Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ghifari Naufal Fauzaan

NPM : 202010125
Kelas : C - Administrasi Publik
Dosen : DR. SOMA GANTIKA M.SI
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI


Pendahuluan
 Manusia adalah individu yang menjadi faktor utama dan amat penting dalam
mendukung organisasi.
 Untuk bisa mampu memahami perilaku organisasi,maka harus mampu
memahami perilaku individu-individu dalam organisasi
 Individu dalam organisasi memiliki karakteristik yang berbeda (kemampuan,
kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, pengalaman, dan sebagainya).
 Karakteristik tersebut akan dibawanya manakala individu memasuki suatu
lingkungan baru (organisasi atau lainnya), dengan wujud perilakunya seperti
persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi, stress, dan lain lain).
 Organasasi sebagai tempat individu melakukan aktivitasnya juga mempunyai
karakteristik sendiri, yaitu keteraturan diwujudkan dalam hirarki, pekerjaan,
tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem penggajian, sistem kontrol,
dan lain-lain.
 Apabila antara karakteristik individu dan karakteristik organisasi saling berinter
aksi, maka terwujud Perilaku Individu Dalam Organisasi yang dapat
diformulasikan sebagai berikut : P = F ( I, L ) Perilaku adalah suatu fungsi dari
interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya Keterangan : P =
perilaku F = fungsi I = individu L = lingkungan

Prinsip Dasar Memahami Sifat Manusia


 Manusia berbeda perilakunya , karena kemampuannya tidak sama
 Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
 Manusia selalu berpikr tetang masa depan, dan membuat pilihan bagaimana
bertindak
 Manusia/seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan masa
lalu dan kebutuhannya
 Manusia/seseorang mempunyai reaksi senang atau tidak senang
 Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang

Pendekatan Pemahaman Perilaku


 Pendekatan Kognitif
Kegiatan mental yang sadar dilakukan, seperti berpikir, mengetahui, memahami.
Konsep mental, misalnya sikap, kepercayaan, pengharapan yang semuanya sebagai
faktor yang menentukan perilaku. Teori Kognitif digunakan sebagai sarana yang tidak
langsung untuk mengukur apa yang dilihat sebagai faktor sangat penting dalam
perilaku.
 Pendekatan Penguatan
Kegiatan yang lebih menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku manusia.
Lingkungan dipandang sebagai suatu pendorong yang dapat menghasilkan dan
memperkuat respon-respon perilaku.
 Pendekatan Psikoanalistis
Kegiatan yqang lebih menekankan pada peranan system personalitas dalam
menentukan suatu perilaku

Pengaruh Pendekatan Psikoanalitis Terhadap Perilaku Organisasi


 Perilaku Kreatif
Perilaku atau tindakan yang dilakukannya secara sadar
 Ketidakpuasan
Perilaku yang menunjukkan ketidakpuasan seperti melamun, lupa, acuh tak acuh,
ketidakhadiran di kantor, kelambatan, sabotase, pemabuk kesuanya dapat dianalisis
dengan istilah-istilah psikoanalistis
 Teknik Pengembangan
Organisasi Suatu usasaha untuk mengembangkan kecakapn komunikasi interpersonal,
mengurangi peranan, permainan, pengembangan kelompok, dan sebagainya
kesemuanya termasuk pemikiran (analisis transaksi) psikoanalistis
 Kepemimpinan dan Kekuasaan dalam hubungannya dengan tatanan organisasi

