ANAMNESIS
Tanda dan gejala: lemas, penurunan kesadaran, kejang,
berkeringat selama aktivitas berat yang
berkepanjangan, diare, muntah-muntah.
Riwayat atau faktor resiko: penyakit ginjal yang
menyebabkan gangguan fungsi glomerulus dan tubulus
pada ginjal, penyakit addison, retensi air yang
berlebihan akibat hormon anti diuretik, -obat andiuretic
berlebihan.
PEMERIKSAAN FISIK
Dalam pemeriksaan fisik didapatkan, yaitu:
Kesadaran atau GCS menurun.
Nadi lemah dan tidak teratur.
Tanda-tanda gagal ginjal atau gagal jantung.
KOREKSI HIPONATREMIA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :Rutin, Kimia (Gangguan Elektrolit dan Asam
Basa).
a. EKG.
b. USG Ginjal/saluran kemih.
c. CT Scan otak jika ada tanda-tanda edema cerebro
TATA LAKSANA
a. DPJP mengidentifikasi dan pengobatan penyebab dasar.
b. DPJP menetapkan target koreksi (120-125 mEq/L).
c. Hitung defisit total Na. DefisitNa+ =Na+ normal - Na+
terbaca Tetapkan pilihan cairan (NaCl 0,9% atau 3%).
d. Tetapkan cara koreksi (lambat atau cepat).
e. Symptomatik atau (< 110 mEq/L). Tujuannya untuk
mencegah edema otak atau memperbaiki edema otak.
f. Hitung kecepatan pemberian cairan. Kecepatan koreksi:
Lambat: 0,5 mEq/L perjam. Cepat: 1-2 mEq/jam.Rumus
mEq/L= mg% X 10 X k / berat molekul
NaCl 3% = 3000 X 10 X 1 =517 mEq/L / 58
NaCl 0,9% = 900 X 10 X 1 = 155 mEq/L / 58
g. Tetapkan cara pemberian.
h. Evaluasi klinis dan laboratoris.
i. Koreksi cepat dalam keadaan akut (< 120 mEq/L).
JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi SPO.SKP.02.0922 - 1/2
TELP : 0266 – 731555,7315551
FAX : 0266 – 731899
Tanggal Terbit : Ditetapkan / Disahkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
08 September 2022 Dr. dr.Rahmini Shabariah, Sp. A
JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi SPO.SKP.03.0922 - 1/2
TELP : 0266 – 731555,7315551
FAX : 0266 – 731899
Tanggal Terbit : Ditetapkan / Disahkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
8 September 2022
Dr. dr.Rahmini Shabariah, Sp. A
JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi SPO.SKP.03.0922 - ½
TELP : 0266 – 731555,7315551
FAX : 0266 – 731899
cairan normal saline 100-250cc
Sodium fosfat hanya diberikan pada individu
dengan kadar kalium <4mmo/L
Pemberian fosfat 0,08-0,24mmol/kgBB (IV) selama
6-12 jam
Dosis intravena maksimal dalam 1x pemberian
adalah 15 mmol/kgBB dan maksimal 1,5
mmol/kgBB/hari
Pemeriksaan kadar fosfat dilakukan 2-4 jam setelah
koreksi. Dosis rumatan fosfat yaitu 0,3-0,6
mmol/kgBB/hari
Jika dengan gangguan fungsi ginjal atau serum
kalium fosfat>4 mEq/L (>4 mmol/L), harus
diberikan preparate natrium fosfat 3mmol/ml
phosphorus dan diberikan dengan dosis yang sama.
Konsentrasi kalsium dan fosfat harus dipantau
selama pemberian therapy, terutama saat diberikan
secara IV atau pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal.
6. Melepaskan APD
7. Membereskan alat
8. Dokumentasi Tindakan yang dilakukan