OLEH KELOMPOK 9 :
SALATIGA
2017
BAB I. PENDAHULUAN
Dengan dasar itulah manusia saling ketergantungan dengan manusia lainnya. Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sama halnya seperti manusia yang saling membutuhkan satu
sama lain. Budaya dan Komunikasi juga merupakan suatu hal yang saling mempengaruhi
antara satu sama lain sehingga terjalinlah kesepahaman dalam memaknai sesuatu.
Menurut Porter dan Samovar (1982), hubungan antara budaya dan komunikasi penting
dimengerti untuk memahami komunikasi antarbudaya, oleh karena melalui pengaruh
budayalah orang-orang belajar berkomunikasi. Persepsi budaya diartikan sebagai proses
internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikanrangsangan
dari lingkungan eksternal (Porter & Samovar, 1982), yang didalamnya terdapat nilai, adat
istiadat, status, agama, kebiasaan yang berbeda. Sehingga tentu saja untuk dapat mencapai
komunikasi yang efektif atau yang memiliki kesamaan makna (common meaning) maka
diperlukan saling pengertian di antara mereka yang melakukan komunikasi antarbudaya.
Sebab apabila masing-masing tidak mau memahami budaya orang, maka pengertian tidak
akan tercapai. Dalam hal ini diperlukan empati, dan toleransi dari masing-masing budaya
agar kesepahaman akan mudah dicapai. Dengan empati dan toleransi yang tinggi, komunikasi
yang terjadi di antara orangorang yang berbeda budaya akan meminimalkan prasangka
negatif.
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka kelompok mengajukan
perumusan masalah sebagai berikut: “ Sejauh manakah pengaruh fungsi sosial dalam
membangun komunikasi antar budaya?”
Untuk mengetahui bagaimana terjalannya fungsi sosial dalam membangun komunikasi antar
budaya
BAB II. PEMBAHASAN
Seperti yang dibahas diatas, dalam melaksanakan komunikasi antar budaya kita perlu
memahami fungsi - fungsi komunikasi antar budaya.
1. Fungsi Pribadi
2. Fungsi Sosial
Fokus kami yaitu pada Fungsi Sosial. Dalam fungsi sosial terdapat 4 macam, antara lain :
Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarluaskan secara rutin
perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam
sebuah konteks kebudayaan yang berbeda (Alo Liliweri. 2003; 39).
kebudayaan suatu masyarakat lain (Alo Liliweri. 2003; 41). Kita ambil contoh nyata adalah
uksw. Seperti yang baru- baru adanya kegiatan tahunan iicf , dimana seluruh kebudayaan
yang ada di Indonesia bahkan luar negara pun ada dalam pentas budaya ini.
Seringkali komunikasi antar budaya, bisa menjadi atau bahkan melalui media yang
menghibur. Misalnya tayangan anak-anak bolang, di satu sisi tayangan tersebut merupakan
tayangan hiburan, di sisi lain, melalui hiburan, anak-anak juga mempelajari nilai-nilai,
pengetahuan dan budaya yang baru.
BAB III. PENUTUP
Setiap orang dari kita adalah unik, artinya sekalipun dibersarkan dalam lingkungan
budaya yang sama, belum tentu setiap orang dalam kelompok tersebut itu akan persis sama
dalam berpikir dan berperilaku, karena akan ada sub – sub kultur yang lebih spesifik yang
sangat berpengaruh terhadap perilakunya dalam berkomunikasi. Budaya menjadi bagian dari
perilaku berkomunikasi, oleh karena itu fungsi sosial harus bisa diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Daftar Pustaka
CIPTA, 2002)