Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DENGAN IKTERUS NEONATORUM

Penyusun :

Oktavia Dharma Suryani

201801118

2C S1 Keperawatan

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKETO

JI.Raya jabon Km.06 mojoayar kabupaten mojokerto telp/fax: (0321) 390203

Email : stikes.ppni@yahoo.co.id Website : www.stikes-ppni.ac.id


BAB I

TINJAUAN TEORI

1. Definisi
Icterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa karena adanya bilirubin
pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah (Brooker, 2001)
Icterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat penumpukan
bilirubin. Sedangkan hiperbilirubinemia adalah icterus dengan konsentrasi bilirubin
serum yang menjurus kearah terjadinya kernicterus atau ensefalopati bilirubin bila kadar
bilirubin yang tidak dikendalikan (Markum A.H 1991)
Icterus adalah warna kekuningan pada kulit yang timbul pada hari ke 2-3 setelah lahir,
yang tidak mempunyai dasar patologis dan akan menghilang dengan sendirinya pada hari
ke-10 (Nursalam, 2005)
2. Etiologi
a. Peningkatan produksi bilirubin dapat menyebabkan :
Hemolysis, missal pada inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat ketudak sesuaian
golongan darah ibu dan anaj pada penggolongan Rhesus dan ABO
Pendarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran
Ikatan bilirubin dengan protein terganggu seperti gangguan metabolic yang terdapat
pada bayi Hipoksia atau Asidosis
Defisiensi G6PD/Glukosa 6 Phospat Dehidrogenase
Icterus ASI yang disebabkan oleh dikeluarkannya pregnan 3 (alfa), 20 (beta), diol
(steroid)
Kurangnya enzim glukoronil transeferase, sehingga kadar bilirubin indirek meningkat
misalnya pada berat lahir rendah
Kelainan kongenital (Rotor Syndrome) dan Dubin Hiperbilirubinemia
b. Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya pada
hipoalbuminemia atau karena pengaruh obat-obat tertentu misalnya Sulfadiasine
c. Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksion
yang dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti infeksi,
toksoplasmosis, syphilis
d. Gangguan eksresi yang terjadi intra atau ekstra hepatic
e. Peningkatan sirkulasi enterohepatik misalnya pada ileus obstruktif
3. Pathway

4. Manifestasi Klinik
Gejala utamanya adalah kuning dikulit, konjungtiva dan mukosa. Disamping itu dapat
pula disertai dengan gejala-gejala :
a. Dehidrasi : asupan kalori tidak adekuat misalnya kurang minum, muntah-muntah
b. Pucat : sering berkaitan dengan anemia hemolitik (misalnya : ketidak cocokan
golongan darah ABO, Rhesus, defisiensi G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular
c. Trauma lahir : Bruising, selfahematom (perdarahan kepala), perdarahan tertutup
lainnya
d. Pletorik (penumpukan darah) : Polisitemia, yang dapat disebabkan oleh keterlambatan
memotong tali pusat, bayi KMK
e. Letargik daan gejala sepsis lainnya
f. Ptkiae (bintik merah dikulit), sering dikaitkan dengan infeksi congenital, sepsis, atau
eritoblastosis
g. Mikrosefall (ukuran kepala lebih kecil dari normal), sering berkaitan dengan anemia
hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati
h. Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
i. Omfalitis (peradangan umbilicus)
j. Hipotiroidisme (difisiensi aktifitas tiroid)
k. Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)
l. Feses dempul disertai urin coklat. Pikirkan kearah icterus obstruktif, selanjutnya
konsultasikan kebagian hepatologi
5. Klasifikasi
Icterus pada neonatorum dapat dibagi dua :
a. Icterus fisiologis :
Icterus yang timbul pada hari kedua atau ketiga serta tidak mempunyai potensi untuk
menjadi kern icterus. Kern icterus yaitu kerusakan otak karena pelengketan bilirubin
indirek pada otak yang ditandai dengan mata berputar, letargi, tak mau menghisap,
tonus otot meningkat, leher kaku, opstotomus.
Tanda-tanda icterus fisiologis :
Warna kuning timbul pada hari kedua dan ketiga, menghilang pada 10 hari pertama
Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonates cukup bulan dan 12,5
mg% pada premature
Kadar bilirubin tidak melebihi 1mg%
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg% perhari
Bayi tampak sehat dan minum baik
b. Icterus patologis :
Yaitu icterus yang mempunyai dasar patologi atau kadar bilirubin mencapai lebih dari
normal (hiperbilirubinemia)
Tanda-tanda icterus patologis :
Icterus timbul 24 jam pertama kehidupan
Peningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg% atau lebih setiap 24 jam
Konsentrasi bilirubin serum melebihi 10 mg% pada bayi kurang bulan dan 12,5 mg%
pada bayi cukup bulan
Disertai hemolysis
Bilirubin direc >1 mg/dl
Icterus menetap sesudah bayi berumur 10 hari pada bayi cukup bulan dan 14 hari
pada premature
6. Komplikasi
Komplikasi terjadi kern icterus yaitu kerusakan otak akibat pelengketan bilirubin indirek
pada otak dengan gambaran klinik :
a. Latergi/lemas
b. Kejang
c. Tak mau menghisap
d. Tonus otot meninggi, leher kaku dan akhirnya opistotonus
e. Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat terjadi spasme otot, epistotonus, kejang
f. Dapat tuli, gangguan bicara, retardasi mental
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DENGAN IKTERUS NEONATORUM

I.               PENGKAJIAN

A.   Biodata

Nama : By. W
Tgl lahir : 20 Desember 2001 (9 hari)
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : Satu
Tgl masuk RS : 5 Juni 2020
Tgl dikaji : 5 Juni 2020
Diagnosa medis : Icterus neonatorum
No Reg : 0021/D/01/02
Penanggung jawab
Nama Bapak : Tn. Ade
Umur : 27 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : TNI AD
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Sangkuriang No.38 Rt: 06/02 Cimahi
Nama Ibu : Ny. Mira
Umur : 24 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
B.    Alasan Masuk Rumah Sakit

Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena bayinya terlihat kuning sejak usia 10 hari, dan
bayinya tampak lemah.

C.    Keluhan Utama

Sejak usia 10 hari bayi terlihat kuning dan lemah, hingga bayi tidak mau menetek, warna kuning
terlihat jelas terutama di daerah wajah dan sklera.

D.   Riwayat Penyakit

1.     Riwayat Penyakit Yang Lalu


Ibu mengatakan bayinya tidak mempunyai penyakit apapun sejak dilahirkan
2.     Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan bayinya terlihat kuning dan menjadi lemah sejak usia 10 hari, hingga bayi tidak
mau menetek, warna kuning terlihat jelas di daerah wajah dan sklera

E.    Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga belum pernah ada yang menderita penyakit menular baik
pernafasan ataupun pencernaan, tidak ada riwayat gangguan kardiovaskuler, tidak riwayat
penyakit keturunan dan tidak ada riwayat hepatitis.

F.    Riwayat Kehamilan

1.     Pre Natal


a.     Kehamilan : merupakan kehamilan yang pertama dan sangat diharapkan.
b.     Penerimaan Kehamilan : Ibu sangat senang dengan kehamilannya dan sangat diharapkan.
c.     Gizi Ibu Selama Hamil : Baik, Ibu mengatakan selama hamil selalu mengkonsumsi makanan
bergizi (sayuran, ikan, susu, buah).
d.     Kesehatan Ibu Selama Hamil : Saat hamil ibu dalam keadaan baik, tidak mengalami gangguan
kesehatan.
e.     Makanan Yang Dipantang : Tidak ada, kecuali makanan pedas.
f.      Pertambahan BB : BB ibu selama hamil 11,5 kg.
g.     Keluhan Selama Hamil : Ibu mengeluh mual dan muntah pada trimester pertama, pada trimester
selanjutnya ibu mengeluh aktifitas terganggu dengan perutnya yang besar.
h.     Obat-obat Yang Pernah Diminum : Ibu mengkonsumsi zat besi 1x1 tab.
i.      Penyakit Kehamilan : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit apapun selama hamil.
j.      Imunisasi TFT :
1). TFT I pada umur kehamilan 5 bulan
2). TFT II pada umur kehamilan 6 bulan
2.     Natal
a.     Bayi lahir ditolong bidan di ruang bersalin RS Dustira.
b.     Jenis persalinan spontan.
c.     Keadaan waktu bersalin : Ibu dalam keadaan sehat.
d.     APGAR score : 1 menit (8), 5 menit (9).
e.     BB Lahir : 2900 gr.
f.      PB Lahir : 50 cm.
g.     Posisi janin waktu lahir : Posisi foetal
3.     Post Natal
a.     Kesehatan Ibu : Setelah melahirkan ibu tidak mengalami gangguan kesehatan, tidak mengalami
perdarahan atau komplikasi lainnya.
b.     Kesehatan Bayi : Bayi lahir dengan sehat, bayi langsung menangis.
c.     Nutrisi (colostrum) : Diberikan segera setelah lahir.
d.     Reflek Fisiologis :
1.     Moro : Ada
2.     Sucking : Ada, kurang
3.     Grasping : Ada
4.     Rooting : Ada
5.     Tonick Neck : Ada
6.     Babinski : Ada

