Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah diutus membawa risalah dan membebaskan umat
Islam dari belenggu kebodohan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL Ma’arif Kalirejo
tahun akademik 2020/2021.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah banyak menerima bimbingan,
petunjuk, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kepada semua pihak yang
telah membantu, penulis mengucapkan banyak terimakasih dengan harapan
semoga apa yang telah di berikan kepada penulis, mendapatkan balasan yang
melimpah dan lebih baik dari Allah SWT.
Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi diri penulis dan pembaca. Amiin
Kalirejo,
Penyusun
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
bagi kita, terlebih lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan. Juga pasti
kita sepakat bahwa pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat
dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua
golongan.
dengan berbagai ragam kualitas diri yang tidak berpendidikan sampai dengan
sistematis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
masyarakat.
pendidikan.
dalam masyarakat
PEMBAHASAN
a) Pendidikan
Educere.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata
mendidik.
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya.
b) Masyarakat
individu yang hidup bersama. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab
itu.
Nasional, BAB XV, Bagian Kesatu, Pasal 54, Ayat 1,2 dan 3.
dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
dicita-citakan.
adalah:
a) Fungsi Sosialisasi.
sekarang ini. Pada masyarakat pra industri tersebut anak belajar dengan jalan
mengikuti atau melibatkan diri dalam aktivitas orang-orang yang telah lebih
dengan yang lain, antara yang dianut oleh individu yang satu dengan individu
perubahan-perubahan sosial.
nilai-nilai yang dominan yang memiliki dan menjadi pola anutan bagi
sebagiai masyarakat.
Sekolah berfungsi untuk mempersatukan nilai-nilai dan pandangan
hidup etnik yang beraneka ragam menjadi satu pandangan yang dapat
diterima seluruh etnik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sekolah
berfungsi sebagai alat pemersatu dan segala aliran dan pandangan hidup yang
dianut oleh para siswa. Sebagai contoh sekolah di Indonesia, sekolah harus
budaya etnik yang beraneka ragam juga harus melestanikan nilai-nilai budaya
daerah, budi pekerti dan suatu upaya mendayagunakan sumber daya lokal
ini ada dua fungsi sekolah yaitu pertama sekolah digunakan sebagai salah
masyarakat dari suatu masyarakat pada suatu daerah tertentu umpama sekolah
mau masuk pada jabatan tertentu. Untuk masuk sekolah tertentu harus
mengikuti ujian tertentu, untuk masuk suatu jabatan tertentu harus mengikuti
testing kecakapan tertentu. Sebagai contoh untuk dapat masuk pada suatu
Untuk memenuhi ini berbagai bidang studi dibuka untuk menyiapkan tenaga
ahli dan terampil dan berkemampuan yang tinggi dalam bidangnya. Kedua
akan tugas, disiplin mengerjakan tugas sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.
tugasnya.
pengajaran untuk menyiapkan tenaga yang cakap dalam bidang keahlian yang
Reproduksi budaya,
fungsi pada perguruan tinggi. Pada sekolah-sekolah yang lebih rendah, fungsi
Difusi budaya,
nilai-nilai budaya baru juga berfungsi penghasil nilai-nilai budaya baru juga
kelembagaan tradisional,
sosial tradisional,
Melakukan perubahan-perubahan yang lebih mendasar terhadap
Pendidikan Nasional).
Bentuk pendidikan formal yang beçjalan ini terdiri dari empat jenjang
yaitu SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Menurut Undang Undang
Pertama.
harus dilestarikan seperti rasa hormat kepada orang tua, kepada pemimpin
Pendidikan formal disebut juga sekolah. Oleh karena itu sekolah bukan satu-
itu antara lain dapat dilakukan melalui fungsi layanan bimbingan, penyediaan
masyarakat.
pula o!eh kejelasan perumusan kontrak antara sekolah selaku pelayan dengan
masyarakat selaku pemesan. Ketiga, keberhasilan penunaian fungsi sekolah