Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

Yusril Ihza Mahendra / Andi Sermayana


082187094848 / 085456367961
raisyusril@gmail.com / andisermayanaas@gmail.com

A. Pendahuluan
Pendidikan islam mempunyai peran aktif dalam menciptakan generasi yang
mampu berinteraksi sosial dengan baik, sebaliknya sosiologi memberikan informasi
ke dalam dunia pendidikan tentang nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Pendidikan
Agama Islam mengenalkan kepada peserta didik tentang nilai-nilai yang terdapat
dalam Agama Islam agar kelak ilmu yang dimiliki dan kemudian diamalkan sesuai
dengan nilai-nilai dan ajaran keagamaan meskipun tidak secara mayoritasmasyarakat
Indonesia adalah islam akan terapi sebuah nilai.
Pendidikan islam bisa dianggap berhasil ketika peserta didik mempunyai
kemampuan dan potensi untuk dimanfaatkan oleh dirinya, masyarakat, agama,
bangsa, dan negara. Di sinilah letak hubungan fungsionalitas dan korelasi antar
pendidikan islam dengan sosiologi, karena sosiologi membahas tentang interaksi
sosial di masyarakat. Keberhasilan dalam pendidikan agama Islam tidak hanya bisa
ditentukan dengan struktur nilai yang disimbolkan dengan angaka, melainkan lebih
ditentukan oleh kehidupan interaksi social sehari-hari yang terjadi di sekolah, baik
antar masyarakat, sekolah maupun antara sekolah dengan masyarakat sekitar dengan
nilai-nilai keislaman.
Oleh karena itu, sosiologi mempunyai kontribusi penting bagi pendidikan
Agama Islam dalam kaitannya dengan penerapan agama dalam kehidupan
bermasyarakat. Sesungguhnya studi sosiologi sangat penting untuk kita sebagai
makhluk sosial. Diri kita sendirilah yang menjadi objek kajian sosiologi karena kita
selalu berinteraksi dengan orang lain. Kita juga sebagai manusia yang berbudaya yang
memiliki norma, nilai dan tradisi..1
B. Pembahasan
1. Pengertian Sosiologi Pendidikan Islam
Secara etimologis (asal-usul kata), “sosiologi Pendidikan ”berasal dari kata
“sosiologi” dan “pendidikan.”, “Sosiologi” berasal dari bahasa Latin dan Yunani
yakni kata ‘socius’ dan ‘logos’. ‘Socius’(Yunani) yang berarti

1
Syukurman, Sosiologi Pendidikan, Prenadamedia Grup, Jakarta:2022, h. 4
‘kawan’,‘berkawan’, ataupun ‘bermasyarakat’, sedangkan ‘logos’ berarti ‘ilmu’
atau bisa juga ‘berbicara tentang sesuatu’. Dengan demikian secara harfiah istilah
“sosiologi” dapat diartikan ilmu tentang masyarakat. Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur
sosialnya2. Sedangkan Pendidikan dalam bahasa Inggris education dan al-
tarbiyah, al-ta’lim, al-ta’dib, al-riyadah dalam Bahasa Arab berarti proses
pengubahan sikap dan prilaku seorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia melalui pengajaran dan pelatihan.3
Secara terminologis, beberapa ahli mendefinisikan sosiologi secara agak
berbeda. Marx Weber memandang sosiologi sebagai studi tentang tindakan sosial
antar hubungan sosial. Sebagai ilmu yang berusaha untuk menafsirkan dan
memahami (interpretative understanding) tindakan sosial serta hubungan sosial
untuk sampai pada penjelasan kausal. Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa
sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: (a) Hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka ragam gejala-gejala sosial (misal: antara gejala ekonomi
dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; dan gerakan
masyarakat dengan politik); (b) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial (misal: gejala geografis dan
biologis). Secara terminologis, menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi,
mendefinisikan pendidikan (tarbiyah) sebagai upaya mempersiapkan individu
untuk kehidupan yang lebih sempurna, kebahagiaan hidup, cinta tanah air,
kekuatan raga, kesempurnaan etika, sistematik dalam berpikir tajam, berperasaan,
giat dalam berkreasi, toleransi pada yang lain, berkompetensi dalam
mengungkapkan bahasa tulis dan bahasa lisan dan terampil berkreativitas.
Sementara Azyumardi Azra menganggap pendidikan sebagai suatu proses
penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan
hidupnya secara lebih efektif dan efisien4
Jadi, sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang membahas dan diterapkan
dalam memecahkan segala problematika yang ada dalam pendidikan, terutama
dalam interaksi sosial antara peserta didik dengan lingkungan, guru, dan
sesamanya, begitu juga dalam melihat gejala-gejala sosial yang berkembang

