AYU CASWATI
2134021179
A. DEFINISI KELOMPOK
C. NORMA
Norma kelompok adalah pedoman-pedoman yang mengatur sikap dan perilaku
atau perbuatan anggota kelompok (Walgito, 2007). Sedangkan Baron & Byrne (2003)
berpendapat norma adalah peraturan dalam kelompok yang mengindikasikan
bagaimana anggota kelompok harus atau tidak harus bertindak. Senada dengan hal
tersebut, Forsyth (dalam Taylor, Peplau & Sears, 2012) menyatakan norma adalah
aturan-aturan dan harapan bersama tentang bagaimana anggota kelompok seharusnya
berperilaku. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, penelitian ini mengacu
pada definisi yang diungkapkan oleh Baron & Byrne (2003) karena definisi tersebut
sederhana, mudah dipahami dan lengkap.
Menurut Burn (dalam Sarwono & Meinarno, 2009) norma memiliki beberapa
fungsi, yaitu:
1) Mengatur tingkah laku anggota kelompok sehingga dapat berfungsi secara
efisien dalam mencapai tujuan.
2) Mengurangi ketidakpastian karena individu tahu apa yang diharapkan dari
dirinya di dalam kelompok.
3) Membedakan kelompok dengan kelompok lain, termasuk anggota
kelompok dengan non anggota, sehingga memudahkan terbentuknya identitas
kelompok.
KESIMPULAN :
Kelompok merupakan kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas
dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola- pola interaksi antara
manusia itu.
Karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok antara lain:
a. Adanya dua orang atau lebih
b. Berinteraksi satu dengan yang lain
c. Saling berbagi beberapa tujuan yang sama
d. Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.
Kelompok Primer merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi
sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam
kehidupan. Psyche-Group adalah kelompok yang memiliki dasar hubungan pribadi
yang cukup mendalam. Hubungan di antara anggota-anggota kelompok sangat
bersifat pribadi. Sedangkan Socio-Group adalah adalah kelompok yang memiliki
dasar hubungan yang kurang bersifat pribadi, kelompok ini dibentuk dengan tujuan-
tujuan yang lebih umum. Socio-Group mempunyai tujuan yang lebih bersifat social,
lebih bersifat umum dan terbentuk sacara formal.
Kelompok permanen adalah kelompok yang masa ikatannya berlangsung lama,
sedangkan kelompok temporer adalah kelompok yang masa ikatannya berlangsung
dalam suatu periode yang singkat. Yang menentukan permanen tidaknya suatu
kelompok adalah tujuannya, kalau tujuannya cukup sederhana karena lahir dari suatu
kebutuhan yang sederhana juga, tujuan tersebut dapat dicapai dengan satu kegiatan
saja, maka kelompok itu berkhir setelah tujuan tersebut tercapai.
Kelompok homogeny adalah suatu kelompok yang anggota – anggotanya
terdiri atas orang – orang yang memiliki cirri, kemampuan atau status yang sama.
Kelompok heterogen adalah kelompok yang anggota – anggotanya terdiri atas
individu yang terdiri atas individu yang memiliki berbagai agam cirri, kemampuan
dan status.
Norma kelompok adalah pedoman-pedoman yang mengatur sikap dan perilaku
atau perbuatan anggota kelompok (Walgito, 2007). Sedangkan Baron & Byrne (2003)
berpendapat norma adalah peraturan dalam kelompok yang mengindikasikan
bagaimana anggota kelompok harus atau tidak harus bertindak. Senada dengan hal
tersebut, Forsyth (dalam Taylor, Peplau & Sears, 2012) menyatakan norma adalah
aturan-aturan dan harapan bersama tentang bagaimana anggota kelompok seharusnya
berperilaku. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, penelitian ini mengacu
pada definisi yang diungkapkan oleh Baron & Byrne (2003) karena definisi tersebut
sederhana, mudah dipahami dan lengkap.
SOAL
Jawab :
1. Faktor Keamanan (security)
Individu yang berada di dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena
sendirian. Merasa lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih tahan terhadap ancaman.
2. Faktor Status (status)
Bergabung ke dalam kelompok yang dipandang penting, memberikan pengakuan dan
status bagi para anggotanya. Dengan bergabung ke dalam kelompok tersebut maka
anggota- anggotanya akan merasa harga diri dan statusnya akan menjadi semakin
tinggi di masyarakat meskipun belum tentu masyarakat akan menilai seperti itu.
3. Faktor harga diri (self-esteem)
Memiliki harga diri karena menjadi bagian kelompok dan kejelasan status mereka
bagi kelompok lain.
4. Faktor Afiliasi (affiliation)
Seseorang bergabung ke dalam kelompok untuk memenuhi salah satu kebutuhan
manusia yang paling mendasar yaitu sosialisasi dan afiliasi.
5. Faktor Kekuasaan (power)
Kekuasaan dan kekuatan bisa diraih dengan berada di dalam kelompok yang sulit
diperoleh jika sendirian.
https://www.academia.edu/38234885/Dasar_Dari_Perilaku_Kelompok
http://kelompok10po.blogspot.com/2014/05/dasar-dasar-perilaku-kelompok.html
http://nanditooverbeek.blogspot.com/2016/06/konsep-dasar-kelompok.html?m=1
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6745/2/T1_802007038_BAB
%20II.pdf