Anda di halaman 1dari 9

Makalah Kelompok 3

“Hubungan dan Peranan Pendidikan


dalam Bidang Budaya, Ekonomi, dan Politik”

Mata Kuliah : Wawasan Pendidikan


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Eveline Siregar, M.Pd

Nama Anggota:
1. Adena Virginia (1406623054)
2. Miftayanti Nurjannah (1406623048)
3. Riri Anggraini (1406623047)
4. Uli Yatul Fitriyah (1406623023)

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini diajukan dengan maksud untuk memenuhi penilaian tugas mata kuliah umum
Wawasan Pendidikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dan informasi materi mengenai
hubungan dan peranan pendidikan dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan
memberikan dukungan kepada kami dalam menyusun makalah ini hingga dapat selesai
dengan tepat waktu, khususnya kepada :
1. Prof Dr. Eveline Siregar, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah umum Wawasan
Pendidikan yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Orang tua yang selalu mendukung dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
3. Teman-teman dan beberapa pihak lain yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami berharap makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca
untuk menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai hubungan dan peranan pendidikan
dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Namun terlepas dari itu, kami menyadari
bahwa makalah yang telah disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami
sangat menerima kritik serta saran membangun dari para pembaca demi terciptanya makalah
yang lebih baik di masa yang akan datang. Atas perhatian dari para pembaca, kami ucapkan
terima kasih.

Jakarta, 06 Maret 2024


A. Hubungan dan Peranan Pendidikan dalam Bidang Sosial Budaya

Pendidikan dan kebudayaan memiliki hubungan yang erat, dimana pendidikan akan selalu
berubah seiring dengan perkembangan kebudayaan. Hal ini dikarenakan pendidikan bersifat
reflektif, yaitu merupakan proses transfer nilai-nilai kebudayaan. Selain itu, pendidikan juga
bersifat progresif, di mana pendidikan akan mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan
perkembangan kebudayaannya. Kebudayaan mencerminkan karakter bangsa, mempengaruhi
sistem pendidikan, isi kurikulum, dan metode pengajaran dalam Pendidikan. Pendidikan
dapat membentuk individu yang berbudaya, sementara kebudayaan membimbing individu
untuk menjalani kehidupan sesuai dengan norma yang berlaku.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kebudayaan adalah sebagai pikiran, akal budi atau
adat-istiadat. Jadi, budaya bangsa adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh suatu bangsa dan diwariskan dari generasi kegenerasi. Pendidikan atau ilmu
Pendidikan adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan proses pemeradaban,
pemberbudayaan, dan pendewasaan manusia. Sistem persekolahan menjadi pilar penting
dalam struktur sosial masyarakat karena membantu untuk mencapai cita-cita kolektif.
Pendidikan dalam sistem persekolahan seharusnya dipandang sebagai strategi kebudayaan
karena pendidikan berfungsi untuk mentransformasi nilai-nilai budaya, memperkuat ikatan
sosial, dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk memperkokoh peradaban manusia.
Manusia dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan, dan manusia menjadi pendukung utama
kebudayaan. Meskipun manusia akan mati, kebudayaan yang dimilikinya akan diwariskan
kepada generasi berikutnya.

● Fungsi Pendidikan dalam bidang sosial budaya

1. Pendidikan sebagai sosialisasi sosial budaya

Pendidikan lahir seiring dengan keberadaan manusia, bahkan dalam proses pembentukan
masyarakat pendidikan ikut andil untuk menyumbangkan perwujudan pilar-pilar penyangga
masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh para tokoh antropologi seperti Goodenough,
1971; Spradley, 1972; dan Geertz, 1973, yang mendefinisikan arti kebudayaan sebagai suatu
sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat yang
berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan
berperilaku dalam lingkungan alam dan sosial di tempat mereka berada (Sairin, 2002).
Sebagai sistem pengetahuan dan gagasan, kebudayaan suatu masyarakat adalah kekuatan
yang tidak terlihat, yang dapat membimbing individu untuk mendukung kebudayaan tersebut
agar bertindak dan berpikir sesuai dengan pengetahuan dan gagasan yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut, termasuk dalam bidang ekonomi, sosial, politik, seni, dan lain-lain.
Kebudayaan tidak diperoleh manusia secara otomatis, tetapi melalui proses pembelajaran
sepanjang hidup, mulai dari kelahiran hingga kematian. Melalui pewarisan kebudayaan dan
internalisasi oleh individu, pendidikan berperan dalam sosialisasi kebudayaan, berinteraksi
dengan nilai-nilai masyarakat setempat, dan menjaga hubungan timbal balik yang penting
dalam proses perubahan sosio-kultural masyarakat untuk meningkatkan peradabannya. Dalam
konteks ini, pendidikan menjadi alat yang kuat bagi masyarakat untuk mengembangkan
sistem pembinaan anggota masyarakat yang sesuai dengan tuntutan zaman yang terus
berubah.

2. Manusia dalam keanekaragaman sosial budaya

Selama berjalannya waktu, manusia dengan kecerdasannya semakin mampu meningkatkan


kebudayaan yang dimilikinya. Setiap upaya untuk memperbaiki diri akan menghasilkan
perubahan dalam kebudayaannya. Perubahan dalam kebudayaan dapat berasal dari faktor
eksternal yang mempengaruhi kebudayaan tersebut. Pergerakan kebudayaan yang
menghasilkan perubahan dan perkembangan akhirnya juga akan memicu pertumbuhan.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa unsur-unsur kebudayaan lama akan hilang
karena adanya unsur-unsur kebudayaan baru. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran
penting sebagai perantara dalam interaksi antara kebudayaan lama dan kebudayaan baru yang
menciptakan sistem kebudayaan yang bermanfaat bagi masyarakat.

● Interaksi Pendidikan dengan Sosial Budaya

Pendidikan dan kebudayaan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Keduanya saling berkaitan, menciptakan sebuah simbiosis mutualisme yang harmonis. Mari
kita telusuri hubungan erat antara pendidikan dan budaya:
1. Pendidikan : Proses Menuju Kesempurnaan
Pendidikan berperan sebagai sarana pembinaan tingkah laku dan perbuatan individu.
Melalui pendidikan, anak didorong untuk untuk belajar berpikir, berperasaan, dan bertindak
dengan lebih sempurna dan baik dibandingkan sebelumnya.
Proses ini menjangkau seluruh aspek pribadi, meliputi jasmani, mental, kerohanian, dan
moral. Hasilnya adalah individu yang sadar akan tanggung jawab atas setiap tindakannya.
2. Pendidikan : Menjembatani Kebudayaan dan Kepribadian
Pendidikan diarahkan kepada keseluruhan aspek kebudayaan dan kepribadian. Pendidik dan
lembaga pendidikan haruslah mengakui dan menggalang kesatuan dalam semua aspek
kebudayaan.
Di sini, manusia membutuhkan latihan untuk menggunakan kecerdasannya dan
membangun saling pengertian. Setiap aspek kebudayaan menumbuhkan karakter yang
berbeda :
- Intelek melahirkan manusia teoritis
- Sosial melahirkan manusia pengabdi
- Estetis melahirkan manusia seni
- Politik melahirkan manusia kuasa
- Agama melahirkan manusia beriman
- Ekonomi melahirkan manusia sejahtera
- Keluarga melahirkan manusia penuh kasih sayang
3. Pendidikan : Menuju Cita-cita Hidup yang Luhur
Pendidikan harus diarahkan kepada pembinaan cita-cita hidup yang luhur. Bila
pendidikan diintegrasikan ke dalam tingkah laku dan perbuatan manusia, maka pendidikan
harus menyesuaikan diri dengan tujuan hidup manusia.
Tujuan Hidup tersebut ditentukan oleh filsafat hidup yang dianut individu. Oleh
karena itu, tujuan pendidikan manusia harus bersumber pada filsafat hidup individu yang
melaksanakan pendidikan.

Pendidikan Berbasis Budaya Menjadi Solusi untuk Masa Depan Bangsa

Dalam merealisasikan pendidikan di era sekarang, sudah sepatutnya pendidikan yang


dilaksanakan memperhatikan aspek budaya. Contohnya, penerapan konsep life skill dalam
pendidikan untuk meningkatkan keterampilan siswa setelah mereka menyelesaikan jenjang
pendidikannya.
Pendekatan kebudayaan merupakan cara yang tepat untuk membina moralitas
pendidikan bangsa yang mulai pudar. Hal ini karena budaya memuat berbagai aspek seperti
agama, etika, dan lingkungan.

● Peran Pendidikan dalam Pewarisan Budaya


Pendidikan memiliki peran krusial dalam proses pewarisan budaya. Melalui
pendidikan, manusia dibentuk menjadi makhluk yang berbudaya yang mampu hidup
bermasyarakat dan beradaptasi dengan lingkungannya. Sekolah, sebagai salah satu media
pendidikan, berperan penting dalam proses pembudayaan ini, melengkapi peran keluarga dan
institusi lainnya.
Fungsi utama pendidikan budaya meliputi:
1. Memperkenalkan, memelihara, dan mengembangkan unsur-unsur budaya
2. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi pribadi berperilaku baik
3. Memperkuat kiprah pendidikan nasional dalam pengembangan potensi peserta didik
yang lebih bermartabat
4. Menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan
nilai- nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
5. Menumbuhkembangkan semangat kebudayaan bangsa.