2
Dr. Ali Maksum, M.Ag.,M.Si, Sosiologi Pendidikan, Government of Indonesia (GOL), Malang: 2013. h.5
3
Prof. Dr. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Yogyakarta;2020,h.9
4
Efianingrum, A, Jurnal Pendidikan Sosiologi,, Jurusan Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta:2013. h.
19
dalam sistem pendidikan, sehingga aspek-aspek sosiologi yang ada dapat
dijadikan pijakan dalam merumuskan segala suatu yang berhubungan dengan
pendidikan, guna tercapainya kemajuan dalam bidang pendidikan.
2. Tujuan Sosiologi Pendidikan Islam
Konsep tentang pentingnya mempelajari sosiologi pendidikan, di antaranya,
menurut Zainuddin Maliki, tujuan mempelajari sosiologi pendidikan adalah untuk:
a. Menganalisis proses sosialisasi.
b. Menganalisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat.
c. Menganalisis interaksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan
masyarakat.
d. Membantu memecahkan masalah-masalah sosial pendidikan.
e. Menganalisis tujuan pendidikan secara obyektif.
f. Menpelajari kelakukan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.5
Sementara menurut Nasution, ada beberapa konsep tentang tujuan Sosiologi
Pendidikan, antara lain sebagai berikut:
a. Analisis proses sosiologi.
b. Analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat,
c. Analisis intraksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat,
d. Alat kemajuan dan perkembangan sosial,
e. Dasar untuk menentukan tujuan pendidikan,
f. Sosiologi terapan, dan
g. Latihan bagi petugas pendidikan.6
3. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan Islam
Merurut Katamto Sunarto, Guru Besar pada FISIP Universitas Indonesia, para
ahli sosiologi pendidikan membagi tiga pokok bahasan sosiologi pendidikan,
yaitu:
a. Sosiologi pendidikan makro, yang mempelajari hubungan antara
pendidikan dan institusi lain dalam masyarakat: misalnya hubungan
pendidikan dengan agama, sampai sejauh mana lembaga pendidikan dapat
memberikan pengaruh terhadap anak didik dalam menjalankan ajaran
agamanya dengan baik. Hubungan pendidikan dan politik; sampai sejauh

5
I Gede Sedana Suci, Hadian Wijoyo, Irjus Indrawan, Pengantar Sosiologi Pendidikan, Qiara Media: 2020, h.35

6
Hanuf , Sosiologi Pendidikan,Kanwa Publisher,Yogyakarta:2013, h.29
mana sekolah menjalankan perannya dalam proses sosialisai politik.
Hubungan antara pendidikan dan ekonomi; sampai sejauh mana sistem
pendidikan formal berperan dalam mempersiapkan tenaga kerja di sektor
formal yang telah siap pakai, atau sejauh mana orang yang menikmati
fasilitas pendidikan formal yang dibiayai negara memang merupakan
orang yang membayar pajak secara setara.
b. Sosiologi pendidikan meso, yang mempelajari hubunganhubungan dalam
suatu organisasi pendidikan. Pada sosiologi pendidikan meso ini sekalah
dipandang sebagai suatu organisasi yang menjalankan aturan-aturan
tertentu sehingga dapat mencapai suatu tujuan. Di sini dibahas tentang
struktur organisasi sekolah, peran dan fungsinya dalam organisasi sekolah,
serta hubungan organisasi sekolah dengan strukrur organisasi masyarakat
yang lain.
c. Sosiologi pendidikan mikro, yang membahas interaksi sosial yang
berlangsung dalam institusi pendidikan, misalnya pengelompokkan yang
terbentuk di kalangan mereka, sistim status, interaksi di dalam kelas, baik
sesama siswa maupun siswa dengan guru. 7
Sementara itu ruang lingkup sosiologi pendidikan yang lebih lingkup di
kemukakan oleh Sanapiah Faisal dan Nur Yasik. Mereka memandang ruang
lingkup sosiologi pendidikan itu haruslah membahas masalah-masalah:
a. Analilis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan sosial.
b. Sosiologi pendidikan sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan.
c. Aplikasi pendidikan bagi pendidikan.
d. Proses pendidikan merupakan proses sosialisasi.
e. Peranan pendidikan dalam masyarakat.
f. Pola interaksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat.
g. Ikhtisar mengenai berbagai pendekatan terhadap sosiologi pendidikan.8
Dari beberapa pendapat di atas, secara umum, inti dari persoalan sosiologi
pendidikan membahas seputar konsep-konsep antara lain, mencakup; (1)
masyarakat; (2) institusi sosial; (3) peran; (4) norma; (5) interaksi sosial ; (6)
konflik sosial; (7) perubahan sosial; (8) permasalahan sosial; (9) penyimpangan,
(10) globalisasi, dan (11) kelompok.

7
Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial, Rajawali Pers, Yogyakarta:2020, h.5
8
Damsar dkk, Pengantar Sosiologi,Pranada Media Grup,Jakarta:2016, h.14
4. Sejarah Sosiologi Pendidikan Islam
Menurut pendapat Ary Gunawan, bahwa sejarah sosiologi pendidikan terdiri dari
empat fase, yaitu:
a. Fase pertama, dimana sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang
kehidupan bersama filsafat umum. Pada fase ini sosiologi merupakan cabang
filsafat, maka namanya adalah filsafat sosial.
b. Dalam fase kedua ini, timbul keinginan-keinginan untuk membangun
susunan ilmu berdasarkan pengalaman-pengalaman dan peristiwa-peristiwa
nyata (empiris). Jadi pada fase ini mulai adanya keinginan memisahkan diri
antara filsafat dengan sosial.
c. Sosiologi pada fase ketiga ini, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Orang mengatakan bahwa Comte
adalah “bapak sosiologi”, karena ialah yang pertama kali mempergunakan
istilah sosiologi dalam pembahasan tentang masyarakat. Sedangkan Saint
Simon dianggap sebagai “perintis jalan” bagi sosiologi. Ia bermaksud
membentuk ilmu yang disebut “Psycho-Politique”. Dengan ilmu tersebut Saint
Simon dan juga Comte mengambil rumusan dari Turgot (1726-1781) sebagai
orang yang berjasa terhadap sosiologi, sehingga sosiologi menjadi tumbuh
sendiri.
d. Pada fase yang keempat ini, ciri utamanya adalah keinginan untuk bersama-
sama memberikan batas yang tegas tentang obyek sosiologi, sekaligus
memberikan pengertian-pengertian dan metode-metode sosiologi yang khusus.
Pelopor sosiologi yang otonom dalam metodenya ini berada pada akhir abad
18 dan awal 19 antara lain adalah Fiche, Novalis, Adam Muller, Hegel, dan
lain-lain9
5. Tokoh Sosiologi Islam
a. Ibn Khaldun (1332-1406 M)
b. Al-Farabi (872-950)
c. Ibn Taymiyyah (1263-1328)
d. Selo Soemarjan (1915 – 2003)
e. Hassan Hanafi (1935 – 2021)
C. Simpulan

9
Rosyada, Dede dkk., Pendidikan Civic Education (Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani. Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan The Asia Foundation dan Prenada Media, 2003.h.89
1. Sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang membahas dan diterapkan dalam
memecahkan segala problematika yang ada dalam pendidikan, terutama dalam
interaksi sosial antara peserta didik dengan lingkungan, guru, dan sesamanya,
begitu juga dalam melihat gejala-gejala sosial yang berkembang dalam sistem
pendidikan, sehingga aspek-aspek sosiologi yang ada dapat dijadikan pijakan
dalam merumuskan segala suatu yang berhubungan dengan pendidikan, guna
tercapainya kemajuan dalam bidang pendidikan.
2. Tujuan sosiologi pendidikan diatas menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat
dalam pendidikan merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan
instrument oleh individu untuk dapat berintraksi secara tepat di komunitas dan
masyarakatnya.
3. inti dari persoalan sosiologi pendidikan membahas seputar konsep-konsep antara
lain, mencakup; (1) masyarakat; (2) institusi sosial; (3) peran; (4) norma; (5)
interaksi sosial ; (6) konflik sosial; (7) perubahan sosial; (8) permasalahan sosial;
(9) penyimpangan, (10) globalisasi, dan (11) kelompok.
4. Sejarah Sosiologi terdapat pada 4 fase , Pandangan tentang kehidupan Bersama
filsafat umum, timbul keinginan untuk membangun susunan ilmu, sosiologi
menjadi fase awal itu sendiri, dan pembatasan objek sosiologi.
5. Adapun Tokoh Sosiologi Islam yaitu ; Ibn Khaldun ,Al-Farabi , Ibn Taymiyyah ,
Selo Soemarjan Hassan Hanafi.

D. Daftar Pustaka
Damsar dkk, Pengantar Sosiologi,Pranada Media Grup,Jakarta:2016
Dr. Ali Maksum, M.Ag.,M.Si, Sosiologi Pendidikan, Government of Indonesia
(GOL), Malang: 2013
Efianingrum, A, Jurnal Pendidikan Sosiologi,, Jurusan Fakultas Sosial dan Ilmu
Politik UGM, Yogyakarta:2013
Hanuf , Sosiologi Pendidikan,Kanwa Publisher,Yogyakarta:2013
I Gede Sedana Suci, Hadian Wijoyo, Irjus Indrawan, Pengantar Sosiologi Pendidikan,
Qiara Media: 2020.
Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial, Rajawali Pers, Yogyakarta:2020
Prof. Dr. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers,
Yogyakarta;2020
Rosyada, Dede dkk., Pendidikan Civic Education (Demokrasi, Hak Asasi Manusia,
Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja
sama dengan The Asia Foundation dan Prenada Media, 2013.
Syukurman, Sosiologi Pendidikan, Prenadamedia Grup, Jakarta:2022

Anda mungkin juga menyukai