Anda di halaman 1dari 3

KOREKSI HIPONATREMIA PADA SMF IPD

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1/3
RU
MAH SAKIT
UMUM DAERAH
HARAPAN DAN
DOA KOTA
BENGKULU

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur RSUD Harapan dan Do’a Kota
PROSEDUR (SOP Bengkulu

dr. Lista Cerlyviera, MM


NIP. 196907041999032003
PENGERTIAN Hiponatremia adalah keadaan dimana kadar natrium plasma <135
mmol/L, merupakan gangguan keseimbangan cairan tubuh dan
elektrolit yang paling sering ditemukan dalam praktik klinis.

- Hiponatremia ringan: 130-135 mmol/L


- Hiponatremia sedang: 125-129 mmol/L
- Hiponatremia berat : < 125 mmol/L

TUJUAN 1. Sebagai acuan petugas dalam tindakan koreksi

hiponatremia

2. Menurunkan kehilangan natrium

3. Mengganti simpanan natrium

4. Mengevaluasi kemungkinan toksisitas

5. Menentukan penyebab dasar sehingga apabila


memungkinkan mencegah episode rekurensi di masa

depan.

KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 29 Tahun 2009


tentang Praktek Koedokteran

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan

3. Peraturan Direktur RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu


Nomor 35 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelayanan dan Asuhan
Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bengkulu

KUALIFIKASI 1. Dokter Spesialis penyakit dalam


PELAKSANA 2. Dokter
3. Perawat
PROSEDUR 1. Persiapan Alat
a. Larutan NaCl 3%
b. Alkohol
c. APD (Masker, Handscoon, apron/gown dan topi )
2. Pelaksanaan:
a. Menjelaskann tindakan yang dilakukan dan imform consent
b. Memasang APD
c. Koreksi hiponatremia harus dilakukan berdasarkan instruksi
tertulis/lisan dari DPJP
d. Koreksi natrium dapat menggunakan rumus :
total∗
( Natrium target−kadar natrium pada tubuh pasien ) x cairantubuh
kadar natrium pada
* Perkiraan cairan tubuh total (dalam liter) dihitung sebagai
fraksi dari berat badan. Nilai fraksi 0,6 untuk laki-laki non-
geriatri dan 0,5 untuk wanita non-geriatri; dan berturut-turut 0,5
dan 0,45 untuk laki-laki dan wanita usia lanjut.
Contoh penggunaan rumus koreksi hiponatremia adalah:
( 140−115 ) x 60 kg x 0,6
x=
256
¿ 3,5 kolf NaCl 3 % 500 cc ¿
¿
e. Konsentrasi dan kecepatan pemberian NaCl 3% dilakukan
berdasarkan instruksi DPJP dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
- Pada hiponatremia asimptomatik menaikkan natrium
dengan kecepatan kurang lebih 0,5 mEq/L/jam
- Pada hiponatremia simptomatik: Cairan NaCl 3%
diberikan melalui vena perifer dengan kecepatan 1-2
mEq/L/jam (maksimal 150 ml dalam 30 menit).
Pemberian NaCl 3% melalui vena perifer sebelumnya
dapat menggunakan jarum kateter IV ukuran 16-18.
- Jika ada gejala neurologik berat : kecepatan dapat
dinaikan menjadi 4-6 mEq/L/jam (maksimal 300 ml
habis dalam 6 jam) dan harus melalui vena sentral yang
diberikan di ruangan intensif/semi intensif/ OK/
observasi IGD. Pemberian NaCl 3% lebih dari 1 hari
dapat dipertimbangkan penggunaan vena sentral untuk
menghindari komplikasi.
- Pemantauan ketat natrium serum dan elektrolit setiap 2
jam sampai terjadi kenaikan kadar natrium dan gejala
menghilang.
h. Melepaskan APD
i. Membereskan Alat
j. Dokumentasi tindakan yang dilakukan
UNIT TERKAIT 1. Ruang Intensif
2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Observasi IGD
4. Ruang OK
5. Ruang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai