Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok

Menyusun Materi Konsep Dasar IPS SD


Dosen Pengampu : Erwin Putera Permana, M.Pd

Nama Penyusun

1. Adira Zahwa Ayuningtyas (2114060186)


2. Adella Mayta Cahyani (2114060189)
3. Arnisha Hilmainda Diantama (2114060201)

Kelas 1 E
Kelompok 12

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2021

1
KELOMPOK 12
KONSEP-KONSEP DASAR : BUDAYA 1

Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia, dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture yang
berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, budaya (culture)
diartikan sebagai pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah
berkembang, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar
diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang biasanya
mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi (tradition). Dalam
hal ini tradisi diartikan sebagai kebiasaan masyarakat yang tampak.
Dalam dunia pendidikan budaya dapat digunakan sebagai
salah satu transmisi pengetahuan, karena sebenarnya yang tercakup
dalam budaya sangatlah luas. Budaya laksana software yang berada
dalam otak manusia, yang menuntun persepsi,mengidentifikasi apa
yang dilihat, mengarahkan fokus pada suatu hal, serta menghindar
dari yang lain.
Jerald G and Rober menyatakan bahwa budaya terdiri dari
mental program bersama yang mensyaratkan respons individual
pada lingkungannya. Definisi tersebut mengandung makna bahwa
kita melihat budaya dalam perilaku sehari-hari, tetapi dikontrol oleh
mental program yang ditanamkan sangat dalam. Budaya bukan
hanya perilaku di permukaan, tetapi sangat dalam ditanamkan dalam
diri kita.
Webster’s New Collegiate Dictionary mendefinisikan, budaya
sebagai pola dari perilaku manusia termasuk pikiran, pembicaraan,
tindakan, dan artifak serta tergantung pada kapasitas orang untuk
menyimak, dan meneruskan pengetahuan kepada generasi penerus.
Dalam pandangan Jeff Carttwright budaya adalah penentu yang kuat
dari keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan pengaruhnya dapat
diukur melalui bagaimana orang termotivasi untuk merespons pada
lingkungan budaya mereka. Atas dasar itu, Carttwright
mendefinisikan budaya sebagai sebuah kumpulan orang yang
terorganisasi yang berbagi tujuan, keyakinan dan nilai-nilai yang
sama, dan dapat diukur dalam bentuk pengaruhnya pada motivasi.
Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

2
 Edward Burnett Tylor (1832-19721)
“Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral,
hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.”

 Bronislaw Malinowski (1884-1942)


“Malinowski mendefinisikan kebudayaan sebagai
penyelesaian manusia terhadap lingkungan hidupnya serta
usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai
dengan tradisi yang terbaik. Dalam hal ini, Malinowski
menekankan bahwa hubungan manusia dengan alam semesta
dapat digeneralisasikan secara lintas budaya.”

 Clifford Geertz (1926-2006)


“Antropolog ternama dunia Clifford Geertz mengatakan
kebudayaan merupakan sistem keteraturan dari makna dan
simbol-simbol. Simbol tersebut kemudian diterjemahkan dan
diinterpretasikan agar dapat mengontrol perilaku, sumber-
sumber ekstrasomatik informasi, memantapkan individu,
pengembangkan pengetahuan, hingga cara bersikap.”

 Roger M. Keesing (1935-1993)


“Roger mendefinisikan makna kebudayaan melalui dua
pendekatan, adaptif dan ideasional. Kebudayaan menurut
pendekatan adaptif merupakan kontes pikiran dan perilaku.
Sedangkan, menurut pendekatan ideasional kebudayaan
adalah semata-mata sebagai konteks pikiran.”

 Koentjaraningrat (1923-1999)
“Antropolog asal Indonesia ini mendefinisikan
kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa,
tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan
cara belajar.”

Pemahaman Tentang Budaya

3
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, budaya merupakan suatu
pola asumsi dasar sekelompok masyarakat atau cara hidup orang
banyak yang secara sistematis diturunkan dari generasi ke generasi
melalui berbagai proses pembelajaran untuk menciptakan cara hidup
tertentu yang paling cocok dengan lingkungannya.
Budaya didefinisikan sebagai cara hidup orang yang
dipindahkan dari generasi ke generasi melalui berbagai proses
pembelajaran untuk menciptakan cara hidup tertentu yang dirasa
paling cocok dengan lingkungannya. Budaya merupakan pola asumsi
dasar bersama yang dipelajari kelompok melalui pemecahan masalah
adaptasi eksternal dan integrasi internal. Sekelompok orang
terorganisasi yang mempunyai tujuan, keyakinan dan nilai-nilai yang
sama, dan dapat diukur melalui pengaruhnya pada motivasi.

Penerapan Budaya
Agar budaya tersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama,
maka harus ada proses internalisasi budaya. Internalisasi adalah
proses menanamkan dan menumbuh kembangkan suatu nilai atau
budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan.
Penanaman dan penumbuh kembangan nilai tersebut dilakukan
melalui berbagai didaktik metodik pendidikan dan pengajaran.
Proses pembentukan budaya terdiri dari sub-proses yang
saling berhubungan antara lain: kontak budaya, penggalian budaya,
seleksi budaya, pemantapan budaya, sosialisasi budaya, internalisasi
budaya, perubahan budaya, pewarisan budaya dalam hubungannya
dengan lingkungannya yang terjadi secara terus menerus dan
berkesinambungan.
Kebudayaan merupakan suatu prestasi kreasi manusia
immaterial artinya berupa bentuk-bentuk prestasi psikologis seperti
ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni dan sebagainya. Kebudayaan
dapat pula berbentuk fisik seperti hasil seni, terbentuknya kelompok
keluarga. Kebudayaan dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang
terarah seperti hukum, adat istiadat, yang berkesinambungan.
Kebudayaan merupakan suatu realitas yang obyektif, yang dapat
dilihat. Kebudayaan diperoleh dari lingkungan. Kebudayan tidak
terwujud dalam kehidupan manusia yang soliter atau terasing tetapi
yang hidup di dalam suatu masyarakat tertentu
Budaya itu paling sedikit mempunyai tiga wujud, yaitu
kebudayaan sebagai:

4
1) suatu kompleks ide-ide, gagasan nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.
2) suatu kompleks aktivitas kelakukan dari manusia dalam
masyarakat.
3) sebagai benda-benda karya manusia.

Ruang Lingkup Kebudayaan


Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, istilah universal
menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat
universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua
bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Ketujuh unsur
kebudayaan tersebut adalah :
 Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia
untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa
disebut dengan istilah antropologi linguistik.
Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam
membangun tradisi budaya, menciptakan
pemahaman tentang fenomena sosial yang
diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya
kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada
bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi
yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.

 Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal
berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan
teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak
dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem
pengetahuan sangat luas batasannya karena
mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai
unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Banyak
suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup
apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada
musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke
hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat
membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan

5
teliti ciri ciri bahan mentah yang mereka pakai untuk
membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu
mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang
alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan
manusia yang ada di sekitarnya.

 Sistem Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan
organisasi sosial merupakan usaha antropologi
untuk memahami bagaimana manusia membentuk
masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.
Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok
masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat
dan aturan-aturan mengenai berbagai macam
kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup
dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang
paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu
keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain.
Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam
tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk
membentuk suatu organisasi sosial dalam
kehidupannya.

 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi


Manusia selalu berusaha untuk
mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan
selalu membuat peralatan atau benda-benda
tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam
memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur
teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa
benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup
dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
Dengan demikian, bahasa tentang unsur kebudayaan
yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi
merupakan bahasan kebudayaan fisik.

 Sistem Mata Pencaharian Hidup


Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi
suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting

6
etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata
pencaharian mengkaji bagaimana cara mata
pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem
perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya.

 Sistem Religi
Asal mula permasalahan fungsi religi dalam
masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa
manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan
gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu
melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan
mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-
kekuatan supranatural tersebut. Dalam usaha untuk
memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi
penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para
ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku
bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk
religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia
pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka
masih primitif.

 Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni
bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi
yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi
mengenai benda-benda atau artefak yang memuat
unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.
Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada
kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknik-
teknik dan proses pembuatan benda seni tersebut.
Selain itu, deskripsi etnografi tersebut juga meneliti
perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama
dalam suatu masyarakat.
Beberapa tokoh antropolog juga mengutarakan
pendapatnya tentang unsurunsur yang terdapat dalam
kebudayaan, Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur
pokok dalam kebudayaan yang meliputi:

7
a) Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja
sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
b) Organisasi ekonomi.
c) Alat-alat dan lembaga atau petugas-petugas untuk
pendidikan.
d) Organisasi kekuatan politik.

Ilmu Budaya
Ilmu Budaya merupakan ilmu yang mempelajari tentang satu
persatu budaya pada setiap negara maupun wilayah atau etnis. Ilmu
budaya sering disebut juga dengan Humaniora, menurut bahasa latin
Humaniora biasa disebut juga dengan artes liberales yang artinya
studi tentang kemanusiaan. Sedangkan menurut Yunani kuno
Humaniora biasa disebut dengan Trivium yang artinya
logika,retorika, dan gramatika.
Secara etimologis humaniora berasal dari bahsa latin yaitu
humanus yang berarti manusiawi. Atas dasar pengertian tersebut
Hasan Sadily (1982) mendefinisikan humaniora sebagai ilmu
pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih
manusiawi. Maksud dari manusiawi di sini adalah manusiawi yang
berbudaya. Selanjutnya menurut Nugroho Notosusanto (1983)
humaniora sebagai bidang studai yang berusaha menafsirkan makna
kehidupan manusia di dunia dan berusaha mempertinggi martabat
kehidupan dan eksistensi manusia. Dipandang dari tujuannya
humaniora adalah suatu bidang ilmu yang dapat membina manusia
menjadi manusia seutuhnya. Ilmu-Ilmu Humaniora merupakan
sekumpulan ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada
sisi hasil kreasi kemanusiaan manusia (humanities aspects) secara
metafisik maupun fisik, meliputi: keyakinan, ide-ide, estetika, etika,
hukum, bahasa, pengalaman hidup, dan adat-istiadat. Jadi, objek
kajiannya berwujud dimensi halus (software), “realitas yang
tersembunyi”, dan fenomena kultural yang tersimbolisasi sistem
bahasa, adat istiadat/tradisi, hukum, seni, dan lain-lain. Berbagai
fenomena kebudayaan itu memerlukan pemahaman dan penafsiran
terhadapnya menurut masyarakat pemangku budaya tersebut
masing-masing.

Animal Simbolicum

8
Ernst Cassirer mengungkap bahwa manusia adalah animal
sybolicum. Ernst Cassirer mendefinisikan manusia sebagai animal
symbolicum didasari karena manusia memilikikemampuan dalam
berpikir secara rasional yang mampu menyimbolkan apapun melalui
pemikirannya/kelakuannya.Untuk lebih meyakinkan dirinya bahwa
manusia adalah animal symbolicum,ia membedakan manusia an
binatang dalam ranah tanda dan simbol. Animal Simbolicum
memiliki arti makhul yang mengrti dan mampu berbahasa dengan
baik secara lisan maupun tulisan.
Silfus Adolfus Huxley mengemukakan pendapat bahwa tanpa
adanya bahsa tulisan,manusia dapat dikatakan sama dengan anjing
dan monyet. Dengan bahasa tulisan,manusia dapat berpikir seacra
rasional dan dapat berkomunikasi dengan orang lain serta berbagai
pengetahuan dengan orang sekitar.

Macam Kebudayaan
Macam - macam kebudayaan sangat beragam dan juga
memiliki banyak bentuk seperti karakteristik yang dimiliki oleh
masyarakat di berbagai daerah. Pada sejatinya kebudayaan adalah
nilai-nilai kedaerahan yang dikemas dalam berbagai bentuk. Macam-
macam kebudayaan tersebut diantaranya :
 Rumah Adat
Rumah adat adalah salah satu bentuk kebudayaan
Indonesia yang lahir dari seni bangunan atau arsitektur dan
biasanya memiliki cirikhas khusus tergantung pada daerah
asalnya. Bentuk kebudayaan satu ini digunakan untuk tempat
hunian oleh suatu suku bangsa tertantu.
 Pakaian Adat
Selain karena ciri khas dari setiap daerah, pakaian adat
juga dapat merepresentasikan karakter ataupun prinsip dari
suku atau masyarakat daerah tertentu.
 Upacara Adat

9
Arti dari kata upcara adalah serangkaian tindakan atau
perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat
istiadat, agama dan kepercayaan. Istilah upacara adat sendiri
memiliki arti yakni salah satu cara menelusuri jejak sejarah
masyarakat pada masa praaksara.
 Seni Musik
Seni Musik merupakan kemampuan membuat sesuatu
dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu.
 Seni Tari
Secara umum pengertian seni tari adalah suatu gerak
ritmis yang dapat menghadirkan karakter manusia saat mereka
bertindak.
 Seni Rupa
Seni Rupa adalah suatu cabang seni yang menghasilkan
karya seni dimana bentuk dan kualitasnya dapat dirasakan
oleh indera manusia, khususnya indera penglihatan dan indera
peraba.
 Senjata Tradisional
Produk budaya yang satu ini erat hubungannya dengan
suatu masyarakat tertentu. Selain lahir sebagai bentuk
melindungi dari serangan musuh, senjata tradisional juga lahir
untuk menopang kegiatan berladang dan berburu yang
menjadi mata pencaharian masyarakat jaman dulu.
 Suku Bangsa
Secara istilah, suku adalah sebuah realitas atau
kenyataan dari kelompok masyarakat tertentu di daerah yang

10
ditandai oleh adanya kebiasaan-kebiasaan dan praktek hidup
yang ada pada kelompok masyarakat itu sendiri.
 Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di
suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan pada suatu
daerah kecil, negara bagian ataupun provinsi. Fungsi dari
bahasa daerah adalah sebagai identitas suatu kelompok
masyarakat.

Kesimpulan
Kebudayaan dikatakan bersifat adaptif, karena kebudayaan
melengkapi manusia dengan penyesuaian diri pada kebutuhan-
kebutuhan fisiologis dari badan mereka dan penyesuaian terhadap
lingkungan yang bersifat fisik-geografis maupun sosialnya.
Pemahaman akan lingkungan seperti ini dan penyesuaian yang
dilakukan oleh kebudayaan tersebut membutuhkan suatu
pengamatan yang seksama dan dilakukan oleh beberapa generasi
untuk sampai pada suatu kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA

David,C.T dan Kerr, I.Cultural Intelegence : People Skill for Global


Business. (San Francisco : Jossey Bass, Publisher. 2004)
Jerald, G. and Robert, A.B.Behavior in Organizations, (Cornell
University: Pearson Prentice 2008)

11
Software Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2005)
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan
(Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1993)
https://ilmuseni.com/seni-budaya/macam-macam-kebudayaan-di-
indonesia
https://sengkala.com/2021/03/22/ilmu-humaniora-pengertian-dan-
ruang-lingkupnya/

12

Anda mungkin juga menyukai