perhatian extra
7. Usia 4 tahun
- Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa
- Persiapkan akan terjadinya peningkatan rasa ingin tahu tentang sexual
dari anak
- Menekannkan pentingnya batas-batas yang realistis dalam tingkah laku
dan teknik pendekatan disiplin anak
8. Usia 5 tahun
- Menyiapkan anak memasuki lingkungan Sekolah
- Meyakinkan bahwa pada usia tersebut  perilaku anak tenang
9. Usia 6 tahun
- Bantu ortu untuk memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi
dengan temannya
- Ajarkan pencegahan kecelakaan & keamanan terutama naik sepeda
- Siapkan ortu akan peningkatan interes anak keluar rumah
- Dorong ortu untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda
10. Usia 7-10 tahun
- Menekankan utk mendorong kebutuhan akan kemandirian
- Interest beraktivitas di luar rumah
- Siapkan ortu untuk perubahan pada pra pubertas
11. Usia 11-12 tahun
- Bantu ortu menyiapkan anak tentang perubahan tubuh
- Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat
- Dukung keinginan anak utk berkembang tetapi diperlukan tingkah laku
yang agresif
12. Usia 12 – 15 tahun
- Dorong & tentramkan hatinya
- Sediakan waktu bila adolescent memerlukan, tapi hindarkan tekanan yang
berlebihan
- Jelaskan bahwa tingkah laku penolakan adalah manifestasi dari perjuangan
untuk bebas
- Beri nasihat dalam mendidik kebutuhan rasa aman
13. Usia 15 – 18 tahun
- Bantu Remaja untuk mempersiapkan peran orang dewasa
- Bantu dalam memilih karir
- Bantu ortu agar menilai tujuan Remaja secara realistis dan jangan menekan
mereka jika mereka tidak mampu.
- Bantu ortu bahwa saat ini mereka bukannya spt anak dahulu saat mereka masih
muda
- Bantu ortu untuk menghindari berbagai macam konplik yang berkaitan dengan
remaja
- Beri dorongan dan penghargaan
EVALUASI :
• Rencana perawatan untuk mengurangi risiko cedera
pada klien dievaluasi dengan cara membandingkan
kriteria hasil dan tujuan.

Hasil yg diharapkan meliputi :


- Lingkungan fisik yang aman
- Pengetahuan klien ttg faktor-faktor yang menunjang
keamanan dan tindakan pencegahan
- Klien terbebas dari cedera


BERAT BADAN NAIK, SESUAI GRAFIK,
BERARTI PERTUMBUHAN NORMAL
Tabel Berat Badan /Tinggi Badan (Direktorat Gizi
Masyarakat,2002)
Berat badan anak laki- Ting Berat bedan anak
laki (kg) gi perempuan (kg)
Gemu Norm Kurus Kuru bada Kurus Kurus Normal Gemu
k al s n
- 2 SD sekali - 2 SD -2 SD k
2SD - 2 SD s/d – seka (cm) - 3 SD s/d – 3 s/d 2 2 SD
s/d 2 3SD li SD
SD
SD -3
SD
6.8-- 2.8- 2.0-2.7 --1.9 55.0 --2.2 2.3-2.9 3.0-6.7 6.8--
6.7
7.0-- 2.9- 2.2-2.8 --2.1 55.5 --2.3 2.4-3.0 3.1-6.9 7.0--
6.9
7.2-- 3.1- 2.3-3.0 --2.2 56.0 --2.4 2.5-3.1 3.2-7.1 7.2--
7.1
7.4-- 3.2- 2.4-3.1 --2.3 56.5 --2.5 26.-3.3 3.4-7.3 7.4--
7.3
7.5-- 3.4- 2.6-3.3 --2.5 57.0 --2.6 2.7-3.4 3.5-7.4 7.5--
7.4
7.7-- 3.5- 2.7-3.4 --2.6 57.5 --2.7 2.8-3.5 3.6-7.6 7.7--
7.6
Perkiraan BB anak Menurut rumus dari
Behrman 1992 :

* Lahir : 3,25 kg
* 3 – 12 bulan : Umur (bulan) + 9
2
* 1 - 6 tahun : Umur (tahun) x 2 + 8
* 6 – 12 tahun : Umur (tahun) x 7 - 5
2

85
PRAKIRAAN BB NORMAL
BERDASARKAN PADA
BB LAHIR
• BBL = 3000 gram
• Usia 5 bulan = 2 x BBL
• Usia 1 tahun = 3 x BBL
• Usia 2 tahun = 4 BBL
• Usia 6 tahun = 2 x BB usia 1 tahun

86
Pertambahan BB Normal Pada
Tahun Pertama Kehidupan

• Trimester I = 700 -1000 gram/bulan


• Trimester II = 500 - 600 gram/bulan
• Trimester III= 350 - 450 gram/bulan
• Trimester IV= 250 - 350 gram/bulan
• Sesudah 1 tahun = 2 - 3 kg/tahun

87
Cara menghitung IMT
• IMT dihitung dengan cara membagi berat
badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi
badan (dalam meter) (kg/m2).
• Contoh:
Jika berat badan anak 25 kg dan tinggi badan
anak 1,2 m, maka IMT anak adalah:
25
(1,2) (1,2) = 17,36
Pertumbuhan PB/ tinggi badan
(Soetjiningsih)

* Umur 1 tahun : 1,5 x TB lahir


* Umur 4 tahun : 2 x TB lahir
* Umur 6 tahun : 1,5 x TB umur 1Thn
* Umur 13 thn : 3 x TB lahir
* Dewasa : 3,5 x TB lahir

89
TINGGI BADAN
Tinggi Badan  (Menurut Behrman, 1992)

• Lahir : 50 cm
• Umur 1 thn : 75 cm
• 2 - 12 bulan : Umur (tahun) x 6 +77
atau :
• 1 tahun : 1,5 x TB Lahir
• 4 tahun : 2 x TB Lahir
• 6 Tahun : 1,5 x TB Setahun
• 13 tahun : 3 x TB Lahir
• Dewasa : 3,5 x TB Lahir ( 2 x TB 2 tahun)
PERTUMBUHAN GIGI

• Usia 6 bulan  mulai Pertumbuhan gigi


• Usia 1 tahun  jumlah gigi susu 8 buah
• Usia 2 tahun  jumlah gigi susu 16 buah
• Usia 2,5 tahun  jumlah gigi susu lengkap
(20 buah)
• Bersihkan gigi bayi sejak gigi itu tumbuh,
setiap pagi dan petang
• Periksakan gigi bayi & anak ke dokter gigi
secara rutin , paling tidak tiap 6 bulan
sekali.
Haturnuhun….


Anda mungkin juga menyukai