Faktor Pembentuk Perilaku Manusia


 Faktor Genetik : Segala hal oleh sesorang dibawa sejak lahir termasuk
warisan/turunan dari kedua orang tuanya (tingkat kecerdasan, sifat pemabuk,
penyabar, dll) dapat digunakan sebagai referensi saat menerima lamaran
karyawan, mengarahkan atau koreksi terhadap perilaku karyawan yang sifatnya
negative dalam mengembangkan perilaku organisasional yang positif.
 Faktor Pengalaman : Keseluruhan pelajaran yang diperoleh seseorang dari
peristiwa-peristiwa yang dialami dalam pengalaman hidupnya. Pengalaman
seseprang sejak kecil turut membentuk perilaku orang yang bersang kutan dalam
kehidupan organisasionalnya.
 Faktor Lingkungan : Suatu situasi atau kondisi yang dihadapi seseorang pada
masa usia muda dalam rumah dan lingkungan yang lebih luas (lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat)
 Faktor Pendidikan : Usaha sadar dan sistematis berlangsung seumur hidup, dalam
rangka mengalihkan pengetahuan oleh seseorang kepada orang lain (formal dan
nonformal)

Persepsi
Persepsi adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan
menafsirkan lingkungan.
Proses Persepsi
Stimulus Lingkungan - Perhatian dan Seleksi - Pengorganisasian - Penafsiran
Stimulus - Persepsi
Faktor yang mempengaruhi proses perhatian terhadap stimulus lingkungan :
• Ukuran
• Intensitas
• Frekuensi
• Kontras
• Gerakan
• Perubahan
• Baru

Kesalahan Persepsi
Sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan orang lain
diantaranya ;
• Stereotyping, adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu
atau beberapa sifat dari kelompoknya
• Hallo Effect, adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu
sifatnya saja
• Projection, adalah kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar
perasaan dan sifatnya.

Kepribadian
Kepribadian sebagai suatu sistem yang dinamis dan memberikan dasar bagi seseorang
bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain serta memberikan dasar dari semua
perilaku.

Sub sistem kepribadian sebagai konsep


• Konsep Id
Merupakan penampungan dan sumber dari semua kekuatan jiwa yang menyebab kan
berfungsinya suatu sistem (sumber ketidaksadaran manusia)
• Konsep Ego
Merupakan sumber rasa sadar manusia yang mewakili logika dan dihubungkan
dengan prinsip-prinsip realitas. Berfungsi ganda melayani dan sekaligus
mengendalikan dua sistem (Id dan Super Ego)dengan cara berinteraksi dengan dunia
luar/lingkungan luar.
• Konsep Super Ego
Merupakan kekuatan moral dari personalitas sebagai sumber norma atas standar yang
tidak sadar, menilai dari semua aktivitas ego

Atribut Kepribadian
Dimensi utama kepribadian yang mempengaruhi seseorang berperilaku di dalam
organisasi :
• Daerah Pengendalian (Locus of Control)
LOC berkaitan dengan sejauhmana seseorang merasa yakin, bahwa tindakannya akan
mempengaruhi imbalan ayang akan diterima. LOC dibedakan atas :
1. Kepribadian yang bersifat pengendalian internal, yaitu seseorang percaya bahwa ia
mengendalikan apa yang terjadi padanya
2. Kepribadian yang bersifat pengendalian eksternal, yaitu keyakinan seseorang
bahwa apa yang terjadi padanya dikendalikan oleh kekuatan dari luar seperti
keberintungan, dan nasib.
• Paham Otoritarian
Hal yang berkaitan dengan suatu keyakinan bahwa ada perbedaan status dan
kekuasaan diantara oprang-orang dalam organisasi
• Orientasi Prestasi
Merupakan karakteristik kepribadian yang dapat dipergunakan untuk meramalkan
perilaku. Orang memiliki kebutuhan akan prestasi tinggi dapat digambarkan sebagai
orang yang selalu bekerja keras dalam melakukan sesuatu untuk prestasi yang lebih
baik
• Introversi dan Ekstroversi
Introversai adalah sifat kepribadian seseorang yang cenderung menghabiskan
waktunya dengan dunianya sendiridan menghasilkan kepuasan atas pikiran dan
perasaannya (sifat seseorang yang kurang suka bergauldengan orang lain) Ekstroversi
adalah sifat kepribadian yang cenderung mengarahkan perhatiannya pada orang lain
dan kejadian di lingkungan serta menghasilkan kepuasan dari stimulus lingkungan

Sikap ( Attitude )
Sikap adalah keteraturan perasaan dan pikiranseseorang dan kecenderungaanya
bertindak terhadap aspek lingkungannya.

Komponen Sikap
• Kompenen Afektif, adalah komponen emosional atau perasaan seseorang yang dapat
dipelajari dari orang tua, teman, guru atau lingkungannya dimana orang tersebut
bertumbuh
• Komponen Kognitif, adalah komponen persepsi, keyakinan dan pendapat seseorang
yang berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan pada rasionalitas dan logika
• Komponen Perilaku, adalah kecenderungan seseorang dalam bertindak dengan cara-
cara tertentu terhadap lingkungannya (teman kerja, atasan, bawahan, dan faktor
lingkungan kerja yang lain) dengan cara yang ramah, sopan, bermusuhan, menentang,
melaksanakan dengan baik, dan sebagainya.

Proses Belajar ( Learning )


Belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi
karena adanya suatu pengalaman atau latihan.

Komponen Belajar
• Belajar melibatkan adanya perubahan (baik atau buruk) bagi organisasi
• Perubahannya relative permanent, apabila bersifat sementara berarti menunjukkan
kegagalan dari proses belajar
• Perubahan yang terjadi berkaitan dengan perubahan perilaku

Teori Belajar
• Pengkondisian Klasik Merupakan suatu jenis pengkondisian dimana tanggapan
(respon) seseorang terhadap stimulus tidak selalu menghasilkan tanggapan tertentu
• Pengkondisian Operan Menurut teori ini perilaku merupakan fungsi dari akibat
perilaku itu sendiri yang memiliki kecenderungan mengulangi suatu perilaku tertentu
dipengaruhi oleh penguatan yang disebabkan oleh akibat perilaku tersebut
• Teori Sosial Teori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan
melalui suatu pengamatan dan pengalaman yang dialami secara langsung

Seorang manajer dalam melakukan pelatihan terhadap karyawannya harus


memperhatikan 4 hal pokok :
• Proses Perhatian Model dan materi latihan harus menarik, adanya proses
pengulangan dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
• Proses Ingatan Seberapa jauh seseorang mengingat dan memahami model pelatihan
• Proses Reproduksi Model pelatihan yang telah diamati harus mengubah cara
kerjanya
• Proses Penguatan Modelpelatihan akan diperhatikan, dipelajari dan diterapkannya,
apabila disertai dengan adanya penguatan (imbalan)

Stress Dalam Organisasi


Stress adalah pengalaman yang bersifat internal yang menciptakn adanya ketidak
seimbangan pisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat dari faktor
lingkungan ekstenal, organisasi, dan orang lain.
Tingkatan Respon (Tanggapan) Seseorang Terhadap Stress :
• Tahap Peringatan Dini (Alarm)
Merupakan awal reaksi tubuh terhadap adanya stress, umunya dalam bentuk suatu
pesan biokimia ditndai gejala otot menegang, tekanan darah meningkat, denyut
jantung meningkat, dan sebagainya
• Tahap Perlawanan
Ditandai dengan adanya gejala ketegangan, kegelisahan, kelesuan, dan lain-lain yang
menandakan seseorang sedang melakukan perlawanan terhadap stress, sering
menimbulkan terjadinya kecelakaan, pengambilan keputusan yang kurang bauk, dan
lain-lain.
• Tahap Peredaan
Ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan yang dapat memunculkan berbagai
macam penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit gula darah,
dan lain-lain

Stress akan berdampak positif dan negatif terhadap prestasi kerja :


• Stress rendah (tidak ada stress), pekerja tidak ada dorongan untuk berprestasi lebih
dari yang dilakukan selama ini
• Stress pada tingkat rendah sampai moderat, pekerja termotivasi untuk meningkatkan
prestasi kerjanya
• Stress pada tingkat yang tinggi, prestasi kerja menurun secara mencolok, karena
pekerja lebih banyak menggunakan tenaganya untuk melawan stress daripada untuk
melakukan tugasnya

Motivasi
 Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakan,
mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu
 Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep
kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan.

Anda mungkin juga menyukai