Di susun oleh :
fira safitri
P00320018061
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA ANAK SEHAT (TUMBANG)
A. Pengertian
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan
menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah
dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh
menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur
tulangdan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku
sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang
unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap anak.
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke
dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan
zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak,
dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak
menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
Diantara sekian banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu diantaranya adalah
imunisasi BCG.
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat
sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada
selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru), atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini
merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian
imunisasi BCG adalah 1 kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 – 11 bulan,
akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 – 3 bulan, kemudian cara pemberian
imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah
suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.
b. Lingkungan Eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak mempersepsikan dan
memahami kesehatan berprilaku hidup sehat.
2) Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi yang
rendah serta banyak punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3) Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan
bergizi
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
5) Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi
pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga
C. Periode Perkembangan
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1) Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ dan
system organ anak. Selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada
pertumbuhannya.
2) Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode ini
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan
social.
3) Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6 tahun. Toddler
menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia pra sekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan relative menetap.
4) Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih
meningkat daripada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5) Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual
dengan perkembangannya organ reproduksi.
D. Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, dan keadaan social emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkem–bangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual
apapun. Apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi
kualitas perkembangan.
Kratenburg, dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembanagn anak
balita yaitu :
1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan.
2) Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang b/d kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh
dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat missal: ketrampilan
menggambar.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara spontan.
4) Gross motor (motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa “Milestone” pokok
yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu misalnya:
a. 4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemuadian.
b. 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara.
c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya.
d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e. 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan jari telunjuk dan
ibu jari.
f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK SEHAT (TUMBANG)
A. Pengkajian
1. Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil, seperti terinfeksi
TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau
berkala. Kehamilan risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu tumbuh
kembang anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat diperkirakan.
b. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara normal, dan
bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila
kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss lama,
atau kasep), maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh kembang anak.
c. Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan pengukuran
antropometri dan pemeriksaan fisik. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran
antropometri yang sering digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh kembang anak adalah
TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada baru digunakan bila
dicurigai adanya gangguan pada anak. Apabila petugas akan mengkaji pertubuhan fisik anak, maka
petugas tersebut cukup mengukur BB, TB, dan lingkar kepala. Meskipun tidak semua ukuran
antropometri digunakan, berikut ini akan dijelaskan cara pengukuran dari masing-masing ukuran
antropometri:
3. Lingkar Kepala
Ukuran kepala dinyatakan normal bila berada di antara batas tertinggi dan terendah dari kurva
lingkar kepala. Bila ukuran kepala berada di atas kurva normal, berarti ukuran kepala besar
(macrocephali), sedangkan bila ukuran kepala di bawah kurva normal, berarti ukuran kepala kecil
(microcephali). Kurva lingkar kepala ini dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Adapun cara
pengukuran lingkar kepala :
Siapkan pita pengukur (meteran)
Lingkakan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supraorbita bagian antrior
menuju oksiput pada bagian posterior kemudian tentukan hasilnya
Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala.
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan. Pengukurannya
dilakukan pada saat bernapas biasa (mid respirasi) pada tulang Xifoidius (incisura subternalis).
Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar,
sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring. Cara pengukuran lingkar dada adalah sebagai berikut
:
Siapkan pita pengukur
Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.
Catat hasil pengukuran pada KMS anak atau kartu yang disediakan.
6. Pemeriksaan fisik
Meskipun pemeriksaan fisik tidak dilakukan apabila dilapangkan, namun petugas perlu
mengetahui bahwa pemeriksaan fisik perlu dilakukan agar keadaan anak dapat diketahui secara
keseluruhan. Pemeriksaan fisik dapat dimulai dari rambut, kepala, leher, dada, perut, genetalia,
ekstremitas. Selain itu, tanda-tanda vital dan keadaan umum perlu dikaji. Pemeriksaan fisik pada
pertumbuhan dan perkembangan ini adalah sama seperti cara pemeriksaan fisik pada bayi dan
anak. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik tidak dibahas secara khusus pada bagian ini.
7. Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku Pedoman Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Dari pedoman ini dapat
diketahui mengenai keadaan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada dalam keadaan
normal, meragukan, atau memerlukan rujukan. Apabila anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut,
maka dapat dilakukan DDST yang dapat dibaca pada Buku Tumbuh Kembang oleh Soetjiningsih
(1996).
8. Data lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data penunjang lainnya,
seperti pemeriksaan laboratorium, serta data yang diperlukan terutama apabila anak berada di
klinik.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi
di lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
C. PERENCANAAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi
di lingkungan
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
b. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru.
a. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur
anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan
bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak
b. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi
anaknya
c. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai
dengan umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
a. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
b. Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
c. Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
d. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang
dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
c. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
a. Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh anak
b. Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya
selain imunisasi yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
c. Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit yang
bisa diderita oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.
DAFTAR PUSTAKA
Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku Kedokteran
EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta: EGC
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta.
Salemba Medika.
Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN DATA
PADA ANAK
A. BIO DATA
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama Panggilan` : An.R
b. Tempat tanggal lahir/usia : 10 bulan
c. Jenis Kelamin : perempuan
d. Agama : islam
e. Pendidikan :-
f. Alamat : desa walay
g. Tanggal Masuk : 20 Mei 2020
h. Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2020
i. Diagnosa Medik :-
j. Rencana Therapi :-
F. RIWAYAT NUTRISI
1. Pemberian ASI
a) Pertama kali disusui : dari bayi lahir
b) Waktu dan cara pemberian :-
c) Lama pemberian :-
d) ASI diberikan sampai usia : Pemberian asi dari bayi lahir sampai usia 10 bulan
G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Hubungan dengan keluarga baik,dan di asuh oleh orang tua .
H. RIWAYAT SPIRITUAL
Tidak di lakukan pengkajian
I. REAKSI HOSPITALISASI
Tidak ada keluhan
J. AKTIVITAS SEHARI-HARI
1. Nutrisi
a) Selera makan : baik
b) Menu makan dalam 24 jam : bubur tim,biskuit
c) Frekwensi makan dalam 24 jam : 3 x sehari
d) Makanan yang disukai : tidak ada
e) Makanan pantang : tidak ada
f) Pembatasan pola makan : tidak ada
g) Cara makan bersama keluarga :-
h) Ritual sebelum makan :-
2. Cairan
a) Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : asi dan air putih
b) Frekuensi minum :-
c) Kebutuhan cairan dalam 24 jam :-
3. Eliminasi (BAB & BAK)
BAB lancar 1-2x sehari dengan konsistensi lunak
BAK 4-5x sehari dengan warna jernih
4. Istirahat dan Tidur
Tidur 3x sehari (10-12 jam/hari)
5. Olah Raga
Tidak dilakukan pengkajian
6. Personal Hygiene
Mandi 2x sehari
Ganti baju 2-3 x sehari
7. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Bermain bersama orang tuanya
8. Rekreasi
Tidak di lakukan pengkajian.
K. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Klien
a) Tanda-tanda dan distress : tidak ada
b) Penampilan dihubungkan dengan usia : normal
c) Ekspresi wajah, bicara, mood : normal
d) Berpakaian dan kebersihan umum : baik
2. Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan darah : 90,60 mmHg
b) Suhu : 36,7 0C
c) Nadi : 105 x/menit
d) Pernapasan : 40 x/menit
3. Antropometri
a) Tinggi badan : 71 cm
b) Berat badan : 9700 gr
c) Lingkar lengan atas : 15,2 cm
d) Lingkar kepala : 42,5 cm
e) Lingkar dada :-
f) Lingkar perut :-
g) Skin fold :-
4. Sistem Pernapasan
a) Hidung : simetris,tidak ada secret,tidak ada polip,kebersihan cukup
b) Leher : normal,tidak ada pembesaran vena jugularis,dan kelenjar tyroid
c) Dada : bentuk dada normal,simetris antara kanan dan kiri,tidak ada pembengkakan,dan
tidak ada suara ronchi ataupun whezing
1) Bentuk dada (normal, barrel, pigeon chest)
2) Perbandingan ukuran anterior-posterior tranversal
3) Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi)
4) Keadaan proxsesus xipoideus
5) Apakah ada suara nafas tambahan
d) Apakah ada clubbing finger : tidak ada
5. Sistem Cardiovaskuler
a) Conjunctiva : tidak anemis
b) Arteri carotis : normal
c) Tekanan vena jugularis : normal
d) Ukuran jantung : normal
e) Ictus cordis / apex : normal
f) Suara jantung : normal
g) Capillary refilling time : normal
6. Sistem Pencernaan
a) Sklera : tidak ikterus
b) Bibir : lembab
c) Mulut : tidak ada hipersalivasi,tidak ada stomatis,tidak ada epulis,lidah bersih
d) Gaster : normal
e) Abdomen : tidak ada benjolan
f) Anus : normal,tidak ada kelainan
7. Sistem Indra
a) Mata : normal
b) Hidung : normal
c) Telinga : tidak ada serumen,kebersihan cukup
8. Sistem Syaraf
a)Fungsi cerebral : baik
1) Status mental : baik
2) Kesadaran : compos mentis
3) Bicara : mengoceh
b) Fungsi cranial : baik
c) Fungsi motorik : baik
d) Fungsi sensorik : baik .
e) Fungsi cerebellum : normal
f) Reflex : normal
g) Iritasi meningen : normal
9. Sistem Muskuloskeletal
a) Kepala : normal,tidak ada keluhan
b) Vertebrae : normal
c) Pelvis : normal
d) Lutut : normal
e) Kaki : normal
f) Bahu dan tangan : normal,tidak ada gangguan.
b) Laki-Laki : -
14. Sistem Imun : Normal
L. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. 0 – 6 Tahun
Dengan menggunakan DDST :
a) Motorik Kasar : berdiri dan melangkah dengan pegangan
b) Motorik Halus : menggoyangkan kerincing
c) Bahasa : mengoceh
d) Personal Sosial : tersenyum dan menoleh saat di panggil,mengenali anggota
keluarga
2. 6 Tahun keatas
a) Perkembangan Kognitif : -
b) Perkembangan Psikosexual : -
c) Perkembangan Psikososial : -
M. TEST DIAGNOSTIK
1. Laboratorium Tullis Nilai Normalnya
2. Ro Photo / Radiologi
3. CT Scan
4. USG, ECG, EKG
No Data Masalah
DO:
Keadaan umum: keadaan umum baik,
berat badan 9700 gram, Kesadaran
Composmentis,Suhu 36,7°C,Nadi 105x/menit,
pernafasaran 40 x/menit
Tahap Tumbuh kembang: tengkurap usia 4 bulan,
duduk 7 bulan, merangkak 8 bulan, memegang
biskuit 7 bulan, berdiri pegangan 9 bulan
Tingkat Perkembangan:
Motorik kasar : berdiri dan melangkah dengan
pegangan
Motorik halus: menggoyangkan kerincing
Bahasa: Mengoceh
Personal sosial : tersenyum dan menoleh saat di
panggil,mengenali anggota keluarga
Defisit pengetahuan tentang stimulasi bayi dan anak b.d kurang terpapar informasi
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Poster
2. Denver (Penilaian Tumbuh Kembang)
E. Strategi Pelaksanaan
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 5 menit Pembukaan: Menjawab salam
Memberi salam ·Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan
Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan, menjelaskan materi Menyimak dan memperhatikan
penyuluhan secara berurutan: penjelasan materi.
Menjelaskan Pengertian Tumbuh
Kembang Bayi & Balita
Prinsip Tumbuh Kembang Bayi &
Balita
Pola Tumbuh Kembang Bayi &
Balita
Ciri Ciri Pertumbuhan Dan
Perkembangan Bayi & Balita
Pengertian Tumbuh / Pertumbuhan
Pengertian Kembang /
Perkembangan
Stimulasi Tumbuh Kembang anak
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi
& Balita
3 5 menit Evaluasi: Bertanya kepada pemateri.
Tanya jawab tentang materi Menjawab pertanyaan yang
penyuluhan diberikan oleh pemateri
Memberi pujian atau dukungan Menyimpulkan semua dari
kepada peserta. materi penyuluhan yang telah
diberikan.
4 5 menit Penutup: Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih.
Mengucapkan salam.
Materi Penyuluhan
A. Pengertian
Tumbuh adalah bertambahnya ukuran tumbuh anak, yaitu anak bertambah besar, berat, dan
tinggi, serta organ organ tubuh bertambah besar dan berat. Kembang adalah bertambahnya
kemampuan anak melalui proses pematangan organ tubuh. (Wong, 2009)
Proses tumbuh kembang berlangsung secara bersamaan dan bersinambungan, mencakup
aspek motorik, bahasa, dan kognitif, sosialisasi, dan kemandirian. Tumbuh kembang optimal
adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh
anak. (Suriadi, 2011)
Stimulasi tumbuh kembang adalah perangsangan dan pelatihan terhadap anaka
yangdatangnya dari lingkungan luar, misalnya latihan kemampuan motorik, kemampuan bahasa
dan kognitif, kemampuan bersosialisasi, dan kemandirian sehingga anak mencapai kemampuan
yang optimal. (Wong, 2009)
Jadi Pemantauan tumbuh kembang bayi & balita adalah pemantauan dari setiap fase
tahapan tahapan perkembangan seorang bayi dari tidak bisa melakukan apa apa hingga bisa
berbicara, berjalan, menggenggam benda bermain dan memantau setiap perubahan fisik yang
terjadi pada bayi dan balita bertambahnya tinggi bertambahnya berat dan bertambah pintarnya
bayi dan balita.
Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan (belajar), terdapat saat yang
siap untuk menerima sesuatu dari luar guna mencapai proses kematangan, yang akan sempurna
bila mendapatkan rangsangan pada saat yang tepat. (Wong, 2009)
D. Ciri ciri
Pertumbuhan
a) Terjadinya perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik
b) Terjadi perubahan proporsi fisik, mulai dari masa konsepsi sampai dewasa.
c) Hilangnya ciri ciri lama selama masa pertumbuhan
d) Terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan
Perkembangan
a) Selalu melibatkan proses perkembangan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin
b) Pola konstan dengan hukum tetap, dari kepala menuju kaudal atau dari proksimal ke
distal
c) Memiliki tahapan dari yang sederhana menuju hal yang sempurna
d) Kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap individu
e) Dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan perkembangan
harus dilewati tahap demi tahap. (Suriadi, 2011)
E. Tumbuh / Pertumbuhan
3. Lingkar Kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intrakranial, juga untuk menafsirkan pertumbuhan otak.
- Lingkar kepala BBL : 34cm
- Lingkar kepala umur 6 bulan : 44cm
- Lingkar kepala umur 1 tahun : 47cm
- Lingkar kepala umur 2 tahun: 49cm
- Lingkar kepala dewasa : 54cm
Pada saat lahir berat otak bayi ¼ berat otak dewasa, tapi jumlah selnya 2/3 jumlah sel otak
dewasa.
Masa pesat pertumbuhan otak merupakan masa yang rawan, setiap gangguan pada masa itu
mengakibatkan gangguan pertumbuhna jumlah otak & meilinisasi yang tidak dapat dikejar pada
masa pertumbuhan berikut. Masa emas (Gold period) yaitu 0 sampai 3 tahun.
Perkiraan lila:
- Lila lahir : 10 sampai 12 cm
- Lila 1 tahun : 16 cm
- Lila 1 sampai 3 tahun : 16 sampai 18 tahun
5. Gigi gerigi
Pertumbuhan gigi pada bagian rahang atas :
- Gigi insisi sentral, pada usia 8 sampai 12 bulan
- Gigi insisi lateral, pada usia 9 sampai 13 bulan
- Gigi taring (kaninus) pada usia 16 sampai 22 bulan
- Molar ke 1 anak laki, pada usia 13 sampai 19 bulan
- Molar ke 1 anak perempuan, pada usia 14 sampai 18 bulan
- Molar ke 2, pada usia 25 sampai 33 tahun
- Pertumbuhan gigi pada rahang bawah:
- Gigi Insisi sentral pada usia 6 sampai 10 bulan
- Gigi insisi lateral pada usia 10 sampai 16 bulan
- Gigi taring usia 17 sampai 23 bulan
- Molar pertama 14 sampai 18 bulan
- Molar ke dua 24 sampai 30 bulan
- Molar ke dua laki laki 29 samapi 31 bulan. (Suriadi, 2011)
6. Kembang / Perkembangan
Perkembangan
Usia Motorik kasar Motorik halus
0-3 bulan mengangkat kepala, guling-guling, melihat, meraih dan menendang
menahan kepala tetap tegak, mainan gantung,memperhatikan benda
bergerak, melihat benda-benda kecil,
memegang benda, meraba dan
merasakan bentuk permukaan
3-6 bulan Menyangga berat,mengembangkan memegang benda dengan kuat,
kontrol kepala, duduk. memegang benda dengan kedua
tangan, makan sendiri, mengambil
benda-benda kecil.
6-9 bulan merangkak, menarik ke posisi berdiri, Memasukkan benda kedalam wadah,
berjalan berpegangan, berjalan dengan bermain 'genderang', memegang alat
bantuan. tulis dan mencoret-coret
Bermain mainan yang mengapung di
air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
9-12 bermain bola, membungkuk, berjalan Menyusun balok/kotak
bulan sendiri, naik tangga. Menggambar
Kebutuhan fisik anak balita menurut rentang usia dapat dilihat dari matriks berikut ini:
N SIKLUS/ KEBUTUHAN
O USIA ANAK ESSENSIAL JENIS LAYANAN
Inisiasi menyusui dini
Pemberian ASI ekslusif
Pemberian makanan bergizi seimbang bagi ibu
Asupan gizi seimbang Suplementasi gizi mikro bagi ibu
Pencatatan berat dan panjang lahir
Manajemen terpadu bayi muda (MTBM) yang mencakup
1 Bayi 0-28 hari antara lain pemeriksaan kesehatan, penanganan penyakit,
injeksi vitamin K1, pemberian salep mata, perawatan tali
Asuhan bayi baru lahir pusar, menjaga bayi tetap hangat
Pencegahan penyakit Pemberian Imunisasi
Tumbuh kembang
normal Stimulasi tumbuh kembang
Akte kelahiran Pencatatan kelahiran & penerbitan akte kelahiran
Pemberian ASI ekslusif untuk bayi usia 1-6 bulan
Pemberian makanan bergizi dan suplementasi gizi makro
kepada ibu
Pemberian ASI untuk usia 6-24 bulan
Bayi 1 – 24
2 Asupan gizi seimbang Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) mulai
bulan
usia 6 bulan
Pemberian makanan keluarga bergizi seimbang untuk anak
usia 1 tahun keatas
Pemberian zat gizi mikro mulai usia 6 bulan
Penimbangan setiap bulan
Stimulasi dini
Penyuluhan stimulasi tumbuh kembang bagi ibu, keluarga,
Tumbuh kembang dan pengasuh lainnya
normal Deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (DIDTK)
Imunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
Pencegahan dan Perawatan balita gizi buruk
pengobatan penyakit Pencegahan penyakit menular.
Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
Stimulasi lebih sering
Jika dalam 1 bulan tidak ada perubahan, segera ke petugas kesehatan
Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
Stimulasi lebih sering
Jika dalam 1 bulan tidak ada perubahan, segera kepetugas kesehatan
Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
Stimulasi lebih sering
Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan
Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
Stimulasi lebih sering
Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan
Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
Stimulasi lebih sering
Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan
Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
Stimulasi lebih sering
Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan
Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang perlu dilakukan ibu:
Stimulasi lebih sering
Jika dalam 1 bulan belum ada perubahan segera datang ke petugas kesehatan