Anda di halaman 1dari 39

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.R UMUR 10 Bulan

Di susun oleh :

fira safitri

P00320018061

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA ANAK SEHAT (TUMBANG)

A. Pengertian
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan
menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah
dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh
menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur
tulangdan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku
sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang
unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap anak.

Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke
dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan
zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak,
dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak
menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.

Diantara sekian banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu diantaranya adalah
imunisasi BCG.

Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat
sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada
selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru), atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini
merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian
imunisasi BCG adalah 1 kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 – 11 bulan,
akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 – 3 bulan, kemudian cara pemberian
imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah
suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang anak


1. Faktor keturunan (Herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui instruksi
genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain
disebabkan oleh kelainan kromosom (contoh; syndrome down, syndrome turner) juga
diakibatkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
a. Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan
b. Ras      : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa
memiliki karakteristik.
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Internal
1) Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi
rendah.
2) Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan
tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi pertumbuhan
sel interstitial testis, memproduksi testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan dan reproduksi.
3) Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman sebaya serta guru berpengaruh
terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan
keluarga akan mempengaruhi interaksi anak diluar rumah.

b. Lingkungan Eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak mempersepsikan dan
memahami kesehatan berprilaku hidup sehat.
2) Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi yang
rendah serta banyak punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3) Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan
bergizi
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
5) Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi
pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga
           
C. Periode Perkembangan
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1) Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ dan
system organ anak. Selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada
pertumbuhannya.
2) Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode ini
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan
social.
3) Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6 tahun. Toddler
menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia pra sekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan relative menetap.
4) Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih
meningkat daripada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5) Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual
dengan perkembangannya organ reproduksi.
D. Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, dan keadaan social emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkem–bangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual
apapun. Apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi
kualitas perkembangan.
Kratenburg, dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembanagn anak
balita yaitu :
1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan.
2) Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang b/d kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh
dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat missal: ketrampilan
menggambar.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara spontan.
4) Gross motor (motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa “Milestone” pokok
yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu misalnya:
a. 4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemuadian.
b. 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara.
c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya.
d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e. 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan jari telunjuk dan
ibu jari.
f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK SEHAT (TUMBANG)

A. Pengkajian
1. Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan

Identitas Anak dan/atau Orang Tua


a. Nama                                                  
b. Alamat                                               
c. Telepon                                              
d. Tempat dan tanggal lahir
e. Ras/kelompok entries
f. Jenis kelamin
g. Agama
h. Tanggal wawancara
i. Informan

Keluhan Utama (KU)


Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
karena akan dipenetrasikan antigen dalam imunisasi yang akan memicu fungsi imunnya, namun
seiring dengan kondisi anak yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan, tidak menutup
kemungkinan jika saat memasuki jadwal imunisasi ia berada dalam kondisi sakit . Maka dari itu,
perlu ditanyakan apakah anak memiliki keluhan kesehatan baik secara langsung pada anak ataupun
orang tua/pengasuhnya beberapa saat sebelum diimunisasi. Keluhan ini dapat dijadikan indikator
apakah imunisasi harus dilanjutkan, ditunda sementara waktu, atau tidak diberikan sama sekali.

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama. Jika saat ini
kesehatan anak baik, riwayat penyakit sekarang mungkin tidak terlalu menjadi acuan, akan tetapi
jika anak dalam kondisi tidak sehat, hal ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui
status kesehatan anak saat ini, selain untuk kepentingan imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan
panduan apakah anak harus mendapat perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.

Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)


Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan sebelumnya yang
pada kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk yang berarti dalam pemberian imunisasi.
a. Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).
b. Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.
c. Alergi.
d. Pengobatan terbaru.
e. Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi terhadap imunisasi yang
pernah didapat sebelumnya.
f. Pertumbuhan dan perkembangan anak (Sebelum melakukan imunisasi dapat pula dikaji
pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat mengidentifikasikan indikasi imunisasi
serta pendidikan kesehatan yang sesuai dengan usia serta pola perilaku anak baik ditujukan
secara langsung pada anak ataupun keluarganya).
g. Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.

Tinjauaan Sistem (TS)


Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan masalah kesehatan pada
anak, walau tampak jarang dilakukan saat akan diimunisasi, namun tinjauan ini akan menjadi
pilihan yang lebih baik selain pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam pengkajian
cenderung hanya berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan kemungkinan
terhadap kondisi kelainan yang ada pada tubuh anak belum disadari olehnya dan juga keluarga,
sehingga alangkah baik jika sebelum diimunisasi anak mendapatkan tindakan pemeriksaan fisik
untuk peninjauan terhadap sistem tubuhnya. Tinjauan sistem meliputi :
a) Menyeluruh/umum
b) Integument
c) Kepala
d) Mata
e) Telinga
f) Hidung
g) Mulut
h) Tenggorokan
i) Leher
j) Dada
k) Respirasi
l) Kardiovaskuler
m) Gastrointestinal
n) Genitourinaria
o) Ginekologik
p) Muskuluskeletal
q) Neurologik
r) Endokrin
Riwayat pengobatan keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang memiliki kecenderungan
terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit menular pada anggota
keluarga dan kebiasaan keluarga yang dapat memengaruhi kesehatan anak, seperti merokok dan
penggunaan bahan kimia lain, serta tingkat kewaspadaan keluarga saat anak mengalami sakit.
Riwayat Psikososial
Untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak, terutama terfokus pada riwayat
imunisasi yang pernah ia dapatkan, apabila riwayat sebelumnya menyisakan kerisauan pada anak
maka akan lebih baik jika saat imunisasi berikutnya hal ini diperbaiki untuk mengubah konsep
anak terrhadap imunisasi, menanamkan padanya bahwa hal ini penting untuk mencegah penyakit
yang mungkin mendatanginya, serta diperlukan keterlibatan keluarga yang dapat memberikan
dukungan mental pada anaknya sehingga anak tidak risau dalam menghadapi imunisasi.
Riwayat Keluarga       
Untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan sebagai anggota
keluarga dan komunitas. Pengkajian juga berfokus pada sejauh mana keluarga memahami tentang
imunisasi yang akan diberikan pada anak, meliputi jenis imunisasi, alasan diimunisasi, manfaat
imunisasi, dan efek sampingnya. Hal ini akan sangat membantu jika keluarga telah memahami
pentingnya imunisasi sebagai langkah penting yang diperlukan untuk mencegah penyakit pada
anaknya. Untuk beberapa keluarga yang belum begitu memahami imunisasi, hal ini dapat dijadikan
patokan untuk memberikan pendidikan kesehatan dalam pemahaman terhadap imunisasi.
Pengkajiaan Nutrisi
Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan nutrisi anak dalam
kaitannya dengan kesehatan anak saat ini sebelum ia mendapatkan imunisasi dan dapat dijadikan
bahan untuk pendidikan kesehatan pasca imunisasi anak. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian
terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis.

2. Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan mengumpulkan data-data yang
berkaitan dengan tumbuh kembang anak, sehingga dengan data yang ada, dapat diketahui
mengenai keadaan anak yang dapat membantu proses imunisasi dan juga pendidikan kesehatan
seputaran imunisasi anak. Dalam melaksanaakan pengkajiaan atas pertumbuhan dan perkembangan
anak, hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana mempersiapkan anak agar
pemeriksaan berjalan lancar. Sebelum melakukan pengkajiaan, prinsip-prinsip yang perlu di
perhatikan dan dapat diterapkan di lapangan adalah:
a) Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan, misalnya memberikan warna dinding
netral, cukup ventilasi, menjauhkan peralatan yang menakutkan bagi anak, dan menyediakan
makanan.
b) Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar anak menjadi
kooperatif. Dalam hal ini, bukan berarti mengabaikan tugas utama, tetapi untuk pendekatan
agar anak tidak takut sehingga memudahkan pemeriksaan.
c) Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak menakutkan anak.
d) Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga akan mengurangi
rasa takut dari anak yang lain.
e) Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak mengenai hal-hal
yang perlu dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin, beri kesempatan anak untuk membantu
proses pemeriksaan.
f) Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat berbaring di pangkuaan orang tua.
g) Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang anak yang lain agar
tidak takut untuk diperiksa.
h) Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui nasehat petugas.
i) Prinsip-prinsip tersebut hendaknya dipahami oleh setiap perawat sehingga memudahkannya
dalam melaksanakan pemeriksaan dan meminimalkan kecemasan pada anak. Setelah
memahami prinsip-prinsip ini, berikutnya adalah melakukan pengkajiaan pada anak. Hal-hal
yang perlu dikaji adalah

a. Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil, seperti terinfeksi
TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau
berkala. Kehamilan risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu tumbuh
kembang anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat diperkirakan.

b. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara normal, dan
bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila
kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss lama,
atau kasep), maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh kembang anak.

c. Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan pengukuran
antropometri dan pemeriksaan fisik. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran
antropometri yang sering digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh kembang anak adalah
TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada baru digunakan bila
dicurigai adanya gangguan pada anak. Apabila petugas akan mengkaji pertubuhan fisik anak, maka
petugas tersebut cukup mengukur BB, TB, dan lingkar kepala. Meskipun tidak semua ukuran
antropometri digunakan, berikut ini akan dijelaskan cara pengukuran dari masing-masing ukuran
antropometri:

1. Berat Badan (BB)


Untuk menentukan berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan adalaah sebagai berikut:
 Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah ditera
(distandardisasi/dikalibrasi) secara berkala. Timbangan yang digunakan dapat berupa
dacin atau timbangan injak.
 Untuk menimbang anak yang berusia kurang 1 tahun, maka hal tersebut dilakukan dengan
posisi berbaring. Untuk anak yang berusia 1-2 tahun, dilakukan dengan posisi duduk
dengan menggunakan dacin. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun, penimbangan
berat badan dapat dilakukan dengan posisi berdiri.
Sedangkan cara pengukuran berat badan anak adalah:
 Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup
pakaian dalam saja.
 Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan
anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan.
 Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri di atas timbangan injak tanpa
dipegangi.
 Ketika menimbang berat badn bayi, tempatkan tangan petugas di atas tubuh bayi (tidak
menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
 Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih
dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang.
 Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat
badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut.
BB anak = (BB ibu dan anak) – BB ibu
 Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan
 Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu
apakah status gizi anak normal, kurang, atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini
juga dapat dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berat badan anak berada
pada kurva berwarna hijau, kuning, atau merah.

2. Tinggi Badan (TB)


Untuk menentukan tinggi badan, cara pengukurannya dikelompokkan menjadi untuk usia
kurang dari 2 tahun dan usia 2 tahun atau lebih. Pengukuran tinggi badan pada anak usia kurang
dari 2 tahun adalah sebagai berikut :
 Siapkan papan atau meja pengukur. Tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran).
 Baringkan anak terlentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel pada
meja (posisi ekstensi).
 Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan
meja pengukur), lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
 Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi tanda
pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak
kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita
pengukur.
Sedangkan cara pengukuran tinggi badan pada anak usia 2 tahun atau lebih adalah sebagai
berikut :
 Tinggi badan diukur dengan  posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong,
punggung, dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal dan menempel
pada alat pengukur.
 Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi
horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.

3. Lingkar Kepala
Ukuran kepala dinyatakan normal bila berada di antara batas tertinggi dan terendah dari kurva
lingkar kepala. Bila ukuran kepala berada di atas kurva normal, berarti ukuran kepala besar
(macrocephali), sedangkan bila ukuran kepala di bawah kurva normal, berarti ukuran kepala kecil
(microcephali). Kurva lingkar kepala ini dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Adapun cara
pengukuran lingkar kepala :
 Siapkan pita pengukur (meteran)
 Lingkakan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supraorbita bagian antrior
menuju oksiput pada bagian posterior kemudian tentukan hasilnya
 Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala.

4. Lingkar Lengan Atas (lila)


Meskipun pengukuran lila jarang dilakukan, namun cara pengukurannya perlu diketahui :
 Tentukan lokasi lengan yang akan diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri,
yaitu pertengahan pangkal lengan dengan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan
pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dari pada lengan kanan, sehingga
ukurannya lebih stabil.
 Lingkarkan alat pengukur pada lengan bagian atas (dapat digunakan pita pengukur).
Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
 Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur.
 Catat hasil pengukuran pada Kartu Menuju Sehat (KMS) atau status anak.

5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan. Pengukurannya
dilakukan pada saat bernapas biasa (mid respirasi) pada tulang Xifoidius (incisura subternalis).
Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar,
sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring. Cara pengukuran lingkar dada adalah sebagai berikut
:
 Siapkan pita pengukur
 Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.
 Catat hasil pengukuran pada KMS anak atau kartu yang disediakan.

6. Pemeriksaan fisik
Meskipun pemeriksaan fisik tidak dilakukan apabila dilapangkan, namun petugas perlu
mengetahui bahwa pemeriksaan fisik perlu dilakukan agar keadaan anak dapat diketahui secara
keseluruhan. Pemeriksaan fisik dapat dimulai dari rambut, kepala, leher, dada, perut, genetalia,
ekstremitas. Selain itu, tanda-tanda vital dan keadaan umum perlu dikaji. Pemeriksaan fisik pada
pertumbuhan dan perkembangan ini adalah sama seperti cara pemeriksaan fisik pada bayi dan
anak. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik tidak dibahas secara khusus pada bagian ini.

7. Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku Pedoman Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Dari pedoman ini dapat
diketahui mengenai keadaan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada dalam keadaan
normal, meragukan, atau memerlukan rujukan. Apabila anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut,
maka dapat dilakukan DDST yang dapat dibaca pada Buku Tumbuh Kembang oleh Soetjiningsih
(1996).

8. Data lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data penunjang lainnya,
seperti pemeriksaan laboratorium, serta data yang diperlukan terutama apabila anak berada di
klinik.

Interpretasi Hasil Pengukuran dan Tindakan yang Diperlukan


Setelah dilakukan pengkajian terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita,
terdapat interpretasi hasil sebagai berikut:

a. Pertumbuhan dan perkembangan normal


Menurut Moersintowarti (2002), pertumbuhan anak dikatakan normal apabila grafik berat
badan anak berada pada jalur berwarna hijau pada kalender balita (KMS) atau sedikit di atasnya.
Arah grafik harus naik dan sejajar mengikuti lengkungan jalur (kurva) berwarna hijau. Sementara,
pertumbuhan anak dikatakan ideal jika pertumbuhan yang ditetapkan dengan pengukuran
antropometri adalah BB/U; BB/M, dan lingkar kepala/U.
Perkembangan anak tergolong normal apabila umur dan kemampuan/kepandaian anak sesuai
dengan patokan yang berlaku. Berdasarkan Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang Balita, skor yang
diperoleh saat pemeriksaan harus berjumlah 9-10. Apabila menggunakan kalender balita (KMS),
maka kemampuan anak sesuai usia yang terdapat pada gambar. Sementara apabila menggunakan
tes DDST, anak dapat melewati tugas-tugas perkembangannya sesuai usia. Demikian juga untuk
pemeriksaan lainnya.
b. Pertumbuhan dan perkembangan tidak normal
Pertumbuhan anak mengalami penyimpangan apabila grafik berat badan anak berada jauh di
atas warna hijau atau berada dibawah jalur hijau, khususnya pada jalur merah. Ukuran antropometri
lain yang mengikuti biasanya adalah lingkar lengan atas dan lingkar lengan dada. Perkembangan
anak mengalami penyimpangan apabila kemampuan kepandaian anak tidak dicapai sesuai dengan
usianya, sehingga anak mengalami keterlambatan. Pada tes DDST, anak tidak dapat mencapai
tugas-tugas perkembangannya, atau pada gambar kalender balita (KMS), kemampuan anak tidak
sesuai dengan usianya.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi
di lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
C. PERENCANAAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi
di lingkungan
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
b. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru.
a. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur
anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan
bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak
b. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi
anaknya
c. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai
dengan umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
a. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
b. Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
c. Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
d. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang
dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
c. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
6. Kesiapan meningkatkan status  imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
a. Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan  oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh anak
b. Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya
selain imunisasi yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
c. Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit yang
bisa diderita oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.
DAFTAR PUSTAKA

Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku Kedokteran
EGC.

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta: EGC

Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta.
Salemba Medika.

Kriteria Hasil NOC. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.

Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.

Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.

Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN DATA
PADA ANAK

Nama Mahasiswa : fira safitri


No Rekam Medik : -
Nim : P00320018061
Ruangan/RS : Posyandu
Tanggal : 20 mei 2020
Diagnosa Medis :-

A. BIO DATA
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama Panggilan` : An.R
b. Tempat tanggal lahir/usia : 10 bulan
c. Jenis Kelamin : perempuan
d. Agama : islam
e. Pendidikan :-
f. Alamat : desa walay
g. Tanggal Masuk : 20 Mei 2020
h. Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2020
i. Diagnosa Medik :-
j. Rencana Therapi :-

2. Identitas Orang Tua


a. Ayah b. Ibu
1) Nama : Tn.P 1) Nama : Ny.T
2) Usia : 30 tahun 2) Usia : 26 tahun
3) Pendidikan : SMA 3) Pendidika : SMA
4) Pekerjaan : petani 4) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5) Agama : islam 5) Agama : islam
6) Alamat : desa walay 6) Alamat : desa walay

3. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hub. Status
keluarga Kesehatan
1 An.D 10 tahun Baik Baik
B. KELUHAN UTAMA/ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
ibu klien mengatakan tidak ada keluhan sakit pada anaknya dan selalu di bawa ke posyandu
tiap bulan,serta Ibu klien mengatakan datang ke posyandu untuk menimbang anaknya.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Waktu timbulnya penyakit : Hari/tanggal : - jam :-
b) Awal munculnya keluhan :  tiba-tiba  Berangsur-angsur
c) Keadaan penyakit :  membaik  bertambah parah
 sama dengan sebelumnya
d) Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan : ibu klien mengatakan tidak ada
keluhan sakit pada anaknya.
e) Kondisi saat dikaji :
P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


( Khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun )
a) Pre Natal Care
1) Mulai melakukan perawatan selama hamil : ibu mengatakan melakukan perawatan
payudara sebelum melahirkan
2) Keluhan ibu selama hamil :  perdarahan,  PHS,  infeksi,  ngidam ,
demam
3) Pernah dirawat selama hamil: YA,  TIDAK.
4) Pernah ada riwayat :
 Terkena sinar X,
 Menerima terapi perlindungan penyakit,
 Melakukan meditasi selama kehamilan
5) Pola makan : baik
Kenaikan berat badan :  Sesuai usia kehamilan Tidak Sesuai usia kehamilan
6) Imunisasi : TT
Usia kehamilan :-
Jumlah pemberian : 2x
7) Golongan darah Ibu :A
Golongan darah Ayah :A
b) Natal
1) Tempat melahirkan:  RS ,  klinik,  rumah
2) Lama persalinan : 1 jam
Jam Jenis persalinan : Normal (spontan)
Penolong persalinan : bidan

3) Cara untuk memudahkan persalinan: menggunakan obat,  penghilang rasa


nyeri
4) Pembiusan selama proses persalinan:  YA,  TIDAK
5) Komplikasi waktu lahir : tidak ada

c) Post Natal Care


1) Kondisi bayi : BB 3300 gr,PB 48 cm , Apgar Score : keadaan bayi baik langsung
menangis,dan gerakan aktif.
2) Keadaan Bayi setelah 28 hari: baik
3) Penyakit yang dialami Bayi:  ikterus , kebiruan,  kemerahan,
 problem menyusui,  BB tidak stabil
4) Apakah bayi meninggalkan RS dengan ibunya : -

(Untuk Semua Usia)


a) Penyakit pada masa anak-anak: demam dan
flu
b) penyakit infeksi yang pernah dialam : flu
c) Kecelakaan yang pernah dialam : tidak ada
d) Keracunan yang pernah dialami : tidak ada
e) Alergi yang pernah dialami:  makanan, obat-obatan, textil, dll……
f) Perkembangan anak dibanding dengan saudara-saudaranya  lebih cepat
 lebih lambat

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


a) Penyakit keturunan dalam keluarga : ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak
ada riwayat penyakit menurun dan menular
b) Penyakit pada anggota keluarga:  alergi, asma, TBC, hiperetensi,
 panyakit jantung, stroke, anemia, hemopilia,
 arthritis, migrain, DM, kanker,  dan
gangguan emosional.
c) Bagan genogram
C. RIWAYAT IMUNISASI
N Jenis Imunisasi Waktu Reaksi setelah pemberian
O Pemberian
1 BCG 1 bulan Terjadi pembengkakan kecil
berwarna merah
2 DPT (I.II.III) 2,3,4 bulan Bengkak dan demam
3 Polio (I.II.III.IV) 1,2,3,4 -
bulan
4 Campak 9 bulan Demam tinggi
6. Lain-Lain

E. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


1. Pertumbuhan Fisik
a) Berat badan lahir : 3300 gr
b) Panjang badan lahir : 48 cm
c) Tinggi badan sekarang : 71 cm
2. Perkembangan Tiap Tahap
Usia anak saat:
a) Berguling : 4 Bulan
b) Duduk : 7 Bulan
c) Merangkak : 8 Bulan
d) Berdiri : 9 Bulan
e) Berjalan : 9 Bulan
f) Senyum kepada orang lain pertama kali : - Bulan
g) Bicara pertama kali : - Bulan
h) Berpakaian tanpa bantuan : - Bulan

F. RIWAYAT NUTRISI
1. Pemberian ASI
a) Pertama kali disusui : dari bayi lahir
b) Waktu dan cara pemberian :-
c) Lama pemberian :-
d) ASI diberikan sampai usia : Pemberian asi dari bayi lahir sampai usia 10 bulan

2. Pemberian Susu Formula


a) Alasan pemberian :-
b) Jumlah pemberian :-
c) Cara Pemberian :  dot  sendok
3. Pemberian Makanan Tambahan
a) Pertama kali diberikan usia : 6 bulan
b) Jenis: makan 3x sehari dengan bubur tim (beras,daging/ikan,sayuran seperti brokoli dan
wortel)
4. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


0-10 bulan ASI ekslusif Dari bayi lahir sampai usia 10 bulan
6 -10 bulan MP ASI dan air putih 3 bulan

G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Hubungan dengan keluarga baik,dan di asuh oleh orang tua .

H. RIWAYAT SPIRITUAL
Tidak di lakukan pengkajian

I. REAKSI HOSPITALISASI
Tidak ada keluhan

1. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap


a) Mengapa keluarga / orang tua membawa kamu ke rumah sakit :-
b) Menurutmu apa penyebab kamu sakit : -
c) Apakah dokter menceritakan keadaanmu :-
d) Bagaimana rasanya dirawat di rumah sakit (reaksi hospitalisasi pada anak):-

J. AKTIVITAS SEHARI-HARI
1. Nutrisi
a) Selera makan : baik
b) Menu makan dalam 24 jam : bubur tim,biskuit
c) Frekwensi makan dalam 24 jam : 3 x sehari
d) Makanan yang disukai : tidak ada
e) Makanan pantang : tidak ada
f) Pembatasan pola makan : tidak ada
g) Cara makan bersama keluarga :-
h) Ritual sebelum makan :-
2. Cairan
a) Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : asi dan air putih
b) Frekuensi minum :-
c) Kebutuhan cairan dalam 24 jam :-
3. Eliminasi (BAB & BAK)
BAB lancar 1-2x sehari dengan konsistensi lunak
BAK 4-5x sehari dengan warna jernih
4. Istirahat dan Tidur
Tidur 3x sehari (10-12 jam/hari)
5. Olah Raga
Tidak dilakukan pengkajian
6. Personal Hygiene
Mandi 2x sehari
Ganti baju 2-3 x sehari
7. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Bermain bersama orang tuanya
8. Rekreasi
Tidak di lakukan pengkajian.
K. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Klien
a) Tanda-tanda dan distress : tidak ada
b) Penampilan dihubungkan dengan usia : normal
c) Ekspresi wajah, bicara, mood : normal
d) Berpakaian dan kebersihan umum : baik

2. Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan darah : 90,60 mmHg
b) Suhu : 36,7 0C
c) Nadi : 105 x/menit
d) Pernapasan : 40 x/menit

3. Antropometri
a) Tinggi badan : 71 cm
b) Berat badan : 9700 gr
c) Lingkar lengan atas : 15,2 cm
d) Lingkar kepala : 42,5 cm
e) Lingkar dada :-
f) Lingkar perut :-
g) Skin fold :-
4. Sistem Pernapasan
a) Hidung : simetris,tidak ada secret,tidak ada polip,kebersihan cukup
b) Leher : normal,tidak ada pembesaran vena jugularis,dan kelenjar tyroid
c) Dada : bentuk dada normal,simetris antara kanan dan kiri,tidak ada pembengkakan,dan
tidak ada suara ronchi ataupun whezing
1) Bentuk dada (normal, barrel, pigeon chest)
2) Perbandingan ukuran anterior-posterior tranversal
3) Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi)
4) Keadaan proxsesus xipoideus
5) Apakah ada suara nafas tambahan
d) Apakah ada clubbing finger : tidak ada

5. Sistem Cardiovaskuler
a) Conjunctiva : tidak anemis
b) Arteri carotis : normal
c) Tekanan vena jugularis : normal
d) Ukuran jantung : normal
e) Ictus cordis / apex : normal
f) Suara jantung : normal
g) Capillary refilling time : normal

6. Sistem Pencernaan
a) Sklera : tidak ikterus
b) Bibir : lembab
c) Mulut : tidak ada hipersalivasi,tidak ada stomatis,tidak ada epulis,lidah bersih
d) Gaster : normal
e) Abdomen : tidak ada benjolan
f) Anus : normal,tidak ada kelainan

7. Sistem Indra
a) Mata : normal
b) Hidung : normal
c) Telinga : tidak ada serumen,kebersihan cukup

8. Sistem Syaraf
a)Fungsi cerebral : baik
1) Status mental : baik
2) Kesadaran : compos mentis
3) Bicara : mengoceh
b) Fungsi cranial : baik
c) Fungsi motorik : baik
d) Fungsi sensorik : baik .
e) Fungsi cerebellum : normal
f) Reflex : normal
g) Iritasi meningen : normal
9. Sistem Muskuloskeletal
a) Kepala : normal,tidak ada keluhan
b) Vertebrae : normal
c) Pelvis : normal
d) Lutut : normal
e) Kaki : normal
f) Bahu dan tangan : normal,tidak ada gangguan.

10. Sistem Integumen


a) Rambut : normal,tidak ada gangguan
b) Kulit : normal
c) Kuku : normal

11. Sistem Endokrin


a) Kelenjar thyroid : normal
b) Percepatan pertumbuhan :
c) Gejala creatinisme atau gigantisme : tidak ada gangguan
d) Ekskresi urine berlebihan, polidypsi, polyphagia : tidak ada gangguan
e) Suhu tuhuh yang tidak seimbang, keringat berlebihan, leher kaku :tidak ada keluhan
f) Riwayat bekas air seni dikelilingi semut : tidak ada

12. Sistem Perkemihan


a) Oedema palpebra : tidak ada
b) Moon face : tidak ada
c) Odema anasarka : normal
d) Keadaan kandung kemih : tidak ada masalah
e) Nocturia, dysuria, kencing batu : tidak ada
13. Sistem Reproduksi
a) Wanita : normal,tidak ada gangguan

b) Laki-Laki : -
14. Sistem Imun : Normal
L. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. 0 – 6 Tahun
Dengan menggunakan DDST :
a) Motorik Kasar : berdiri dan melangkah dengan pegangan
b) Motorik Halus : menggoyangkan kerincing
c) Bahasa : mengoceh
d) Personal Sosial : tersenyum dan menoleh saat di panggil,mengenali anggota
keluarga
2. 6 Tahun keatas
a) Perkembangan Kognitif : -
b) Perkembangan Psikosexual : -
c) Perkembangan Psikososial : -

M. TEST DIAGNOSTIK
1. Laboratorium Tullis Nilai Normalnya
2. Ro Photo / Radiologi
3. CT Scan
4. USG, ECG, EKG

N. TERAPI SAAT INI (DITULIS DENGAN RINCI )


Tidak ada masalah
ANALISA DATA

No Data Masalah

1 DS: Masalah potensial tidak


 ibu klien mengatakan tidak ada keluhan sakit pada ada
anaknya dan selalu di bawa ke posyandu tiap bulan
 Ibu klien mengatakan datang ke posyandu untuk
menimbang anaknya.

DO:
 Keadaan umum: keadaan umum baik,
berat badan 9700 gram, Kesadaran
Composmentis,Suhu 36,7°C,Nadi 105x/menit,
pernafasaran 40 x/menit
 Tahap Tumbuh kembang: tengkurap usia 4 bulan,
duduk 7 bulan, merangkak 8 bulan, memegang
biskuit 7 bulan, berdiri pegangan 9 bulan
 Tingkat Perkembangan:
 Motorik kasar : berdiri dan melangkah dengan
pegangan
 Motorik halus: menggoyangkan kerincing
 Bahasa: Mengoceh
 Personal sosial : tersenyum dan menoleh saat di
panggil,mengenali anggota keluarga

Diagnosa Keperawatan ( Diagnosa keperawatan masalah potensial tidak ada)

 Defisit pengetahuan tentang stimulasi bayi dan anak b.d kurang terpapar informasi

RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL

1. Defisit pengetahuan Setelah di lakukan Edukasi Stimulasi Bayi/Anak


tentang stimulasi bayi tindakan keperawatan
dan anak b.d kurang selama kurang lebih 15 Tindakan :
terpapar informasi menit maka tingkat Observasi
pengetahuan meningkat - Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima
dengan kriteria hasil : informasi
1. Perilaku sesuai
anjuran meningkat Terapeutik
2. Verbalisasi minat - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
dalam belajar - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. Kemampuan - Berikan kesempatan untuk bertanya
menjelaskan - Berikan pujian atas keberhasilan orang tua
pengetahuan tentang
suatu topik Edukasi
meningkat  Jelaskan bayi memberikan isyarat prilaku yang
4. Perilaku sesuai menunjukan kebutuhanya
dengan pengetahuan
 Jelaskan stimulus yang dapat membantu
meningkat
mengoptimalkan perkembangan bayi/anak
 Ajarkan cara mengidentifikasi isyarat perilaku
bayi/anak
 Ajarkan cara stimulasi perkembangan motorik
kasar,motorik halus,dan bahasa sesuai tahapan usia
bayi/anak.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI & BALITA
Pokok pembahasan : memberi pemahaman tentang tumbuh kembang anak
Sub Pokok Pembahasan : Pemantauan Tumbuh Kembang Anak
Sasaran : Orang tua pasien yang kontrol
Pelaksanaan Kegiatan
Hari/tanggal : 20 Mei 2020
Tempat : Posyandu
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang “Tumbuh Kembang”, diharapkan
peserta penyuluhan dapat lebih memahami pentingnya Perkembangan Tumbuh Kembang anak.

B. Tujuan Istruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang:
1. Pengertian Tumbuh Kembang Bayi & Balita
2. Prinsip Tumbuh Kembang Bayi & Balita
3. Pola Tumbuh Kembang Bayi & Balita
4. Ciri Ciri Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi & Balita
5. Pemantauan Tumbuh / Pertumbuhan
6. Pemantauan Kembang / Perkembangan
7. Stimulasi Tumbuh Kembang anak
8. Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media
1. Poster
2. Denver (Penilaian Tumbuh Kembang)

E. Strategi Pelaksanaan
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 5 menit Pembukaan:  Menjawab salam
 Memberi salam  ·Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 15 menit  Pelaksanaan, menjelaskan materi Menyimak dan memperhatikan
penyuluhan secara berurutan: penjelasan materi.
 Menjelaskan Pengertian Tumbuh
Kembang Bayi & Balita
 Prinsip Tumbuh Kembang Bayi &
Balita
 Pola Tumbuh Kembang Bayi &
Balita
 Ciri Ciri Pertumbuhan Dan
Perkembangan Bayi & Balita
 Pengertian Tumbuh / Pertumbuhan
 Pengertian Kembang /
Perkembangan
 Stimulasi Tumbuh Kembang anak
 Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi
& Balita
3 5 menit Evaluasi:  Bertanya kepada pemateri.
 Tanya jawab tentang materi  Menjawab pertanyaan yang
penyuluhan diberikan oleh pemateri
 Memberi pujian atau dukungan  Menyimpulkan semua dari
kepada peserta. materi penyuluhan yang telah
diberikan.
4 5 menit Penutup: Menjawab salam
 Mengucapkan terima kasih.
 Mengucapkan salam.

F. Rencana Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi Struktur
Persiapan Media :
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu : poster dan denver
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami
materi penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
3. Evaluasi Hasil

Materi Penyuluhan

Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita

A. Pengertian
Tumbuh adalah bertambahnya ukuran tumbuh anak, yaitu anak bertambah besar, berat, dan
tinggi, serta organ organ tubuh bertambah besar dan berat. Kembang adalah bertambahnya
kemampuan anak melalui proses pematangan organ tubuh. (Wong, 2009)
Proses tumbuh kembang berlangsung secara bersamaan dan bersinambungan, mencakup
aspek motorik, bahasa, dan kognitif, sosialisasi, dan kemandirian. Tumbuh kembang optimal
adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh
anak. (Suriadi, 2011)
Stimulasi tumbuh kembang adalah perangsangan dan pelatihan terhadap anaka
yangdatangnya dari lingkungan luar, misalnya latihan kemampuan motorik, kemampuan bahasa
dan kognitif, kemampuan bersosialisasi, dan kemandirian sehingga anak mencapai kemampuan
yang optimal. (Wong, 2009)
Jadi Pemantauan tumbuh kembang bayi & balita adalah pemantauan dari setiap fase
tahapan tahapan perkembangan seorang bayi dari tidak bisa melakukan apa apa hingga bisa
berbicara, berjalan, menggenggam benda bermain dan memantau setiap perubahan fisik yang
terjadi pada bayi dan balita bertambahnya tinggi bertambahnya berat dan bertambah pintarnya
bayi dan balita.

B. Prinsip Tumbuh kembang


1) proses tumbuh kembang sangat bergantung pada aspek kematangan susnan saraf,
semakin sempurna
2) proses tumbuh kembang setiap individu adalah sama yaitu mencapai proses
kematangan
3) proses tumbuh kembang memiliki pola khas, mulai dari kepala hingga keseluruh
bagian tubuh, juga mulai dari kemampuan yang sederhana hingga mencapai
kemampuan yang lebih kompleks.

C. Pola Tumbuh Kembang


1. Pola pertumbuhna fisik yang terarah, memiliki 2 prinsip:
 Cephalocaudal atau head to tail direaction (dari aarah kepala kemudian ke kaki), yang
ditandai dengan perubahan ukuran kemudian berkembangnya kemampuan pergerakan.
 Proximodistal atau near for direction, dimulai dengan menggerakan anggota gerak yang
lebih dengan dengan pusat / sumbu tengah, lalu ke daerah yang lebih jauh atau ke arah
bagian tepi.
 Pola perkembangan dari umum ke khusus (mass to specific / to complex), pola
perkembangan berlangsung dalam tahapan ke tahapan perkembangan. Pola ini
mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan
untuk mendeteksi perkembangan selanjutnya.

Tahapan pola perkembangan tersebut adalah:


 Masa pranatal
 Masa bayi, 0 sampai 1 tahun
 Masa pra sekolah 1 sampai 6 tahun
 Masa sekolah 6 sampai 18 / 20 tahun

Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan (belajar), terdapat saat yang
siap untuk menerima sesuatu dari luar guna mencapai proses kematangan, yang akan sempurna
bila mendapatkan rangsangan pada saat yang tepat. (Wong, 2009)

D. Ciri ciri
 Pertumbuhan
a) Terjadinya perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik
b) Terjadi perubahan proporsi fisik, mulai dari masa konsepsi sampai dewasa.
c) Hilangnya ciri ciri lama selama masa pertumbuhan
d) Terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan
 Perkembangan
a) Selalu melibatkan proses perkembangan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti  perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin
b) Pola konstan dengan hukum tetap, dari kepala menuju kaudal atau dari proksimal ke
distal
c) Memiliki tahapan dari yang sederhana menuju hal yang sempurna
d) Kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap individu
e) Dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan perkembangan
harus dilewati tahap demi tahap. (Suriadi, 2011)

E. Tumbuh / Pertumbuhan

Paramenter penilaian Pertumbuhan fisik:


1. Berat Badan
Kenaikan berat badan pada tahun pertama
a) Triwulan I : 700 sampai 1000 gram/ bulan
b) Triwulan II : 500 sampai 600 gram / bulan
c) Triwulan III : 250 sampai 350 gram / bulan
d) Pada masa pra sekolah kenaikan 1,5 sampai 2 kg/tahun
e) Pada masa adolescent growth sport, rata rata kenaikan 3 sampai 3,5 kg/tahun
f) Tumbuh kembang perempuan lebih cepat pada umur 8 tahun
g) Tumbuh kembang laki laki pada umur 10 tahun
h) Pertumbuhan perempuan berhenti di umur 18 tahun dan laki laki di umur 20 tahun
i) Pada minggu pertama akan mengalami penurunan sekitar 10 persen dari BB lahir

2. Tinggi Badan / Panjang Badan


a) Peningkatan tinggi badan pesat pada bayi, kemudian melambat dan pesat kembali pada
masa adolescent lalu melambat lagi pada usia 18 sampai 20
b) Tulang tulang anggota gerak berhenti pertumbuhannya, tapi ruas tulang belakang terus
tumbuh sampai 30 tahun
c) Umur 30 sampai 40 tahun tinggi badan statis dan lalu menyusut

3. Lingkar Kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intrakranial, juga untuk menafsirkan pertumbuhan otak.
- Lingkar kepala BBL : 34cm
- Lingkar kepala umur 6 bulan : 44cm
- Lingkar kepala umur 1 tahun : 47cm
- Lingkar kepala umur 2 tahun: 49cm
- Lingkar kepala dewasa : 54cm
Pada saat lahir berat otak bayi ¼ berat otak dewasa, tapi jumlah selnya 2/3 jumlah sel otak
dewasa.

Kenaikan berat otak anak :


Umur gram/24 jam
0 sampai 9 bln 3 gram
kehamilan
0 sampai 6 bln 2 gram
6 bln sampai 1 thn 0,35 gram
3 thn sampai 6 thn 0,15 gram

Masa pesat pertumbuhan otak merupakan masa yang rawan, setiap gangguan pada masa itu
mengakibatkan gangguan pertumbuhna jumlah otak & meilinisasi yang tidak dapat dikejar pada
masa pertumbuhan berikut. Masa emas (Gold period) yaitu 0 sampai 3 tahun.