G.   Data Biologis Ibu


1.     Nutrisi
a.     Makan
-       Frekuensi : 3x sehari
-       Jenis : Nasi, sayur, lauk, buah.
-       Porsi : 1 porsi habis
-       Makanan Pantangan : Tidak ada
b.     Minum
-       Frekuensi : 6-8 x sehari
-       Jenis : Air putih dan susu
-       Jumlah : 1500-2000 ml/hari
2.     Istirahat Tidur
-       Tidur Malam : 5-6 jam
-       Tidur Siang : 1-2 jam
-       Gangguan : Ada, bayi sering menangis
3.     Aktifitas : Ibu Rumah Tangga

H.   Data Biologis Anak

No Pola Kebiasaan Di Rumah Di RS


1 Nutrisi : a. ASI a. ASI
     a. Jenis susu yang b. Ad libitum b. Ad libitum
diberikan c. Belum mendapat c. Belum mendapat
     b. Cara pemberian makanan tambahan makanan tambahan
     c. Umur mendapat d. Tidak ada reaksi d. Tidak ada reaksi
makanan tambahan muntah, reflek muntah dan reflek
     d. Reaksi pada waktu sucking kurang sucking baik.
menetek

2 Eliminasi :
a.     a. BAB a. 1 – 2 x/hari a. 1 – 2 x/hari
      -Frekuensi lembek lembek
      -Konsistensi b. Kuning tengguli b. Kuning tengguli
      -Warna c. Tidak berbau c. Tidak berbau
      -Bau
b.    b. BAK a. 8 – 9 x/hari a. 10 – 11 x/hari
      -Frekuensi b. Jernih b. Jernih
      -Warna c. Tidak berbau c. Tidak berbau
      -Bau
3 Istirahat dan tidur :
a.    a. Tidur malam a. 9-10 jam a. 9-10 jam
b.    b. Gangguan tidur b. Tidak ada b. Tidak ada
c.    c. Tidur siang c. 8-10 jam c. 8-10 jam
d.    d. Tidur dengan siapa d. Ibunya d. Dalam inkubator
e.    e. Kebiasaan sebelum tidur e. Menetek e. Menetek

4 Bermain dan rekreasi Belum tampak Belum tampak

5 Kebersihan Ibu memandikan Ibu hanya menyeka


bayinya 2x sehari dan bayinya 2x sehari dan
mengganti mengganti
pakaian/popok setiap pakaian/popok setiap
habis habis
mandi/BAB/BAK mandi/BAB/BAK
I.        Tumbuh Kembang/DDST

1.     Motorik Kasar : Belum nampak

2.     Motorik halus : memandang, bersuara tetapi bukan menangis

3.     Perkembangan bicara dan bahasa : Belum nampak

4.     Perkembangan emosi dan hubungan sosial : Belum Nampak

J.     Riwayat Imunisasi

Bayi belum mendapat imunisasi dasar maupun ulangan


K.   Kepribadian dan Riwayat Sosial

Yang mengasuh/merawat anak : Ibu kandung

L.    Pemeriksaan Fisik

1.     Keadaan umum : Baik, kesadaran compos mentis

2.     Antropometri :

a.     BB : 3050 gr

b.     TB : 52 cm

c.     LK : 35 cm

d.     LLA : 10 cm

e.     LD : 31 cm

f.      LP : 34 cm

3.     Tanda Vital :

S : 36,50C N : 136 x/mnt

R : 45 x/mnt TD : Tidak dilakukan pemeriksaan

4.     Pemeriksaan Umum

a.     Kepala

Bentuk tampak simetris, rambut hitam, tidak nampak cephal haematoma, LK 35 cm, tidak
tampak hydrocephalus, fontanel belum menutup, caput cecudanum ada.

b.     Mata

-       Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan melirik masih kurang.

-       Konjunctiva : tidak anemis


-       Sklera : ikterik

-       Pupil : reflek cahaya baik

-       Lensa : tampak bening

-       Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek mengedip ada

c.     Hidung

-       Mukosa : lembab, tidak tampak lesi atau massa

-       Septum : simetris

-       Bulu hidung : tampak distribusi merata

-       Penyumbatan, perdarahan, sekret : tidak nampak

d.     Mulut

-       Warna : merah muda

-       Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi, massa atau beslag

-       Gigi : belum tumbuh

-       Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau massa

e.     Telinga

-       Bentuk dan besar : tampak simetris dan proporsional

-       Letak : kanan dan kiri, spina sejajar dengan ujung mata

-       Daun telinga : tampak menonjol

-       Tidak nampak ada benjolan massa

-       Membran telinga : tampak utuh, bening/transparan

-       Tidak tampak sekret dan tidak bau


f.      Leher

-       Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck ada

-       KGB / Kelenjar tiroid : tidak teraba

-       Vena jugularis : tidak meningkat

-       Tidak tampak oedem, massa / lesi.

g.     Dada

Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak lesi/massa

Pola nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 45 x/mnt, tidak terdengar wheezing,
ronchi, krepitasi/stridor.

h.     Perut

-       Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain, tampak ikterik, kelembaban
baik, tampak cembung, simetris, tali pusat sudah lepas, tidak tampak lesi.

-       Auskultasi : bising usus 10 – 11 x/mnt

-       Perkusi : bunyi perkusi pekak

-       Palpasi : tidak teraba massa, hepar atau lien

i.      Kulit

Tampak ikterik diseluruh tubuh terutama wajah, kelembaban baik.

j.      Ekstremitas

Atas : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek grasping baik.

Bawah : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek Babinski
baik, tidak tampak lesi.

k.     Genetalia dan Rectum


Tidak ada kelainan, labia mayora menutup labia minor, lubang anus ada.

M.  Reaksi Hospitalisasi

Bayi tampak bergerak-gerak seperti gelisah.

N.   Data Penunjang

Tanggal 3 – 1 – 2002 Nilai Normal Interpretasi


- Bilirubin Total 8,87 mg/dl 0,3-1,3 mg/dl Abnormal

- Bilirubin Direct 0,59 mg/dl 0-0,25 mg/dl Abnormal

O.   Therapi

-       ASI

-       Fototerapi

II.             ANALISIS DATA

No Data Senjang Etiologi Masalah

1. DO : Fungsi hepar belum sempurna Gangguan


Metabolisme
- Sklera ikterik

- Wajah dan permukaan Proses metabolisme bilirubin


kulit tubuh yang lain terganggu
tampak ikterik

- Bilirubin total 8,87


Bilirubin darah meningkat
mg/dl
-Bilirubin Direct 0,59
mg/dl
Ikterus
DS

-Ibu mengatakan bahwa


bayinya sejak usia 5
hari terlihat kuning

2. DO : Bayi malas minum Resiko tinggi


terjadinya
-Reflek sucking kurang
penurunan BB
-Bayi tampak malas Reflek sucking kurang patologis
minum

-BB : 3100gr menjadi


Nutrisi kurang
3050 g

DS :
BB turun
-Ibu mengatakan bayi
nya malas minum

3. DO : Fototerapi Resiko tinggi


kerusakan mata
- Mata tidak ditutup
dan genetalia
gaas
Ultra Violet
- Genetalia tidak ditutup
gaas
Sel-sel berubah bentuk
- Bayi mendapat
fototerapi

Kerusakan organ penglihatan


dan genetalia
III.           DIAGNOSA PERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1.       Gangguan metabolisme bilirubin berhubungan dengan belum sempurnanya fungsi hati

2.       Resiko tinggi terjadinya penurunan BB berhubungan dengan bayi malas minum.

3.       Resiko tinggi kerusakan mata dan genetalia berhubungan dengan fototherapi

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Tanggal Diagnose NOC NIC


1. 5 juni 2020 Gangguan Gangguan metabolisme -Anjurkan kepada Ibu
metabolisme tidak terjadi dengan agar memberi ASI
bilirubin kriteria : sesering mungkin
berhubungan dengan 1. Jangka pendek -Kolaborasi dengan
fungsi hepar belum -Ikterus menghilang Dokter untuk
sempurna yang pada hari ke-10 mendapatkan terapi
ditandai dengan : -bilirubin direct tidak sinar
-Sklera ikterik lebih dari 1 mg/dl -Kolaborasi dengan
-Wajah dan -Tidak terjadi Dokter tentang
permukaan kulit peningkatan kadar pemeriksaan kadar
tubuh yang lain bilirubin sampai 5 bilirubin secara
tampak ikterik mg/dl dalam 24 jam periodik
-Bilirubin total 8,87 2. Jangka panjang:
mg/dl -Bayi tidak ikterik
-Bilirubin Direct setelah 10 hari
0,59 mg/dl
-Ibu mengatakan
bahwa bayinya
tampak kuning sejak
usia 5 hari.

2. Resiko terjadinya Penurunan BB -Berikan ASI terus-


penurunan BB patologis tidak terjadi menerus
patologis dengan kriteria : -Timbang BB setiap
berhubungan dengan -Bayi mau menetek hari
bayi malas minum tanpa muntah -Catat hasil
yang ditandai -Reflek sucking baik timbangan BB
dengan : -BB bertambah -Berikan makanan
- Bayi tampak malas yang bergizi/TKTP
minum pada ibu
- Reflek sucking
kurang
- BB lahir : 2900 kg
- BB sekarang :
3100 kg
- Ibu mengatakan
bayinya malas
minum/ menetek

3. Resiko kerusakan Resiko kerusakan pada -Tutup mata dan


pada mata dan mata dan genetalia genetalia dengan gaas
genetalia tidak terjadi dengan -Perhatikan
berhubungan dengan kriteria : perubahan perilaku
efek samping - Jangka pendek dan tanda lethargi
fototherapi yang Mata dan genetalia
ditandai dengan : tertutup oleh kain gaas
- Mata tidak ditutup - Jangka panjang
gaas Kerusakan mata dan
- Genetalia tidak genetalia tidak
ditutup gaas berkelanjutan
- Bayi di fototherapi

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tanggal Implementasi Evaluasi


1. 5 juni 2020 -Memberitahukan kepada ibu S :
agar memberi bayinya ASI Ibu menyatakan mengerti manfaat
sesering mungkin, dan berikan ASI.
HE tentang manfaat ASI.      Ibu menyusui bayinya.
-Memberikan fototherapi pada O:
bayi. Bayi mandapat therapi :
-Memeriksa kadar billirubin bayi ASI
secara periodik. Fototherapi
-Hasil laboratorium : billirubin
direct 0,56 mg/dl
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi

2. - Mengingatkan pada ibu agar S:


ibu selalu menyusui bayinya - Ibu mengatakan selalu menyusui
sesering mungkin. bayinya
- Menimbang BB bayi setiap - Ibu menyatakan mengerti manfaat
hari dan mencatatnya. makanan bergizi.
- Menghidangkan makanan O :
TKTP pada ibu. - Ibu tampak menyusui bayinya
- BB : 3100 gr
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi

3. - Menutup mata dan genetalia


S : -
dengan gaas
O :
- Memperhatikan perubahan
- Mata dan genetalia tertutup oleh
perilaku atau tanda lethargi
gaas
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai