Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Muhamad Rizky

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041255236

Kode / Nama Mata Kuliah : ADPU4431 / Perilaku Organisasi

Kode / Nama UPBJJ : 49 / Banjarmasin

Masa Ujian : 2022/23.1(2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Ada beberapa prinsip untuk mendefinisikan kepribadian Kepribadian, adalah suatu
keseluruhan yang terorganisasi Apabila tidak, maka individu tersebut tidak mempunyai arti
Kepribadian kelihatannya diorganisasi dalam pola-pola, yang sedikit banyak dapat diamati dan
diukur Walaupun kepribadian mempunyai dasar biologis, tetapi pperkembanga khususnya
adalah hasil lingkungan dan budaya Kepribadian mempunyai segi segi yang dangkal (misalnya
sikap untuk menjadi seorang pemimpin tim) dan inti yang lebih dalam (misalnya sentimen
atau perasaan mengenai wewenang atau etika kerja) Kepribadian mencakup ciri-cin umum
dan khas Setiap orang berbeda terhadap yang lain dalam beberapa hal, sedangkan dalam
beberapa hal lainnya serupa.
Jadi kepribadian, adalah serangkaian cin relatif kecenderungan dan perangai yang sebagian
besar dibentuk oleh faktor keturunan dan oleh faktor-faktor sosial kebudayaan dan lingkungan
(Salvatore R. Maddi, 1980) Serangkaian variabel tersebut menentukan persamaan dan
perbedaan dalam perilaku manusia individu Russell G. Geen melihat kepribadian (personality)
terutama sebagai proses pengorganisasian individu pada sumber-sumber yang terus menerus
berubah dalam menghadapi dan menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian
adalah seperangkat perilaku yang membentuk cin karakter respons seseorang terhadap situasi
dan waktu tertentu la menekankan pada masalah proses dan perubahan. Sedangkan struktur
yang paling mudah untuk diketahui dalam pembentukan kepribadian adalah unit S-R. Suatu S
atau rangsangan/stimulus seseorang terhadap lingkungan tertentu akan menghasilkan
jawaban/respons (R) tertentu pala terhadap lingkungan tersebut Sehingga perilaku seseorang
sulit kita prakirakan/prediksi, kecuali kita dapat memahami situasi lingkungan tertentu yang
kita kira dapat menyebabkan perilaku tersebut.
Kesimpulannya bahwa bagi manajer sulit sebenarnya mengelola setiap determinan yang
membentuk kepribadian. Hal ini lebih dapat dimengerti bila kita menyadari bahwa kepribadian
tersebut saling berhubungan dan berkaitan erat dengan persepsi, sikap, belajar, motivasi, dan
lingkungan, sehingga setiap analisis tentang perilaku seharusnya mempertimbangkan konsep-
konsep tersebut.
Ada tiga pendekatan schubungan dengan teori kepribadian, yaitu cin. psikodinamik dan
humanistik, yang masing-masing mempunyai uraian yang khas.
1. Pendekatan Ciri (Traits Approach) Menurut Gordon Allport (1966), cini (traits) adalah
"kecenderungan yang dapat diduga, yang mengarahkan perilaku individu berbuat dengan cara
yang konsisten dan khas" Ciri menghasilkan perilaku yang konsisten karena cini merupakan
sifat yang menetap dan jangkauannya umum dan luas. Ciri merupakan bagian yang
membentuk kepribadian, petunjuk jalan bagi tindakan, dan sumber keunikan seseorang.
Ada tiga hal penting yang dikemukakan oleh Allpont, yaitu pertama, bahwa cin diamkan
"membuat pelbagai stimulus akan berfungsi secara sama" Padahal dalam pelbagai teori
dikemukakan bahwa setiap stimulus yang berbeda akan menyebabkan timbulnya respons
tertentu yang berbeda pula. Pemikiran Allport adalah dari segi persepsi individu terhadap
makna dalam stimulus dari pada dari segi sebab timbulnya penyesuaian diri Keshia, ciri
merupakan awal timbulnya perilaku, atau menjadi penyebab perilaku. Oleh karena itu, ciri
dapat dijadikan alat untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku Yang ketiga, bahwa
pembentukan ciri adalah terpisah secara kultural karena merupakan bagian dari sifat manusia.
Banyak kritik yang dilontarkan terhadap teori ciri ini. Teori ciri bukan merupakan teori nyata,
karena tidak dapat menjelaskan bagaimana perilaku tersebut ditentukan secara kasual.
Pengenalan terhadap ciri semata, misalnya bijaksana, pendiam, ramah, senang menyendiri,
dan lain-lain tidak dapat memberikan pengertian mengenai perkembangan dan dinamika
kepribadian (Gibson, dkk 1982, 1989) Pendekatan ciri ini ternyata juga belum berhasil dengan
baik dalam membuat prediksi dalam pelbagai macam situasi, karena teori ini kurang
memberikan perhatian pada situasi pekerjaan, misalnya, atau juga kegiatan dalam pekerjaan.
2. Teori Psikodinamik (Psychodynamic Theories) Mengulang dan memperjelas terdahulu yang
sama, teon psikodinamik ini dipelopori oleh Sigmund Freud Freud mengemukakan bahwa
kepribadian manusia ditentukan unsur-unsur id dan superego yang merupakan alam
ketidaksadaran manusia, dan ego merupakan alam kesadaran manusia yang mampu
memperlunak id dan superego dalam persaingannya.
• Id adalah bagian ketidaksadaran kepribadian manusia, yang merupakan pendorong
dan perangsang segala tindakan manusia. Id bekerja tidak rasional dan secara
impulsif menyebabkan perilaku seseorang tanpa mempertimbangkan apakah
perilaku yang diinginkan tersebut mungkin atau tidak melanggar moral norma. Ia
dibentuk sejak lahir dan merupakan unsur yang telah melekat dalam dirinya.
• Superego adalah nilai-nilai individu, termasuk moral dan norma yang dibentuk olch
lingkungan masyarakatnya, misalnya lingkungan sekolah, pekerjaan, dan lain-lain.
Kita sering mengenal superego sebagai hati nurani (conscience) Dalam pembentukan
perilaku, superego ini sering bertentangan dengan id. Id melakukan apa yang
dirasakan "baik", sedangkan superego melakukan apa yang dirasakan "bbenar.
• Ego memberikan gambaran fisik, tentang kenyataan yang dihadapi seseorang la
merupakan alam logika seseorang. Dalam pembentukan perilaku, ego menjadi
penengah dari pertentangan antara id dan superego la menjadi wasit, sehingga
perilaku yang terjadi dapat memberikan kepuasan terhadap desakan hati tanpa
menimbulkan akibat yang tidak dikehendaki. Ia memberikan jalan agar menemukan
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dengan demikian, ego sering kali
menyenangkan sebagian id dan sebagian superego Freud mengatakan bahwa
pengalaman kehidupan ketika manusia masih kecil mempunyai pengaruh besar
terhadap perilaku seseorang ketika ia telah besar dan dewasa. Hal yang cukup
penting adalah pada penekanan terhadap faktor faktor ketidaksadaran yang dapat
menentukan bentuk perilaku manusia Mekanisme perilaku tersebut menjadi penting
karena merupakan proses mental untuk memecahkan masalah psikologis dan
kenyataan.
Teori Humanistik (Humanistic Theories) Teori humanistik ini menekankan kepada arti penting
cara manusia memersepsikan dunianya dan kekuatan yang mempengaruhinya. Teori ini juga
menekankan kepada perkembangan dan perwujudan diri seseorang
3. Tokoh Carl Rogers (1977) memberikan nasihat bahwa kita harus mendengarkan apa yang
dikatakan orang lain mengenai diri kita sendiri. Rogers selanjutnya mengatakan bahwa
perangsang yang paling mendasar dalam dini seseorang adalah keinginan untuk mencapai
aktualisasi din (self-actualization), yaitu usaha keras yang tidak henti-hentinya untuk
mewujudkan potensi yang ada pada dirinya. Oleh karenanya, mereka yang ingin mencapai
aktualisasi diri adalah mereka yang berpusat pada masalah (problem centered), sangat kreatif,
demokratis, mampu mengadakan hubungan antarpribadi yang memuaskan, dan mau
menerima orang lain sebagai apa adanya. Namun demikian, banyak juga kritik yang ditujukan
pada teori ini, antara lain adanya penekanan yang berlebihan pada diri sendiri, yang
mengabaikan kenyataan bahwa manusia harus selalu berfungsi di dalam lingkungan yang serba
kompleks/rumit.

2. Secara umum, nepotisme merupakan suatu kegiatan seseorang dalam memanfaatkan


kedudukan ataupun posisinya untuk lebih memprioritaskan teman atau keluarganya di atas
kepentingan umum. Hal itu dilakukan atas dasar hubungan kedekatan atau hubungan keluarga
saja, bukan atas dasar kompetisi. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa nepotisme adalah
suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki pengaruh atau kekuatan supaya
bisa mengutamakan teman dekat ataupun kerabatnya. Seperti misalnya memberikan posisi
yang penting atau tugas tertentu atas dasar kedekatan saja, bukan karena kompetensi dari
orang yang dipilih.
Untuk dampak nepotisme terhadap perusahaan, diantaranya adalah
1) Menciptakan lingkungan kerja yang kurang sehat,
2) Menurunkan semangat kerja,
3) Menurunkan produktivitas kerja, dan
4) Meningkatkan angka turnover.
Sedangkan untuk solusi menghadapi nya yaitu :
1) Lakukan observasi
2) Lakukan evaluasi kompetensi
3) Diskusikan dengan HRD dan manajer
4) Pertimbangan keuntungan merekrut kerabat, dan
5) Buatlah aturan yang mengatur hubungan kerabat dikantor.

3. Proses hubungan antara kematangan bawahan yang berkaitan dengan tugas dan gaya
kepemimpinan yaitu Gaya kepemimpinan seseorang harus disesuaikan dengan tingkat
kematangan bawahannya. Hal itu dikarenakan tidak semua karyawan bisa menerima perlakuan
yang sama. Karyawan yang sudah termotivasi pasti lebih membutuhkan tantangan dalam
bekerja daripada sekedar dorongan, begitupun sebaliknya. kepemimpinan merupakan aktivitas
seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi sebagai satu kesatuan
sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan mempengaruhi semua anggota
kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan
kelompok dan organisasi.

4. mensimulasikan kekuasaan yang dimiliki oleh kepala daerah dan DPRD agar pola hubungannya
harmoni sesuai konsep check and balances system yaitu dengan upaya mewujudkan check and
balances system dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang telah dilakukan melalui
amandemen UUD 1945. Mekanisme checks and balances bertujuan mewujudkan pemerintahan
yang demokratis. Checks and balances adalah saling mengontrol, menjaga keseimbangan antara
lembaga-lembaga negara atau yang biasa kita sebut dengan cabang-cabang kekuasaan negara.

Anda mungkin juga menyukai