Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU KUIS

Nama : Pingkan Maretha Khairany


Npm : A1A210086

Soal Kuis
1. Uraikan dan jelaskan minimal 3 perilaku organisasi!
2. Mengapa perilaku keorganisasian harus dipelajari, khususnya di sektor publik?
Jelaskan!
3. Bagaimana persepsi dapat mempengaruhi perilaku individu? Jelaskan!
4. Jelaskan 3 komponen sikap dan berikan contohnya!

Jawaban
1. Berikut penjelasan mengenai beberapa perilaku organisasi yaitu :
1) Perilaku Individual
Artinya setiap orang yang bergabung dengan organisasi, bersamanya dibawa pula
kepribadian, sistem nilai, serta sikap yang berbeda antara satu individu dan individu
lainnya. Perbedaan ini tentu saja akan menyebabkan perilaku seseorang berbeda dengan
orang yang lain.
2) Perilaku Kelompok
Yaitu setiap kelompok mempunyai norma perilaku tersendiri yang mereka bangun
bersama dan diterima oleh setiap orang atau sebagaian besar anggota kelompok.
Perilaku kelompok tersebut akan terus dipertahankan-sebagai identitas diri mereka dan
disosialisasikan di antara mereka selama kelompok tersebut masih eksis.
3) Perilaku Organisasi
Yaitu Semua kejadian yang terjadi dalam organisasi akan dianalisis dalam konteks
organisasi, selain itu dimensi-dimensi organisasi seperti struktur, desain, dan kultur
organisasi, akan dipahami sebagai determinan yang memengaruhi perilaku individu dan
perilaku kelompok.
4) Manusia
Yaitu sistem sosial di dalam internal organisasi. Mereka terdiri dari individu ataupun
kelompok tertentu. Artinya, kelompok tersebut bisa dalam jumlah yang kecil atau besar,
informal atau formal, tidak resmi ataupun tidak resmi.
Pada dasarnya, kelompok manusia ini sifatnya dinamis, artinya mudah dibentuk,
berubah, dan juga bubar. Manusia yang membuat kelompok ini lalu akan mencoba
berbagai cara agar bisa mencapai tujuan dan sasaran yang sudah dibuatnya. Sehingga,
adanya organisasi akan membantu melayani setiap orang dan bukan orang yang ada
untuk melayani organisasi tersebut.

5) Psikologi
Yaitu suatu ilmu pengetahuan yang didalamnya mengukur, menjelaskan, dan juga
mengubah perilaku. Kontribusinya ilmu ini pada perilaku organisasi adalah dalam hal
motivasi, pembelajaran, kepribadian, persepsi, efektivitas kepemimpinan, pelatihan,
pengambilan keputusan individu, kepuasan kerja, penilaian kinerja, pengukuran sikap,
desain kerja, seleksi karyawan, dan juga stress karyawan.

2. Alesan perlu mempelajari perilaku organisasi ini karena berguna untuk mempelajari
perilaku dari setiap individu dan juga dampak yang ditimbulkan dari perilaku tersebut
kepada perusahaan, selain itu membantu kita dalam menentukan kebijakan atau
langkah-langkah yang diperlukan untuk kemajuan di perusahaan tersebut. Maka dari
itu perilaku organisasi juga berguna untuk menjaga setiap hubungan industrial
perusahaan. Alasan lainnya membantu mencegah adanya masalah dalam organisasi.
Memberikan motivasi dasar pada setiap manajer agar bisa memberikan pengarahan dan
mengontrol bawahannya secara lebih efektif.

3. Persepsi terhadap kemampuan diri sendiri menentukan kinerja individu. Rasa percaya
diri yang kuat sebagai hasil dari persepsi terhadap kemampuan diri mendorong
seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik yang akan menghasilkan
kinerja individu yang lebih tinggi. Persepsi seseorang terhadap kemampuan orang lain
juga menentukan sikap di dalam berkomunikasi dengan orang tersebut. Jadi persepsi
terhadap kemampuan diri maupun kemampuan orang lain menjadi dasar tindakan
seseorang di dalam bekerja dan menjadi motivi kerja yang sangat menentukan kinerja
individu.

4. Terdapat tiga komponen penting yang membentuk sikap yaitu, komponen kognitif,
afektif, dan konatif. berikut penjelasannya :
1) Komponen Kognitif (Cognitively Based Attitude) yaitu Sikap yang berhubungan
dengan pikiran, kepercayaan, ide-ide, dan konsep. Kognitif ini menentukan bagaimana
seseorang/individu mempersepsi objek sikap, yang menilai apakah menguntungkan
atau merugikan, dapat diterima atau tidak dapat diterima, baik atau buruk.
Contohnya kemampuan menilai perilaku yang baik dan buruk. Tentu saja kognitif
berupa gambaran yang dipercayai oleh individu, dalam hal ini berupa penilaian
terhadap perilaku.
2) Komponen Afektif (Affectively Based Attitude) yaitu Sikap yang berhubungan dengan
kehidupan emosional individu, yang berasal dari perasaan dan values yang dimiliki
seseorang seperti agama dan keyakinan moral, juga menunjukan arah sikap yaitu positif
atau negatif.
Contoh dari komponen ini seperti, jika Anda menyukai suatu tas dengan alasan
sederhana karena Anda menyukai tas tersebut terlepas dari fungsi utama tas tersebut.
Berdasarkan contoh di atas menunjukkan bahwa sikap anda dapat terbentuk condong
dari perasaan yang anda rasakan terhadap tas tersebut dibandingkan fakta objektif yang
ada mengenai tas tersebut.
3) Komponen Konatif (Conative Based Attitud) yaitu Sikap yang berhubungan dengan
kecenderungan untuk berperilaku bagaimana menunjukkan intensitas sikap.
Contohnya, jika Anda bertanya ke teman Anda tentang seberapa suka dirinya
berolahraga dan jika dia menjawab bahwa bahwa dia menganggap suka berolahraga
karena sepertinya dia selalu pergi berlari atau pergi ke gym untuk berolahraga, dapat
dikatakan ia memiliki behaviorally based attitude. Hal itu karena dia bersikap lebih
condong didasarkan pada observasi akan perilakunya daripada kognisi atau
perasaannya dari berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai