Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karena anak-anak sangatlah berbeda dari orang dewasa – baik secara fisiologis
maupun psikologis – asuhan keperawatan pediatrik merupakan fenomena yang
spasial.Untuk menghadapi tantangan berespons terhadap kebutuhan anak, banyak
fasilitas asuhan keperawatan dewasa ini diperlengkapi dengan unit pediatrik
terpisah, sehingga perawat dan staf asuhan keperawatan profesional lainnya dapat
memberikan terapi berdasarkan kebutuhan individual pasiennya masing-
masing.Namun, pada kenyataannya banyak fasilitas asuhan kesehatan tidak
memiliki ruangan berstandar tinggi seperti yang dimaksud.Sebagai konsekuensi yang
harus dipikul dalam penataan ruangan tersebut, anak-anak yang menderita penyakit
akut kadang-kadang tidak menerima perhatian khusus serta perawatan yang mereka
inginkan yang sepatutnya harus mereka dapatkan.
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengigat anak bagian
dari keluarga.Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, kehidupan
dan kesehatan anak juga dipengaruhi oleh dukungan keluarga. Hal ini dapat telihat
bila dukungan keluarga sangat baik maka pertumbuhan dan perkembangan anak
relatif stabil, tetapi bila dukungan pada anak kurang baik, maka anak akan
mengalami hambatan pada dirinya yang dapat menggangu psikologis anak (Hidayat,
2005).
Keberadaan anak di tengah-tengah keluarga sangat penting, baik dalam
perawatan anak sehat, maupun saat anak sakit.Keluarga dengan anak yang sedang
sakit di rumah menuntut keluarga itu sendiri untuk memberi perawatan yang
optimal pada anak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang?
3. Apa saja periode perkembangan?
4. Bagaimana perkembangan anak balita?
5. Apa saja pengkajian anak sehat?
6. Bagaimana diagnose keperawatan?
7. Apa saja yang ada di perencanaan?
8. Apa saja hasil dari evaluasi?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan dan pertumbuhan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
3. Untuk mengetahui periode perkembangan
4. Untuk mengetahui periode perkembangan
5. Untuk mengetahui pengakajian anak sehat
6. Untuk mengetahui diagnose keperawatan
7. Untuk mengetahui perencanaan
8. Untuk mengetahui hasil evaluasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definis
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran
sedangkan
perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses
maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000).Tumbuh kembang
adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh
menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup
dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan.
1.Pertumbuhan (Growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur
berat, panjang,
umur tulang dan keseimbangan elektrolit.
2.Perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur danfungsi tubuh
yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk
terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi
biologis, psikosoisal dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan
hasil akhir berbeda- beda yang member ciri tersendiri pada setiap anak.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


1.Faktor keturunan (herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak
melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan
Gangguan pertumbuhan selain disebabkan oleh kelainan kromosom
(contoh :
Syndrome Down, Syndrom Turner) juga disebabkan oleh faktor
lingkungan
yang kurang memadai.
a.Jenis kelamin
pertumbuhan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan
perempuan
b.Ras
ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak,
beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.

3
2.Faktor lingkungan
a.Lingkungan internal
1.Intelegensi
Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik
dibandingkan jika
intelegensi rendah.
2.Hormon
Hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk
pertumbuhan
tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormon tiroid
menstimulasi
pertumbuhan sel interstitiil testis, memproduksi testosterone dan
ovarium,
memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan alat
reproduksi
3.Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya
serta guru
berpengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual anak,
cara anak
berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di
luar rumah.
b.Lingkungan eksternal
1.Kebudayaan
Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak
mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.
2.Status sosial ekonomi
Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang
social ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk
memenuhi kebutuhan primernya.
3.Nutrisi
Untuk tumbuh kembang anak secara optimal memerlukan nutrisi
adekuat yang didapat dari makanan bergizi.
4.Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
5.Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan
psikososial anak.
6.Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu
akan
mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.

4
2.3 Periode Perkembangan
Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri
dari :
1.Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi
pembentukan organ dan sistem organ anak, selain itu hubungan antara
kondisi itu memberi dampak pada pertumbuhannya.
2.Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari). Pada
periode ini,
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek
kognitif, motorik
dan sosial.
3.Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan prasekolah (3-
6 tahun).
Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada
usia prasekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.
4.Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki
sedikit lebih
meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih
sempurna.
5.Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia
11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan
identitas
seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.

5
2.4 Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.
Perkembangankemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan sosial
emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-
dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini. Sehingga setiap
kelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak terdeteksi dan
tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi kualitas
perkembangan. Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver
Development Screening Test)mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita
yaitu :
1.Personal social (kepribadian/tingkah laku social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi
dan berinteraksi
dengan lingkungan.
2.Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan
gerakan yang
melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan
koordinasi yang
cermat, misal : keterampilan menggambar.
3.Language (bahasa)
Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti perintah
berbicara
spontan.
4.Gross Motor(Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Beberapa “
milestone” pokok yang harus diketahui dalam mengikuti taraf
perkembangan secara awal.
Milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur
tertentu,
misalnya :
a. 4-6 minggu
tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
b.10-16 minggu
menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara
c . 20 minggu
meraih benda yang didekatkan kepadanya
d. 26 minggu
dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
e. 9-10 bulan
menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan dengan jari
telunjuk dan ibu jari
f.13 bulan
berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal

6
2.5 Pengkajian Anak Sehat
1.Identitas/ Biodata
Nama : Identitas
Umur :Umur paling rawan adalah masa balita untuk mengetahui dasar
perkembangan
anak (Soetjiningsih, 1995 : 10).
2.Jenis kelamin
Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih rendah
dibanding laki-
laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada
wanita (Soetjiningsih, 1995 : 10).
3.Anak Ke...
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial
ekonominya cukup
akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang
diterima, belum
ditambah lagi bila jarak anak terlalu dekat (Soetjiningsih, 1995 : 10).
4.Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini
mungkin, karena
dengan memahami agama akan menuntut umatnya untuk berbuat
kebaikan dan
kebajikan (Soetjiningsih, 1995 : 10).
5.Penanggung Jawab
a.Nama orang tua sebagai penanggung jawab
b.Pendidikan ayah/ ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh
kembang anak
karena dengan pendidikan yang lebih baik maka orang tua dapat
menerima
sebagai informasi tentang kesehatan anaknya.
c.Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh
kembang anak
karena orang tua dapat menyediakan segala kebutuhan anak.
d.Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan.
6.Riwayat Kesehatan Anak Masa Lalu
Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya
kehamilan maupun
sedang hamil, akan menghasilkan BBLR atau bayi lahir mati dan
menyebabkan cacat
bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL,
mudah terkena
infeksi, abortus dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995 : 2).
7.Riwayat Parental (Riwayat kesehatan ibu)
Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang
hamil, akan

7
menghasilkan bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi lahir mati dan
menyebabkan
cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada
bayi baru lahir, BBL mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain
(Soetjiningsih, 1995 : 2).
8.Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem
yang teratur
yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu
sistem yang
tergantung pada pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik
bayi itu
sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan
sampai 7 hari
setelah dilahirkan, merupakan masa awan dalam proses tumbuh
kembang anak
khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan
akan berpengaruh
besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanen (Soetjiningsih,
1995 : 4-5).
9.Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat
menularkan pada
bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil
akhir proses
tumbuh kembang (Soetjiningsih, 1995 : 2).
10.Riwayat Tumbuh Kembang
Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi
berbagai hal yang
berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh
kembang anak baik fisik, mental, dan sosial, juga menegakkan
diagnosa dini setiap
kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif
serta mencegah dan mencari penyebabnya (Soetjiningsih, 1995:7).
11.Riwayat Imunisasi
Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-
penyakit tertentu yang bisa menyebabkan kecacatan dan kematian.
Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah mendapat imunisai
lengkap (Soetjiningsih, 1995: 7).
12.Pola kebiasaan sehari-hari
a.Nutrisi/ gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas
maupun
kualitasnya seperi : protein, lemak, karbohidrat dan mineral serta
vitamin (Ilyas,
dkk, 1993 : 10-11).
b.Eliminasi BAB/ BAK
Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3
tahun berhenti

8
mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti
mengompol,
bila umur 3-4 tahun masih mengompol, dicari penyebabnya. Toilet
training (latihan
defekasi perlu dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan
dilakukan secara
teratur yang mempermudah kelancaran pemberian makanan)
(Abdoerrachman, dkk,1985 : 55).
c.Istirahat dan tidur
Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya.
Karena kegiatan
fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur 2 hingga 3 jam
tidur siang dan
7 hingga 8 jam pada saat malam hari. (Suryanah, 1996 : 80).
d.Olahraga dan Rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan dimulai
perkembangan otot-otot (Ilyas, dkk, 1993 : 16).
e.Personal Hygiene
Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, potong kuku 1 kali
seminggu, membersihkan mulut dan gigi.
f.Tanda-tanda Vital
Suhu,tekanan darah,nadi dan respirasi.

2.6 Diagnosa Keperawatan


1.Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi di lingkungan
2.Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru
3.Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbuh kembang dan lingkungan.
4.Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan
tumbuh kembangnya.
5.Gangguan rasa aman (cemas) berhubungan dengan kurang
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak
6.Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi

9
2.7 Perencanaan
1.Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi di lingkungan
a.Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbuh kembang
pada anak
b.Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan
dalam tempat tidur
anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbuh
kembang
c.Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa
takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
d.KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbuh kembang anak
2.Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru.
a.Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan
yang baik sesuai
umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan
bagaimana
menyendawakan bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatan
anak
b.Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai
role model anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bisa memberi contoh
yang baik bagi
anaknya
c.Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang
harus dilewati anak
sesuai dengan umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbuh
kembang.
3.Risiko terhadap cedera berhubungan dengan keadaan tumbuh
kembang dan lingkungan.
a.Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
b.Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
c.Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
d.Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi
yang terlalu
panas
4.Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan
tumbuh

10
kembangnya.
a.Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbuh kembang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbuh
kembang
b.Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan
tumbuh kembang yang
dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c.Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
5.Gangguan rasa aman (cemas) berhubungan dengan kurang
pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang anak
a.Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak
saat ini sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbuh kembang anaknya
b.Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang
diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
c.Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan
tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
6.Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
a.Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan
oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus
didapatkan oleh
anak
b.Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat
diberikan kepada
anaknya selain imunisasi yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
c.Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk
mencegah penyakit
yang bisa diderita oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.

2.8 Pelaksanaan
Tindakan keperawatan yang diberikan disesuaikan dengan rencana
keperawatan.

11
2.9 Evaluasi
A.Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai
dengan kelompok usia.
B.Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya
C.Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya
diidentifikasi dan
lingkungan rumah. Keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan
kegiatan yang
aman di rumah.
D. Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang
pada anaknya
dan informasi yang diberikan.
E.Dx 5 :Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan
perkembangan anak
F.Dx 6 : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat
oleh anaknya
selain imunisasi yang harus didapat oleh anaknya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran
sedangkan
perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses
maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000).Tumbuh kembang
adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh
menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup
dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan.
1.Pertumbuhan (Growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur
berat, panjang,
umur tulang dan keseimbangan elektrolit.
2.Perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur danfungsi tubuh
yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk
terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi
biologis, psikosoisal dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan
hasil akhir berbeda- beda yang member ciri tersendiri pada setiap anak.

13
DAFTARA PUSTAKA

Carpenito,Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi


8.Jakarta:EGC Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC
http//:www.scribd.comBerhrman, Kliegman, & Arvin. 2000.Ilmu Kesehatan Anak
Nelson
.Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Hidayat, A.Z. 2011.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika..
Muscari, Mary.E. 2005.Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Supartini. 2004.Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Soetjiningsih. 1995.Tumbuh Kembang Anak. Jakart:. Buku Kedokteran EGC.
Wong, D.L,dkk. 2004.Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku
Kedokteran EG

14

Anda mungkin juga menyukai