TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2002). Teori lain
mengatakan perkembangan adalah aspek progresif adaptasi terhadap lingkungan yang bersifat
kualitatif. Contoh perubahan kualitatif ini adalah peningkatan kapasitas fungsional penguasaan
terhadap beberapa keterampilan yang lebih kecil, misalnya anak usia prasekolah dengan
berpartisipasi dalam percakapan telepon dengan orang tua mereka (Potter & Perry,2005).
Masa perkembangan usia pra sekolah merupakan masa dimana perkembangan kognitif
sudah mulai menunjukan perkembangan dan anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki
sekolah sekali kemampuan anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka
lihat dan anak membutuhkan pengalaman belajar dengan lingkungan dan orang tuanya.
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangakan perkembangan
menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah
dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000)
Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh
menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua eristiwa yang
sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang,
umur tulang dan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tibuh yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah lau sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang
optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang merupakan
proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang member cirri tersendiri pada
setiap anak.
b. Lingkungan eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak mempersepsikan dan
memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.
2) Status social ekonomi
Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang social ekonomi
yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan
primernya.
3) Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari
makanan bergizi.
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
5) Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan
mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.
C. Periode Perkembangan
Menurut Donna, L Wong (2010) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1. Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembetukan organ dan
system orga anak, selain itu hubungan antara kondisi itu member dampak pada
pertumbuhannya.
2. Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode ini,
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan
social.
3. Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan prasekolah (3-6 tahun). Toddler
menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih
meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual
dengan perkembangannya organ reproduksi.
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan.
Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa (mid respirasi) pada tulang Xifoidius
(incisura subternalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak
yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring. Cara pengukuran lingkar dada
adalah sebagai berikut :
a) Siapkan pita pengukur
b) Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.
c) Catat hasil pengukuran pada KMS anak atau kartu yang disediakan.
d. Pemeriksaan fisik
Meskipun pemeriksaan fisik tidak dilakukan apabila dilapangkan, namun petugas perlu
mengetahui bahwa pemeriksaan fisik perlu dilakukan agar keadaan anak dapat diketahui
secara keseluruhan. Pemeriksaan fisik dapat dimulai dari rambut, kepala, leher, dada, perut,
genetalia, ekstremitas. Selain itu, tanda-tanda vital dan keadaan umum perlu dikaji.
Pemeriksaan fisik pada pertumbuhan dan perkembangan ini adalah sama seperti cara
pemeriksaan fisik pada bayi dan anak. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik tidak dibahas secara
khusus pada bagian ini.
e. Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku Pedoman Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Dari pedoman ini dapat
diketahui mengenai keadaan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada dalam keadaan
normal, meragukan, atau memerlukan rujukan.
f. Data lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data penunjang lainnya,
seperti pemeriksaan laboratorium, serta data yang diperlukan terutama apabila anak berada di
klinik.
2. Diagnosa
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang
terjadi di lingkungan
2. Potensial tumbuh kembang yang optimal
3. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru
4. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
5. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
6. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
7. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status imunisasi.
8. Potensial peningkatan hubungan dalam keluarga
3. Intervensi
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang
terjadi di lingkungan
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
b. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
2. Potensial tumbuh kembang yang optimal
a. Kaji perkembangan tumbuh kembang
Rasional: mengetahui perkembangan tumbuh kembang, menentukan masalah yang dihadapi.
b. Observasi faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
Rasional: menentukan intervensi selanjutnya
c. Anjurkan orang tua untuk memperhatikan masa pertumbuhan dan perkembangan fisiologis
anak
Rasional: memudahkan orang tua mengetahui tahap tumbuh kembang anak
d. Anjurkan untuk konsultasi dengan tim medis (dokter spseialis anak dan perawat) saat terjadi
masalah tumbuh kembang anak.
3. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru.
a. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur
anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan
bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak.
b. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi anaknya
c. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai
dengan umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
4. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
a. Kaji pola bermain pada anak
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
b. Motivasi orang tua selalu mengawasi anaknya ketika bermain dan dengan siapa bermain.
Rasional: agar anak selalu dalam keadaan aman
c. Ajarkan orang tua untuk mengetahui mainan apa yag sesuai dengan usia anaknya
Rasional: agar tumbuh kembang anak dapat berjalan sempurna
d. Ciptakan lingkungan yang aman dari benda-benda yang dapat mencederai klien
Rasional: menghindari bahaya dari resiko cedera pada anak.
a. Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
b. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas
5. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang dilewati
anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
6. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
c. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
7. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d
a. Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh anak
b. Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya selain
imunisasi yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
c. Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit yang bisa
diderita oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.
8. Potensial peningkatan hubungan dalam keluarga
a. Kaji tingkat hubungan dalam keluarga
Rasional: untuk mengetahui sejauh mana masalah yang dihadapi keluarga anak.
b. Observasi faktor yang mempengaruhi tingkat hubungan dalam keluarga
Rasional: meminimalkan terjadinya penurunan tingkat hubungan dalam keluarga
c. Healt education tentang pentingnya hubungan keluarga dalam perkembangan anak usia pra
sekolah
Rasional: memberikan informasi tambahan pengaruh pentingnya hubungan keluarga dengan
perkembangan anak usia pra sekolah
d. Anjurkan keluarga meluangkan waktu bersama
Rasional: meluangkan waktu dapat mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan
masalah yang dihadapi anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2010. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta: EGC
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta. Salemba
Medika.
Kriteria Hasil NOC. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Muscari, Mary.E. 2015. Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Supartini. 2014. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Wong, D.L,dkk. 2014. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC