Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM


Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat. Secara harfiah atau etimologis, Sosiologi berasal dari bahasa latin
socius yang berarti teman, kawan, sahabat, dan logos yang berarti ilmu
pengetahuan.1 Sedangkan Secara harfiah sosiologi dapat dimaknai sebagai
ilmu tentang perawanan atau pertemanan. Istilah sosiologi diperkenalkan
pertama kali oleh August Comte (1798-1857) pada abad ke-19. istilah ini
dipublikasikan melalui tulisannya yang berjudul “Cours de Philosphie
Positive”.

Disamping itu beberapa pakar sosiologi mendefinisikan sebagai pengertian


sosiologi berikut2 :
a. Menurut Alvin Bertrand Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara
manusia (human relationship).
b. Menurut Mayor Polak Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara
manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
c. Menurut P.J. Bouman Sosiologi adalah ilmu masyarakat umum.
d. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi Sosiologi atau ilmu
masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses
sosial, termasuk perubaha- perubahan sosial.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sosiologi merupakan sebuah
Sedangkan pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapat
awalan pe dan akhiran an sehingga menjadi .pendidikan, yang artinya proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
1
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Berbagai
Problem Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 3
2
Ibid.
mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan, atau proses
perbuatan, cara mendidik.3

Adapun pengertian pendidikan menurut Muhibbin Syah, yaitu


memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran.4

Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari


kata educate (mendidik) artinya memberi peringatan (to elicit, to give rise
to ) , dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang
sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan.5

Pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada


term at-Tarbiyah, at-Ta’dib dan at-Ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term
yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term at-
tarbiyah, sedangkan term at-ta’dib dan at-ta’lim jarang sekali digunakan.
Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan
pendidikan Islam.6

Berikut ini beberapa defenisi sosiologi pendidikan menurut beberapa ahli


diantaranya7:

1. Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi


khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses
pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat
pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan

3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, (Jakarta
: Balai Pustaka, 2001), 232.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,( Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2002), 10.
5
Ibid., 10.
6
Amsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 25.
7
Abdul Rahmad, Sosiologi Pendidikan, 14.
kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika
yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan
kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
2. Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sociology”
dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang
diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
3. Menurut Prof. DR S. Nasution, M.A., Sosiologi Pendidikana dalah
ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan
proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar
lebih baik.
4. Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu
yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial
yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta
mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari
kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
5. Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang
komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu
sosiologi yang diterapkan.
6. Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu
pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah
pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa
Sosiologi Pendidikan Islam adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui
cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu agar lebih baik sesuai dengan ajaran agama Islam,
mengatur bagaimana seorang individu berhubungan dengan individu yang lain
sesuai dengan kaidah-kaidah Islam yang akan mempengaruhi individu
tersebut dalam mendapatkan serta mengorganisasikan pengalamannya.

B. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDDIKAN ISLAM


Para ahli Sosiologi dan ahli Pendidikan sepakat bahwa, sesuai dengan
namanya, Sosiologi Pendidikan atau Sociology of Education (juga
Educational Sociology) adalah cabang ilmu Sosiologi, yang pengkajiannya
diperlukan oleh professional dibidang pendidikan (calon guru, para guru, dan
pemikir pendidikan) dan para mahasisiwa serta professional sosiologi.
Mengenai ruang lingkup Sosiologi Pendidikan, Brookover
mengemukakan adanya empat pokok bahasan berikut:
a. Hubungan sistem pendidikan dengan sistem sosial lain,
b. Hubungan sekolah dengan komunitas sekitar
c. Hubungan antar manusia dalam sistem Pendidikan
d. Pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik
Sosiologi Pendidikan diharapkan mampu memberikan rekomendasi
mengenai bagaimana harapan dan tuntutan masyarakat mengenai isi dan proses
pendidikan itu, atau bagaimana sebaiknya pendidikan itu berlangsung menurut
kacamata kepentingan masyarakat, baik pada level nasional maupun lokal.
Sosiologi Pendidikan secara operasional dapat defenisi sebagai cabang
sosiologi yang memusatkan perhatian pada mempelajari hubungan antara
pranata pendidikan dengan pranata kehidupan lain, antara unit pendidikan
dengan komunitas sekitar, interaksi social antara orang-orang dalam satu unit
pendidikan, dan dampak pendidikan pada kehidupan peserta didik.
Sebagaimana ilmu pengetahuan pada umumnya, Sosiologi Pendidikan
dituntut melakukan tiga fungsi pokok yaitu:
1. Fungsi eksplanasi, yaitu menjelaskan atau memberikan pemahaman
tentang fenomena yang termasuk ke dalam ruang lingkup
pembahasannya. Untuk diperlukan konsep-konsep, proposisi-
proposisi mulai dari yang bercorak generalisasi empirik sampai dalil
dan hukumhukum yang mantap, data dan informasi mengenai hasil
penelitian lapangan yang actual, baik dari lingkungan sendiri
maupun dari lingkungan lain, serta informasi tentang masalah dan
tantangan yang dihadapi. Dengan informasi yang lengkap dan
akurat, komunikan akan memperoleh pemahaman dan wawasan
yang baik dan akan dapat menafsirkan fenomena- fenomena yang
dihadapi secara akurat. Penjelasan-penjelasan itu bisa disampaikan
melalui berbagai media komunikasi.
2. Kedua, fungsi prediksi, yaitu meramalkan kondisi dan permasalahan
pendidikan yang diperkirakan akan muncul pada masa yang akan
datang. Sejalan dengan itu, tuntutan masyarakat akan berubah dan
berkembang akibat bekerjanya faktor-faktor internal dan eksternal
yang masuk ke dalam masyarakat melalui berbagai media
komunikasi. Fungsi prediksi ini amat diperlukan dalam perencanaan
pengembangan pendidikan guna mengantisipasi kondisi dan
tantangan baru.
3. Ketiga, fungsi utilisasi, yaitu menangani permasalahanpermasalahan
yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat seperti masalah
lapangan kerja dan pengangguran, konflik sosial, kerusakan
lingkungan, dan lain-lain yang memerlukan dukungan pendidikan,
dan masalah penyelenggaraan pendidikan sendiri.
Jadi, secara umum Sosiologi Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan fungsi-fungsinya selaku ilmu pengetahuan (pemahaman
eksplanasi, prediksi, dan utilisasi) melalui pengkajian tentang keterkaitan
fenomena-fenomena siosial dan pendidikan, dalam rangka mencari model-
model pendidikan yang lebih fungsional dalam kehidupan masyarakat. Secara
khusus, Sosiologi Pendidikan berusaha untuk menghimpun data dan informasi
tentang interaksi sosial di antara orang-orang yang terlibat dalam institusi
pendidikan dan dampaknya bagi peserta didik, tentang hubungan antara
lembaga pendidikan dan komunitas sekitarnya, dan tentang hubungan antara
pendidikan dengan pranata kehidupan lain.
Masalah-masalah yang diselidiki sosiologi pendidikan atau bidang
kajian sosiologi pendidikan meliputi pokok-pokok antara lain:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat,
yang meliputi:
a) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
b) Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan
sistem kekuasaan
c) Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural,
atau usaha mempertahankan status
d) Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat/status social
e) Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial,
kultural, dan sebagainya
2. Hubungan antar manusia di dalam sekolah, dalam hal ini yang menjadi
kajian yaitu menganalisis struktur sosial di dalam sekolah. Pola
kebudayaan di dalam sistem sekolah berbeda dengan apa yang terdapat di
dalam masyarakat di luar sekolah. Bidang yang dapat dipelajari antara
lain:
a) Hakikat kebudayaan sekolah, sejauh ada perbedaannya dengan
kebudayaan di luar sekolah.
b) Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang meliputi
berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan
dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi
informal.
3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di
sekolah, jadi yang diutamakan adalah aspek proses pendidikan itu
sendiri, bagaimana pengaruh sekolah terhadap murid. Seperti peranan
sosial guru, hakikat kepribadian guru, pengaruh kepribadian guru
terhadap kelakuan anak, dan fungsi sekolah dalam sosialisasi murid.
4. Sekolah dalam masyarakat, yaitu menganalisis pola interaksi sekolah
dengan kelompok sosial dalam masyarakat di sekitarnya, meliputi:
a) Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah
b) Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial
dalam masyarakat luar sekolah
c) Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan
Pendidikan
d) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang
bertalian dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami
sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam
keseluruhan kehidupan masyarakat.8

8
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 6-7.

Anda mungkin juga menyukai