What is sampling?
Audit sampling membantu auditor memilih sampel dari populasi dan membantu meraih
kesimpulan audit yang memadai dan biaya yang masuk akal.
Tujuan sampling: menyediakan dasar yang masuk akal untuk auditor meraih kesimpulan atas
populasi dari sampel yang dipilih (ISA 530)
Sampling tidak wajib digunakan saat auditing ketika populasi dapat 100% dihitung sendiri tanpa
biasa yang berlebih.
Sufficiency appropriate audit evidence (sufficient dari sisi kuantitas, appropriate dari sisi
kualitas). Relevance and reliability mengacu pada appropriate (kualitas).
Apakah sampelnya cukup besar untuk mewakili populasi?
Apakah sampel relevan terhadap keadaan pada populasi?
Apakah prosedur pemilihan akan mendapatkan perwakilan sampel yang cukup untuk
menilai reliabilitas populasi?
Statistical sampling: teori probabilitas menentukan ukuran sampel dan pemilihan acak
memastikan setiap item atau satu satuan nilai mata uang memiliki kesempatan yang sama dengan
yang lain.
Non statistical sampling: biasanya memilih secara acak dan tidak bergantung pada teori
probabilitas.
Statistical sampling
Sampel yang mewakili harus homogen dalam populasi (item dalam populasi sering memiliki
tingkatan risiko yang berbeda). Contoh kurangnya homogenitas:
- Transaksi tidak memiliki internal control yang sama
- Balance memliki perbedaan nilai yang besar
Solusinya dengan melakukan stratifikasi dan memperlakukan strata yang berbeda sebagai
populasi berbeda.
Sampel hanya bisa benar-benar mewakili jika diambil dari keseluruhan populasi.