1. Pengertian:
a. Sosialisasi primer
sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani oleh individu dalam suatu
lembaga masyarakat. Adapun lembaga masyarakat yang dimaksud adalah keluarga.
Contoh sosialisasi primer adalah bahasa. Bahasa menjadi gejala sosial yang dapat
dimengerti, dipahami, dan dimaknai artinya oleh lingkungan dan masyarakat.
Ketika anak lahir dia belum memahami bahasa. Kemudian orang tua mengajari dan
mengembangkan bahasa pada anak mereka, seiring bertambahnya usia.
b. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan usai individu menjalani
tahapan sosialisasi primer. Sosialisasi sekunder memperkenalkan individu ke dalam
kelompok tertentu di masyarakat di luar lingkup keluarganya. Contohnya Dalam
keluarga, misalnya seorang ayah yang mengajak anaknya bermain di lingkungan
sekitar untuk memperkenalkan anaknya dengan anak lainya yang seumuran,
seorang ibu yang melarang anaknya keluar malam, atau aturan-aturan tidak tertulis
yang selalu diterapkan di rumah.
c. Resosialisasi
Resosialisasi merupakan suatu proses buat mempelajari norma, nilai, sikap, dan
perilaku baru agar sesuai dengan situasi baru pula yang dihadapi oleh individu.
Maka, di tahap ini, proses sosialisasi mengarah pada terwujudnya sikap
profesionalisme (dunia yang lebih khusus). Contohnya penjara (lembaga
pemasyarakatan) Sosialisasi antisipatoris merupakan suatu bentuk sosialisasi
sekunder yang mempersiapkan seseorang untuk peran baru.
d. Desosialisasi
Desosialisasi yaitu seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.
contohnya perubahan pakaian dari mulanya bercelana pendek pas waktu smp
menjadi bercelana panjang pas waktu sma, perubaha pola seragam dari status
pelajar menjadi pegawai disini terjadi perubahan desosialisai
2. :
a) Kelas merupakan Sebuah ruangan tempat proses pendidikan berlangsung dan Kelas
sebagai sekelompok atau sejumlah pelajar yang bersama-sama menempuh suatu
mata pelajaran pada suatu lembaga pendidikan. Kelas sebagai sistem sosial
pendidikan karena ruang kelas terdiri dari beberapa unsur yang saling fungsional
antara satu sama lain yaitu, guru,murid, dan manajemen sekolah. Hubungan antara
guru dan murid dengan status dan peran mereka masing-masing membentuk suatu
jaringan hubungan yang terpola. Pola jaringan hubungan antara guru dan murid
akan memberikan dampak terhadap perilku, kompetensi , kapital sosial budaya,
dan keberhasilan peserta didik di masa akan datang. Ruang kelas sebagai sistem
interaksi dikarenakan hubungan Guru dan Murid di Ruang kelas merupakan proses
interaksi sosial, karena hubungan guru dan murid dipandang sebagai suatu
masyarakat yang mengandung suatu tindakan timbal balik antar dua orang atau
lebih. Hubungan guru murid terdiri dari dua pihak yg terikat pada suatu ikatan
moral dan etika profesi kependidikan. Dari penjelasan di atas berdasarkan
prespektif sosiolgi kelas merupakan bagian dari mikrososiologi yang didalam
terdapat individu yang saling berinteraksi dan memiliki keterkaitan maupun relasi
antara individu dengan individu lainnya didalam kelompok tersebut yang
membentuk suatu totalitas, sehinggatidak dapat dipungkiri bahwa ruang kelas
merupakan sistem sosial .
b) Sekolah merupakan organisasi formal yang mengemban fungsi sebagai lembaga
yang memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik, dengan
mengkoordinasikan individu-individu yang memiliki tugas dan peran yang
berbeda-beda dalam satuan jaringan kerja yang bersifat fungsional. Sekolah
sebagai sistem sosial pendidikan karena pendidikan tidak lepas dari sistem sosial
dikarenakan produk yang lahir dan tumbuh dalam masyarakat pembangunannya.
