MAKALAH
Oleh
Kelompok 5
PALEMBANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
naluri yang diperoleh sejak kelahirannya. Saat kelahirannya bermula dari arak,
manusia dalam keadaan tidak berdaya, karena naluri yang dibawa ketika
kelahirannya relatif tidak lengkap. Anak manusia yang baru lahir, sekalipun ia
telah mempunyai ascribed status (sebagai anak), namun ia belum tahu status
dan peranannya itu, ia juga belum tahu dan belum mampu melaksanakan
belum memiliki sistem nilai, norma, pengetahuan, adat kebiasaan, serta belum
1
sosialisasi. Jika anak tidak mengalami sosialisasi, maka ia tidak akan dapat
berinteraksi sosial ia tidak akan dapat melakukan tindakan sosial sesuai status
yang berbudaya. Adapun jika ditinjau dari sudut individu, dalam proses
sosialisasi, maka setiap individu yang sesuai dengan statusnya akan dituntut
juga proses sosialisasi. Proses membimbing individu ke dalam dunia sosial ini
individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya agar menjadi
2
anggota yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagi kelompok khusus
lainnya.
ahli, fungsi, tujuan, proses dan faktor yang memengaruhi sosialisasi serta
3
BAB II
PEMBAHASAN
sosialisasi sebagai bentuk, proses dan pemikiran dan dapat menjadi tolak ukur
distingsi antara manusia dan makhluk lainnya. Sosialisasi dapat terjadi sebagai
bagian dari kesengajaan atau tidak. sosialisasi dapat dikatakan sebuah proses
introduksi nilai-nilai yang terbentuk oleh suatu individu yang utuh. Maka
boleh jadi, manusia yang tidak bersosialisasi sama sekali tidak memiliki
kawan.1
nya, bagaimana ia hidup berinteraksi dan berpikir untuk dapat berperan sesuai
adalah proses belajar yang dilakukan oleh seseorang (individu) untuk berbuat
1
Nuruddin, Sosiologi Pendidikan (Pendidikan, Budaya, & Kepribadian), (Lombok: CV.
Elhikam Press, 2019), p. 123.
2
Binti Maunah, Sosialisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Media Akdemi, 2016), p. 96.
4
atau bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam
artian sosialisasi sebagai suatu teori tentang titik peran yang ada di dalam diri
melalui lingkungan yang ada.4 Makna lain dari sosialisasi yaitu sebuah proses
sebagai agen sosialisasi yang membantu individu memahami tata nilai dan
3
Selfi Lailiyatul Iftitah, Rika Susanti, Alfita Yuliana, dkk, “Urgensi SosialisasiPendidikan
dalam Merevitalisasi Semangat Belajar Siswa,”BEKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
no. 3 (2023): 108.
4
Tjipto Subadi, Sosiologi, (Surakarta: BP- FKIP UMS, 2008), p. 19.
5
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya , (Pekanbaru: Kreasi Edukasi,
2016), p. 88.
5
norma yang berlaku dalam masyarakat serta mempersiapkan mereka untuk
saling berinteraksi, atau yang lebih dikenal dengan interaksi sosial. Adanya
petani perlu dengan pedagang dan seorang pedagang perlu dengan pembeli.
Saling memerlukan semacam ini merupakan hal yang terjadi dalam keseharian
manusia. Dalam hal sekecil apa pun tetap manusia saling memerlukan,
misalnya tertawa. Untuk tertawa tentu ada hal atau objek yang membuat
mendengar humor dari seorang penceramah, dan lain-lain. Itu adalah suatu hal
yang semestinya alias wajar, akan menjadi hal yang tidak wajar jika seseorang
tertawa sendiri tanpa interaksi dengan sesuatu atau tanpa sebab. Mengingat
kehidupan sosial dari setiap individu. Hal ini disebabkan karena manusia
memiliki keperluan dan kebutuhan sosial Untuk mencapai hal tersebut maka
diperlukan proses sosial. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh proses
sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai kehidupan
6
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), p. 157.
6
bersama. Misalnya, pengaruh memengaruhi antara sosial dengan politik,
antara yang satu dengan yang lain. Dalam hubungan ini tentu pengaruh positif
atau yang baik akan menimbulkan kehidupan sosial yang baik pula. Dalam hal
hubungan timbal balik ini, proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara
1. Charlotte Buhler:
kelompoknya.
2. Berger
nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok
7
mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan
agar dia dapat berperan sebagai anggota masyarakat. Yang dipelajari individu
berkembang di masyarakatnya.
1. Fungsi Sosialisasi
Supaya masyarakat dapat hidup tertib dan disiplin maka perlu adanya
yang baik. Pengertian warga masyarakat yang baik adalah warga yang
7
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya , op. cit., p. 88.
8
Sosialisasi berfungsi sebagai sarana pelestarian, penyebarluasan, dan
2. Tujuan Sosialisasi
masyarakat.
harapan masyarakat.
masyarakat.
dan bercerita.
9
sebagai suatu proses sosial yang bertujuan untuk membentuk
kepribadian.
terlaksana manakala fungsi sosialisasi dapat tercapai dengan baik. Fungsi tersebut
yaitu dilihat dari sisi aspek kepentingan individu di sini hari pentingnya yaitu
individu dibentuk untuk dapat mengenal sejarah keseluruhan norma, nilai, tatanan
kewajiban yang diperlukan oleh masyarakat. Fungsi kedua yaitu terkait dengan
sehingga, norma dan nilai tetap ada dari generasi ke generasi yang lain.
yang paling utama dan pertama yaitu di dalam keluarga. Setengah itu sosialisasi
lingkungan kerja, dan masyarakat. Fokus sosialisasi dalam bab buku ini yaitu
sosialisasi tentang bagaimana cara menyikapi kebudayaan dan adat istiadat dari
dapat dimaknai lebih dari satu sudut pandang tergantung sudut pandang mana atau
perspektif mana yang digunakan. Jika dilihat dari sudut pandang sosialisasi media
maka itu bersifat sebagai media untuk mempromosikan sesuatu, misalnya untuk
mempromosikan suatu lembaga. Konteks yang ada di dalam buku ini yaitu
10
Adanya sosialisasi dapat memberikan identitas diri dengan baik sesuai
dalam menjalankan jati diri dan peran sosialnya dan tidak mempunyai
pembentukan pribadi yang tertutup dan lemah, jadi intinya antara sosialisasi
1. Proses Sosialisasi
a. Belajar (learning)
8
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya, op.cit., p. 88
11
Menurut Morgan C.T (Khairuddin, 2002:65), belajar adalah suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat dari
yaitu belajar dari individu itu lahir sampai ke liang lahat. Ahmadi (2004:154)
mana dia hidup. Sosialisasi adalah masalah belajar. Dalam proses sosialisasi
cara berpakaian, cara makan, dan sebagainya. Segala sesuatu yang dipelajari
cara makan yang benar. Secara tidak sadar, individu belajar dari mendapatkan
terhadap lingkungan fisik yang sering disebut dengan istilah adaptasi, dan
12
fisik.Sedangkan adjusment merupakan penyesuaian tingkah laku terhadap
aturan atau norma-norma yang mengatur tingkah laku dalam lingkungan sosial
tersebut.
c. Pengalaman mental
Seorang anak yang sejak kecil terbiasa dengan bantuan orang lain untuk setiap
pekerjaan yang harusnya dapat dikerjakan sendiri, setelah dewasa nanti dia
atau makhluk sosial. Pribadi atau makhluk sosial ini merupakan kesatuan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut F.G.Robbins ada lima faktor yang
(1) sifat dasar, (2) lingkungan prenatal, (3) perbedaan individual, (4)
diwarisi oleh seseorang dari kedua orang tuanya. Sifat dasar terbentuk pada
9
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya, op.cit., p. 90.
13
saat konsepsi. Sifat dasar yang masih merupakan potensi-potensi itu
yang lain. Perbedaan individual ini meliputi perbedaan dalam ciri-ciri fisik
(bentuk badan, warna kulit, warna mata, dan rambut), dan ciri-ciri
ciri-ciri personal dan sosial. Bahwa meskipun individu itu hidup dalam
dikategorikan menjadi:
14
a. Lingkungan alam, yaitu keadaan tanah, iklim, flora dan fauna di
sekitar individu;
mempengaruhi proses sosialisasi tersebut berasal dari luar dan dalam diri
individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yaitu sifat dasar,
1. Sosialisasi Sekolah
pada anak. Banyak anak yang mengalami perubahan setelah mulai bersekolah.
anak pertama, anak tunggal, anak laki-laki satu-satunya, anak bungsu, anak
anak bergaul dengan seumuran dengannya tanpa pengawasan orang tua dan
10
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya, op.cit., p. 93.
15
mungkin memberikan perhatian hanya pada satu orang karena tugasnya pada
keseluruhan siswa.
sekolah, (2) Corak kepemimpinan, apakah otokratis atau demokratis, dan (3)
kerja sama. Pada umumnya nilai yang dianut di sekolah sejalan dengan
hidup bangsa dan dasar Negara. Dalam hal ini terdapat kesamaan bagi seluruh
pada masalah proses sosialisasi pada usia anak. Hal ini cukup beralasan karena
anak merupakan bagian dari masyarakat dan sebagai objek penting dalam
proses sosialisasi. Sebagai bagian dari masyarakat anak dituntut dapat hidup
dalam proses sosialisasi. Dilihat dari segi umur atau usia anak dapat dipahami
dari interval usia: usia bayi 01-1 tahun; usia anak 1-12 tahun; usia remaja 12-
15 tahun; usia pemuda 15-30 tahun; dan usia dewasa 30 tahun ke atas. Dilihat
11
Nuruddin, Sosiologi Pendidikan ( Pendidikan, Budaya, & Kepribadian ), (Lombok: CV
Elhikam Press, 2019 ), p. 129-133.
16
dari segi budaya, istilah anak 0-12 tahun; remaja 13-18 tahun; dan dewasa 18-
21 tahun ke atas.12
individu yang berusia 1-12 tahun. Bila di kaitkan dengan usia sekolah, anak
yang dimaksudkan adalah anak-anak dan anak usia sekolah dasar. Terlepas
dari aspek usia yang lebih penting adalah bagaimana proses sosialisasi pada
anak itu sendiri. Karena sosialisasi manusia tetap berlangsung terus selama
manusia masih hidup. Tapi, usia anak merupakan usia terpenting dalam
tua dalam sosialisasi. Keluarga dalam hal ini, sebagai sumber nilai, norma dan
sikap.
sesuai dengan masyarakat. Dalam konteks ini, penting untuk memahami nilai-
nilai yang dianut oleh sekolah, pola kepemimpinan, dan hubungan antar
12
Hendi Suhendi dan Ramdani Wahyu, Pengantar Studi Sosiologi Keluarga, (Bandung:
Pustaka Setia, 2001), p. 105.
17
isyarat, dsb sehingga masyarakat tidak mengerti apa yang di inginkannya.
dengan berbagai situasi sosial jikalau bertentangan dengan norma. Jika belum
Kesulitan lain dalam proses sosialisasi adalah perubahan yang terjadi pada
desa sudah kebawa kebiasaan orang kota, kebiasaan orang desa sangat berbeda
dari masyarakat perkotaan ikatan kekeluargaan di desa sangat erat baik dalam
komunikasi dan perbedaan perilaku, hal itu memang dapat menjadi tantangan
dinamika interaksi sosial serta norma yang berlaku. Dalam situasi seperti ini,
13
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, op, cit, p. 23.
18
adaptasi menjadi penting, dan kurangnya adaptasi bisa berdampak pada
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
memengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Adanya sosialisasi dapat
memberikan identitas diri dengan baik sesuai dengan norma, etika dan aturan
memengaruhinya yaitu (1) sifat dasar, (2) lingkungan prenatal, (3) perbedaan
dan urbanisasi juga bisa memengaruhi dinamika interaksi sosial serta norma
yang berlaku. Dalam situasi seperti ini, adaptasi menjadi penting, dan
20
DAFTAR PUSTAKA
Edukasi.
21