Disusun Oleh :
Aiwa ( A1D521010 )
Lidya Saputri (A1D521011 )
Salsabila Agustin ( A1D521012 )
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.3. Tujuan
1. Bagaimana Macam - Macam Bentuk Kelompok
2. Dasar - Dasar Daya Tarik Antara Orang Dan Model Daya Tarik
BAB II
PEMBAHASAN
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih yang
berkumpul dan beriteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Pengertian Organisasi
Secara etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan “organization”.
Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai organisasi.
Menurut James D. Mooney yang dikutip oleh Wursanto, organisasi diartikan sebagai
“Organization is the from of every human association for the attainment of common
purpose”. Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama.
Menurut Alo Liliweri, organisasi adalah “bentuk kerja sama yang sistemik antara
sejumlah orang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan bersama”.
Menurut Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo, organisasi adalah, “sistem
sosial yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk mencapai
beberapa sasaran yang disepakati”.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu bentuk
kerjasama antara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.
Kelompok Informal
Tidak didukung oleh peraturan/anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang ada.
Sifatnya berdasarkan kekeluargaan dengan perasaan simpatik. (Ex : Kelp Arisan)
Fungsi Kelompok
Fungsi Kelompok dalam organisasi :
Kelompok sasaran untuk mengerjakan tugas yang kompleks dan saling berkaitan dan
sukar dilakukan oleh individu
Sarana pencetus gagasan baru pemecahan persoalan dengan tujuan cepat dapat
menyebarluaskan informasi
Kelompok dapat menjadi penghubung penting dalam fungsi pekerjaan
Sebagai mekanisme pemecahan persoalan yang memerlukan informasi dari anggota
kelompok
Mempermudah pelaksanaan keputusan
Sebagai wahana sosialisasi
Tugas – tugas yang dibebankan kepada kelompok dengan cara bekerjasama, memecahkan
bersama akan dapat menyelesaikan tugas – tugas / persoalan dengan lebih baik karena adanya
dukungan dan bantuan orang lain.
Menurut Tonnies, ada tiga tipe gemeinschaft, yaitu: (1) gemainschaft by blood,
contohnya keluarga atau kelompok kekerabatan (klen), (2) gemainschaft of place, misalnya
orang-orang se-RT/RW, (3) gemainschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-
orang yang memiliki jiwa atau ideologi yang sama, sehingga meskipun bertempat kediaman
yang saling berjauhan dan tidak memiliki kesamaan keturunan atau keluarga tetapi tetap
memiliki hubungan yang erat, intim, kekal dan dalam. Misalnya: kelompok keagamaan (umat),
sekte, kelompok kebatinan, dan sebagainya.
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Van Doorn dan Lammers (1964). Kelompok formal
merupakan kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan.
Pada kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas mengenai hak-hak, kewajiban,
wewenang, dan tanggung jawab anggota-anggota kelompok sesuai dengan statusnya masing-
masing, baik fungsional maupun struktural.
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Emmile Durkheim didasarkan pada ada tidaknya
pembagian kerja dalam kelompok. Di dalam kelompok organik terdapat pembagian kerja yang
rinci dan tegas di antara anggota-anggotanya, sedangkan pada kelompok mekanik tidak terdapat
pembagian kerja. Ada tidaknya pembagian kerja ini menimbulkan pula sifat solidaritas antar-
anggota yang berbeda. Pada kelompok organik terdapat solidaritas organik, dan dalam
kelompok mekanik terdapat solidaritas mekanik.
f. Membership dan reference group
1) Kerumunan
Kerumunan ialah sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat sementara.
Suatu kerumumnan dapat memiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki struktur dan pembagian
kerja. Identitas seseorang akan tenggelam apabila berada dalam sebuah kerumunan.
2) Publik (massa)
Seringkali disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Publik semacam dengan
kelompok hanya tidak menjadi kesatuan, hubungan sosial terjadi secara tidak
langsung,melainkan melalui alat-alat komunikasi massa, seperti: media massa cetak,
elektronik, termasuk pembicaraan berantai, desas-desus, dan sebagainya.
2. Teori Administrasi
Teori ini merupakan bagian kedua dari teori organisasi klasik. Seperti teori klasik lainnya, teori
Administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas
dasar sumbangan pemikiran Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serta Mooney dan
Reiley dari Amerika.
1) Henri Fayol
Henry Fayol (1841-1925), seorang industrialis dari Prancis, pada tahun 1916 telah menulis
masalahmasalah teknik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal, Administration
Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum). Buku ini pertama kali
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1929, dengan judul General and Industrial
Management, tetapi sebenarnya Belum dipublikasikan di Amerika Serikat sampai tahun 1940-
an. Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6
(enam)Kelompok :
a. Kegiatan-kegiatan teknik (produksi, manufacturing, adaptasi)
b. Kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran
c. Kegiatan-kegiatan finansial (pencarian dan penggunaan optimum dari modal)
d. Kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia
organisasi)
e. Kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan
laporan Rugi laba).
f. Kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian dan pengawasan)
Fayol (1949) dalam Reksohadiprodjo dan Handoko (2000), mengemukakan dan membahas 14 (empat
belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi. Prinsipprinsip dari
Fayol tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pembagian kerja (division of work), Adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan
Meningkatkan produktivitas, karena seseorang dapat memusatkan diri pada pekerjaan yang
Sesuai dengan keahliannya.
b. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility). Wewenang merupakan
hakUntuk memberi perintah. Seorang anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab
dalam Pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan kedudukannya.
c. Disiplin (discipline). Harus ada respek dan ketaatan pada peraturan-peraturan dan
tujuantujuan organisasi.
d. Kesatuan perintah (unity of command). Untuk mengurangi kekacauan, kebingunan dan
konflik, Setiap organisasi harus menerima perintah-perintah dari dan bertanggung jawab
kepada satu Atasan.
e. Kesatuan pengarahan (unity of direction). Suatu organisasi akan efektif bila anggota-
anggotanya Bekerja bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.
f. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi (subordination of individual
Interests to general interests). Kepentingan seorang karyawan tidak diperlakukan lebih tinggi
Dari pada kepentingan organisasi Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan
semangat dan mental para Karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya
untuk menimbulkan Suasana kerja sama yang baik. Taylor (1911), seperti ahli klasik lainnya, juga
menyatakan bahwa efisiensi terbesar dapat dicapai Dengan pembagian kerja atau spesialisasi. Secara
ringkas, Taylor (1911) telah mengidentifikasi Karakteristik-karakteristik manajemen ilmiah: Science,
not rule of thumb Harmony, not discord Cooperation, not individualism Maximum output, in place of
rectricted output. The development of each man to his greates efficiency and prosperity.
a. Prinsip koordinasi. Asas dasar prinsip ini adalah usaha-usaha tersebut harus dikoordinasikan
Agar tujuan bersama tercapai.
b. Prinsip skalar. Prinsip ini kadang-kadang disebut prinsip hirarkis, berarti bahwa pembagian
Tugas atau kerja dilakukan atas dasar derajat wewenang dan hubungan tanggung jawab.
c. Prinsip Fungsional. Pembedaan di antara macam-macam tugas.
Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan adalah:
1) Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas
Dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2) Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar
Memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialissi.
3) Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah
harus
4) Diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat
upah
5) Yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
Disamping itu Perlu adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang diantara
semua karyawan Maupun manajer.:
g. Balas jasa (remuneration of personnel). Pembayaran upah/gaji harus bijaksana, adil tidak
Eksploatif dan sedapat mungkin memuaskan kedua belah pihak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ada kecenderungan untuk berinteraksi dengan
sesamanya. Kelompok adalah perwujudan dari kebutuhan manusia untuk berinteraksi
tersebut.
Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuknya
kelompok. Mulai dari anggapan adanya kedekatan ruang kerja maupun tempat tinggal
mereka, sampai kepada alasan-alasan praktis seperti ekonomi, keamanan, dan alasan-
alasan sosial lainya.
Adapun bentuk-bentuk kelompok itu dapat berupa kelompok primer, yaitu hubungan
keakraban, tatap muka dengan tidak melalui perantara. Bentuk lainnya misalnya formal
dan informal, terbuka dan tertutup.Orang lain tertarik pada orang lain sehingga terjalin
hubungan kerja dalam satu kelompok. Daya tari mempunyai dasar-dasar tertentu. Dasar-
dasar daya trik itu terkadang karena adanya kesempatan, dan berbagai kemungkinan
lainnya.
Bentuk kelompok dalam organisasi adalah panitia. Sedangkan Panitia memiliki sisi
positif dan sisi negative.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Toha MIftah; perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta, rajagrafindo persada. 2011.