Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PROYEK INOVASI

PEMBERIAN BANTAL “U” UNTUK MEMPERTAHANKAN POSISI KEPALA TEGAK


LURUS PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN

DIRUANG ICU RST dr.ASMIR SALATIGA

Disusun Oleh :

Kania Pricilia N (SN202018)

Lina Herlina (SN202022)

Megawati C.N.S (SN202024)

Nilasari (SN202026)

Nurul Huda (SN202028)

Prisila Yulistiani (SN202029)

Priskila Lase (SN202030)

Shendy Marwa (SN202040)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
dengan staf khusus dan perlengkapan yang khusus. Pasien yang layak dirawat di ruang ini
yaitu pasien yang memerlukan intervensi medis segera, pemantauan selanjutnya serta
pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi oleh tim intensive care. Hal
tersebut dilakukan supaya pasien terhindar dari dekompensasi fisiologis serta dapat
dilakukan pengawasan yang konstan, terus menerus dan pemberian terapi titrasi dengan
tepat (Kemenkes RI, 2012).
Menurut Patient and Family Support Committee of the Society of Critical Care
Medicine (2002) dalam Berger & Pichard (2012) bahwa permasalahan umum yang sering
terjadi pada pasien kritis yang dirawat di ruang rawat intensif antara lain gangguan
neurologis, perdarahan, ketidakstabilan hemodinamik dan cairan elektrolit, syok, gagal
napas akut dan kronik, infeksi nosokomial, gagal ginjal, nyeri dada, sepsis serta Multiple
Organ Dysfunction Syndrome (MODS). Diperkirakan sekitar 13 sampai 20 juta orang
pertahun membutuhkan dukungan kehidupan di unit perawatan intensif diseluruh dunia
(Adhikari, Fowler, Bhagwanjee, & Rubenfeld, 2010). Pasien di ICU sebagian besar
mengalami penrunan kesadaran. Penurunan kesadaran merupakan masalah kedaruratan yang
dapat menunjukkan gangguan yang berat pada fungsi serebral. Banyak penyebab dari
penurunan kesadaran antara lain infeksi (meningitis bakteri) atau inflamasi (sepsis),
struktural (traumatik, neoplasma, infark cerebri, abses, hidrosefalus), metabolik
(hipoglikemia), nutrisi (defisiensi thiamin) dan toksik (keracunan alkohol) (Goysal, 2016).
Menurut Goysal (2016) penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien penurunan kesadaran
yaitu mengelola pernapasan dengan posisi yang baik supaya jalan napas paten,
mempertahankan tekanan darah tetap stabil, menjaga keamanan pasien dari resiko jatuh
salah satu caranya dengan pemasangan restrain fisik.
Pernafasan yang efektif adalah bernafas untuk memaksimalkan banyaknya oksigen
yang dihirup. Banyaknya pasokan oksigen di dukung oleh posisi yang tepat salah satunya
adalah posisi kepala yang tetap tegak lurus, pada pasien koma di dapatkan data posisi pasien
sering kali merosot kebawah, untuk itu di perlukan alat untuk mempertahankan posisi kepala
tegak lurus agar pasokan oksigen dapat terpenuhi dengan baik dan saturasi oksigen pasien
koma kembali dalam rentang normal antara 95-100% (Ekacahyaningtyas dkk. 2017).
Dari latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan projek inovasi
yakni pembuatan bantal “U” untuk mempertahankan posisi kepala pasien dengan penurunan
kesadaran agar tetap tegak lurus sehingga pasokan oksigen dari alat bantu oksigenasi : NRM
dapat optimal.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan penggunaan bantal “U” untuk mempertahankan posisi kepala
tegak lurus pada pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa kasus kelolaan pada pasien yang dirawat di ruang ICU yang meliputi
pengkajian sampai dengan evaluasi dalam asuhan keperawatan pada pasien yang
mengalami penurunan kesadaran di ruang ICU RST dr. Asmir Salatiga.
b. Menganalisis inovasi intervensi penggunaan bantal “U” untuk mempertahankan
posisi kepala tegak lurus pada pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU
RST dr. Asmir Salatiga.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN TEORI
Penurunan kesadaran merupakan masalah umum dalam kedokteran. Keadaan ini
mendominasi Unit Gawat Darurat pada pelayanan rumah sakit. Tidak sadar adalah
kondisi mental dan perilaku dari menurunnya pemahaman (comprehension),
rasionalitas (coherence), dan kapasitas motivasi (Sudoyo A. W dkk, 2016).
Penentuan status penurunan kesadaran di tentukan dengan salah satu teknik
menggunakan Glaslow Coma Scale (Muchlisin, 2017). Penurunan Kesadaran dapat
disebabkan oleh penyebab traumatik dan nontraumatik. Penyebab non-traumatik
antara lain gangguan metabolik, intoksikasi obat, hipoksia global, iskemia global,
stroke, perdarahan intrase- rebral, perdarahan subaraknoid, tumor otak, kondisi
inflamasi, infeksi sistem saraf pusat seperti meningitis, ensefalitis dan abses serta
gangguan psikogenik. Keadaan itu dapat berlanjut menjadi kematian batang otak jika
tidak ada perbaikan keadaan klinis (Aprilia dan Riyanto, 2015). Otak adalah organ
yang vital, jika kekurangan oksigen akan mengalami kerusakan yang menetap dan
meninggalakan kecacatan selamanya. Syarat agar oksigenasi baik salah satu adalah
fungsi respirasi adekuat. Respirasi yang adekuat harus didukung dengan jalan nafas
yang baik. Fungsi respirasi dapat 2 diperiksa secara non invasif dengan alat oksimetri
denyut (Pulse Oxymetry). Nilai denyut oxymetry dalam batas normal antara 95%-
100% (PERKI, 2016).

Bantal leher pada umumnya adalah bantal yang mempunyai bentuk menyerupai
huruf U yang biasa digunakan sebagai penyangga leher agar tetap nyaman dan aman
ketika dikenakan terutama pada pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU
Serta dapat memaksimalkan pernafasan dengan posisi yang tepat salah satunya
adalah posisi kepala yang tetap tegak lurus, agar pasokan oksigen dapat terpenuhi
dengan baik dan saturasi oksigen pasien koma kembali dalam rentang normal antara
95-100%. Penggunaan bantal leher berbentuk U ini adalah yang paling umum.
Namun, bantal ini hanya menyediakan fasilitas sebagai penopang leher saja tanpa ada
fungsi tambahan lainnya (Anggita, 2018).
Posisi berbaring dengan bagian kepala pada temat tidur ditinggikan 15-30 ∘
dengan indikasi tidak melakukan maneuver pada daerah leher dan esktrimitas bawah
dalam posisi lurus tanpa adanya fleksi posisi hampir sama dengan semi fowler atau
fowler dan dapat menggunakan bantalan berbentuk U (Perry dan Pother 2002).

B. KONSEP INOVASI

Posisi kepala tegak lurus merupakan salah satu posisi yang di anjurkan untuk
mempertahankan pasokan oksigen secara optimal dari alat bantu oksigenasi baik
NRM maupun nasal kanul. Posisi kepala tegak lurus dapat memaksimalkan ventilasi
paru dan alat pernafasan lain sehingga meningkatkan perfusi dan perbaikan kinerja
alveoli untuk mengefektifkan difusi oksigen yang akan meningkatkan kadar O2 dalam
paru dan meningkatkan saturasi oksigen (Zega et al dalam Mayuni et al, 2015).
Saturasi oksigen (SpO2) merupakan ukuran seberapa banyak presentase oksigen yang
dapat dibawa oleh hemoglobin yang diukur dengan menggunakan oximetri.
Selain posisi kepala tegak lurus pasien dengan penurunan kesadaran hendaknya di
posisikan dalam posisi semi fowler. Posisi fowler merupakan posisi tempat tidur
dimana posisi kepala dan tubuh ditinggikan 45∘ hingga 60o dimana posisi lutut
mungkin/mungkin tidak dalam posisi tertekuk, sedangkan posisi semi
fowler merupakan posisi tempat tidur dimana posisi kepala dan tubuh
ditinggikan 15o hingga 45o. Posisi ini biasanya disebut dengan fowler rendah dan
biasanya ditinggikan setinggi 30o.

