Anda di halaman 1dari 9

TEORI KEBUDAYAAN DAN IMPLIKASINYA

PADA PENDIDIKAN
Mata kuliah : Sosioantropologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Nelce Yohana Weripang, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Talha Rumatiga
2. Nurlita Hasan Ode
3. Janila Waly
4. Adriana Lusia Fanghoi
5. Febyanti Tomalepu
6. Reni Adolfina Kabes
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Semester : VI (Enam)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) NUUWAR FAKFAK


DAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR(PGSD)
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat
dan karunia-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori
Kebudayaan dan Implikasinya Pada Pendidikan” tepat pada waktunya. Penulis menyadari
banyak kekurangan dalam penulis makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sosioantropologi Pendidikan.
Penulis, juga berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat menyempurnakan penulisan makalah
ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga penyusunan makalah bermanfaat bagi kita
semua.

Fakfak, 1 Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Betapa pentingnya kebudayaan dalam suatu daerah terhadap pendidikan di suatu
negara. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan merupakan identitas yang dimiliki
suatu daerah atas keunikan yang khas dengan berbagai macam warna. Kebudayaan
merupakan aset yang dimiliki suatu negara dari berbagai macam suku dan adat
istiadat seperti yang dimiliki negara Indonesia. Begitu banyaknya kebudayaan yang
dimiliki sehingga kita sebagai warga negara yang baik harus menjaga dan
merawatnya supaya kebudayaan itu tidak diambil oleh negara lain. Untuk menjaga
dan merawat kebudayaan tersebut banyak hal yang dapat kita lakukan seperti
belajar kesenian, mengenal adat istiadat suatu daerah, memperkenalkan
kebudayaan ke daerah lain pada generasi masa depan.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal,
maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia
sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Budaya Indonesia dapat juga diartikan
bahwa Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan budaya yang beragam seperti
tarian daerah, pakaian adat, dan rumah adat. Budaya Indonesia tidak hanya
mencakup budaya asli Bumiputera, tetapi juga mencakup budaya-
budaya pribumi yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa, Arab, India, dan Eropa.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian kebudayaan dan teori kebudayaan ?


b. Apa saja ciri-ciri kebudayaan?
c. Apa saja unsur-unsur kebudayaan itu ?
d. Apa pengertian pendidikan ?
e. Bagaimana implikasi kebudayaan pada dunia pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan dan teori kebudayaan.
b. Untuk mengetahui ciri-ciri dari kebudayaan.
c. Untuk mengetahui unsur-unsur kebudayaan.
d. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.
e. Untuk mengetahui implikasi kebudayaan pada dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “buddayah” yang merupakan
bentuk jamak dari kata “budhi” yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-
istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Sedangkan teori kebudayaan itu merupakan usaha
untuk mengonsepkan makna data untuk memahami hubungan antara data yang
didapat dengan manusia dan kelompok manusia yang mewujudkan data tersebut.
Adapun pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli diantaranya
Menurut Koentjaranigrat, kebudayaan yaitu seluruh sistem gagasan dan rasa serta
karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan
miliknya dengan cara belajar.
Menurut Edward Burnett Taylor, kebudayaan merupakan kompleks yang
mencakup kemampuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
kemampuan dan kebiasaan – kebiasaan yang di dapatkan oleh manusia sebagai
makhluk masyarakat.
Menurut Franzboas, kebudayaan adalah segala macam bentuk manifestasi dari
perilaku sosial suatu komunitas, reaksi-reaksi dari individu yang dipengaruhi oleh
kebiasaan-kebiasaan yang di miliki suatu kelompok tempat dimana ia hidup.
Bronislaw Malinowski (1884-1942), Kebudayaan merupakan penyelesaian
manusia terhadap lingkungan hidupnya, serta usaha untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya sesuai dengan keadaan (tradisi) yang terbaik. Hubungan
manusia dengan alam semesta bisa digeneralisasikan secara lintas budaya
(Saifuddin, 2005; 167).
Clifford Geertz (1926-2006), Kebudayaan merupakan sistem keteraturan dari
makna dan simbol-simbol, yang mana melalui makna dan simbol yang
ditransmisikan, diterjemahkan, dan diinterpretasi dari informasi, memantapkan
individu, mengembangkan pengetahuan, membuat penilaian, dan bersikap terhadap
kehidupan mereka (Saifuddin, 2005:288).

B. Ciri-ciri Kebudayaan

Kebudayaan memiliki beberapa ciri yang membedakannya yaitu sebagai berikut.


1. Kebudayaan adalah produk manusia. Artinya kebudayaan adalah ciptaan
manusia , bukan ciptaan Tuhan atau dewa. Manusia adalah pelaku sejarah
dan kebudayaan.
2. Kebudayaan selalu bersifat sosial. Artinya kebudayaan tidak pernah
dihasilkan secara individual, melainkan oleh manusia secara bersama.
Kebudayaan adalah suatu karya bersama bukan karya perorangan.
3. Kebudayaan diteruskan lewat proses belajar. Artinya kebudayaan itu
diwariskan dari generasi ke generasi yang lainnya melalui suatu proses
belajar. Kebudayaan berkembang dari waktu ke waktu karena kemampuan
belajar manusia. Tampak disini bahwa kebudayaan itu selalu bersifat historis,
artinya proses yang selalu berkembang.
4. Kebudayaan bersifat simbolik, sebab kebudayaan bersifat ekspresi, ungkapan
kehadiran manusia. Suatu ekspresi manusia, kebudayaan ini tidak sama
dengan manusia. Kebudayaan disebut simbolik sebab mengekspresikan
manusia dan segala upayanya untuk mewujudkan dirinya.
5. Kebudayaan adalah sistem pemenuhan berbagai kebutuhan manusia. Tidak
seperti hewan, manusia memenuhi segala kebutuhannya dengan cara-cara
yang beradab, atau dengan cara-cara manusiawi.

C. Unsur-unsur Kebudayaan
Kebudayaan juga memiliki beberapa unsur diantaranya yaitu :

1. Sistem bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem
peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak
dan berwujud di dalam ide manusia.
3. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk
masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka
akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
5. Sistem ekonomi/mata pencaharian hidup
Misalnya bercocok tanam, menangkap ikan. Dan sebagainya.
6. Sistem religi
Permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan
mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau
supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
7. kesenian
contohnya seni patung, seni relief , seni ukir , dan sebagainya.

D. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu,
masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan
realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam
menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat. (Nurkholis, 2013:24).
Pendidikan dalam pengertian umum adalah suatu bentuk pembelajaran dimana
pengetahuan, keterampilan, nilai, kepercayaan dan kebiasaan sekelompok orang
ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui bercerita, diskusi,
pengajaran, pelatihan, dan atau penelitian. Pendidikan lebih dari sekedar membaca,
menulis, dan berhitung. Ini adalah salah satu investasi paling penting yang dapat
dilakukan suatu negara pada rakyatnya dan masa depannya dan sangat penting
untuk mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Pendidikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.

E. Implikasi Kebudayaan Pada Bidang Pendidikan

Pendidikan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang erat dan integral. Pola
budaya masyarakat menentukan pola pendidikannya. Misalnya, jika suatu
masyarakat memiliki pola budaya spiritual maka pola pendidikannya juga akan
menekankan pada moral dan nilai-nilai spiritual kehidupan. Setiap masyarakat yang
tidak memiliki budaya tidak akan memiliki organisasi pendidikan yang pasti. Oleh
karena itu, pola budaya suatu masyarakat, daerah, atau negara mana pun akan
memiliki pengaruh yang kuat terhadap pola pendidikannya. Hubungan akhir antara
budaya dan pendidikan terlihat dari fakta bahwa salah satu fakta utama adalah
bahwa pendidikan berdampak pada individu warisan budayanya.
Melalui sarana pendidikan, seorang individu harus mempelajari nilai-nilai dan
norma-norma budaya untuk mengarah pada kemajuan masyarakat dan dirinya.
Setiap individu dilahirkan ke dalam budaya yang memberinya pola perilaku dan nilai-
nilai tertentu yang memandu perilakunya dalam berbagai bidang kehidupan.
Kebudayaan berperan penting dalam kehidupan manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan alam dan sosial, dalam mengembangkan kepribadiannya dan
dalam proses komunikasi. Melalui pendidikanlah seorang individu menjadi sadar
akan berbagai cara perilaku yang sesuai dengan budaya itu. Tujuan pendidikan
adalah untuk menginformasikan individu tentang sifat budaya dan bagaimana
mengikuti pola budaya tersebut; norma, nilai, cara berkomunikasi, aturan, standar,
kebijakan, dan perilaku.
Di setiap bidang, pendidikan menimbulkan kesadaran kepada siswa tentang
dunia, bagaimana perubahan telah terjadi di setiap bidang dalam perjalanan waktu
dan melakukan tugas sesuai dengan prinsip negara mereka. Dalam lembaga
pendidikan, kecenderungan budaya mempengaruhi cara anak berpartisipasi dalam
pendidikan. Dalam perspektif individualis, siswa bekerja secara mandiri; melibatkan
diri dalam diskusi dan argumen untuk belajar berpikir kritis. Lingkungan sekolah
dikelola oleh guru secara tidak langsung, pengendalian diri siswa didorong dan orang
tua merupakan bagian integral dari kemajuan akademik anak dan terlibat secara
aktif. Di sisi lain, dalam perspektif kolektivis, siswa bekerja dengan teman sebaya dan
memberikan bantuan bila diperlukan, ciri-ciri perilaku siswa adalah bahwa mereka
tenang dan hormat di kelas untuk belajar secara efisien, guru memberikan peran
utama dalam manajemen sekolah tetapi perilaku dan perilaku siswa dipengaruhi
oleh teman sebayanya dan orang tua tunduk pada keahlian guru untuk memberikan
instruksi dan bimbingan akademik.
Implikasi kebudayaan dalam bidang pendidikan dilakukan berbeda tergantung
masing-masing sekolah, namun dengan tujuan yang sama. Perbedaan itu dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan kurikulum
Contohnya perbedaan kurikulum ini terdapat pada muatan lokal untuk
peserta didik Banyuwangi mendapat kurikulum muatan lokal bahasa asing,
beda halnya dengan peserta didik di bali tentunya mendapat muatan lokal
yang berbeda pula.

2. Adanya perbedaan Standar Penilaian dan evaluasi yang berbeda pada


peserta didik
Yaitu implikasi budaya membuat adanya perbedaan pada evaluasi setiap
peserta didik karena kurikulum yang berbeda dalam hal evaluasi juga.

3. Adanya pembatasan terhadap muatan pendidikan


Ada muatan kurikulum atau ekstra di negara-negara barat atau Eropa yang
tidak relevan dengan kebudayaan Indonesia , sehingga itu atau tidak jarang
dipakai. Contoh ekstra tinju dan sepak bola untuk wanita.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan pada dasarnya adalah adat istiadat, kepercayaan, dan cara hidup
yang dianut oleh suatu masyarakat tertentu. Hal ini mengacu pada nilai-nilai dan
norma-norma yang dimiliki oleh sekelompok orang tertentu. Budaya mempengaruhi
cara kita melihat dunia, cara kita melihat komunitas tempat kita tinggal, dan cara kita
berkomunikasi satu sama lain. Menjadi bagian dari budaya mempengaruhi
pembelajaran, mengingat, berbicara, dan berperilaku kita.
Oleh karena itu budaya sangat menentukan gaya belajar dan mengajar juga.
Penerapan nilai-nilai budaya dalam pendidikan berdampak positif pada beberapa
elemen yaitu memelihara rasa memiliki, identitas, dan memperkuat partisipasi
masyarakat; nilai-nilai budaya juga mempromosikan apresiasi dan pemahaman
tentang sejarah dan warisan budaya.

B. Saran
Implikasi pandangan konseptualisasi tentang kebudayaan terhadap pendidikan
adalah bahwa dalam pendidikan generasi baru harus mempelajari warisan
budayanya sesuai dengan perhatiannya dan mengembangkan gambaran mereka
sendiri mengenai kebudayaan secara objektif.

DAFTAR PUSTAKA
Manan, Imran. 1989. Anthropologi Pendidikan Suatu Pengantar (Ter. George F. Kneller).
Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti.
Anonim. 2010. Teori-Teori Kebudayaan. Diakses pada 24 September 2011 dari
http.//tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/01/bab-2.html
Erzuhedi. 2008. Kebudayaan dan Pendidikan. Diakses pada 24 September 2011 dari
http://erzuhedi.wordpress.com/

Abbas, E. W., Syaharuddin, S., Mutiani, M., Susanto, H., &Jumriani, J. (2022). :
JurnalPendidikandanSejarah,
(Arifin, J., & Susanto, H. (2017, November).The Internalization of Multiculturalism Values
through Literature Learning. In 1st International Conference on Social Sciences Education-"
Multicultural Transformation in Education, Social Sciences and Wetland Environment"(ICSSE
2017) (pp. 167-169).
Atlantis Press.Fitri, M., & Susanto, H. (2022).NILAI SOSIAL RELIGI TRADISI MANOPENG PADA
MASYARAKAT BANYIUR. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan PembelajaranSejarah, 7(2), 161-169.
Jannah, M., Effendi, R., & Susanto, H. (2021).KESENIAN TRADISIONAL MASUKKIRI
MASYARAKAT BUGIS PAGATAN KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU.
Prabayaksa: Journal of History Education, 1(2), 64-70.
Rochgiyanti, M., & Susanto, H. (2017, November).Transformation of Wetland Local Wisdom
Values on Activities of Swamp Buffalo Breeding in Social Science Learning Practice. In 1st
International Conference on Social Sciences Education-" Multicultural Transformation in
Education, Social Sciences and Wetland Environment"(ICSSE 2017) (pp. 272-276). Atlantis
Press.
Rochgiyanti, R., & Susanto, H. (2018, April).Tradisi pemeliharaan kerbau kalang di wilayah
lahan basah Desa Tabatan Baru, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala.In Prosiding
Seminar NasionalLingkunganLahanBasah (Vol. 3, No. 2).
Susanto, H. (2017, November). Perception on Cultural Diversity and Multiculturalism
Education.In 1st International Conference on Social Sciences Education-" Multicultural
Transformation in Education, Social Sciences and Wetland Environment"(ICSSE
2017).Atlantis Press.

Anda mungkin juga menyukai