Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2023/2024

NAMA : Rafi Farras Adriansah


NIM : 202132007
Mata Kuliah : EKM 309 PERILAKU ORGANISASI Ruang : -
Hari/Tanggal : November 2023
Waktu : 90 Menit
Sifat Ujian : Close book
Dosen : Dr. Usmar. S.E.,M.M.,CIBA.,CPS

1
A. Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari tingkah laku
atau perilaku manusia dalam organisasi, mulai dari kapasitasnya sebagai
individu atau anggota kelompok, hingga hubungan yang relevan dengan
organisasi. intinya, perilaku organisasi berkaitan dengan pengendalian
tingkah laku para anggotanya, serta upaya mencari atau meramalkan
bagaimana perilaku tiap individu yang dapat berpengaruh pada usaha yang
ingin dicapai organisasi. Studi perilaku organisasi mencakup berbagai aspek,
seperti perilaku individu, perilaku kelompok, kepemimpinan, motivasi,
komunikasi, budaya organisasi, dan lain sebagainya
B. Ruang lingkup dari kajian perilaku organisasi meliputi tiga konsep atau
studi perilaku, yaitu perilaku individu, perilaku antar individu, dan
perilaku kelompok.
 Perilaku individu mencakup pembelajaran, kepribadian individu,
motivasi, sikap, serta kepuasan kerja.
 Perilaku antar individu mencakup interaksi sosial dan sistem sosial
yang memengaruhi sikap orang, suasana kerja, dan memberikan
persaingan terhadap sumber daya dan kekuasaan.
 perilaku kelompok mencakup dinamika kelompok, konflik, perilaku
setiap kelompok, budaya organisasi, teori organisasi, dan lain-lain.
C. Perilaku individu dalam kajian perilaku organisasi mencakup studi tentang
perilaku individu dalam organisasi, seperti pembelajaran, kepribadian,
motivasi, sikap, dan kepuasan kerja. Perilaku individu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti kemampuan dan ketrampilan, biografis, latar belakang
keluarga, persepsi, kepribadian, dan lain-lain. Perilaku individu di dalam
organisasi merupakan suatu bentuk interaksi yang dilakukan antara individu
dengan karakteristik, dalam organisasi bertujuan untuk memahami dan
memprediksi perilaku individu dalam organisasi, serta mengembangkan
strategi dan kebijakan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Studi
perilaku individu juga dapat memberikan manfaat bagi organisasi, seperti
meningkatkan keefektifan organisasi, memberikan motivasi dasar pada
manajer, dan menjaga hubungan industrial perusahaan.
D. Teori X dan Teori Y adalah teori motivasi manusia yang dikemukakan oleh
Douglas McGregor pada tahun 1960.
 Teori X mengasumsikan bahwa karyawan cenderung malas dan tidak
suka bekerja, sehingga memerlukan pengawasan dan kontrol yang
ketat dari atasan. . Pemimpin yang menyukai Teori X cenderung
menyukai gaya kepemimpinan otoriter
 Teori Y mengasumsikan bahwa karyawan cenderung suka bekerja dan
memiliki motivasi intrinsik untuk mencapai tujuan organisasi. Teori Y
juga mengasumsikan bahwa karyawan dapat mengendalikan diri
sendiri dan membutuhkan kebebasan dalam bekerja. Pemimpin yang
menyukai pemimpin yang menyukai Teori Y lebih menyukai gaya
kepemimpinan demokratik.

Teori X dan Teori Y sering digunakan dalam manajemen sumber


daya manusia, perilaku organisasi, komunikasi organisasi, dan
pengembangan organisasi. Teori ini membantu manajer untuk
memahami perilaku karyawan dan mengembangkan strategi
kepemimpinan yang efektif

2.
A. Persepsi adalah proses kognitif yang berkaitan dengan pemahaman lingkungan
sekitar. Persepsi merupakan kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus
atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera
manusia. Persepsi juga dapat diartikan sebagai proses interpretasi stimulus
yang diterima organisme atau individu, sehingga bisa diartikan dan
diintegrasikan sesuai peran yang dimilikinya. Persepsi melibatkan beberapa
proses penting, seperti memilih, mengorganisasikan, serta menginterpretasikan
stimulus eksternal yang didapatnya. Persepsi juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
 pengalaman,
 perhatian,
 pemahaman,
 dan pengenalan terhadap objek atau peristiwa, serta
 stimulus yang diterima seseorang sangat kompleks.
Persepsi juga memiliki kekonstanan persepsi, yaitu persepsi bersifat tetap yang
dipengaruhi oleh pengalaman.
B. Aspek-aspek persepsi meliputi:
 Seleksi: Proses memilih stimulus yang akan diperhatikan dan diabaikan oleh
individu. Seleksi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebutuhan, minat, dan
pengalaman sebelumnya.
 Organisasi: Proses mengorganisasi stimulus yang diterima menjadi pola yang
berarti. Organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman
sebelumnya, harapan, dan tujuan individu.
 Interpretasi: Proses memberikan makna pada stimulus yang diterima.
Interpretasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya,
nilai-nilai, dan kepercayaan individu.
 Konsistensi: Persepsi cenderung konsisten dan stabil, meskipun dapat berubah
seiring waktu dan pengalaman individu.
 Pengaruh sosial: Persepsi dapat dipengaruhi oleh pengaruh sosial, seperti norma
sosial, tekanan kelompok, dan pengaruh dari orang lain.
 Pengaruh budaya: Persepsi juga dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, seperti
bahasa, nilai, dan norma budaya yang berbeda-beda di setiap masyarakat.
 Pengaruh emosi: Persepsi dapat dipengaruhi oleh emosi individu, seperti
suasana hati, kecemasan, dan kebahagiaan. Emosi dapat mempengaruhi cara
individu mempersepsikan stimulus yang diterima.
 Studi tentang aspek-aspek persepsi sangat penting dalam komunikasi dan
manajemen, karena persepsi dapat mempengaruhi cara seseorang memahami
informasi yang diterimanya dan dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan
yang diambil. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang aspek-aspek
persepsi dapat membantu individu dan organisasi untuk mencapai tujuan
mereka dengan lebih efektif.

C. Sifat-sifat persepsi menurut Mulyana (2007) adalah sebagai berikut:


 Persepsi adalah pengalaman. Untuk memaknai seseorang, objek, atau peristiwa,
hal tersebut diinterpretasikan dengan pengalaman masa lalu yang
menyerupainya. Pengalaman menjadi pembanding untuk mempersepsikan
suatu makna.
 Persepsi adalah selektif. Individu memilih stimulus yang akan diperhatikan dan
diabaikan. Seleksi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebutuhan, minat,
dan pengalaman sebelumnya.
 Persepsi adalah interpretatif. Interpretasi yang dihasilkan melalui persepsi
adalah penyimpulan atas informasi yang tidak lengkap. Artinya,
mempersepsikan makna adalah melompat pada suatu kesimpulan yang tidak
sepenuhnya didasarkan atas data sesungguhnya, tapi hanya berdasar
penangkapan indra yang terbatas.
 Persepsi mengandung ketidakakuratan. Setiap persepsi yang dilakukan akan
mengandung kesalahan dalam kadar tertentu. Ini disebabkan oleh pengalaman
masa lalu, selektivitas, dan penyimpulan.
 Persepsi adalah konsisten. Persepsi cenderung konsisten dan stabil, meskipun
dapat berubah seiring waktu dan pengalaman individu.
 Persepsi dipengaruhi oleh pengaruh sosial. Persepsi dapat dipengaruhi oleh
pengaruh sosial, seperti norma sosial, tekanan kelompok, dan pengaruh dari
orang lain.
 Persepsi dipengaruhi oleh pengaruh budaya. Persepsi juga dapat dipengaruhi
oleh faktor budaya, seperti bahasa, nilai, dan norma budaya yang berbeda-beda
di setiap masyarakat.

D. hal yang dapat membuat gagal membangun persepsi adalah sebagai berikut:
 Kurangnya pengalaman atau pengetahuan tentang objek atau peristiwa yang
dipersepsikan. Hal ini dapat menyebabkan persepsi yang tidak akurat atau
salah.
 Selektivitas persepsi yang berlebihan. Jika individu terlalu selektif dalam
memilih stimulus yang diperhatikan, maka persepsi yang dihasilkan dapat
menjadi terbatas dan tidak lengkap.
 Pengaruh emosi yang berlebihan. Emosi yang kuat dapat mempengaruhi
persepsi individu dan menyebabkan persepsi yang tidak akurat atau salah.
 Pengaruh sosial yang berlebihan. Pengaruh sosial, seperti tekanan kelompok
atau pengaruh dari orang lain, dapat mempengaruhi persepsi individu dan
menyebabkan persepsi yang tidak akurat atau salah.
 Kurangnya informasi yang diperoleh. Jika individu tidak memiliki informasi
yang cukup tentang objek atau peristiwa yang dipersepsikan, maka persepsi
yang dihasilkan dapat menjadi terbatas dan tidak lengkap.
 Kurangnya perhatian atau fokus. Jika individu tidak memperhatikan stimulus
dengan baik, maka persepsi yang dihasilkan dapat menjadi terbatas dan tidak
lengkap.
 Kurangnya kemampuan untuk mengorganisasi dan menginterpretasikan
stimulus. Jika individu tidak mampu mengorganisasi dan menginterpretasikan
stimulus dengan baik, maka persepsi yang dihasilkan dapat menjadi terbatas
dan tidak lengkap.
3.

Sebagai Ibu Laila Abidin sebagai Presiden Direktur, saya akan mencoba untuk
memahami alasan di balik keputusan Ibu Prameswari untuk berhenti dari perusahaan. Saya
akan mencoba untuk memahami perspektif Ibu Prameswari dan mencari solusi yang terbaik
untuk mengatasi konflik yang terjadi. Sebagai seorang pemimpin, saya akan mencoba untuk
memfasilitasi dialog antara Ibu Prameswari dan adiknya di bagian penagihan untuk mencari
solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Saya akan memastikan bahwa
setiap anggota tim merasa didengar dan dihargai, dan bahwa keputusan yang diambil
didasarkan pada fakta dan bukan hanya emosi atau preferensi pribadi. Saya juga akan
memastikan bahwa setiap anggota tim memahami peran dan tanggung jawab mereka dengan
jelas, dan bahwa mereka memiliki otoritas yang cukup untuk mengambil keputusan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagai seorang pemimpin, saya akan
mencoba untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif, di mana setiap
anggota tim merasa dihargai dan didukung dalam mencapai tujuan perusahaan.

Sebagai Ibu Prameswari sebagai Kepala Bagian Marketing, saya akan mencoba untuk
menjelaskan alasan di balik keputusan saya untuk berhenti dari perusahaan dengan jelas dan
terbuka kepada Ibu Laila Abidin. Saya akan mencoba untuk memahami perspektif Ibu Laila
Abidin dan adik saya di bagian penagihan, dan mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi
konflik yang terjadi. Saya akan memastikan bahwa setiap anggota tim merasa didengar dan
dihargai, dan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada fakta dan bukan hanya emosi
atau preferensi pribadi. Saya juga akan memastikan bahwa setiap anggota tim memahami
peran dan tanggung jawab mereka dengan jelas, dan bahwa mereka memiliki otoritas yang
cukup untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sebagai seorang pemimpin, saya akan mencoba untuk menciptakan lingkungan kerja yang
inklusif dan kolaboratif, di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan didukung dalam
mencapai tujuan perusahaan. Saya akan mencoba untuk membangun hubungan yang baik
dengan adik saya di bagian penagihan dan mencari cara untuk bekerja sama secara efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai