M DENGAN BBLC
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : By. Ny. M
Nama panggilan :-
Umur/Tgl. Lahir : 1 Hari/ 5 Oktober 2021
Jenis kelamin : Perempuan
B. KELUHAN UTAMA
Bayi baru lahir dengan berat lahir 3230 gram + hipotermi.
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Keluarga Ny. M mengatakan bahwa selama hamil selalu memeriksakan ke puskesmas dan
bidan desa, serta saat hamil An. M tidak pernah mengalami keluhan apapun dan tidak ada
riwayat penyakit saat kehamilan.
2. Intra Natal
Ny. M dengan usia 37 tahun dengan P2 G3 A0, melahirkan An. M secara SC atas indikasi kala
2 memanjang dan CPD. An. M lahir dengan BBL 3230 gram dan hipotermi.
Keadaan Bayi Baru Lahir :
BB / PB : 3,23 kg / 48 cm
Lingkar Abdomen : 30 cm
Lingkar Kepala : 35 cm
Skor APGAR 1 Menit 5 Menit 2 Jam Frekuensi
Jantung 2 2
Usaha bernafas 1 1
Otot 1 2
Iritabilitas Reflek 1 1
Warna Kulit 2 2
Jumlah 7 8
Penilaian : 7 - 10 Normal; 4 - 6 Asfiksia sedang; 0 - 3 Asfiksia berat
3. Post Natal
Setelah tindakan SC di Ruang OK 10, Ny. M dirawat di Ruang Dahlia dan An. M dirawat di
Ruang Perinatologi.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak memiliki penyakit menurun dan
menular di keluarganya seperti TBC, Ashma, hipertensi, DM maupun penyakit jantung.
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
K. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Fungsi saraf efektif dan terlihat ada tangisan lemah
Refleks Morrow (+)
Refleks Rooting (+)
Refleks Sucking (+)
Refleks Grasp (+)
L. TERAPI
1. Injeksi Vit. K 1 mg
2. Tetes mata genta
3. Imunisasi HB 0
Jember, 5 Oktober 2021
Pengambil Data,
Resiko hipotermi
5/10/202 2 DO Bayi baru lahir
1 - Ny. M melahirkan bayinya
secara SC di ruang OK 10, SC
kemudian dirawat secara
terpisah dengan bayinya. Perawatan bayi di ruang
- Diet pattern bayi susu 8 x 25 cc perinatologi
- Refleks Rooting (+) Menyusui Tidak
- Refleks Sucking (+) Efektif Perpisahan bayi dan
- Muntah (-) orang tua
Bayi belum
mendapatkan ASI
Kurangnya
pembatasasan organisme
masuk
Risiko Infeksi
Intervensi Keperawatan
Observasi
- Identifikasi tanda-tanda
kesiapan menyusui (mis. Keluar
air liur, memasukkan tangan ke
dalam mulut, bayi terjaga)
- Monitor tanda viral bayi dan ibu
- Monitor jalan napas bayi
Edukasi
- Anjurkan ibu membiarkan bayi
mencari puting ibu
- Anjurkan membiarkan bayi di
perut ibu sampai 1 jam/ selesai
- Edukasi kepatuhan pemberian
asi pada bayi.
2. Menyusui Setelah dilakukan tindakan Edukasi Menyusui
tidak efektif keperawatan, diharapkan menyusui Observasi
tidak efektif dapat berkurang dengan - Identifikasi kesiapan dan
kriteria hasil :
Status Menyusui kemampuan menerima
1. Perlekatan informasi
bayi pada payudara ibu meningkat - Identifikasi tujuan atau
dari skala 4 (cukup menurun) ke keinginan menyusui
skala 2 (cukup meningkat)
Terapeutik
2. Berat badan
bayi meningkat dari skala 3 - Sediakan materi atau media
(sedang) ke skala 2 (cukup pendidikan kesehatan
meningkat) - Jadwalkan pendidikan kesehatan
3. Suplai ASI sesuai keinginan
adekuat meningkat dari skala 4 - Libatkan sistem pendukung :
(cukup menurun) ke skala 2 suami, keluarga, tenaga
(cukup meningkat)
kesehatan, masyarakat
4. Hisapan bayi
meningkat dari skala 4 (cukup Edukasi
menurun) ke skala 2 (cukup - Jelaskan manfaat menyusui bagi
meningkat) ibu & bayi
- Ajarkan 4 posisi menyusui dan
perlekatan dengan benar
- Ajarkan perawatan payudara
postpartum
3. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
keperawatan, diharapkan menyusui Observasi
tidak efektif dapat berkurang dengan - Monitor tanda dan gejala infeksi
kriteria hasil : lokal dan sistemik
Status Imun Terapeutik
1. Integritas kulit
- Batasi jumlah pengunjung
ditingkatkan dari skala 2 (cukup
menurun) ke skala 4 (cukup - Berikan perawatan tali pusat
membaik) - Cuci tangan sebelum dan
2. Integritas sesudah kontak dengan pasien
mukosa ditingkatkan dari skala 2 dan lingkungan pasien
(cukup menurun) ke skala 4
(cukup membaik)
3. Suhu tubuh
ditingkatkan dari skala skala 4
(cukup membaik) ke skala 5
(membaik)
Implementasi dan evaluasi Keperawatan
Hari ke 1
D Tgl/jam PARAF
Implementasi
x
1 5/10 15.00 Menyeka bayi
R/ bayi menangis
3 5/10 15.10 Melakukan perawatan tali pusat, mengganti pakaian dan
popok bayi
R/ Tali pusat masih basah, BAK (+), BAB (+)
2 5/10 15.30 Menyiapkan susu untuk bayi
R/ dibuatkan susu dengan dot sesuai kebutuhan harian (25 cc)
2 5/10 15.40 Memberikan susu pada bayi dengan dot
R/ Susu dalam dot sebanyak 25 cc, susu habis, muntah (-)
2 5/10 16.10 Memonitor kemampuan menghisap bayi
R/ Reflek rooting (+), reflek sucking (+)
1 5/10 16.30 Memonitor suhu dan tanda vital bayi
R/ Suhu 36o C, N 150 x/mnt, RR 48 x/mnt
2 5/10 17.30 Menghitung kebutuhan cairan bayi per hari
R/ kebutuhan cairan harian bayi 60 x 3,23 kg = 193,8 cc/hari
2 5/10 18.00 Menyiapkan dan memberikan susu pada bayi dengan dot
R/ Susu dalam dot sebanyak 25 cc, susu habis, muntah (-)
EVALUASI
P:
Hentikan intervensi
Menyusui 20.00 S/O:
tidak efektif - Reflek Rooting (+), Reflek Sucking (+)
- Muntah (-) Sabbih
- RR 48 x/menit
- Mukosa lembab
- Bayi lebih banyak tertidur, tetapi menangis jika ingin
sesuatu.
- BB bayi 3230 gram.
A:
- Masalah keperawatan menyusui tidak efektif belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
- Inisiasi Menyusui Dini ibu bayi, edukasi kepatuhan
pemberian ASI pada bayi.
- Pantau kondisi bayi
Risiko 20.00 S/O:
infeksi - RR 48 x/menit
- S 36o C Sabbih
- Tali pusat masih menempel, tampak basah, tidak ada
nyeri tekan maupun abses.
-
A:
- Masalah keperawatan resiko infeksi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
- Pantau kebersihan tali pusat bayi
- Ganti popok dan pakaian bayi bila kotor