Anda di halaman 1dari 6

Makalah Sosiologi Dan Antropologi Pendidikan

Pendidikan dan Kebudayaan

Dosen Pengampu : Agustina Tri Wijayanti S.pd, M,PD

Anggota Kelompok

1. Anisa Wida Putri Maharani_22201241083


2. Adhitya Eka Saputra_22201241103
3. Hanum Estining Utami 22201241109
4. Alifa Rahma Afiani_22201244001
5. Muthiah Yasmin Tsaniyah_22201244005
6. Devaninda Prasetya_22201244071
7. Risqita ayu sofyananda_22201244077
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudayaan adalah nafas bagi manusia yang tidak dapat dipisahkan. Meskipun
manusia telah mati kebudayaan akan tetap hidup dan terwariskan kepada keturunannya.
Pewarisan tidak hanya kepada anak cucu mereka namun secara horizontal yaitu manusia
satu belajar kepada manusia yang lain.
Kebudayaan diteruskan kepada generasi berikutnya dengan komunikasi antar individu
yang dikembangkan menjadi gagasan-gagasan dalam bentuk lambing vocal berupa
bahasa baik lisan maupun tulis.
Sekolah menjadi salah satu dasar tiang penyangga sistem sosial yang lebih besar
dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat untuk mewujutkan cita cita bangsa. Maka,
pendidikan yang diselenggarakan melalui-meskipun tidak hanya terbatas pada-sistem
persekolahan semestinya dimaknai sebagai sebuah srategi kebudayaan (lihat artikel
Media Indonesia, 9/11/2009). Dalam hal ini pendidikan berperan sebagai medium
transformasi nilai-nilai budaya penguat ikatan sosial masyarakat dan pengembangan ilmu
sosial bagi peradaban umat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pendidikan?
2. Apakah makna dari pendidikan?
3. Apakah pengertian Budaya?
4. Apakah arti dari Kebudayaan?
5. Bagaimana hubungan pendidikan dan kebudayaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan.
2. Untuk mengetahui makna dari pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengertian budaya.
4. Untuk mengetahui arti dari kebudayaan.
5. Mengetahui hubungan pendidikan dan kebudayaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang


pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak
dengan maksud pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.

B. Makna Pendidikan

Pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang atau sekelompok orang untuk
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, proses perbuatan, dan cara mendidik.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan adalah usaha sistematis agar setiap manusia
mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

C. Pengertian Budaya

Menurut Linton kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang
yang biasanya dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaman Soemardi (1964: 113), Kebudayaan adalah semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya,
agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.
D. Arti Kebudayaan

Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang
perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan yang luas. Agama, ideology, kebatinan
dan kesenian yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota
masyarakat termasuk di dalamnya. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berfikir
orang-orang yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan. Rasa dan cinta dinamakan pula kebudayaan rohaniah (spiritual atau immaterial
culture). Semua karya, rasa, dan cipta, dikuasai oleh karsa orang-orang yang menentukan
kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar atau seluruh masyarakat, sedangkan
karsa yaitu mengasilkan kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan dan hukum (Soerjono
Soekanto, 1993: 189-90).

E. Hubungan Pendidikan dan Kebudayaan

Pendidikan dan kebudayaan merupakan suatu hal yang saling berintegrasi, pendidikan selalu
berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan proses transfer
kebudayaan dan sebagai cermin nilai-nilai kebudayaan (pendidikan bersifat reflektif).

Pendidikan juga merupakan proses kebudayaan, sebab proses pendidikan terjadi dalam konteks
kebudayaan. Proses pendidikan yang berfungsi merekonstruksi kebudayaan yang artinya, proses
pendidikan yang memungkinkan peserta didik mampu memberi makna (meaning) terhadap
lingkungan atau dunia kehidupan. Karena ruang lingkup kebudayaan sangat luas, maka
pendidikan juga merupakan salah satu aspeknya. Pendidikan yang terlepas dari kebudayaan akan
menyebabkan alienasi subjek yang dididik dan menyebabkan matinya kebudayaan itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan dan kebudayaan merupakan suatu hal yang saling berintegrasi, pendidikan
selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan proses
transfer kebudayaan dan sebagai cermin nilai-nilai kebudayaan (pendidikan bersifat
reflektif). Pendidikan juga merupakan proses kebudayaan, sebab proses pendidikan
terjadi dalam konteks kebudayaan. Proses pendidikan yang berfungsi merekonstruksi
kebudayaan yang artinya, proses pendidikan yang memungkinkan peserta didik mampu
memberi makna (meaning) terhadap lingkungan atau dunia kehidupan. Karena ruang
lingkup kebudayaan sangat luas, maka pendidikan juga merupakan salah satu aspeknya.
Pendidikan yang terlepas dari kebudayaan akan menyebabkan alienasi subjek yang
dididik dan menyebabkan matinya kebudayaan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Aminullah, M. (Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. 4-5: Program Studi Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Normina, O. (Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.28 Oktober 2017).
PENDIDIKAN DALAM KEBUDAYAAN. 27-28: 2017.

PEMIKIRAN PROF. H.M. ARIFIN, M. E. (Ngaji: Jurnal Pendidikan IslamVolume 1, Nomor 2


(Oktober) 2021). (RELIGIUS-KONSERVATIF):PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP DUNIA
KONTEMPORER. 75: 2021.

Anda mungkin juga menyukai