Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Coba saudara jelaskan 3 (tiga) definisi Budaya Organisasi menurut ahli dan berikan
argumentasi Saudara terhadap pendapat ahli tersebut?

2. Coba jelaskan menurut saudara hubungan perilaku individu dan perilaku kelompok dengan
budaya organisasi? Berikan penguatan pendapat ahli yang mempertegas argumentasi saudara!

3. Memahami konsep Atribusi, setidaknya membuat kita menjadi lebih bijak dalam menilai
perilaku diri sendiri dan orang lain. Karena kenyataannya kita sulit sekali melepaskan
“keberpihakan” pada hal tertentu, sulit sekali untuk mengamati keadaan tanpa mengevaluasi.
Coba saudara jelaskan konsep atribusi, elemen-elemen atribusi, dan bagaimana proses atribusi
itu terjadi?

4. Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung untuk
mencapai sasaran tertentu. Coba saudara jelaskan tahapan perkembangan kelompok menurut
salah satu ahli?

JAWABAN:

1. –Menurut Schein
Definisi budaya organisasi dapat diartikan sebagai pola dasar yang ditentukan atau
dikembangan oleh sekelompok orang ketika mereka belajar mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal, yang telah berhasil dengan baik sehingga dianggap
sahuntuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk
berfikir,melihat,merasakan dan memecahkan masalah.

-Menurut Robbins Dan Judge


Menurutnya definisi budaya organisasi diartikan sebagai sistem makna bersama yang
diselenggarakan oleh anggota yang membedakan oragnisasi dari organisasi lainnya.
-Kinicki Dan Fugate
Mereka menjelaskan bahwa budaya organisasi dapat diartikan sebagai seperangkat
bersama ,diambil untuk memberikan asumsi implisit bahwa kelompok yang memegang
dan menentukan bagaimana cara pandang ,cara berfikir , dan bereaksi terhadap
berbagai lingkungan.

2. -perilaku individu bisa dipengaruhi oleh kelompok dimana individu tersebut berada
-perilaku dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh pendapat dan tingkah laku dari
individu-individunya karena organisasi diisi oleh orang –orang .
-didalam organisasi bisa terdiri dari kelompok-kelompok yang bisa bertolak belakang
sehingga mempengaruhi organisasi itu sendiri.
-perubahan nilai dan norma di dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh orang-orang
didalamnya.

Argumentasi diatas diperkuat dengan pandangan menurut para ahli salah satunya
adalah :
Beach Jelaslah bahwa budaya mengandung inti yang penting dalam mengatur perilaku
anggota organisasi tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukannya.
Konsep atribusi
Jadi atribusi itu bagaimana kita mencoba membuat sebuah atau suatu keputusan
tentang seseorang berperilaku. Dan kita mencoba untuk menggali informasi orang
tersebut agar tahu mengapai ia berperilaku demikian.
Elemen-elemen atribusi
ada tiga elemen-elemen atribusi diantaranya :
1. Persepsi : jadi riset yang di lakukan para ahli menunjukan bahwa persepsi
“membingkai” pengetahuan manusia menjadi terpengaruhi caranya dalam bersikap,
berperilaku, dan memecahkan masalah yang rumit.
2. Faktor perilaku
3. Exposure waktu (terus menerus dalam jangka panjang)

Proses atribusi

1. OBSERVATION OF AN ACTION :apakah ada perilaku kasat mata yang dapat diamati?
2. JUDGEMENT OF INTENTION : apakah perilaku yang ditunjukan punya tujuan
tertentu?
3. MAKING A DISPOSITIONAL ATTRIBUTION : apakah perilaku yang dimunculkan
dilakukan atas keinginannya sendiri?

3. Menurut BRUCE TUCKMAN beserta MARY ANN terdapat 5 tahap perkembangan


kelompok:

1.Tahap pembentukan (forming)

Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para
anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota
lainnya.
2. Tahap timbulnya Konflik (Storming)
Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut
dengan Storming.
3. Tahap Normalisasi (Norming)
Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan
yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta
menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai
tujuan yang diinginkan.
4. Tahap berkinerja (Performing)
Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota
kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh.
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara.
Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan,
kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.

Anda mungkin juga menyukai