Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

NURSING COMMUNICATION IN TRANSCULTURAL CONTEXT B

“FUNGSI SOSIAL DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA”

OLEH KELOMPOK 9 :

REYCHELL MIRINO 462015014

ELISHABET ROSALINA MANOE 462015029

ALFREDO ALFARIS SYARANAMUAL 462015051

BELINNA ESLLY MAYOPU 462016001

MEGAWATI SASUE 462016047

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017
BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau disebut makhluk


bermasyarakat, selain itu manusia juga diberikan akal dan pikiran yang berkembang serta
dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir
akan selalu menunjukkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.Selain itu manusia juga memiliki
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Tanpa bantuan
manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang
lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dengan dasar itulah manusia saling ketergantungan dengan manusia lainnya. Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sama halnya seperti manusia yang saling membutuhkan satu
sama lain. Budaya dan Komunikasi juga merupakan suatu hal yang saling mempengaruhi
antara satu sama lain sehingga terjalinlah kesepahaman dalam memaknai sesuatu.

Menurut Porter dan Samovar (1982), hubungan antara budaya dan komunikasi penting
dimengerti untuk memahami komunikasi antarbudaya, oleh karena melalui pengaruh
budayalah orang-orang belajar berkomunikasi. Persepsi budaya diartikan sebagai proses
internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikanrangsangan
dari lingkungan eksternal (Porter & Samovar, 1982), yang didalamnya terdapat nilai, adat
istiadat, status, agama, kebiasaan yang berbeda. Sehingga tentu saja untuk dapat mencapai
komunikasi yang efektif atau yang memiliki kesamaan makna (common meaning) maka
diperlukan saling pengertian di antara mereka yang melakukan komunikasi antarbudaya.
Sebab apabila masing-masing tidak mau memahami budaya orang, maka pengertian tidak
akan tercapai. Dalam hal ini diperlukan empati, dan toleransi dari masing-masing budaya
agar kesepahaman akan mudah dicapai. Dengan empati dan toleransi yang tinggi, komunikasi
yang terjadi di antara orangorang yang berbeda budaya akan meminimalkan prasangka
negatif.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka kelompok mengajukan
perumusan masalah sebagai berikut: “ Sejauh manakah pengaruh fungsi sosial dalam
membangun komunikasi antar budaya?”

I.3 Tujuan Masalah

Untuk mengetahui bagaimana terjalannya fungsi sosial dalam membangun komunikasi antar
budaya
BAB II. PEMBAHASAN

Seperti yang dibahas diatas, dalam melaksanakan komunikasi antar budaya kita perlu
memahami fungsi - fungsi komunikasi antar budaya.

Fungsi-fungsi Komunikasi Antar Budaya terbagi atas :

1. Fungsi Pribadi

2. Fungsi Sosial

Fokus kami yaitu pada Fungsi Sosial. Dalam fungsi sosial terdapat 4 macam, antara lain :

A. Fungsi sosial, Pengawasan

Praktek komunikasi antarbudaya diantara komunikator dan komunikan yang berbeda


kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antar budaya
fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan.

Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarluaskan secara rutin
perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam
sebuah konteks kebudayaan yang berbeda (Alo Liliweri. 2003; 39).

B. Fungsi sosial, Menjembatani

Dalam proses komunikasi antarpribadi, termasuk komunikasi antarbudaya, maka fungsi


komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan
di atas perbedaan diantara mereka (Alo Liliweri. 2003; 40).

C. Fungsi sosial, Sosialisasi Nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai

kebudayaan suatu masyarakat lain (Alo Liliweri. 2003; 41). Kita ambil contoh nyata adalah
uksw. Seperti yang baru- baru adanya kegiatan tahunan iicf , dimana seluruh kebudayaan
yang ada di Indonesia bahkan luar negara pun ada dalam pentas budaya ini.

D. Fungsi sosial, Menghibur.

Seringkali komunikasi antar budaya, bisa menjadi atau bahkan melalui media yang

menghibur. Misalnya tayangan anak-anak bolang, di satu sisi tayangan tersebut merupakan
tayangan hiburan, di sisi lain, melalui hiburan, anak-anak juga mempelajari nilai-nilai,
pengetahuan dan budaya yang baru.
BAB III. PENUTUP

Setiap orang dari kita adalah unik, artinya sekalipun dibersarkan dalam lingkungan
budaya yang sama, belum tentu setiap orang dalam kelompok tersebut itu akan persis sama
dalam berpikir dan berperilaku, karena akan ada sub – sub kultur yang lebih spesifik yang
sangat berpengaruh terhadap perilakunya dalam berkomunikasi. Budaya menjadi bagian dari
perilaku berkomunikasi, oleh karena itu fungsi sosial harus bisa diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Daftar Pustaka

• Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi:Kebudayaan, (Jakarta: PT RINEKA

CIPTA, 2002)

• Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: PT LKis


Pelangi Aksara, 2007)

• Mudjahirin Thohir, Kebudayaan Indonesia, diakses dari


http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2009/04/20/kebudayaan-indonesia/#more-244

pada tanggal 13 Oktober, 2009, pukul 1.13 AM

Anda mungkin juga menyukai