4. Lingkar Lengan Atas


Lila merupakan cerminan tumbuh kembang jaringan lemak dan otak di pakai untuk menilai
keadaan gizi

Perkiraan lila:
- Lila lahir : 10 sampai 12 cm
- Lila 1 tahun : 16 cm
- Lila 1 sampai 3 tahun : 16 sampai 18 tahun

5. Gigi gerigi
Pertumbuhan gigi pada bagian rahang atas :
- Gigi insisi sentral, pada usia 8 sampai 12 bulan
- Gigi insisi lateral, pada usia 9 sampai 13 bulan
- Gigi taring (kaninus) pada usia 16 sampai 22 bulan
- Molar ke 1 anak laki, pada usia 13 sampai 19 bulan
- Molar ke 1 anak perempuan, pada usia 14 sampai 18 bulan
- Molar ke 2, pada usia 25 sampai 33 tahun
- Pertumbuhan gigi pada rahang bawah:
- Gigi Insisi sentral pada usia 6 sampai 10 bulan
- Gigi insisi lateral pada usia 10 sampai 16 bulan
- Gigi taring usia 17 sampai 23 bulan
- Molar pertama 14 sampai 18 bulan
- Molar ke dua 24 sampai 30 bulan
- Molar ke dua laki laki 29 samapi 31 bulan. (Suriadi, 2011)

6. Kembang / Perkembangan
Perkembangan
Usia Motorik kasar Motorik halus
0-3 bulan mengangkat kepala, guling-guling, melihat, meraih dan menendang
menahan kepala tetap tegak,  mainan gantung,memperhatikan benda
bergerak, melihat benda-benda kecil,
memegang benda, meraba dan
merasakan bentuk permukaan
3-6 bulan Menyangga berat,mengembangkan  memegang benda dengan kuat,
kontrol kepala, duduk. memegang benda dengan kedua
tangan, makan sendiri, mengambil
benda-benda kecil.
6-9 bulan merangkak, menarik ke posisi berdiri, Memasukkan benda kedalam wadah,
berjalan berpegangan, berjalan dengan bermain 'genderang', memegang alat
bantuan. tulis dan mencoret-coret
Bermain mainan yang mengapung di
air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
9-12 bermain bola, membungkuk, berjalan Menyusun balok/kotak
bulan sendiri, naik tangga.  Menggambar
         

1. Kemampuan Bicara dan Bahasa 

Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa


 prabicara,
0-3 bulan  meniru suara-suara,
 mengenali berbagai suara.
 mencari sumber suara,
3-6 bulan
 menirukan kata-kata.
 menyebutkan nama gambar di buku majalah,
6-9 bulan
 menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar.
 menirukan kata-kata
9-12 bulan  berbicara dengan boneka
 bersenandung dan bernyanyi.

2. Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian

Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian 


memberi rasa aman dan kasih sayang, mengajak bayi
tersenyum, mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di
0-3 bulan
sekitarnya, meniru ocehan dan mimik muka bayi, mengayun bayi,
menina bobokan.  
bermain "ciluk ba', melihat dirinya di kaca, berusaha meraih
3-6 bulan
mainan.
mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain, mulai
6-9 bulan melambaikan tangan jika ditinggal pergi, mulai membalas
lambaian tangan orang lain.
Minum sendiri dari sebuah cangkir, makan bersama-sama,
9-12 bulan
menarik mainan yang letaknya agak jauh. 

Kebutuhan fisik anak balita menurut rentang usia dapat dilihat dari matriks berikut ini:

N SIKLUS/ KEBUTUHAN
O USIA ANAK ESSENSIAL JENIS LAYANAN
Inisiasi menyusui dini
Pemberian ASI ekslusif
Pemberian makanan bergizi seimbang bagi ibu
Asupan gizi seimbang Suplementasi gizi mikro bagi ibu
Pencatatan berat dan panjang lahir
Manajemen terpadu bayi muda (MTBM) yang mencakup
1 Bayi 0-28 hari antara lain pemeriksaan kesehatan, penanganan penyakit,
injeksi vitamin K1, pemberian salep mata, perawatan tali
Asuhan bayi baru lahir pusar, menjaga bayi tetap hangat
Pencegahan penyakit Pemberian Imunisasi 
Tumbuh kembang
normal  Stimulasi tumbuh kembang 
Akte kelahiran Pencatatan kelahiran & penerbitan akte kelahiran
Pemberian ASI ekslusif untuk bayi usia 1-6 bulan
Pemberian makanan bergizi dan suplementasi gizi makro
kepada ibu
Pemberian ASI untuk usia 6-24 bulan
Bayi 1 – 24
2 Asupan gizi seimbang Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) mulai
bulan
usia 6 bulan
Pemberian makanan keluarga bergizi seimbang untuk anak
usia 1 tahun keatas
Pemberian zat gizi mikro mulai usia 6 bulan
Penimbangan setiap bulan
Stimulasi dini
Penyuluhan stimulasi tumbuh kembang bagi ibu, keluarga,
Tumbuh kembang dan pengasuh lainnya
normal Deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (DIDTK)
Imunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
Pencegahan dan Perawatan balita gizi buruk
pengobatan penyakit Pencegahan penyakit menular.

7. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak 


Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan yakni :
a. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
b. Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku orang-
orang yang terdekat dengan anak.
c. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
d. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak.
e. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.

Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya (Wong, 2009)

8. Pemantauan Tumbuh Kembang


Bayi usia 0 sampai 30 Hari
1. Pemantauan perkembangan. Pada usia 1 bulan, bayi sudah dapat:
 Menghisap ASI dengan baik
 Menggerakan kedua lengan dan kaki secara aktif sama mudahnya
 Mata bayi sesekali menatap ke mata ibu
 Mulai mengeluarkan suara
jika belum dapat dilakukan, yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih kering
 Jika dalam 1 bulan tidak ada perubahan, segera ke petugas kesehatan

2. Stimulasi dini di rumah


 Ketika bayi rewel, cari penyebabnya dan peluk ia dengan penuh kasih sayang
 Gantung benda benda yang berbunyi dan berwarna cerah diatas tempat tidur bayi agar
bayi dapat melihat benda tersebut bergerak gerak dan berusaha menendang/meraih
benda tersebut
 Latih bayi mengangkat kepala dengna cara meletakkannya pada posisi tengkurap
 Ajak bayi tersenyum, terutama ketika ia tersenyum kepada anda

3. Hal penting yang perlu diketahui


 Ukur lingkar kepala sekurang kurangnya 1 kali pada usia 8 sampai 30 hari
 Timbang berat badan
 Beri ASI saja sampai 4 bulan (ASI ekslusif) karena produksi ASI periode tersebut
sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat

Bayi Usia 4 sampai 6 Bulan


1. Pemantau perkembangan
 Berbalik dari telentang ke telengkup atau sebaliknya
 Meraih mainan yang berada dalam jangkauan tangannya
 Menengok ke arah sumber suara
 Mencari benda yang dipindahkan

Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan tidak ada perubahan, segera ke petugas kesehatan

2. Stimulasi dini di rumah


 Bantu bayi duduk sendiri, mulai dengan mendudukan bayi di kursi yang mempunyai
sandaran
 Latih kedua tangan bayi masing masing memegang benda dalam waktu yang
bersamaan
 Latih bayi menirukan kata kata dengan cara menirukan suara bayi dan buat bayi agar
menirukan kembali
 Latih bayi bermain “ciluk ba” atau permainan lain, seperti melambaikan tangan sambil
menyebut “…da…da…””…da…da”

3. Hal yang penting yang perlu diketahui


 Minta imunisasi HB 2, DPT 3, polio 3 pada usia 4 bulan dan imunisasi HB 3, Polio 4
pada usia  bulan 5
 Ukur lingkar kepala sekurang kurangnya 1 kali pada usia 6 bulan
 Timbang berat badan setiap bulan
 Sebelum tumbuh gigi, bersihkan gusi dan lidah bayi dengan kain kasa yang basah
 Pemberian makanan: bayi terus di berikan ASI, tetapi mulai di perkenalkan dengna
makanan pendamping asi  (MP ASI) berbentuk makanan lumat atau setengah cair.

Bayi Usia 6 sampai 9 Bulan


1. Pemantauan perkembangan. Bayi sudah didapat
 Duduk sendiri
 Memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan yang lain’
 Tertawa/berteriak jika melihat benda yang menarik
 Makan kue tanpa di bantu

Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan tidak ada perubahan, segera kepetugas kesehatan

2. Stimulasi dini di rumah


 Angkat bayi dan bantu ia berdiri dia atas permukaan yang datar dan kokoh
 Latih bayi memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadah
 Perlihatkan gambar benda dan bantu bayi menunjukan nama benda yang anda sebutkan
 Ajak bayi bermain dengna permainan yang perlu dilakukan bersama

3. Hal yang penting yang perlu diketahui


 Minta imunisasi campak pada saat bayi usia 9 bulan
 Ukur lingkar kepala sekurang kurangnya 1 kali pada usia 9 bulan
 Timbang berat badan tiap bulan
 Perhatian kesehatan gigi bayi
 Pemberian makanan bayi

Bayi Usia 9 sampai 12 Bulan


1. Pemantauan perkembangan. Pada usia 12 bulan, bayi sudah dapat:
 Berjalan dengan berpegangan
 Meraup benda kecil, seperti kacang dengan jari jari tangannya
 Menyebut suku kata yang sama, misalnya ma ma ma, da da da
 Membedakan anda dan orang yang belum dikenal

Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan

2. Stimulasi dini dirumah


 Latih bayi berjalan sendiri
 Latih bayi menggelindingkan bola
 Berikan kesempatan kepada bayi untuk menggambar

3. Ajak bayi makan bersama


 Hal penting yang perlu diketahui :
- Ukur lingkar kepala bayi sekurang kurangnya 1 kali pada usia 12 bulan
- Timbang berat badan setiap bulan
- Minta kapsul vitamin A setiap bulan februari dan agustus
- Perhatikan kesehatan gigi bayi
 Pemberian makanan sehat pada usia 12 sampai 18 bulan

Bayi Usia 18 sampai 24 Bulan


1. pemantauan perkembangan, pada usia 24 bulan, anak sudah dapat:
 berjalan mundur sedikitnya 5 langkah
 mencorat coret dengan alat tulis
 menunjukan bagian tubuh dan menyebutkan namanya
 meniru melakukan pekerjaan rumah tangga

Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan

2. Stimulasi lebih sering


 Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan
 Stimulasi dini di rumah
 Latih keseimbangan tubuh anak dengan cara melatih berdiri pada satu kaki secara
bergantian
 Latih anak menggambar bulatan, garis, segitiga, dan gambar wajah
 Latih anak dalam hal kebersihan, seperti berkemih dan defekasi tempatnya
3. Hal yang penting yang perlu diketahui
 Ukur lingkar kepala sekurang kurangnya 1 kali pada usia 24 bulan
 Dapatkan kapsul vitamin A setiap bulan februari dan agustus
 Timbang berat badan setiap bulan
 Perhatikan kesehatan gigi
 ASI tetap di berikan sampai anak berusia 2 tahun.

Anak Usia 2 sampai 3 Tahun


1. pemantauan perkembangan, pada usia 3 tahun, anak sudah dapat:
 Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan, sedikitnya 2 kali hitungan
 Meniru membuat garis lurus
 Menyatakan keinginan sedikitnya 2 kata
 Melepaskan pakaian sendiri

Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan

2. Stimulasi dini di rumah


 Latih anak melompat dengan satu kaki
 Latih anak menyusun dan menumpuk balok
 Latih anak mengenal bentuk dan warna
 Latih anak dal hal kebersihan
3. Hal yang perlu diketahui
 Ukur lingkar kepala sekurang kurangnya 1 kali pada usia 3 tahun
 Dapatkan kapsul vitamin A setiap bulan februari dan agustus
 Timbang berat badan setiap bulan
 Perhatikan kesehatan gigi
 Pemberian makanan tinggi gizi seimbang

Anak Usia 3 sampai 4 tahun


1. pemantaun perkembangan, pada usia 4 tahun anak sudah dapat :
 Berjalan Jinjit
 Membuat gambar lingkaran
 Mengenal sedikitnya satu warna
 Memenuhi peratuaran permainan sederhana

Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan

2. Stimulasi dini di rumah


 Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang kira kira mampu ia kerjakan
 Latih anak cara memotong / menggunting gambar gambar
 Latih anak mengancingkan baju
 Latih anak dalam sopan santun

3. Hal yang perlu diketahui


 Ukur lingkar kepala sekurang kurangnya 1 kali pada usia 3 tahun
 Dapatkan kapsul vitamin A setiap bulan februari dan agustus
 Timbang berat badan setiap bulan
 Teruskan pengawasan perkembangan dalam memelihara kesehatan gigi
 Hindari kebiasaan buruk (menghisap jempol)
 Lanjutkan pemberian makan

Anak Usia 4 sampai 5 Tahun


1. Pemantauan perkembangan, Pada usia 5 tahun anak sudah dapat:
 Melompat dengan satu kaki
 Mengancingkan baju
 Bercerita sederhana
 Mencuci tangan sendiri

Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan

2. Stimulasi dini dirumah


 Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang kira kira dapat ia lakukan
 Melatih anak melengkapi gambar
 Jawab pertanyaan anak dengan benar
 Ajak anak melakukan aktifitas keluarga

3. Hal yang perlu diketahui


 Ukur lingkar kepala sekurang kurangnya 1 kali pada usia 5 tahun
 Dapatkan kapsul vitamin A setiap bulan februari dan agustus
 Timbang berat badan setiap bulan
 Lanjutkan pengawasan perkembangan dalam memelihara kesehatan gigi
 Lanjutkan pemberian makan (Suriadi, 2011)

Anda mungkin juga menyukai