Pendidikan merupakan gambaran kemajuan dari suatu masyarakat. Pendidikan yang
maju, hanya hidup dan dimiliki oleh masyarakat yang berpikiran maju, dan hanya
masyarakat yang berpikiran maju yang menghargai pendidikan. Pendidikan dan
masyarakat merupakan satu kesatuan yang saling menetukan status. Sebagai sistem
sosial, sekolah merupakan akumulasi dari komponen-komponen sosial integral
yang saling berinteraksi dan memiliki kiprah yang bergantung antara satu sama
lain. Sekolah mempunyai dua aspek penting yaitu aspek individu dan aspek sosial.
Di satu pihak, pendidikan sekolah bertugas mempengaruhi dan menciptakan
kondisi yang memungkinkan perkembangan secara optimal. Sekolah sebagai
pendidikan formal dituntut untuk dapat merekam segala fenomena yang terjadi di
masyarakat. Kemudian sekolah memberikan informasi dan penjelasan kepada
peserta didik terhadap ontologis suatu peristiwa. Gunawan dalam Muhyi Batubara
mengatakan, manusia sebagai pribadi tidak dapat hidup dan menghayati
eksistensinya secara wajar kecuali hidup bersama dengan sesamanya. Mereka satu
sama lain saling membutuhkan, sebab pada hakekatnya manusia adalah mahluk
sosial (Gunawan, 2004). Masyarakat terbangun dari individu-individu yang saling
berinteraksi. Hubungan interaksi antara individu melahirkan berbagai aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satu diantaranya adalah kebutuhan
akan pendidikan.
3. Karena Budaya itu dijadikan sebagai salah satu cara agar hidup itu berkembang, jika
tanpa adanya budaya maka tidak akan bisa berkembang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya berkembang melalui proses pendidikan yang tidak lepas dari peserta
didik, lingkungan sosial, dan budaya masyarakat. Dalam pendidikan, budaya sangat
penting karena dapat mendukung pembelajaran siswa, dengan adanya budaya dalam
pendidikan, potensi peserta didik semakin berkembang. Seni dan budaya dalam
pendidikan bisa mengembangkan potensi anak didik agar tidak hanya cerdas secara
intelektual akan tetapi juga mempunyai akhlak dan moral yang baik.Dalam kurikulum
pendidikan didalamnya terdapat pelajaran tentang keterampilan dan sikap, maka nilai
kebudayaan harus ada didalam pendidikan. Kemudian sikap mempunyai nilai utama pada
peserta didik yang bertujuan agar mereka dapat bersikap baik dilingkungan masyarakat.
Tentu antara pendidikan dan budaya tidak bisa dipisahkan, budaya dengan pendidikan
saling berkaitan. Budaya sangat mendukung dalam dunia pendidikan, pendidikan tanpa
adanya budaya maka sikap, moral, keterampilan pada peserta didik tidak akan bisa
diterapkan dalam kehidupan sosial.
4. Pendidikan disebut sebagai Kapital karena pendidikan merupakan investasi yang paling
penting dalam modal manusia untuk menjawab tantangan global pada saat ini. sekolah
tinggi dan pendidikan tinggi di Amerika Serikat sangat meningkatkan pendapatan
seseorang, bahkan setelah dikurangi keluar biaya langsung dan tidak langsung sekolah,
dan bahkan setelah disesuaikan untuk fakta bahwa orang dengan pendidikan lebih
cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi dan lebih baik berpendidikan. Oleh karena itu
keahlian dan kecakapan seseorang dalam menghadapi persaingan tenaga kerja sangat
dipengaruhi oleh seberapa tinggi dan luasnya pendidikan yang dimiliki oleh masing-
masing individu. Oleh karena itu, diperlukannya usaha-usaha dan program-program
untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan bermutu tinggi untuk
menghadapi persaingan internasional karena dunia kerja sangat menunutut untuk
memperoleh sumber daya manusia yang bervaritas tinggi.
5. Ada, karakter yang akan dikembangkan pada diri peserta didik dijadikan pedoman dan
dipraktekkan dalam kehidupan sosial, artinya pada diri peserta didik ada proses mulai
dari mendengar, melihat, memahami, menyadari dan mengambil keputusan untuk
melakukannya. Karakter pada dasarnya diperoleh lewat interaksi dengan orang tua, guru,
teman, dan lingkungan. Karakter diperoleh dari hasil pembelajaran secara langsung atau
pengamatan terhadap orang lain.
Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah
untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Pentingnya pendidikan karakter bagi masyarakat Indonesia haruslah ditanamkan sejak
dini pada seluruh masyarakat Indonesia. Pendidikan karakter yang baik memiliki
beberapa syarat dan indikator penting yang harus dicapai demi terwujudnya masyarakat
dengan karakter yang baik. Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia telah
merumuskan 18 nilai-nilai yang ditanamkan dalam diri warga Indonesia, khususnya
siswa, dalam upaya membangun dan menguatkan karakter bangsa. 18 nilai-nilai dalam
pendidikan karakter tersebut, diantaranya yaitu:
1. Religius
Sifat religius dapat dilakukan dengan menjadi individu yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain. Contoh sehari hari yang dapat diterapkan adalah
dengan melaksanakan sholat dhuha dan membaca alquran sebelum memulai pelajaran
atau ibadah lain sesuai agama yang dianut peserta didik.
2. Jujur
Dengan menjadi pribadi yang jujur, akan membuat diri kita sebagai seseorang yang
selalu dapat dipercaya dalam hal apapun. Perilaku jujur dalam kehidupan sehari hari
dapat diterapkan dimana saja. Seperti tidak menyontek tugas atau dalam tes, serta selalu
terbuka kepada kedua orang tua.
3. Toleransi
Kita hidup di negara “Bhineka Tunggal Ika”, sehingga sangatlah penting adanya sifat
toleransi kepada sesama masyarakat Indonnesia. Contoh dalam perilaku sehari-hari
adalah tidak memaksakan pendapat sendiri di atas kepentingan golongan,dll
4. Disiplin
Dengan adanya sifat disiplin masyarakat dapat menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan. Contoh sehari-hari yang bisa kita lakukan adalah
dengan menaati peraturan cara berpakaian yang sopan di sekolah.
5. Kerja Keras
Masyarakat Indonesia memiliki semangat dan kerja keras yang tinggi dalam hal apapun
yang mereka lakukan. Sifat kerja keras dapat ditunjukan dengan selalu serius dan
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Pada era globalisasi seperti ini, pemikiran kreatif sangatlah dibutuhkan.. Karena itu kita
harus bisa berfikir outside of the box sehingga kita mampu menghasilkan karya yang
inovatif dan berguna bagi banyak orang.
7. Mandiri
Manusia harus mampu melakukan apa apa sendiri sehingga kita tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Contoh dalam perilaku sehari-hari
adalah mampu melaksanakan tugas sendiri bila masih dapat dilakukan sendiri,
8. Demokratis
Sikap cinta tanah air bisa kita tunjukan dengan bersikap, dan berperilaku yang
menunjukkan rasa kesetiaan, kepedulian penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, seperti dengan
mengamalkan nilai nilai pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari hari, serta
selalu menaati peraturan yang ada.
Sikap menghargai prestasi haruslah ditunjukkan baik itu untuk prestasi pribadi maupun
orang lain. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan memberi pujian
kepada orang lain atas kemenangan atau prestasi yang telah ia raih.
13. Bersahabat/Komunikatif
Kita pasti akan membutuhkan orang lain dalam segala urusan kita, sehingga sangat
penting bagi masyarakat untuk selalu bersahabat dalam pertemanan serta komunikatif
kepada siapapun. Contoh yang bisaa kita lakukan adalah dengan senantiasa bersikap
ramah dan sopan kepada orang tua, teman dan tetangga.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Contoh
dalam perilaku sehari-hari tidak membuat ujaran kebencian, tidak melakukan
perundungan dll.
Sikap suka membaca akan menciptakan masyarakat dengan pemikiran pintar dan selalu
terbuka akan ilmu pengetahuan.
16. Peduli Lingkungan
Sikap pedulu sosial sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa
ditunjukkan dalam tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
Bertanggung jawab dalam segala perbuatan dan pekerjaan yang kita lakukan merupakan
kewajiban pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh yang bisa kita terapkan adalah dengan selalu amanah dalam hal yang kita lakukan
dengan sebaik baiknya,dll.