Anda di halaman 1dari 3

TUGAS HARIAN

NAMA : ABDUL YAHYA


NIM : 2286208046
PRODI/KELAS/SEMESTER : PAI/C/II
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPUH : RAHMAT IRFANI .M,A
HARI/TANGGAL : SENIN, 26 JUNI 2023

JAWABAN
1. sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial
anak-anak melalui keluarga, masa sekolah sampai dewasa dengan kondisi- kondisi sosial-
kultural yang terdapat di dalam masyarakat dan negara. Dalam praktiknya sosiologi
pendidikan sangat terkait erat dengan sekolah, khususnya sistem pendidikan dalam
masyarakat, termasuk pengembangan pendidikan secara berkelanjutan. sosiolog
berpendapat bahwa struktur kekuasaaan dan kebutuhan masyarakat individu menentukan
arah pendidikan. Nasution (Arya Gunawan; 2000) mendefinisikan sosiologi pendidikan
sebagai ilmu yang Berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses
pendidikan Untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik. Sementara
Masih dalam buku yang sama, Robbins dan Brown mendefinisikan sosiologi Pendidikan
sebagai ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan hubungan sosial yang
mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan pengalaman.
Dengan kata lain sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip
untuk mengontrolnya.
2.
 Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan). Dalam situasi ini, individu
mencari berbagai pengalaman untuk menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya.
Misalnya, seorang remaja yang merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas
membuat makalah akan mencari bahan dalam upaya menyelesaikan tugas tersebut,
dengan membaca buku, konsultasi, diskusi, dan sebagainya.
 Proses interaksi sosial terjadi bila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak
sosial dan komunikasi. Kontak dan komunikasi menjadi syarat penting terjadinya
interaksi sosial. Tanpa kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi.
Ciri – Cirinya = Jumlah pelaku lebih dari satu orang, karena interaksi membutuhkan aksi
dan reaksi, Adanya simbol-simbol tertentu yang digunakan dalam komunikasi. Simbol
yang paling umum untuk berkomunikasi adalah bahasa. Satu hal yang perlu diperhatikan
adalah simbol harus dapat dipahami oleh pihak yang berkomunikasi agar komunikasi
berjalan lancer, Adanya dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Hal
ini berarti dalam setiap interaksi sosial ada konteks waktu yang menentukan batasan dari
interaksi tersebut, Adanya tujuan yang ingin dicapai, untuk menentukan apakah interaksi
akan mengarah kepada kerja sama atau mengarah kepada pertentangan.1

3.
 Menurut saya Stratifikasi sosial adalah sistem pembedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat, yang menempatkannya pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara
hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu
pada suatu lapisan dengan lapisan lainnya.2
 Metode dalam menentukan stratifikasi sosial, yaitu metode subjektif, obyektif dan
repotasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti apa
1. Metode subjektif : Penggolongan masyarakat berdasarkan menurut pandangan
masyarakat itu sendiri
2. Metode objektif : Penggolongan masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti
tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, dan sebagainya
3. Metode reputasi : masyarakat menggolongkan sendiri berdasarkan hasil identifikasi

4.

 Individu bagi pendidikan Sebagai sarana untuk mengembangkan potensi yang dibawa
sejak lahir. Melalui pendidikan seseorang akan dapat mengasah bakat bawaannya. Orang
yang cerdas adalah orang yang memiliki bakat cerdas dan bakat cerdasnya tersebut telah
terasah melalui proses yang disebut dengan pendidikan. Demikian halnya dengan orang
1
Merdeka.com,”mengenal proses interaksi sosial beserta syarat, ciri-ciri, dan bentuknya”merdeka,sekitar 1
tahun yang lalu, https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-proses-interaksi-sosial-beserta-syarat-ciri-ciri-
dan-bentuknya-kln.html
.
2
Indianto Muin, Sosiologi, (Jakarta: Erlangga, 2004), hal. 48.
yang terampil dalam bidang tertentu, ia menjadi terampil bukan semata-mata karena
bakat, melainkan bakat yang dibawa sejak lahir tersebut telah diasah melalui latihan,
dimana latihan merupakan bagian dari pendidikan.
 Sebagai sarana untuk mengembangkan fisik, mental dan sipiritual seseorang. Pendidikan
yang baik adalah pendidikan yang dapat memfasilitasi perkembangan fisik, mental dan
spiritual peserta didik secara seimbang. Dengan demikian, kepala sekolah dan guru
dituntut untuk dapat mendidik para peserta didik bukan saja dari sisi kemampuan
intelektualnya saja – yang dilakukan melalui pembelajaran mata pelajaran mata pelajaran
sain – melainkan mereka harus dapat membimbing para siswa untuk dapat
mengembangkan fisiknya dan ketajaman sipiritualnya, diantaranya dengan memberikan
ruang belajar, tempat bermain, sarana bersosialisasi, fasilitas dan pembiasaan untuk
beribadah dan lain-lain, yang memadai.

5. Sosiologi mempelajari masyarakat dengan cara ilmiah. Sebelum munculnya

sosiologi, tidak ada upaya sistematis dan ilmiah untuk mempelajari masyarakat

manusia dengan semua kompleksitasnya.Sosiologi memungkinkan untuk

memelajari bebagai fenomena sosial dalam masyarakat. Sehingga setiap fenomena

sosial dalam masyarakat dapat dijelaskan secara logis, sistematis dan berdasarkan

pada metode-metode penelitian sosial tertentu dalam penelitian. Sosiologi memberi

lebih banyak kejelasan pada sifat sosial manusia. Sosiologi menggali jauh ke dalam

sifat sosial manusia.Melalui sosiologi, dijelaskan mengapa manusia adalah makhluk

sosial, mengapa hidup dalam kelompok, komunitas dan masyarakat.Juga

mengamati hubungan antara individu dan masyarakat, dampak masyarakat pada

manusia dan hal-hal lain. Sosiologi meningkatkan kekuatan tindakan sosial. Ilmu

masyarakat membantu individu untuk memahami dirinya sendiri, kapasitasnya,

bakat dan keterbatasannya.Sosiologi memungkinkan manusia untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungan, pengetahuan masyarakat, kelompok sosial, lembaga sosial,

asosiasi, fungsinya dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai