PENGEMBANGAN DIRI
Jl. Kyai Tapa No.20, RT.1/RW.9, Tomang, Kec. Grogol Petamburan, Kota Jakarta
Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
KEPRIBADIAN
Pengertian (Menurut Para Ahli)
1. Cuber : Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang
tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
2. M.A.W Bouwer : Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang
meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap
seseorang.
3. John Milton Yinger : Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari
seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian instruksi.
Kesimpulan :
Sifat-Sifat dan tingkah laku yang melekat dalam diri seseorang untuk bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain.
A. Teori Kepribadian
Teori kepribadian dapat dibagi menjadi enam bagian, diantaranya :
1. Teori Big Five
Teori Sifat Kepribadian Model Lima Besar atau Big Five Personality
Traits Model tersebut terdiri dari 5 dimensi, diantaranya:
o Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)
Dimensi ini mengelompokan individu berdasarkan
ketertarikannya terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk
mengetahui serta mempelajari sesuatu yang baru.
o Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)
Individu yang memiliki Dimensi Kepribadian
Conscientiousness ini cenderung lebih berhati-hati dalam
melakukan suatu tindakan ataupun penuh pertimbangan dalam
mengambil sebuah keputusan, mereka juga memiliki disiplin diri
yang tinggi dan dapat dipercaya.
o Extraversion (Ekstraversi)
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang
dalam berinteraksi dengan orang lain.
o Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)
Individu yang berdimensi Agreableness ini cenderung lebih
patuh dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian yang
ingin menghindari konflik.
o Neuroticism (Neurotisme)
Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai
kemampuan seseorang dalam menahan tekanan atau stress.
Faktor Pembentuk
Ada 6 faktor pembentuk kepribadian seseorang, diantaranya:
o Faktor Biologis
Faktor pembentuk yang diperoleh dari gen orang tua atau
keturunan. Faktor ini memberikan pengaruh yang besar terhadap
dasar pembentuk kepribadian seseorang.
o Faktor Kelompok
Kelompok sosial biasa disebut dengan kelompok masyarakat,
kelompok kerja, dan kelompok belajar. Ketika kita bergaul dalam
suatu kelompok, maka secara sadar atau tidak, akan saling
mempengaruhi dengan anggota yang lain.
o Faktor Prenatal
Faktor ini berkaitan dengan pemberian rangsangan atau
stimulus ketika anak masih di dalam kandungan. Oleh sebab itu,
kondisi dan kepribadian ibu juga akan berpengaruh terhadap
kepribadian anak yang akan dilahirkanya.
o Faktor Geografis
Faktor pembentuk ini dipengaruhi oleh lingkungan alam, di
mana perbedaan iklim, topografi, hingga sumber daya alam yang
tersedia akan menyebabkan manusia beradaptasi dengan
lingkungannya, maka kepribadian seseorang akan terbentuk dengan
sendirinya.
o Faktor Kebudayaan
Perbedaan yang dimiliki setiap kebudayaan memberikan ciri
khas pada anggotanya. Karena manusia, alam, lingkungan sosial
termasuk kebudayaan di dalamnya, maka hal tersebut akan saling
mempengaruhi.
o Faktor Pengalaman
Setiap jalan hidup manusia pasti berbeda-beda, dari
pengalaman suka maupun duka yang dialami akan menjadi
pembelajaran hidup dan mempengaruhi terbentuknya suatu
kepribadian.
Tipe A
o Gaya bicara tajam dan sangat agresif.
o Selalu makan, berbicara dan berjalan cepat.
o Tidak sabar terhadap orang yang lamban, suka memotong
pembicaraam orang lain
o Sering mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan
(polyphasic)..
o Egois, hanya tertarik pada pembicaraan yang berhubungan dengan
dirinya dan mencoba mengarahkan pembicaraan sesuai dengan
kehendaknya.
o Merasa bersalah bila santai dan sulit tenang setelah selesai bekerja.
o Mengarah pada hal-hal yang sepatutnya dihargai.
o Tidak ada perhatian dan tidak bisa mengingat rincian suatu ruang.
o Bila disaingi tipe A lainnya akan terjadi keributan.
o Percaya bahwa keberhasilan dicapai dengan mengerjakan segala
sesuatu lebih cepat, sehingga ia terus bekerja dengan cepat.
Tipe B
o Gaya bicara lamban dan santai.
o Bebicara dan berjalan dengan santai.
o Sabar.
o Mengerjakan sesuatu pekerjaan satu persatu.
o Lebih bisa memahami orang lain.
o Bisa santai setelah selesai bekerja.
o Mengarah pada hal-hal yang memang patut dihargai.
o Selalu mengerjakan sesuatu tanpa memaksakan diri.
o Melakukan permainan untuk kesenangan, bukan kemenangan.
o Sulit untuk terus terang kerena takut menyakiti hati orang lain.