Alat dan bahan yang di butuhkan untuk persiapan projek inovasi yakni :
1. Kain
2. Gunting
3. Benang
4. Kain perca
BAB III

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Prosedur Pelaksanaan
a. Pra interaksi
- Menyiapkan alat dan bahan
- Mencuci tangan
b. Orientasi
- Memperkenalkan diri
- Validasi identitas pasien
- Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan
c. Fase Kerja
- Mendekatkan alat (Bantal U)
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (semi fowler/fowler)
- Meletakkan bantal U pada daerah kepala pasien untuk menjaga kepala
pasien tetap tegak lurus kedepan
- Memastikan posisi kepala dan bantal sudah sesuai
- Memastikan pasien nyaman dengan posisi yang ada

d. Fase Terminasi
- Mencuci tangan
- Berpamitan dengan pasien
2. Hasil Ukur
Untuk pasien yang tidak sadarkan diri memposisikan kepala agar tetap
tegak kedepan merupakan tugas dari perawat maupun keluarga pasien. Posisi
kepala yang tegak kedepan merupakan posisi yang baik untuk menjaga
pemenuhan oksigenasi pasien tetap optimal dan mencegah terjadinya cedera yang
mungkin bisa mucul.
Sebelum adanya tindakan inovasi ini terpantau beberapa pasien dengan
penurunan kesadaran terbaring dengan posisi kepala tidak tegak kedepan, hal ini
haruslah menjadi perhatian khusus, namun seperti yang sudah dijelaskan
penggunaan proyek inofasi bantal U ini hanya sebagai penopang leher tanpa ada
fungsi tambahan lainnya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
a. Sebelum
Sebelum dilakukan inovasi bantal U pada pasien dengan penurunan kesadaran,
bagian organ kepala dan leher pasien cenderung lemah sehingga penggunaan masker
oksigen kurang tepat serta oksigen yang diberikan kurang optimal.
b. Sesudah
Sesudah dilakukan projek inovasi bantal U pemberian oksigen pada pasien lebih
optimal, selain itu kelebihan dari bantal U memudahkan perawat dan keluarga pasien
untuk menegakkan kepala pasie. Kelebihan lainnya dapat mencegah cedera kepala
pada pasien.

2. Pembahasan
Penggunaan bantal pada era globalisasi sangat meningkat sesaui dengan
fungsinya. Penggunaan bantal U atau secara umum dikenal dengan bantal kepala
mempunyai fungsi sebagai kenyamanan saat tidur dalam perjalanan, namun projek
inovasi yang dibuat penulis cenderung mengalihkan fungsi bantal U sebagai penompang
kepala pasien dengan indikasi penurunan kesadaran sehingga kepala pasien tidak mudah
lemah dan mengoptimalkan kebutuhan oksigenasi pasien.
Projek inovasi bantal U yang dilakukan penulis menggunakan bahan dasar kain
polyester, yaitu salah satu bahan kain yang dibuat melalui proses kimia sehingga disebut
juga jenis kain sintesis. Penulis memilih bahan polyester didasarkan oleh bahan ini
memiliki daya tahan lama, tidak mudah kusut, dan lebih cepat kering pada saat dijemur.
Selain itu polyester lebih tahan terhdapat berbagai bakteri, kedap air dan juga tidak
mudah menyusut maupun melar. Namun, kekurangan dari bahan ini adalah tidak mampu
menyerap keringat. Selain menggunakan bahan kain, isian bantal U diberikan bahan
kapas yang mampu memperkuat kedudukan bantal saat diaplikasikan kepada pasien
dengan penurunan kesadaran.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ohman, A (2013) yang bertempat di
salah satu rumah sakit anak Jerman dengan judul A pilot Study, a specially designed
pillow may prevent developmental plagiocephaly by reducing pressure from the infant
head menyatakan bahwa penggunaan bantal mimo yang serupa dengan bantal U dapat
membantu kebutuhan oksigenasi pasien dengan cedera kepala yang dialami pasien kritis,
bantal U juga dapat digunakan segala umur dengan ukuran yang sesuai sehingga mampu
membantu masalah penurunan kesadaran yang dialami oleh pasien. Penelitian ini
didukung oleh peneliti Deiw, G, dkk (2016) dengan judul Bantal Pasir Efektif Untuk
Klien Paska Kateterisaai Jantung. Jurnal ini menjadi salah satu acuan penulis membuat
projek inovasi bantal U dengan bahan dasar pasir mampu membuat rasa nyaman pada
pasien yang membutuhkan pemenuhan kebutuhan oksigen tinggi, namun bahan dasar
pasir kurang efektif karena tidak mampu menopang dengan baik, bahan pasir dapat
mengikuti arah gerak pasien sehingga tidak memperoleh hasil yang maksimal.
Berdasarkan projek inovasi yang dilakukan penulis yaitu bantal U dengan bahan
dasar yang digunakan dihaapkan pasien kritis dengan penurunan kesadaran mampu
mendapatkan oksigen yang optimal sesusai kebutuhan tubuh. Kekurangan dari projek
inovasi ini terletak pada bahan kain yang kurang efektif dalam menyerap keringat.
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
Penerapan inovasi bantal U untuk memposisikan kepala pasien tegak kedepan
sangatlah penting. Posisi kepala tegak lurus kedepan merupakan posisi yang dianjurkan
bagi pasien dengan penurunan kesadaran. Selain agar menjaga kenyamanan dan
keamanan kepala dan leher pasien, posisi ini dapat memaksimalkan ventilasi paru dan
dapat mengoptimalkan pemenuhan oksigenasi karena meningkatnya perfusi dan
perbaikan alveoli, sehingga saturasi oksigen pasien dalam batas normal.
2. Saran
Untuk seluruh tenaga kesehatan agar lebih memperhatikan posisi kepala pasien
ICU dengan penurunan kesadaran. Dengan adanya inovasi ini, posisi kepala pasien ICU
dengan penurunan kesadaran tetap stabil tegak kedepan, sehingga pemenuhan oksigenasi
pasien tetap terpenuhi secara optimal, serta menjaga kenyamanan pasien dan menghindari
terjadinya cedera tambahan pada kepala dan leher pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bina aksara.

Batticaca, B. Fransisca. 2008. Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta:

Salemba Medika

Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. (2005). Medical Surgical Nursing; clinical management for positive

outcomes. 7th Edition. St. Louis : Elsevier. Inc

Corwin EJ, (2009), Patofisiologi: buku saku. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Doengoes E. Marylin. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC. Jakarta Haryono, (2004), Buku

Ajar Neuorologi Klinis, Edisi 1, Gadjah Mada University Press, Yogyakarata

Junaidi, Iskandar. 2005. Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. PT. Bhuana Ilmu Populer.

Jakarta

Kim, K. 2004. The Effects of SemiFowler's Position on PostOperative Recovery in Recovery Room for

Patients with Laparoscopic Abdominal Surgery. Pusan : College of Nursing Catholic University

of Pusan.

Kowalac, J. 2011. Buku Ajar Patofisiologi Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Media. Aeskulapius. Jakarta.

Nanda, 2006, Buku Panduan Diagnosis Keperawatan, Jakarta : EGC Price, & Wilson. 2005. Patofisiologi

Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Volume 2 EGC Jakarta.


Smeltzer C. Bare & Suzanne.2002. Buku Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 3. EGC. Jakarta

Widjaya, Linardi. 2003. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Stroke Lab/UPT Ilmu Penyakit Syaraf. FK

Unair/ RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.

Wilkinson, J. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.

Edisi 7. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai