Anda di halaman 1dari 17

PERILAKU ORGANISASI

AYU CASWATI
2134021179

R 304 Kamis, 18.30 – 20.00


Dosen : Drs. Arief Syah Safrianti, SE., MM

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN S-1


UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA 2022
BUDAYA
A. Pengertian Budaya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya atau culture dapat diartikan pikiran, akal budi,

hasil. Sedangkan membudayakan berarti mengajarkan supaya mempunyai budaya, mendidik

supaya berbudaya, membiasakan sesuatu yang baik sehingga berbudaya.

Dalam bahasa Sansekerta kata kebudayaan berasal dari kata budh yang berarti akal, yang
kemudian menjadi kata budhi atau bhudaya sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
pemikiran atau akal manusia. Pendapat lain mengatakan bahwa budaya berasal dari kata budi dan
daya. Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya adalah
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani. Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari
akal dan ikhtiar manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu

mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata

culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Pengertian budaya atau kebudayaan menurut beberapa ahli sebagaimana disebutkan oleh Elly.

M. Setiadi, sebagai berikut:

a. E.B Tylor (1832-1917), budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, adat istiadat, dan kemampuan lain

serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

b. R. Linton (1893-1953), kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang

dipelajari, di mana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat

lainnya.

c. Herkovits (1985-1963), kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan

oleh manusia.

d. Koentjaraningrat (1985-1963), kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan

hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan

belajar.

e. Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa pada dasarnya banyak yang membedakan antara

budaya dan kebudayaan, di mana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang
berarti daya dari budi. Pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari

kebudayaan yang tidak ada perbedaan dari definsi. Jadi kebudayaan atau disingkat budaya,

menurut Koentjaraningrat merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan

belajar.

2. Unsur-Unsur Budaya

Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk

memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories

of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem

kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang

kompleks seperti masyarakat perkotaan. Berbagai unsur budaya tersebut adalah:

 Bahasa

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya guna

berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai

bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia

dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang

diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung

pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan

manusia.

 Pengetahuan

Pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan

teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem

pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai

unsur yang digunakan dalam kehidupannya.

Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui

dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu,
manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciri- ciri bahan

mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai

suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia

yang ada di sekitarnya.

 Sosial

Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial merupakan usaha antropologi

untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.

Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan

aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana hidup dan

bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu

keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam

tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial dalam kehidupannya.

 Peralatan hidup dan teknologi

Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu

membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami

kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-

benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih

sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan

hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.


 Mata pencaharian hidup

Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting

etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata

pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi

kebutuhan hidupnya.

 Religi

Asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa
manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan
mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.

Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal
mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku- suku bangsa di luar Eropa
adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman
dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
 Kesenian

Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut
berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan
hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah
pada teknik- teknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal
tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu
masyarakat.

B. Asal Muasal Budaya Dalam Masyarakat

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan

bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi

dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin

Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau

bertani.

Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk

sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan

pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan adalah milik

bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang disebarkan kepada anggota-
anggotanya dan diwariskan kepada generasi berikutnya melalui proses belajar dan dengan

menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak

(termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia).

Dan dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai

kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh

pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka

hadapi tidak selamanya sama. Munculnya budaya juga dipengaruhi karena adanya sebuah

interaksi.

Adapun syarat-syarat terjadinya interaksi ialah:

- Adanya kontak sosial

Bisa diartikan kontak berarti bersama - sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologis, kontak

merupakan gejala sosial. Jadi, kontak sosial merupakan aksi individu atau kelompok dalam

bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku dan si penerima, dan si penerima membalas

aksi itu dengan reaksi. Kita juga bisa membedakan kontak dengan cara, sifat, bentuk, dan tingkat

hubungannya.

- Komunikasi

komunikasi adalah tindakan seseorang menyampaikan pesan terhadap orang lain dan orang

lain itu memberi tafsiran atas sinyal tersebut serta mewujudkannya dalam perilaku. Dari uraian di

atas, tampak bahwa komunikasi hampir sama dengan kontak. Namun, adanya kontak belum tentu

berarti terjadin komunikasi. Komunikasi menuntut adanya pemahaman makna atas suatu pesan

dan tujuan bersama antara masing - masing pihak. Dalam berkomunikasi kita juga mengenal 4

unsur yaitu pengirim, penerima, pesan, dan umpan balik (feedback).

2. PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI

Adapun pendapat bahwa munculnya antropologi menyebabkan ‘Rasisme’. Sebelum

mengetahui mengapa ada pendapat tersebut ada baiknya kita mengetahui apa itu ‘Rasisme’.

Menurut Wikipedia Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan

bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau
individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang

lainnya.

Berbicara tentang munculnya antropologi itu menyebabkan rasisme karna dalam arti tertentu,

praktik antropologi dimulai begitu manusia mulai berfikir tentang masyarakat dan keyakinan-

keyakinan mereka, dan secara sadar memutuskan untuk membandingan diri mereka sendiri

dengan masyarakat-masyarakat lain yang melakukan kontak dengan mereka.

Ahli sejarah Yunani, Herodotus (484-425 SM) menghabiskan bertahun-tahun untuk

melakukan perjalanan di Asia, Mesir dan Yunani, dan menuliskan gambaran terperinci tentang

pakaian, panen, etiket dan ritual dari orang-orang yang ia jumpai. Ibn Khaldun (13326-1406)

adalah seorang ahli politik dan sejarah yang tinggal beberapa tahun. Ia menghasilkan karya ilmiah

yang menakjubkan, karena mengelompokkan orang-orang yang diamatinya menjadi dua

kelompok masyarakat, yaitu suku Bedouin yang dianggap liar, nomaden serta agresif, dan

masyarakt kota yang menetap, berpendidikan dan kadang-kadang korup, yang menggantungkan

hidup mereka pada pertanian lokal.

Dan karna adanya perbedaan-perbedaan itulah menyebabkan Rasisme. Sebagai masyarakat

yang hidup dimasa kini kita tidak akan bisa menghindari yang namanya rasisme. tetapi sebagai

orang Indonesia dan berdasarkan norma pancasila ada baiknya kita mengaplikasikan sila ke-3

pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”.

C. Jenis – Jenis Budaya


Kebudayaan terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan sifatnya, wujudnya, dan lingkup
persebarannya. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kebudayaan.

1. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Sifatnya


a. Kebudayaan Subjektif
Kebudayaan subjektif merupakan faktor nilai, perasaan, idealism yang apabila disimpulkan maka
dapat disebut sebagai faktor batin yang ada pada kebudayaan tersebut.

b. Kebudayaan Objektif
Kebudayaan objektif merupakan faktor lahiriah yang hadir dari sebuah kebudayaan dan berupa
teknik, lembaga sosial, pengajaran, seni suara, seni rupa, seni sastra hingga upacara yang
menggunakan budi bahasa.
2. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Wujudnya
a. Kebudayaan Material
Kebudayaan material ini mengacu kepada seluruh ciptaan manusia yang nyata serta konkret. Di
dalamnya termasuk temuan yang dihasilkan oleh penggalian arkeolog seperti senjata, perhiasan
hingga mangkuk dari tanah liat.

Kebudayaan material pun mencakup barang-barang lain selain dari temuan arkeologi, seperti
pesawat terbang, pakaian, televisi, gedung pencakar langit, stadion olahraga hingga mesin cuci.

b. Kebudayaan Immaterial
Jenis kebudayaan immaterial berupa ciptaan yang abstrak dan diwariskan oleh pendahulunya ke
generasi selanjutnya. Contohnya seperti lagu, tarian tradisional, dongeng, hingga cerita rakyat.

3. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Lingkup Persebarannya


a. Kebudayaan Daerah
Kebudayaan dapat berupa cara berperilaku, pola pikiran hingga cara bertindak dari anggota
kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut. Kebudayaan daerah dapat dibatasi
oleh wilayah administratif daerah tersebut atau demografinya.

Wilayah demografis tersebut menjadi batasan budaya lokal, namun seiring dengan perkembangan
batasan wilayah kebudayaan daerah ini menjadi tidak terbatas akibat dari persebaran penduduk
yang tidak merata.

b. Kebudayaan Lokal
Kebudayaan lokal bergantung pada aspek ruang. Hal ini dapat dilihat melalui ruang pada
perkotaan yang hadir sebagai budaya lokal perkotaan tersebut, atau daerah tertentu pada bagian
perkotaan yang terpengaruh oleh budaya yang dibawa oleh pendatang.

Pada kebudayaan lokal, ada pula kebudayaan dominan yang berkembang yaitu budaya lokal asli
pada kota atau daerah tersebut. Koentjaraningrat berpendapat bahwa budaya lokal berkaitan
dengan golongan manusia yang terikat oleh kesadaran serta identitasnya akan kesatuan
kebudayaan asli di tempatnya. Dalam hal ini yang disebut sebagai kebudayaan lokal adalah
bahasa sebagai ciri khasnya.

c. Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional merupakan kebudayaan dari akumulasi dari budaya yang hadir daerah-
daerah. Ada berbagai macam wujud kebudayaan nasional dan dapat dilihat secara umum apabila
diperhatikan dengan cermat, maka dapat diketahui bahwa terdapat persebaran besar yang terjadi
antar kebudayaan di satu daerah dan daerah lainnya. Namun, keragaman budaya tersebut yang
menjadikan suatu bangsa memiliki jati dirinya.

Pada kebudayaan nasional, terdapat beberapa persebaran. Berikut penjelasannya.

1. Rumah Adat, merupakan rumah yang memiliki ciri khas dan umumnya terdapat di
masing-masing daerah. Setiap daerah memiliki rumah adat dengan ciri khas yang
berbeda-beda dan pemaknaan yang berbeda pula.
2. Upacara Adat, merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun temurun
dengan teratur serta tertid sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat. Berupa
rangkaian aktivitas sebagai wujud ungkapan terimakasih atas suatu hal, sesuai dengan
sistem kepercayaan masyarakat. Upacara adat memiliki nilai yang universal, suci,
bernilai sakral religious dan dilakukan secara turun temurun.
3. Tarian, di setiap daerah memiliki tarian adat yang berbeda dan akan ditarikan dalam
upacara atau peringatan khusus saja. Contoh tarian sebagai persebaran kebudayaan
nasional adalah tarian ranup lampuan di Aceh.
4. Lagu, Indonesia memiliki banyak lagu daerah dalam bahasa daerahnya masing-
masing. Setiap lagu daerah memiliki makna serta pesannya tersendiri. Selain itu,
setiap bangsa juga memiliki lagu nasional yang berfungsi untuk meningkatkan
persatuan negaranya.
5. Musik, musik-musik tradisional umumnya berupa instrumen menggunakan alat
musik khusus di daerah tersebut. Contohnya seperti angklung di Jawa Barat atau
gamelan di Jawa Tengah.
6. Pakaian Adat, sama halnya dengan persebaran budaya nasional lainnya. Pakaian
adat juga memiliki ciri khas pada daerah yang memiliki pakaian adat tersebut dan
hanya dikenakan dalam upacara khusus. Pakaian adat juga dipengaruhi oleh faktor
agama di daerah masing-masing. Contohnya seperti kebaya di Jawa, ulos di Sumatera
Utara, ulee balang di Aceh, kain cual di Bangka Belitung.

D. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Budaya


Menurut “Dr. H. Th. Fischer” dalam bukunya Pengantar Antropologi ada sejumlah faktor yang
mempengaruhi kebudayaan. Secara garis besar berikut bebera faktor yang mempengaruhi
kebudayaan adalah :
1. Faktor Kitaran (lingkungan hidup, geografis mileu) faktor lingkungan fisik lokasi
geografis merupakan suatu corak budaya sekelompok masyarakat;
2. Faktor Induk Bangsa ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk bangsa ini, yaitu
pandangan Barat dan pandangan Timur. Pandangan Barat berpendapat bahwa perbedaan
induk bangsa dari beberapa kelompok masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu
corak kebudayaan. Berdasarkan pandangan Barat umumnya tingkat caucasoit dianggap
lebih tinggi dari pada bangsa lain, yaitu mingloid dan negroid. Sedangkan pandangan
Timur berpendapat bahwa peran induk bukan sebagai faktor yang lebih dulu lahir dan
cukup tinggi pada saat bangsa barat masih “tidur dalam kegelapan. Hal itu lebih jelas
ketika dalam abad XX, bangsa Jepang yang dapat dikatakan lebih rendah dari pada bangsa
Barat; dan
3. Faktor Saling Kontak Antar Bangsa. Hubungan antar bangsa yang makin mudah akibat
sarana perhubungan yang makin sempurna menyebabkan satu bangsa mudah berhubungan
dengan bangsa lain.4
Akibat dari pada adanya hubungan ini dapat atau tidak suatu bangsa mempertahankan
kebudayaanya tergantung pada kebudayaan asing mana yang lebih kuat maka kebudayaan asli
dapat bertahan lebih kuat. Sebaliknya apabila kebudayaan asli lebih lemah dari pada kebudayaan
asing maka lenyaplah kebudayaan asli dan terjadi budaya jajahan yang sifatnya tiruan.

 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pergeseran Budaya


Untuk mempelajari pergeseran budaya maka perlu diketahui sebab-sebab yang
melatarbelakangi terjadinya proses pergeseran itu, apabila diteliti lebih mendalam mengenai
sebab terjadinya suatu pergeseran kebudayaan masyarakat mungkin saja dikarenakan adanya
sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan mungkin saja pergeseran terjadi karena
adanya faktor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama itu.
Atau mungkin juga suatu masyarakat mengalami pergeseran budaya karena terpaksa demi
untuk menyesuaikan suatu faktor dengan faktor-faktor lain yang sudah mengalami perubahan
terlebih dahulu.
Sumber-sumber yang melatar belakangi terjadinya pergeseran budaya Menurut “Soerjono
Soekanto” terbagi menjadi 2 (Dua), yaitu faktor intern dan faktor ekstern terletak dalam
masyarakat itu sendiri (intern) dan ada yang terletak di luar (ekstern). Sebab-sebab yang
bersumber dari masyarakat itu sendiri diantaranya :
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
2. Adanya penemuan-penemuan baru.
3. Pertentangan masyarakat
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi.
Sedangkan Sumber-sumber yang berasal dari luar masyarakat, yaitu :
1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia.
2. Peperangan
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.5

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jalannya Proses Pergeseran Budaya


Di dalam masyarakat di mana terjadi suatu proses pergeseran budaya terdapat faktor-
faktor yang mendorong jalannya pergeseran yang terjadi. Menurut “Soerjono Soekanto” (2006 :
287) faktor-faktor tersebut antara lain :
 Kontak dengan kebudayaan lain.
 Sistem pendidikan formal yang maju.
 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpan yang bukan delik.
 Sistem terbuka lapisan masyarakat
 Penduduk yang heterogen.
 Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
 Orientasi ke masa depan.
 Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
Selain itu Rosenberg percaya bahwa komunikasi massa berdampak besar terhadap
kebudayaan, dan pendapatnya terangkum berikut ini :
“Tidak diragukan lagi bahwa media massa dapat mengancam otonomi seseorang. Selain
bisa menyemaikan bibit kebebasan, media juga berpotensi menghasilkan berbagai hal buruk.
Tidak ada seni, pengetahuan atau sistem etika yang terbebas dari pengaruhnya”.
Inti pendapat Rosenberg adalah bahwa proses penciptaan budaya massal terus
berlangsung. Karya besar Shakespare acap kali diperlakukan sama dengan karya picisan, dan ini
mengakibatkan goyahnya apresiasi para pembaca.

 Faktor-Faktor Yang Menghalangi Pergeseran Budaya


1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
3. Sikap masyarakat yang tradisional.
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup.

 Hambatan-Hambatan Yang Bersifat Ideologis


1. Adat atau kebiasaan
2. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin
diperbaiki.

E. Manfaat Budaya
- Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau
yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
- Identitas
Budaya memberikan rasa identitas kepada anggota organisasi.
- Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu.
- Stabilitas
Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
- Pembentuk Sikap dan Perilaku
Budaya bertindak sebagai mekanisme pembuat makna serta kendali yang menuntun dan
membentuk sikap serta perilaku individu. Kebudayaan memiliki beberapa fungsi yang hadir dan
dapat dirasakan oleh masyarakat. Fungsi utama kebudayaan sendiri adalah untuk mempelajari
warisan dari nenek moyang, kemudian generasi selanjutnya perlu meninjau, apakah warisan
tersebut perlu diperbaharui atau tetap dilanjutkan dan apabila ditinggalkan maka kebudayaan
tersebut dapat rusak.
Budaya maupun unsur-unsur yang ada di dalamnya terikat oleh waktu serta bukan menjadi
kuantitas yang bersifat statis. Budaya pun akan tetap berubah baik secara lambat maupun cepat.

Berikut adalah beberapa fungsi dari kebudayaan,

1. Kebudayaan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat yang memiliki


budaya tersebut.
2. Kebudayaan dapat menimbulkan rasa toleransi serta rasa empati dari masyarakat.
3. Masyarakat yang memiliki budaya tersebut, akan menghargai satu sama lain.
4. Kebudayaan dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk dapat menjalin sosialisasi.
5. Kebudayaan juga berfungsi sebagai media belajar.
6. Kebudayaan berfungsi sebagai penentu batas, artinya kebudayaan dapat menciptakan
perbedaan yang membuat setiap kelompok masyarakat unik dan membedakannya
dengan kelompok masyarakat lain.
7. Budaya berfungsi untuk memberikan rasa identitas pada anggota kelompoknya.
8. Budaya berfungsi untuk memfasilitasi lahirnya komitmen pada suatu hal yang lebih
besar dari kepentingan individu anggota kelompok masyarakat tersebut.
9. Kebudayaan berfungsi untuk dapat meningkatkan kemantapan pada sistem sosial di
masyarakat.
10. Kebudayaan bertindak sebagai sebuah mekanisme sebagai pembuat makna maupun
kendali yang dapat menuntun dan membentuk sikap dan perilaku individu.

Kesimpulan :
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya atau culture dapat diartikan pikiran, akal budi,
hasil. Sedangkan membudayakan berarti mengajarkan supaya mempunyai budaya, mendidik
supaya berbudaya, membiasakan sesuatu yang baik sehingga berbudaya.

 Manfaat Budaya
- Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau
yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
- Identitas
Budaya memberikan rasa identitas kepada anggota organisasi.
- Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu.
- Stabilitas
Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
 Jenis – Jenis Budaya
Kebudayaan terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan sifatnya, wujudnya, dan lingkup
persebarannya. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kebudayaan.

1. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Sifatnya


2. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Wujudnya
3. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Lingkup Persebarannya
SOAL

1. Apa arti budaya dalam bahasa sansekerta?


Jawab : Dalam bahasa Sansekerta kata kebudayaan berasal dari kata budh yang berarti akal,
yang kemudian menjadi kata budhi atau bhudaya sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
pemikiran atau akal manusia. Pendapat lain mengatakan bahwa budaya berasal dari kata budi dan
daya. Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya adalah
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani. Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari
akal dan ikhtiar manusia.

2. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis dari budaya


Jawab : jenis-jenis kebudayaan.

1. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Sifatnya


a. Kebudayaan Subjektif
Kebudayaan subjektif merupakan faktor nilai, perasaan, idealism yang apabila disimpulkan maka
dapat disebut sebagai faktor batin yang ada pada kebudayaan tersebut.

b. Kebudayaan Objektif
Kebudayaan objektif merupakan faktor lahiriah yang hadir dari sebuah kebudayaan dan berupa
teknik, lembaga sosial, pengajaran, seni suara, seni rupa, seni sastra hingga upacara yang
menggunakan budi bahasa.

2. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Wujudnya


a. Kebudayaan Material
Kebudayaan material ini mengacu kepada seluruh ciptaan manusia yang nyata serta konkret. Di
dalamnya termasuk temuan yang dihasilkan oleh penggalian arkeolog seperti senjata, perhiasan
hingga mangkuk dari tanah liat.

Kebudayaan material pun mencakup barang-barang lain selain dari temuan arkeologi, seperti
pesawat terbang, pakaian, televisi, gedung pencakar langit, stadion olahraga hingga mesin cuci.

b. Kebudayaan Immaterial
Jenis kebudayaan immaterial berupa ciptaan yang abstrak dan diwariskan oleh pendahulunya ke
generasi selanjutnya. Contohnya seperti lagu, tarian tradisional, dongeng, hingga cerita rakyat.

3. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Lingkup Persebarannya


a. Kebudayaan Daerah
Kebudayaan dapat berupa cara berperilaku, pola pikiran hingga cara bertindak dari anggota
kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut. Kebudayaan daerah dapat dibatasi
oleh wilayah administratif daerah tersebut atau demografinya.

Wilayah demografis tersebut menjadi batasan budaya lokal, namun seiring dengan perkembangan
batasan wilayah kebudayaan daerah ini menjadi tidak terbatas akibat dari persebaran penduduk
yang tidak merata.
b. Kebudayaan Lokal
Kebudayaan lokal bergantung pada aspek ruang. Hal ini dapat dilihat melalui ruang pada
perkotaan yang hadir sebagai budaya lokal perkotaan tersebut, atau daerah tertentu pada bagian
perkotaan yang terpengaruh oleh budaya yang dibawa oleh pendatang.

Pada kebudayaan lokal, ada pula kebudayaan dominan yang berkembang yaitu budaya lokal asli
pada kota atau daerah tersebut. Koentjaraningrat berpendapat bahwa budaya lokal berkaitan
dengan golongan manusia yang terikat oleh kesadaran serta identitasnya akan kesatuan
kebudayaan asli di tempatnya. Dalam hal ini yang disebut sebagai kebudayaan lokal adalah
bahasa sebagai ciri khasnya.

c. Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional merupakan kebudayaan dari akumulasi dari budaya yang hadir daerah-
daerah. Ada berbagai macam wujud kebudayaan nasional dan dapat dilihat secara umum apabila
diperhatikan dengan cermat, maka dapat diketahui bahwa terdapat persebaran besar yang terjadi
antar kebudayaan di satu daerah dan daerah lainnya. Namun, keragaman budaya tersebut yang
menjadikan suatu bangsa memiliki jati dirinya.

3. Apa saja manfaat dari adanya budaya?


Jawab : Manfaat Budaya
- Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau
yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
- Identitas
Budaya memberikan rasa identitas kepada anggota organisasi.
- Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu.
- Stabilitas
Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
- Pembentuk Sikap dan Perilaku
Budaya bertindak sebagai mekanisme pembuat makna serta kendali yang menuntun dan
membentuk sikap serta perilaku individu. Kebudayaan memiliki beberapa fungsi yang
hadir dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Fungsi utama kebudayaan sendiri adalah untuk
mempelajari warisan dari nenek moyang, kemudian generasi selanjutnya perlu meninjau,
apakah warisan tersebut perlu diperbaharui atau tetap dilanjutkan dan apabila ditinggalkan
maka kebudayaan tersebut dapat rusak.

4. Apa yang menjadi unsur unsur budaya?


Jawab : unsur budaya tersebut adalah:

 Bahasa

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya guna
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
 Pengetahuan

Pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan

teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem

pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai

unsur yang digunakan dalam kehidupannya.

 Sosial

Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial merupakan usaha antropologi

untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.

Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan

aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana hidup dan

bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu

keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam

tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial dalam kehidupannya.

 Peralatan hidup dan teknologi

Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu

membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami

kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-

benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih

sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan

hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.


 Mata pencaharian hidup

Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting
etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata
pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya.

 Religi

Asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa
manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih
tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi
dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.

5. Apa faktor yang mempengaruhi pergeseran budaya menurut “Soerjono Soekanto” (2006 :
287)?
Jawab :
Menurut “Soerjono Soekanto” (2006 : 287) faktor-faktor tersebut antara lain :
 Kontak dengan kebudayaan lain.
 Sistem pendidikan formal yang maju.
 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpan yang bukan delik.
 Sistem terbuka lapisan masyarakat
 Penduduk yang heterogen.
 Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
 Orientasi ke masa depan.
 Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
Daftar Isi
http://etheses.iainkediri.ac.id/1424/3/bab%202.pdf
https://www.kompasiana.com/mujahaeril/56fe75c30ab0bd9e0a9e0af0/asal-usul-
budaya-dan-perkembangan-antropologi?page=2&page_images=1
https://www.gramedia.com/literasi/kebudayaan/
https://suwardilubis.blogspot.com/2016/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
https://www.bola.com/ragam/read/4529769/pengertian-budaya-ciri-fungsi-unsur-
dan-contohnya-yang-ada-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai