Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

KETUT MAHA PUTRI HAPUI


20089142067

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2021
A. Definisi Tumbuh Kembang

Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran


sedangakan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi
secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui
proses maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000).

Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak


tidak hanya tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih
terampil yang mencakup dua eristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan.

1. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam


besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
(Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
1. Factor keturunan (herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbang anak melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan leh
kelainan kromosom (contoh : syndrome Down, Syndrom Turner) juga
disebabkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
a. Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda
dengan Perempuan
b. Ras : ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak,
beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.
2. Factor Lingkungan
a. Lingkungan internal
a) Intelegensi
Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik
dibandingkan jika intelegensi rendah.
b) Hormon
Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik
untuk pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-
kanak, hormone tiroid menstimulasi pertumbuhan sel inerstitiil
testis, memproduksi testosterone dan ovarium, memproduksi
estrogen yang mempengaruhi perkembangan alat reproduksi
c) Emosi
d) Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya
serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, social,
intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan
mempengaruhi interaksi anak di luar rumah.
3. Lingkungan eksternal
a. Kebudayaan
Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak
mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup
sehat.
b. Status social ekonomi
Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga
yang social ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbatasan
untuk memenuhi kebutuhan primernya.
c. Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat
yang didapat dari makanan bergizi.
d. Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
e. Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan
psikososial anak.
f. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak
bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik
dalam keluarga.
C. Tahap Perkembangan Anak
1. Periode Prenatal
Periode ini terdiri atas fase germinal, embrio, dan fetal. Fase
germinal yaitu mulai dari konsepsi sampai kurang lebih usia kehamilan
2 minggu. Fase embrio mulai dari usia kehamilan 2 minggu sampai 8
minggu dan fase fetal mulai dari 8 minggu sampai 40 minggu. Pada
periode ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan sangta penting,
karena terjadi pembentukan organ dan sistem organ anak.
2. Periode Bayi
Periode ini terbagi atas neonatus dan bayi. Neonatus adalah
sejak lahir ( 0 hari ) sampai 28 hari. Diatas 28 hari sampai usia 12
bulan termasuk kategori periode bayi. Pada periode ini, pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat cepat terutama pada aspek kognitf,
motorik, dan sosial serta pembentukan rasa percaya diri pada anak
melalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar dan memberikan
stimulus sensor motor mutlak diperlukan untuk tumbuh kembang anak
karena masih bergantung secara total pada lingkungan, terutama
keluarga sebagai lingkungan pertama.
3. Periode Kanak-Kanak Awal
Periode ini terdiri atas usia anak 1 sampai 3 tahun yang disebut
dengan toddler dan pra-sekolah, yaitu antara 3-6 tahun. Toddler
menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut dan anak
menunjukkan kemampuan aktifitas lebih banyak bergerak,
mengembangkan rasa ingin tahu, dan ekplorasi terhadap benda yang
ada disekelilingnya.
4. Periode Kanak-Kanak Pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6 tahun sampai 11 atau 12 tahun,
dengan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat daripada
perempuan, dan pengembangan motorik lebih sempurna. Untuk hal ini
anak membutuhkan aktiitas yang reguler kurang lebih 4 sampai 5 jam
dalam sehari. Periode ini dikenal sebagai fase usia sekolah, yaitu anak
memiliki lingkungan lain selain keluarga, terutama sekolah. Anak
banyak mengembangkan kemampuan interaksi sosial, belajar tentang
nilai moral dan budaya dari lingkungan selain keluarganya.
5. Periode Kanak-Kanak Akhir
Periode ini merupakan fase transisi, yaitu anak mulai
memasuki usia remaja, pada usia 11 atau 12 tahun sampai 18 tahun.
Anak perempuan memasuki fase pra-pubertas pada usia 11 tahun,
sedangkan anak laki-laki pada saat usia 12 tahun. Perkembangan yang
mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan
berkembangnya organ reproduksi dan pencapaian identitas diri anak
sebagai remaja yang meninggalkan masa kanak-kanak dan mulai
memasuki perkembangan sebagai orang dewasa, terutama pada masa
fase remaja akhir.
D. Tugas Perekembangan Anak
1. Tugas perkembangan masa bayi dan anak prasekolah
a. Belajar memakan makanan padat
b. Belajar berjalan
c. Belajar berbicara
d. Belajar menegndalikan pembuangan kotoran tubuh
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
f. Mencapai kestabilan fisik
g. Belajar mengenal konsep – konsep sederhana tentang kenyataan
alam dan social
h. Belajar membedakan baik buruk , benar- salah , atau
mengembangkan kata hati
2. Tugas perkembangan anak usia sekolah
a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan
permainan
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis
c. Belajar bergaul dengan teman sebaya
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelamin
e. Belajar keterampilan dasar membaca . menulis , dan menghitung
f. Belajar mengembangkan konsep sehari – hari
g. Mengembangkan kata hati
h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
i. Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial
3. Tahap perkembangan remaja
a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
b. Mencapai kematangan berperilaku etis
c. Mencapai kematngan emosi
d. Mencapai kematangan intelektual
e. Memiliki kesadaran tanggung jawab social
f. Mencapai kematangan perkembangan pribadi
g. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya
h. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
i. Mencapai kematngan dalam pilihan karir
j. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan
hidup berkeluarga
4. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
a. Memilih pasangan hidup
b. Belajar hidup dengan pasangan nikah
c. Memulai hidup berkeluarga
d. Memelihara anak
e. Menggelolah rumah tangga
f. Mulai bekerja
g. Bertanggung jawab sebgani warna Negara
h. Menemukan kelompok social yang serasi
5. Tugas perkembangan dewasa pertengahan
a. Mencapai tanggung jawab social sebagai warga Negara
b. Membantu remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab
c. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang
d. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu
individu
e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan
fisologis
f. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karier pekerjaan dan
g. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
E. Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita.
Perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan social
emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini. Sehingga setiap
kelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak terdeteksi dan tidak
ditangani dengan baik maka akan mengurangi kualitas perkembangan.
Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver Development
Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-
otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat, missal : keterampilan
menggambar.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti
perintah berbicara spontan.
4. Gross Motor (Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Beberapa “milestone” pokok yang harus diketahui dalam mengikuti
taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah tingkat
perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu, misalnya :
a. 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemudian
b. 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke
arah suara
c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lainnya
e. 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda
dengan dengan jari telunjuk dan ibu jari
f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
F. Perkembangan Pada Masa Usia Prasekolah
Pada masa usia pra sekolah dapat diperinci lagi menjadi 2 masa,
yaitu pada masa vital dan masa estetik
1. Masa Vital
Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk
menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud
menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu ini sebagai masa
oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan. Saat anak-anak
memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulut, hal itu dikarenakan
mulut merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun
kedua telah belajar berjalan, dengan mulai beralan anak akan mulai belajar
menguasai ruang.
2. Masa Estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa
keindahan. Kata estetika disini dalam arti bahwa pada masa ini
perkembangan anak yang terutama adalah fungsi panca indra.
G. Jenis-Jenis Perkembangan Anak Prasekolah
1. Perkembangan Fisik dan Motorik
Usia prasekolah otot-otot anak menjadi lebih kuat dan tulang-
tulang tumbuh menjadi besar dan keras. Perkembangan sistem saraf
pusat memberikan kesiapan kepada anak untuk lebih dapat
meningkatkan pemahaman dan penguasaan terhadap tubuhnya.
Keterampilan motorik sangat berfungsi untuk penyesuaian sosial dan
penyesuian pribadi anak. Adapun penguasaan keterampilan yang
umum pada masa ini adalah :
a. Keterampilan tangan
Keterampilan berpakaian dan makan sendiri yang dimulai pada
masa bayi, disempurnakan pada awal masa ini.
b. Keterampilan kaki
Pada usia antara 34 tahun anak mulai naik sepeda roda tiga. Pada
usia 56 tahun anak belajar melompat dan berlari cepat.
2. Perkembangan Intelektual
Usia tiga sampai enam tahun merupakan usia yang sangat
tempremental bagi anak. Rasa ingin tahu merupakan kondisi
emosional yang baik dari anak. Yang perlu ditekankan bahwa rasa
ingin tahu tersebut dikendalikan, jangan sampai pada objek-objek yang
biasa dikenalnya serta tentang kejadian-kejadian mekanika yang ada
disekitarnya.
3. Perkembangan Berbicara ( bahasa )
Selama masa awal, anak-anak memiliki keinginan yang kuat
untuk belajar berbicara. Hal yang disebabkan berbicara merupakan
sarana pokok dalam sosialisasi. Anak yang mudah berkomunikasi
dengan teman sebaya akan lebih mudah mengadakan kontak sosial dan
lebih mudah diterima sebagai anggota kelompok.
4. Perkembangan Sosial
Pada masa usia prasekolah, perkembangan sosial anak sudah
tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan
teman sebaya. Tanda-tanda perkembangan sosial pada tahap ini
adalah :
a. Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik dilingkungan
keluarga maupun dalam lingkungan bermain
b. Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada
peraturan
c. Anak mulai menyadari hak atau kepentingan
H. Penilaian Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Penilaian terhadap perkembangan anak adalah melalui Denver
Developmental Screening test ( DDST). DDST adalah salah satu dari
metode skreening terhadap kelainan perkembangan anak, ini bukanlah test
diagnostik atau test IQ.DDST memenuhi semua persyaratan yang
diperlukan untuk metode skreening yang baik. Test ini mudah dan cepat
( 15-0 menit ), dapat diandalkan dan emnunjukkan validitas yang tinggi.
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan DDST secara efekti 85-
100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan
perkembangan ( Soetjiningsih, 1998 ).
Frankenbeburg mengemukakan 4 parameter perkembangan yang
dipakai dalam menilai perkembangan anak baliti yaitu :
a. Personal sosial ( keperibadian sosial atau tingkah laku sosial )
yaitu aspek yang berhubungan dengna kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya
b. Gerakan motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukkan
gerakan yang melibatkan begian-bagian tubuh yang tertentu
saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk
menggambar, memegang sesuatu benda
c. Bahasa, adalah kemampuan untuk memberikan respon
terhadap suara, mengikuti perintah, dan berbicara spontan .
d. Perkembangan motorik kasar ( Gross Motor ) adalah aspek
yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh.
Alat yang digunakan seperti:
a. alat peraga : wol merah, krismis atau manik-manik, kubuh
warna merah-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola
tenis, bel kecil, kertas dan pensil.
b. Lembar formulir DDST
c. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara
melaukan test
Penilaian sesuai dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang
bagaiamana melakukakn penilaian, apakah lulus ( Passed =P), gagal
( Fail=F), ataukah anak tidak mendapatkan kesempatan melakukan tugas
( non oportunity=NO ). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur,
kronologis yang memotong garis horizontal tugas perkembangan pada
formulir DDST.
Setelah dihitung masing-masing sektor, berapa yang F, selanjutnya
berdasar pada pedoman, hasil test diklasifikasikan berdasarkan :
a. Abnormal, bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada kedua
sektor atau lebih, bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan dua atau
lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan keterlambatan dan
pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus ada kotak yang
berbotongan dengan garis vertikal usia.
b. Meragukan, bila pada satu sektor didapatkan dua keterlambatan atau
lebih, bila pada satu sektor atau lebih didapatkan satu keterlambatan
dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang
berpotongan pada garis vertikal usia.
c. Tidak dapat ditest.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT
( TUMBUH KEMBANG )
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Identitas dan riwayat Keperawatan
a. Identitas anak atu orang tua
 Nama
 Alamat
 No telepon
 TTL
 Jenis kelamin
 Agama
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit Sekarang
4. Riwayat Penyakit Dahulu
5. Riwayat Penyakit Keluarga
6. Riwayat Psikososial
7. Pengakajian Pertumbuhan dan Perkembangan
 Riwayat prenatal
 Riwayat kelahiran
 Riwayat fisik
 Berat badan
 Tinggi badan
 Lingkar kepala
 Lingkar lengan atas
 Lingkar dada
B. DIAGNOSA
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang teradi di lingkungan .
2. Potensial tumbuh kembang yang optimis
3. Resiko terhadap cidera b/d keadaan tumbang dan lingkungan
C. INTERVENSI
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi
yang teradi di lingkungan .
 Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia
Rasional : agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak.
 Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainana dalam
tempat tidur
Rasional : mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam
tumbang
 Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yang menyebabkan rasa
takut.
Rasional : mengurangi rasa ketidaknyamanan.
 KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional : mengethaui adanya keluhan dalam tumbang anak.
2. Potensial tumbuh kembang yang optimal
 Kaji perkembangan tumbang
Rasional : mengetahui perkembangan tumbuh kembang, menentukan
masalah yang dihadapi.
 Observasi aktor-faktor yang mempengaruhi tumbang anak
Rasional : menentukan intervensi selanjutnya
 Anjurkan orang tua untuk memperhatikan masa pertumbuhan dan
perkembangan fisiologis anak
Rasional : memudahkan orang tua mengetahui tahap tumbuh kembang
anak
 Anjurkan untuk konsultasi dengan tim medis ( doktek spesialis anak
dan perawat ) saat terjadi masalah tumbang anak.
3. Resiko terhadap cidera b/d keadaan tumbang dan lingkungan
 Kaji pola bermain anak
Rasionl : mengurangi resiko cidera pada saat anak beraktifitas
 Motivasi orang tua selalu mengawasi anaknya bermain dan siap
bermain
Rasional : agar anak selalu dalam keadaan aman
 Ajarkan orang tua untuk mengetahui mainan apa yang sesuai dengan
usia anaknya
Rasional : agar tumbuh kembang anak dapat berjalan sempurna
 Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional : mencegah resiko keracunan makananan.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics
). EGC. Jakarta.
Carpenito,Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi
8.Jakarta:EGC
Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai