Anda di halaman 1dari 10

PAKET PENYULUHAN

Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG)

DI RUANG 9 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG


JAWA TIMUR

Disusun Oleh:
TIM PKRS RUANG 9
IRNA 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
MALANG
2016
PAKET PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : PTG (Chronic Kidney Disease/ Gagal Ginjal Kronik)


2. Sasaran : Keluarga, pasien, pengunjung, petuga di ruang 9
3. Waktu dan Tempat
Tempat : Ruang 9 RS. Dr. Saiful Anwar Malang
Waktu : Jumat, 18 November 2016, Pukul 10.00WIB
4. Alokasi Waktu : 30 menit
5. Pemberi Materi : Mahasiswa
6. Metode : Ceramah dan diskusi
7. Media : PPT dan LCD
8. Latar Belakang
Penyakit trofoblas ganas merupakan suatu tumor ganas yang berasal dari sito
dan sinsiotrofoblas yang menginvasi miometrium, merusak jaringan di sekitarnya dan
pembuluh darah sehingga menyebabkan perdarahan. Penyakit trofoblas ganas
merupakan sebuah spektrum tumor-tumor terkait, termasuk molahidatidosa, mola
invasif, placental-site trophoblastic tumor dan koriokarsinoma, yang memiliki berbagai
variasi lokal invasi dan metastasis. Menurut FIGO,2006 istilah Gestational trophoblastic
neoplasia (GTN) atau Penyakit tropoblas ganas (PTG) menggantikan istilah - istilah
yang meliputi chorioadenoma destruens, metastasizing mole, mola invasif dan
koriokarsinoma.

Penyakit trofoblas adalah penyakit yang mengenai sel sel trofoblas. Di dalam
tubuh wanita, sel trofoblas hanya ditemukan bila wanita itu hamil. Seringkali
perkembangan kehamilan mendapat gangguan yang dapat terjadi pada berbagai tahap,
tergantung pada tahap gangguan mana itu terjadi, maka hasil kehamilan dapat berupa
keguguran, kehamilan ektopik, prematuritas, kematian janin dalam rahim atau kelainan
kongenital. Kesemuanya merupakan kegagalan fungsi reproduksi. Demikian pula
dengan penyakit trofoblas, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi. Di sini
kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna melainkan menjadi keadaan
patologik yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan berupa degenerasi
hidropik dari jonjot jorion sehingga menyerupai gelembung yang disebut mola
hidatidosa. Pada umumnya penderita akan menjadi baik kembali, tetapi diantaranya
yang kemudian mengalami degenerasi keganasan berupa koriokarsinoma.
PTG sangat jarang di amerika serikat dimana insidensnya hanya 1 : 40.000
kehamilan, tetapi dapat juga tinggi sekitar 1 : 114 di sebagian Asia. PTG telah
dilaporkan sebanyak 1 dalam 500-600 di India, ke 1 dari 50.000 kehamilan di Meksiko,
Paraguay, dan Sweden. Usia Insiden koriokarsinoma meningkat dengan usia dan 5-15
kali lebih tinggi pada wanita 40 tahun. Sedangkan di Indoensia sendiri angka kejadian
bias mencapai 150-200 kasus per 1000 kehamilan. Dengan tingginya penderita PTG di
Indonesia ini, kami kelompok 21 mengangkat penyakit ini menjadi topic penyuluhan.

9. Tujuan

I. Tujuan Instruksional Umum


Klien dan keluarga mampu memahami tentang Penyakit Trofoblas Gestasional
(PTG).
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan :
a. Klien dan Keluarga mengetahui definisi PTG
b. Klien dan Keluarga mengetahui Penyebab PTG
c. Klien dan Keluarga mengetahui gejala PTG
d. Klien dan Keluarga mengetahui pemeriksaan PTG
e. Klien dan keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit PTG
f. Klien dan Keluarga mengetahui penatalaksanaan PTG

10. Sub Pokok Pembahasan

1. SUB POKOK BAHASAN.


a. Mengetahui tentang pengertian PTG
b. Mengetahui Penyebab PTG.
c. Mengetahui bagaimana gejala PTG.
d. Mengetahui bagaimana pemeriksaan PTG
e. Mengetahui tentang pencegahan PTG.
f. Mengetahui tentang penatalaksanaan PTG.
11. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media


Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah -
2. Memperkenalkan diri salam dan Tanya
3. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan Jawab
penyuluhan dan pokok materi dan
yang akan disampaikan memperhatikan
4. Menggali pengetahuan pasien 3. Menjawab
tentang etika bstuk pertanyaan
Penyajian 15 Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan Ceramah PPT
menit 1) Pengertian PTG dan dan Tanya
2) Penyebab PTG memperhatikan Jawab
3) Gejala PTG 2. Mengajukan

4) Pemeriksaan PTG pertanyaan

5) Pencegahan PTG
6) Penatalaksanaan PTG
Evaluasi 10 1. Menegaskan kembali 1. Menjawab Tanya -
menit materi yang telah pertanyaan Jawab
disampaikan yang diberikan
2. Menanyakan kembali oleh penyuluh
hal-hal yang penting 2. Membalas
3. Menjawab pertanyaan salam
Memberikan pertanyaan
kepada peserta tentang
materi yang telah
disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam
Penutup 5 menit 1. Menarik kesimpulan
2. Salam penutup
12. Kriteria struktur

a. Kriteria struktur
Membuat SAP
Kontrak waktu dan tempat
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 9 RSSA Malang.
Menyiapkan alat peraga untuk penyuluhan
Menyusun TIM penyuluhan :
Moderator : Septin Puspita Ningrum
Pemateri : Sanda Prima Dewi
Observer : Vivi Wulan A
Fasilitator : Dewi Pangastuti

b. Kriteria proses
Penyaji membuka acara dengan tepat waktu
Penyaji menjelaskan semua materi, dengan singkat dan dapat dimengerti oleh
peserta
Penyaji dapat menstimulus peserta untuk antusia mendengarkan, menjawab
pertanyaan, serta bertanya
Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi
terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.
Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima
penjelasan dari penyaji.
Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
dilaksanakan.
Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.

c. Evaluasi Hasil
Pasien mengetahui tentang penyakit trofoblas ganas
Peserta dapat menjawab pertanyaan penyaji mengenai definisi penyakit trofoblas
ganas
Peserta dapat menjawab pertanyaan penyaji mengenai tanda gejala penyaikt
trofoblas ganas
Peserta dapat menjawab pertanyaan penyaji mengenai penatalaksanaan penyakit
trofoblas ganas

Jumlah peserta hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang

70% peserta mngerti mengenai penyakit trofoblas ganas

13. Media
PPT
LCD
Leaflet

14. Materi (terlampir)

MATERI

Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG).

1) Pengertian PTG

Penyakit trofoblas gestasional (PTG) merupakan penyakit yang terjadi pada


saat kehamilan, penyakit ini terjadi pada sel-sel trofoblas. Di dalam tubuh wanita, sel
trofoblas hanya ditemukan bila wanita itu hamil. Dengan kata lain, penyakit ini adalah
proliferasi atau perbanyakan sel trofoblas yang berasal dari kehamilan.

Klasifikasi klinis dari penyakit ini dibagi menjadi dua, yakni mola hidatidosa
dan penyakit trofoblas ganas. Penyakit trofoblas ganas di sini termasuk jenis mola
invasif, mola yang bermetastatis atau menyebar, dan koriokarsinoma. Pada dasarnya
terdapat tiga macam tipe sel trofoblas yang terdapat dalam plasenta yaitu
sitotrofoblas (CT), sinsitiotrofoblas (ST), dan intermediate trophoblast (IT). Setiap sel
di atas berespons terhadap produksi hormon yang spesifik terhadap plasenta.

Pada kasus ini, kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna
melainkan menjadi kondisi patologik yang terjadi selama minggu-minggu pertama
kehamilan berupa degenerasi hidropik dari jonjot korion sehingga menyerupai
gelembung yang disebut mola hidatidosa.

Umumnya, penderita akan menjadi baik kembali, tetapi beberapa diantaranya


mengalami degenerasi keganasan berupa koriokarsinoma. Perubahan dari gen
secara signifikan secara patogenesis dan perubahan atau degenerasi menjadi
keganasan (koriokarsinoma) dari penyakit trofoblas gestasional seperti mola
hidatidosa belum dapat dijelaskan secara pasti.

2) Penyebab PTG
Penyebab pasti terjadinya PTG tidak diketahui, namun beberapa faktor resiko nya
antara lain:
a. Usia ibu
Risiko terjadi PTG paling besar didapat pada populasi berumur <15 tahun dan >40
tahun.
b. Kehamilan sebelumnya
Risiko PTG meningkat apabila sang ibu pernah memiliki riwayat mengalami PTG
sebelumnya yaitu 20-40 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum.
c. Diet
Kejadian PTG berhubugan dengan diet yang menyebabkan kurangan karoten pada
ibu.
d. Genetik
Terjadinya kasus PTG rekuren yang bersifat familial telah dilaporkan. Ini
menandakan bahwa terdapat dasar genetic untuk terjadinya PTG.
e. Faktor lingkungan
Factor lingkungan yang diduga mendukung terjadinya PTG adalah merokok,
menggunakan kontrasepsi oral, herbisida tertentu dan radiasi.

3) Tanda & Gejala PTG


Tanda & Gejala yang muncul pada seseorang yang menderita PTG dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Keluhan utama yaitu amenore dan perdarahan pervagina
b. Perubahan yang menyertai:
1) Perdarahan uterus pada trisemeter pertama
2) Hilangnnya denyut jantung fetus (bayi) dan strurtur tubuh fetus
3) Pecahnya vesikal
4) Mual muntah pada saat kehamilan
5) Uterus lebih besar dari tuanya kehamilan
6) Kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang jauh lebih tinggi dari
kehamilan biasa. Pada kehamilan biasa, kadar hCG darah paling tinggi
100.000 IU/L, sedangkan pada mola hidatidosa bisa mencapai 5000.000
IU/L
7) Adanya kista lutein, baik unilateral maupun bilateral

4) Penatalaksanaan PTG
Tatalaksana atau tindakan yang dapa dilakukan untuk menangani PTG antara lain
adalah
a. Kemoterapi
b. Tindakan kuretase
Tindakan kuretase ini dilakukan saat, mola hidatidosa belum menjadi
PTG, setelah dilakuka pemeriksaan hCG (Human Chorionic Gonadotropin),
dan kadarnya mencapai 500.000 maka dilakukan kuretase Dilakukan jika
pemeriksaan DPL kadar -hCG serta foto thorax selesai bila kanalis servikalis
belum terbuka maka dilakukan pemasangan laminaria dan kuretase dilakukan 24
jam kemudian. Sebelum kuretase dengan kuret tumpul terlebih dahulu siapkan
darah 500 cc dan pasang infus dengan tetesan oxitocyn 10 mIU dalam 500 cc
Dextrose 5 % dan seluruh jaringan hasil kerokan di PA. Tujuh sampai 10 hari
sesudah kerokan itu dilakukan kerokan ulangan dengan kuret tajam, agar ada
kepastian bahwa uterus betul-betul kosong dan untuk memeriksa tingkat
proliferasi sisa-sisa trofoblas yang dapat ditemukan. Makin tinggi tingkat itu, makin
perlu untuk waspada terhadap kemungkinan keganasan.
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli, Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J. 2009. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarta : EGC

Puji Rahardjo, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilit II, Edisi III, BP FKUI Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth
volume 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai