BLOK MUSKULOSKELETAL
Pedoman Praktikum
TRAKSI & GIPS
Oleh :
Sanda Prima Dewi
125070201131017
1. DEFINISI
1.
2.
dasar jari kaki, kaki dalam sudut tegak lurus pada posisi netral,
Gips tungkai panjang, gips ini memanjang dari perbatasan sepertiga atas dan
tengah paha sampai dasar jari kaki, lutut harus sedikit fleksi.
Gips berjalan. Gips tungkai panjang atau pendek yang dibuat lebih kuat dan
dapat disertai telapak untuk berjalan
Gips tubuh. Gips ini melingkar di batang tubuh
Gips spika.gipsini melibatkan sebagian batang tubuh dan satu atau dua
ekstremitas (gips spika tunggal atau ganda)
Gips spika bahu. Jaket tubuh yang melingkari batang tubuh, bahu dan siku
Gips spika pinggul. Gips ini melingkari batang tubuh dan satu ekstremitas
bawah (gips spika tunggal atau ganda)
Bahan-bahan gips meliputi:
Plester. Gips pembalut dapat mengikuti kontur tubuh secara halus . gulungan
krinolin diimregasi dengan serbuk kalsium sulfat anhidrus ( Kristal gypsum ).
Jika basah terjadi reaksi kristalisasi dan mengeluarkan panas. Kristalisasi
menghasilkan pembalut yang kaku . kekuatan penuh baru tercapai setelah
kering , memerlukan waktu 24-72 jam untuk mongering. Gips yang kering
bewarna mengkilap , berdenting, tidak berbau,dan kaku, sedangkan gips
yang basah berwarna abu-abu dan kusam, perkusinya pekak, terba lembab,
dan berbau lembab.
Nonplester. Secara umum berarti gips fiberglass, bahan poliuretan yang di
aktifasi air ini mempunyai sifat yang sama dengan gips dan mempunyai
kelebihan karna lebih ringan dan lebih kuat, tahan air dan tidak mudah
pecah.di buat dari bahan rajuutan terbuka, tidak menyerap, diimpregnasi
2. TUJUAN
Tujuan pemasangan gips untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah
agar tak bergerak sehingga dapat menyatu dan fungsinya pulih kembali dengan cara
mengimobilisasi tulang yang patah tersebut dalam posisi tertentu dan memberikan
tekanan yang merata pada jaringan lunak yang terletak didalamnya.
a. Imobilisasi kasus pemasangan dislokasia sendi.
b. Fiksasai fraktur yang telah direduksi.
c. Koreksi cacat tulang (mis., skoliosis ).
d. Imobilisasi pada kasus penyakit tulang satelah dilakukan operasi
(mis.,spondilitis)
e. Mengoreksi deformitas.
3. INDIKASI
a. Untuk pertolongan pertama pada faktur (berfungsi sebagai bidal).
b. Imobilisasi sementara untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri
c. Sebagai pengobatan definitif untuk imobilisasi fraktur terutama pada
d.
e.
f.
g.
h.
4. KONTRAINDIKASI
a. Fraktur terbuka
5. KOMPLIKASI
a. Rasa sakit akibat tekanan
b. Edema pada distal garis gips
c. Kulit melepuh
d. Gangren
6. PERSIAPAN ALAT
Peralatan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
7. PERSIAPAN PASIEN
8. PERSIAPAN LINGKUNGAN
9. LANGKAH-LANGKAH PROSEDUR
1. Cuci tangan
2. Memakai handscone
3. Siapkan klien dan jelaskan prosedur yang akan dikerjakan.
4. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk pemasangan gips .
5. Daerah yang akan dipasang gips dicukur, dibersihkan, dan dicuci dengan
7. Posisikan dan pertahankan bagian yang akan di gips dalam posisi yang
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
10. EVALUASI