Anda di halaman 1dari 5

KOREKSI HIPONATREMIA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi
TELP : 0266 – 731555,7315551 SPO.SKP.03.0922 - 1/2
FAX : 0266 – 731899
TanggalTerbit : Ditetapkan / Disahkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
8 September 2022 Dr. dr.Rahmini Shabariah, Sp. A

1. PENGERTIAN Hiponatremia yaitu kadar natrium plasma < 125 mmol/L


Dibagi menjadi tiga:
Ringan: 130-134 mmol/L
Sedang: 125-129 mmol/L
Berat:< 125 mmol/L
2. TUJUAN Sebagai panduan tatalaksana hiponatremia
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bhakti Medicare No.
……………………………………………………………
4. PROSEDUR 4.1Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital pasien dan
menanyakan status.
4.2Dokter melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang terhadap pasien dan keluarga terkait
keluhan yang dirasakan umur pasien serta mencatatnya
dalam:

ANAMNESIS
 Tanda dan gejala: lemas, penurunan kesadaran, kejang,
berkeringat selama aktivitas berat yang
berkepanjangan, diare, muntah-muntah.
 Riwayat atau faktor resiko: penyakit ginjal yang
menyebabkan gangguan fungsi glomerulus dan tubulus
pada ginjal, penyakit addison, retensi air yang
berlebihan akibat hormon anti diuretik, -obat andiuretic
berlebihan.

PEMERIKSAAN FISIK 
Dalam pemeriksaan fisik didapatkan, yaitu:
 Kesadaran atau GCS menurun.
 Nadi lemah dan tidak teratur.
 Tanda-tanda gagal ginjal atau gagal jantung.
KOREKSI HIPONATREMIA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi
TELP : 0266 – 731555,7315551
FAX : 0266 – 731899 SPO.SKP.03.0922 - 2/2

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :Rutin, Kimia (Gangguan Elektrolit dan Asam
 Basa).
a. EKG.
b. USG Ginjal/saluran kemih.
c. CT Scan otak jika ada tanda-tanda edema cerebro
TATA LAKSANA
a. DPJP mengidentifikasi dan pengobatan penyebab dasar.
b. DPJP menetapkan target koreksi (120-125 mEq/L).
c. Hitung defisit total Na. DefisitNa+ =Na+ normal - Na+
terbaca Tetapkan pilihan cairan (NaCl 0,9% atau 3%).
d. Tetapkan cara koreksi (lambat atau cepat).
e. Symptomatik atau (< 110 mEq/L). Tujuannya untuk
mencegah edema otak atau memperbaiki edema otak.
f. Hitung kecepatan pemberian cairan. Kecepatan koreksi:
Lambat: 0,5 mEq/L perjam. Cepat: 1-2 mEq/jam.Rumus
mEq/L= mg% X 10 X k / berat molekul
 NaCl 3% = 3000 X 10 X 1 =517 mEq/L / 58
 NaCl 0,9% = 900 X 10 X 1 = 155 mEq/L / 58
g. Tetapkan cara pemberian.
h. Evaluasi klinis dan laboratoris.
i. Koreksi cepat dalam keadaan akut (< 120 mEq/L).

5. UNIT TERKAIT 5.1. Laboratorium


5.2 Farmasi
SPO KOREKSI HIPOKALEMI

No Dokumen : No Revisi : Halaman :

JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi SPO.SKP.02.0922 - 1/2
TELP : 0266 – 731555,7315551
FAX : 0266 – 731899
Tanggal Terbit : Ditetapkan / Disahkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
08 September 2022 Dr. dr.Rahmini Shabariah, Sp. A

1. PENGERTIAN Memberikan sejumlah kalium kedalam tubuh untuk mencapai


kadar normal kalium dalam darah (nilai normal: 3,5-5,5
mEq/ml).
2. TUJUAN Untuk mencegah terjadinya gangguan listrik jantung dangan
gangguan sistemik lain.
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bhakti Medicare No.
……………………………………………………………
4. PROSEDUR 1. Hitung kekurangan kalium dengan rumus: Delta K x BB x ½.
2. Encerkan Kcl dalam D5% (pengenceran disesuaikan) atau
Jika memakai syring pump tidak perlu diencerkan.
3. Biarkan Kcl dalam cairan D5% drip / dalam syring pump.
4. Sambungkan selang infus/perfusor yang berisi Kcl pada
CVC atau vena besar, hindari pemberian pada vena kecil.
5. Atur kecepatan pemberiam max 20 meqkcl/jam, pemberian
konstan.
6. Apabila defisit>30 mEqKCL, berikan dalam cairan 150cc
D5% selama 2 jam.
7. Monitor nadi, tekanan darah dan cek adanya flebitis atau
terbakarnya vena.
8. Labeling Kcl pada infus set atau perfusor.
9. Dokumentasikan pemberian dan rapikan peralatan.

5. UNIT TERKAIT 5.1 Farmasi


5.2 Laboratorium
SPO KOREKSI HIPOFOSFATEMIA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :

JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi SPO.SKP.03.0922 - 1/2
TELP : 0266 – 731555,7315551
FAX : 0266 – 731899
Tanggal Terbit : Ditetapkan / Disahkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
8 September 2022
Dr. dr.Rahmini Shabariah, Sp. A

1. PENGERTIAN Hipofosfatemia (kadarfosfat yang rendah dalam darah) adalah


suatu keadaan dimana konsentrasi fosfat dalam darah<2,5
mgr/dl darah.
Hipofosfatemia ringan: 0,61-0,8 mmol/L (1,89-2,48mg/dL)
Hipofosfatemia sedang: 0,32-0,6 mmol/L (0,99-1,88mg/dL)
Hipofosfatemia berat: <0,32 mmo/L (<0,99 mg/dL)
2. TUJUAN Sebagai panduan tatalaksana hipofosfatemia.
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RumahSakit Bhakti Medicare No.
……………………………………………………………
4. PROSEDUR A. Persiapan Alat
1. Larutan sodium fosfat (ampul sediaan 5ml mengandung
15 mmol fosfat dan 20mEq natrium) atau potassium
fosfat (ampul sediaan 20ml mengandung 12 mmol fosfat
dan 20mmol kalium).
2. Alkohol
3. APD
4. Naci 0,9% 100-250cc
B. Pelaksanaan
1. Menjelaskan Tindakan yang dilakukan dan inform
consent.
2. Memasang APD.
3. Koreksi hipofosfatemia harus dilakukan berdasarkan
instruksi tertulis atau lisan dari DPJP
4. Indikasi pemberian intravena:
 Hipofosfatemia berat: <0,32 mmo/L (<0,99 mg/dL)
 Terdapat gejala (rhabdomyolysis, hemolisis, atau
terdapat gejala system saraf pusat)
 Malabsobsi
5. Konsentrasi dan kecepatan pemberian dilakukan
berdasarkan instruksi DPJP dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
 Sediaan ampul natrium fosfatatau sodium fosfat
harus diencerkan terlebih dahulu menggunakan :
SPO KOREKSI HIPOFOSFATEMIA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :

JL.RayaSiliwangi186 B
CicurugSukabumi SPO.SKP.03.0922 - ½
TELP : 0266 – 731555,7315551
FAX : 0266 – 731899
 cairan normal saline 100-250cc
 Sodium fosfat hanya diberikan pada individu
dengan kadar kalium <4mmo/L
 Pemberian fosfat 0,08-0,24mmol/kgBB (IV) selama
6-12 jam
 Dosis intravena maksimal dalam 1x pemberian
adalah 15 mmol/kgBB dan maksimal 1,5
mmol/kgBB/hari
 Pemeriksaan kadar fosfat dilakukan 2-4 jam setelah
koreksi. Dosis rumatan fosfat yaitu 0,3-0,6
mmol/kgBB/hari
 Jika dengan gangguan fungsi ginjal atau serum
kalium fosfat>4 mEq/L (>4 mmol/L), harus
diberikan preparate natrium fosfat 3mmol/ml
phosphorus dan diberikan dengan dosis yang sama.
Konsentrasi kalsium dan fosfat harus dipantau
selama pemberian therapy, terutama saat diberikan
secara IV atau pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal.
6. Melepaskan APD
7. Membereskan alat
8. Dokumentasi Tindakan yang dilakukan

5. UNIT TERKAIT 5.1 Ruang HCU dan ICU


5.2 Ruang rawat inap
5.3 Ruang observasi IGD
5.4 Ruang OK
5.5 Laboratorium
5.6 Farmasi
6

Anda mungkin juga menyukai