Anda di halaman 1dari 6

ETIKA

PENGEMBANGAN DIRI

Nama: Oscar Adlin


NIM: 201850558
Dosen: Surahman Pujianto

Jl. Kyai Tapa No.20, RT.1/RW.9, Tomang, Kec. Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
KONSEP DIRI
 Pengertian Konsep Diri
Konsep diri (self concept) adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap
diri sendiri. Konsep diri merupaka inti dari kepribadian seseorang dan sangat berperan
dalam menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku
seseorang di dalam lingkungannya.

 Hubungan Konsep Diri dan Harga Diri


Menurut (Minchinton 1995) Harga diri adalah penilaian teradap diri sendiri.
Merupakan tolak ukur harga diri kita sebagai seorang manusia. Berdasarkan kepada
kemampuan penerima diri dan perilaku sendiri atau tidak. Dapat juga dideskripsikan
sebagai penghormatan terhadap diri sendiri atau perasaan yang mengenai diri yang
berdasarkan pada keyakinan mengenai apa dan siapa diri kita sebenarnya.
Menurut Carl Rogers, penemu psikologi humanistik, konsep diri adalah
pengetahuan seseorang tentang siapa dirinya, baik tentang kepribadian, kemampuan,
dan perilaku. Konsep diri mulai tumbuh pada awal masa kanak-kanak dan terus
berkembang sepanjang hidup manusia. Namun, konsep diri berkembang paling intens
di masa remaja dan akan memberi landasan hidup remaja ke depannya. Alasannya, di
masa remaja lah seseorang mencoba berbagai macam karakter dan peran. Karena
itulah, masa remaja merupakan periode kunci bagi konsep diri.

 Hal – hal yang membentuk Konsep Diri


10 Hal yang membentuk Konsep Diri :
1. Orang Sekitar.
Faktanya, tidak semua individu memberikan pengaruh apalagi
pengaruh yang besar yang sama terhadap diri kita. Anda bisa bayangkan
bagaimana anda bisa berubah jika setiap bertemu individu baru anda akan
terpengaruh. Semua pasti ada batasannya.
Adapun yang biasanya bisa memberikan pengaruh yaitu orang-orang
yang paling dekat dengan kita ataupun mereka yang ada disekitar anda. Dalam
dunia psikologi disebut sebagai significant others. Siapa saja mereka ? orang
tua, saudara dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita, dan biasanya
tetangga yang sering ada di lingkungan rumah kita.
2. Keberhasilan
Konsep diri bisa didapatkan ketika seseorang mendapatkan
keberhasilan atas apa yang telah dialaminya. Keberhasilan seringkali
mempengaruhi konsep diri dan adaptasi pribadi seseorang. Selain itu,
kehidupan sosialnya juga, dan ini berarti mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap konsep dirinya. Seringkali keberhasilan merupakan produk utama
untuk mendapatkan kebanggaan. Biasanya ada perasaan bangga dan juga puas.
3. Kegagalan
Selain keberhasilan kegagalan juga bisa menjadi hal utama yang paling
dibutuhkan oleh seseorang atau yang sudah pasti hadir dalam konsep diri
seseorang. Mengingat bahwa kegagalan seringkali membawa hikmah atau
introspeksi dan pelajaran untuk banyak orang.
4. Reaksi Orang Lain
Ketika anda menjalankan kehidupan sehari-hari orang akan
memandang individu sesuai dengan pola perilaku yang ditunjukkan mereka
sendiri. Harry Stack Sullivan (Jalaludin Rakhmat, 1996: 101) telah
menjelaskan dengan jelas bahwa jika anda ingin diterima, dihormati dan juga
disenangi maka anda harus ikut menghormati, menerima dan juga membuat
orang lain merasa diterima oleh kita. Sebaliknya, bila orang lain selalu
meremehkan diri sendiri maka anda tidak bisa menyalahkan diri sendiri saja.
Itulah konsep diri yang tepat dan benar.
5. Keadaan Fisik
Seringkali orang lain melihat penampilan luar diri seseorang. Maka
keadaan fisik seseorang dapat mempengaruhi individu dalam menumbuhkan
konsep dirinya seperti apa dan juga bagaimana ia memandang orang lain atau
sebaliknya. Individu yang memiliki cacat tubuh sudah tentu akan memandang
dirinya rendah, mengingat orang lain juga memandang dia seperti itu.
Beberapa orang juga justru sengaja dan juga membiasakan diri dengan
kelemahan, seperti munculnya perasaan malu, minder, tidak berharga dan
perasaan ganjil karena melihat dirinya berbeda dengan orang lain. Padahal hal
itu memang benar-benar membuat diri mereka tidak dihargai.
6. Tuntutan Orang Tua
Seringkali cita-cita yang tidak tercapai menjadi penyebab atau menjadi
permasalahan utama anak-anak. Banyak anak yang bermasalah karena
mendapatkan tekanan dari orang tua yang selalu menuntut anak untuk menjadi
individu yang sangat diharapkan oleh mereka. Membebaskan anak untuk
menemukan passion nya meskipun tidak mudah, tetap harus bisa.
Tuntutan yang seringkali dirasakan anak terkadang menerima
hambatan dan juga mendapatkan tuntutan yang menyebabkan anak tidak
berkembang. Selain itu, sikap orang tua yang berlebihan untuk melindungi
anaknya juga akan menyebabkan anak tidak dapat berkembang dan
mengakibatkan anak menjadi kurang tingkat percaya dirinya dan memiliki
konsep diri yang rendah.
7. Ras, Kulit dan lainnya
Konsep diri selanjutnya bisa dipengaruhi oleh Perbedaan mulai dari
ras, kulit, lingkungan, keturunan dan lainnya. R Pudjijogyanti (1995: 29)
dalam penelitian menyatakan bahwa kelompok ras minoritas dan kelompok
sosial ekonomi rendah cenderung mempunyai konsep diri yang rendah. Tentu
hal ini berefek dari tekanan dan juga berbagai permasalahan ke arah mereka
dibandingkan dengan kelompok ras mayoritas dan kelompok sosial ekonomi
tinggi, selain itu untuk jenis kelamin terdapat perbedaan konsep diri antara
perempuan dan laki-laki sehingga menyebabkan konsep diri berbeda dengan
yang hidup dalam lingkungan yang baik.
8. Mycrosystems
Mycrosystems merupakan pengertian dari sebuah realita psikologis di
kehidupan realita atau sebenarnya yang seringkal dilakukan oleh masyarakat
setiap harinya. Mikrosistem terdiri dari lingkungan fisik tempat individu
berada. Dimana tentu anda ketahui bahwa banyak konsep diri yang terbentuk
dari lingkungan sosial di sekitar individu. Begitupun dengan interaksi antara
kedua lingkungan di mana individu ikut berpartisipasi.
9. Mesosystems
Ada lagi yang disebut dengan mesosystems, dimana hubungan antara
mikrosistem di mana individu yang sedang berkembang dan mengalami
kenyataan hidup. Dengan adanya kekuatan dan lengkap jaringan di antara
setting realita maka mesosistem akan semakin kuat dalam mempengaruhi
perkembangan individu. Untuk itu mesosystems cukup berperan dalam
pembentukan diri atau konsep diri mereka.
10. Kondisi Keluarga
Apa yang anda bayangkan jika kondisi keluarga tidak baik ? maka
akan berdampak dan menyebabkan lingkungan tidak baik. Anak yang baik
dapat ditandai dengan adanya intregitas dan tenggang rasa yang tinggi serta
sikap positif dari anggota keluarga. Karena mereka terbiasa dengan kebiasaan
baik dan juga benar. Adanya kondisi semacam itu menyebabkan anak
memandang orang tua sebagai figur yang berhasil dan menganggap orang tua
dapat dipercaya sebagai tokoh yang dapat mendukung dirinya dalam
memecahkan seluruh persoalan hidupnya. Sehingga konsep diri lebih matang
dan lebih baik.

 Bagaimana membentuk Konsep Diri yang Positif?


Ada 4 hal yang dapat membentuk Konsep Diri yang positif :
1. Melakukan aktivitas fisik
Remaja mulai sadar akan penampilan dan bentuk tubuhnya. Olahraga,
paskibra, menari dapat membuatnya lebih sehat dan percaya diri.
2. Cintai diri sendiri
Jangan selalu membandingkan diri dengan orang lain. Sebaliknya,
terimalah kekurangan diri, beri apresiasi diri sendiri jika telah berusaha
maksimal.
3. Fokus pada kelebihan
Menemukan minat dan bakat dapat membuat remaja memiliki konsep
diri yang positif. Lakukan aktivitas yang dapat mengasah minat tersebut.
4. Membantu orang lain
Membantu orang lain yang tidak dikenal, termasuk aktif dalam gerakan
kemanusiaan dan lingkungan, membuat remaja merasa memiliki dampak
positif di luar diri mereka sendiri.

 Konsep Diri orang yang rendah diri.


Rasa rendah diri atau minder atau low self-esteem atau condescending, adalah
perasaan bahwa seseorang lebih rendah dibanding orang lain dalam satu atau lain hal.
Perasaan demikian dapat muncul sebagai akibat sesuatu yang nyata atau hasil
imajinasinya saja. Rasa rendah diri sering terjadi tanpa disadari dan bisa membuat
orang yang merasakannya melakukan kompensasi yang berlebihan untuk
mengimbanginya, berupa prestasi yang spektakuler, atau perilaku antisosial yang
ekstrem, atau keduanya sekaligus. Tidak seperti rasa rendah diri yang normal, yang
dapat mendorong pencapaian prestasi, kompleks rasa rendah diri adalah berupa
keadaan putus asa parah, yang mengakibatkan orang yang mengalaminya melarikan
diri saat mengalami kesulitan.

 Konsep Johari Window


Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window
sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang
digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel,
masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang
disembunyikan.

Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan
daerah yang tidak disadari :

1. Daerah Publik
Adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama,
jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah
hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita.
Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertical
sehingga mengurangi hidden area. Makin besar daerah publik, makin produktif
dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
2. Daerah Tersembunyi
Berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain.
Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan,
keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya
akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain
miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi
tingkat kepercayaan orang
3. Daerah Buta
Yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak.
Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi
dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area
akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang
diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
4. Unknown area
Adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai
kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan
diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika
pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak
pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan
kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman
DAFTAR PUSTAKA
https://klc.kemenkeu.go.id/konsep-diri/
http://etheses.uin-malang.ac.id/3807/1/12410214.pdf
https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-konsep-diri
https://skata.info/article/detail/500/pentingnya-konsep-diri-remaja-dalam-menangkal-
perilaku-berisiko-2
https://id.wikipedia.org/wiki/Rendah_diri#:~:text=Rasa%20rendah%20diri%20atau
%20minder,nyata%20atau%20hasil%20imajinasinya%20saja.
https://www.kompasiana.com/dianceper/54f78ca3a3331102758b4692/konsep-diri-dan-teori-
johari-window

Anda mungkin juga menyukai