B. Hubungan dan Peranan Pendidikan dalam Bidang Ekonomi


❖ interaksi Ekonomi dan Pendidikan
Pendidikan memberikan kontribusi signifikanterhadap pembangunan ekonomi telah
menjadikebenaran yang†bersifat aksiomatik dan diakuikeberadaannya. Tidak selamanya
pendidikandianggap sebagai konsumsi atau pembiayaankarena pendidikan merupakan
investasi dalampembangunan sumber daya manusia, yang manadalam jangka panjang
kontribusinya dapatdirasakan.
Bagaimana hubungan dan keterkaitan antara pendidikan dengan ekonomi ? jawabannya
tidak lepas dari masalah pembangunan konsep pembangunan dalam bidang sosial ekonomi
sangat beragam tergantung dalam konteks penggunaannya . Konsep ini pada intinya
menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal atau Capital sebagaimana
bentuk-bentuk kapital lainnya seperti mesin, teknologi, tanah, uang, dan material. manusia
sebagai human capital tercermin dalam bentuk pengetahuan
hubungan antara ekonomi dan pendidikan lainnya :

1. pendidikan sebagai investasi ekonomi


2. tenaga kerja terdidik dan produktivitas
3. kemiskinan Inovasi dan kemajuan teknologi
4. kebijakan ekonomi dan pendidikan keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja

dengan demikian hubungan antara ekonomi dan pendidikan sangat kompleks dan terkait
investasi dalam pendidikan memiliki dampak jangka panjang yang tidak diberikan pada
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

❖ Peranan Ekonomi dan Pendidikan

Peran ekonomi dalam pendidikan sangat penting dan kompleks, Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia dipengaruhi juga oleh pendidikan. Oleh karena itu pentingnya arti pendidikan bagi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan meningkatkan produktivitas belajar agar para
penerus bangsa yang masih belajar bisa lebih memahami ilmu ekonomi dan dapat
meningkatkan perekonomian diindonesia yang sedang terpuruk. peranan utama ekonomi dan
pendidikan :

1. Aksebilitas
2. Kualitas Pendidikan
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Inovasi
5. Pengurangan Ketimpangan

Dengan kebutuhan ekonomi yang semakin hari semakin meningkat faktor pendidikan lah
yang akan membantu pertumbuhan ekonomi itu karena dengan pendidikan itulah akan
menghasilkan kualitas kualitas yang lebih profesional baik untuk sektor industri maupun
sektor penanti pertanian dan dari situlah akan berdampak dan pengaruh Pada pertumbuhan
ekonomi bangsa Indonesia di masa yang akan datang

C. Hubungan dan Peranan Pendidikan dalam Bidang Politik

Pendidikan dan politik adalah dua ranah yang saling terkait erat dan memiliki hubungan kompleks,
karena keduanya saling mempengaruhi dalam membentuk masyarakat dan pemerintahan. Pendidikan
memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman individu tentang proses politik, hak-hak warga
negara, dan tanggung jawab mereka sebagai anggota masyarakat. Di sisi lain, politik juga
memengaruhi sistem pendidikan, termasuk kebijakan pendidikan, kurikulum, dan alokasi sumber
daya.
Pengaruh Politik terhadap Pendidikan:

● Kurikulum dan Kebijakan Pendidikan


Politik memiliki pengaruh besar terhadap kurikulum dan kebijakan pendidikan di suatu
negara. Pemerintah, sebagai aktor politik utama, menentukan apa yang diajarkan di sekolah
dan bagaimana pendidikan dijalankan.
● Pendanaan Pendidikan
Politik juga menentukan berapa banyak dana yang dialokasikan untuk pendidikan. Kurangnya
pendanaan dapat menyebabkan infrastruktur sekolah yang buruk, kekurangan guru yang
berkualitas, dan terbatasnya akses terhadap pendidikan.
● Pengaruh Ideologi
Ideologi politik juga dapat memengaruhi sistem pendidikan. Contohnya, di negara-negara
komunis, pendidikan digunakan untuk menanamkan ideologi komunis kepada para siswa

Peran Pendidikan dalam Politik:

● Mendidik Warga Negara yang Berpartisipasi


Pendidikan berperan penting dalam mendidik warga negara yang kritis, aktif, dan partisipatif
dalam politik. Dengan pendidikan yang baik, warga negara diharapkan dapat memahami hak
dan kewajibannya, serta mampu memilih pemimpin yang tepat.
● Sosialisasi Politik
Pendidikan juga berperan dalam mensosialisasikan nilai-nilai politik kepada generasi muda.
Hal ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
kegiatan ekstrakurikuler, dan program-program pendidikan politik lainnya.
● Perubahan Politik
Pendidikan dapat menjadi alat untuk mendorong perubahan politik. Contohnya, gerakan
demokrasi di berbagai negara sering kali dimotori oleh para mahasiswa dan intelektual.

Privatisasi Pendidikan

Privatisasi pendidikan, merupakan usaha mengelola pendidikan secara mandiri oleh institusi
pendidikan tinggi. Tujuannya adalah untuk mencari profit dengan dalih penjualan jasa layanan
pendidikan.

Sejak 1995, Indonesia telah menjadi anggota dalam World Trade Organization (WTO) dengan
meratifikasi perjanjian multilateral Agreement Establishing The World Trade Organization. Perjanjian
tersebut mengatur tentang semua perdagangan barang jasa hingga kekayaan intelektual. Konsekuensi
dari ratifikasi Indonesia atas perjanjian tersebut adalah terjadinya liberalisasi perdagangan, termasuk
perdagangan jasa pendidikan. Dengan begitu Indonesia terbuka terhadap penyedia jasa pendidikam
dari luar negeri.

Beberapa universitas dipilih menjadi pilot project kebijakan pendidikan liberal yang baru ini. Generasi
pertama PTN-BH (dulu PT-BHMN) ini adalah UGM, UI, IPB dan ITB (Susilo 2021). Dengan
resminya Indonesia mengadopsi higher education services sebagai bentuk komitmen terhadap program
GATS, kampus-kampus dituntut mengikuti dan mengembangkan program ini. Dimulai dari
dibentuknya institusi kampus yang otonom agar mempermudah privatisasi hingga reorientasi
kurikulum agar bisa sesuai akreditasi internasional.
Lewat prinsip neoliberalisasi, internasionalisasi perguruan tinggi direduksi menjadi tempat akumulasi
kapital. Jasa pendidikan diperdagangkan dengan prinsip liberalisme. Permintaan dan penawaran jadi
kunci utama manipulasinya. Mahasiswa, sebenarnya, adalah tumbalnya. Bukan tak mungkin harga
pendidikan akan semakin meroket, walaupun sekarang juga sudah keterlaluan. Kalau sudah begini,
pendidikan hanya akan jadi industri ekstraktif lainnya.

Praktek Pendidikan sebagai Praktek Politik: Pengaruh Pemerintah dan Oposisi

Pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga merupakan arena politik di
mana berbagai kepentingan dan ideologi berbenturan. Pemerintah dan oposisi memainkan peran
penting dalam membentuk sistem pendidikan, dan pengaruh mereka dapat dilihat dalam berbagai
kebijakan dan praktik pendidikan.

Pengaruh Pemerintah:

Pemerintah biasanya memiliki kendali atas sistem pendidikan, dan mereka menggunakan pengaruh ini
untuk mempromosikan nilai-nilai dan ideologinya. Contohnya:

● Pendidikan seks
Pemerintah dapat menentukan kurikulum pendidikan seks, dan kontennya dapat
mencerminkan pandangan pemerintah tentang seksualitas dan reproduksi.
● Kebijakan pendidikan gratis
Pemerintah dapat menyediakan pendidikan gratis untuk semua atau sebagian penduduknya.
Kebijakan ini dapat membantu meningkatkan akses ke pendidikan, tetapi juga dapat
digunakan untuk mengontrol konten pendidikan.

Pengaruh Oposisi:

● Mengkritik kebijakan pemerintah: Oposisi dapat mengkritik kebijakan pemerintah yang


dianggapnya tidak adil atau tidak efektif.
● Menawarkan alternatif: Oposisi dapat menawarkan alternatif kebijakan pendidikan yang
lebih sesuai dengan pandangan mereka.
● Mempromosikan nilai-nilai alternatif: Oposisi dapat mempromosikan nilai-nilai alternatif
yang berbeda dari nilai-nilai yang dipromosikan pemerintah.

Contoh :

● Pendidikan seks: Di beberapa negara, kelompok oposisi menentang pendidikan seks yang
komprehensif dan inklusif. Mereka mungkin berpendapat bahwa pendidikan seks terlalu dini
atau bahwa kontennya tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka.
● Kebijakan pendidikan gratis: Di beberapa negara, kelompok oposisi mengkritik kebijakan
pendidikan gratis karena dianggap tidak cukup berkualitas atau karena dianggap sebagai
bentuk kontrol pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai