Anda di halaman 1dari 6

PERILAKU KEPATUHAN PERPAJAKAN PELAKU UMKM BERDASARKAN TEORI

SOSIAL PIERRE BOURDIEU

Ghassani, N. 2019

Artikel

OLEH

SUBEKTI CATUR OKTARISA

041924253014

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
a. Analisis latar belakang mengidentifikasi
(1) rerangka konseptual,
Jawab :

(2) gap dan motivasi penelitian,


Jawab :
Gapnya dalam penelitian ini adalah besarnya jumlah pelaku UMKM ternyata belum
sebanding dengan penerimaan pajak dari UMKM.
 Penelitian yang dilakukan Imaniati (2016) mengungkapkan bahwa kepatuhan
wajib pajak UMKM di Kota Yogyakarta dipengaruhi persepsi wajib pajak
tentang penerapan PP No. 46 tahun 2013 hanya sebesar 9,2%. Pengaruh tersebut
tergolong rendah karena persepsi wajib pajak terhadap PP tersebut kebanyakan
negatif karena wajib pajak merasa bahwa penerapan PP No. 46 tahun 2013
belum adil.
 Didukung dengan penelitian yang dilakukan Hakim & Nangoi (2014) para wajib
pajak PPh UMKM setelah penerapan PP No. 46 Tahun 2013 belum menyadari
kewajiban pajaknya.
 Penelitian Endrianto (2015) menyebutkan bahwa pada saat ini Direktorat Jendral
Pajak (DJP) lebih fokus pada wajib pajak besar sedangkan pengawasan kepada
pelaku UMKM belum secara optimal dilakukan dan kepatuhan pajak pelaku
UMKM juga masih rendah.
Motivasi penelitian ini mulanya dikarenakan :
 Rendahnya kepatuhan perpajakan pada pelaku UMKM di sebabkan oleh,
pertama, kebanyakan pelaku UMKM tidak peduli dengan ketentuan perpajakan.
Kedua, masih awamnya pelaku UMKM mengenai perpajakan menjadikan
mereka termasuk dalam kelompok tidak patuh. Ketiga, batasan-batasan tersebut
sudah seharusnya menjadi pemahaman pemerintah dalam mengeluarkan
peraturan perpajakan tersebut. Bahwa menjadikan UMKM menjadi lebih patuh
terhadap pajak tidak mudah seperti semangat pemerintah dalam mengejar target
penerimaan negara dalam penerbitan PP 46 Tahun 2013 ini.
 Oleh sebab itu kepatuhan perpajakan pada suatu ranah menjadi proses yang
penting didalamnya. Proses tersebut dijadikan ranah ekonomi bagi para agen
yang masing-masing memiliki kapital (modal) yang berbeda. Modal-modal
tersebut menghasilkan suatu habitus, yaitu nilai-nilai sosial yang dihayati oleh
manusia, dan tercipta melalui proses sosialisasi nilai-nilai yang berlangsung
lama, sehingga mengendap menjadi cara berpikir dan pola perilaku yang
menetap di dalam diri manusia tersebut.
 Kemudian dalam menganalisis hubungan atau interaksi manusia dalam
masyarakat penggunaan teori sosial Bourdieu relevan dengan penelitian ini.

(3) kontribusi penelitian


Jawab :
 Kontribusi Teoritis
Secara teoritis, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan
suatu perspektif baru bagi dunia akademis sehingga diharapkan dapat
menambah pengetahuan yang lebih mendalam tentang praktik kepatuhan
perpajakan pada pelaku UMKM.
 Kontribusi Praktis
Penelitian ini dapat berkontribusi bagi pejabat Direktorat Jenderal Pajak
dan pemerintahan kabupaten terkait sebagai bahan masukan dalam setiap
langkah penentuan kebijakan dalam meningkatkan kepatuhan perpajakan pelaku
UMKM.

b. Analisis literatur mengidentifikasi:


(1) teori utama;
Jawab :
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori sosial Pierre
Bourdieu merupakan teori yang digunakan untuk memahami praktik kepatuhan
perpajakan pelaku UMKM pada suatu desa.
Berdasarkam fenomena yang terjadi saat ini yaitu masih banyak wajib pajak yang
belum memahami perpajakan. Sedangkan jumlah UMKM yang banyak seharusnya
berbanding lurus dengan jumlah pajak yang diterima dari sektor UMKM (Hendri,
2016). Untuk melihat praktik sebagai suatu akibat yang ditimbulkan dari hubungan
dialektis antara struktur dan agen tersebut. Teori Pierre Bourdieu digunakan untuk
memahami hubungan antara agen dan struktur yang menunjukan praktik dalam
kehidupan sosial secara sederhana dan menggambarkan hubungan habitus, modal dan
ranah.

(2) penelitian sebelumnya,


Jawab :
 Penelitian yang dilakukan oleh Imaniati (2016) pada wajib pajak UMKM di
Kota Yogyakarta bahwa persepsi wajib pajak tentang penerapan PP No. 46
tahun 2013 masih rendah yaitu hanya sebesar 9,2% karena wajib pajak merasa
bahwa penerapan PP No. 46 tahun 2013 tidak adil bagi mereka. Belum tentu
mereka mendapatkan keuntungan dari usaha, tetapi tetap diwajibkan membayar
pajak.
 Pada penelitian Binambumi (2013) di Desa Karatung Kecamatan Nanusa dalam
sosialisasi PBB dengan kepatuhan wajib pajak, dalam membayar pajak
khususnya pajak bumi dan bangunan membantu penerimaan pajak di Kecamatan
Nanusa yang kemudian disalurkan ke kas Negara untuk digunakan dalam
membiayai pembangunan nasional, sehingga berdampak positif terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajiban pajak PBB dan berarti
semakin banyak penerimaan pajak yang bisa digunakan dalam pembangunan
nasional.
 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyono (2012) bahwa
terdapat faktor penyebab ketidakpatuhan wajib pajak karena nilai penghasilan
yang relatif rendah dengan jumlah tanggungan wajib pajak berkisar 5 sampai 7
orang per wajib pajak sehingga nilai Penghasilan Kena Pajak tidak tercapai.
 Niat berperilaku pada seseorang didasarkan dari habitus yang dimiliki dari
pribadi orang itu sendiri. Praktik habitus yang digambarkan pada penelitian
Ariyani, Demartoto, & Zuber (2014) bahwa habitus terbentuk dari hasil interaksi
dengan orang lain.
 Penelitian terkait modal budaya yang dilakukan oleh Gaddis (2013) bahwa
modal budaya memiliki efek positif pada IPK anak muda yang kurang pandai.
 Penelitian kepatuhan wajib pajak oleh Olsen et al., (2018) mengemukakan
kapasitas penegakan otoritas yang tinggi menginduksi emosi negatif dalam
meningkatkan kepatuhan yang ditegakkan dan kesiapan untuk menghindar.

c. Analisis metode penelitian mengidentifikasi


(1) subyek dan obyek penelitian,
Jawab :
Kepatuhan perpajakan pada pelaku UMKM menjadi objek penelitian dan fokus pada
penelitian ini yakni untuk mengetahui perilaku kepatuhan perpajakan yang dilakukan
pelaku UMKM di Desa Banyumulek dan Desa Kuta.
Subjek penelitian yaitu pelaku UMKM pada Desa Banyumulek dan Desa Kuta. Survey
pendahuluan dilakukan pada bulan April 2019, ditemukan adanya beberapa masalah
yang menurut peneliti dapat menjadi latar belakang yang tepat untuk membahas topik
perilaku dari kepatuhan perpajakan pada pelaku UMKM. Kepala Desa Banyumulek
Bapak Masnun Haris memaparkan bahwa sekitar 15 orang pengrajin gerabah di desa
ini mungkin hanya 1-3 orang yang membayar pajak untuk usahanya.

(2) teknik analisis data,


Jawab :
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan model (Sanders, 1982). Teknik
analisis data milik Sanders memiliki beberapa tahapan.
 Deskripsi data
 Reduksi fenomenologi (bracketing)
 Pengembangan korelasi noema/noesis
 Reduksi eidetic

d. Analisis bagian akhir meliputi


(1) hasil penelitian dan pembahasan
Jawab :

(2) kontribusi,
Jawab :

(3) keterbatasan,
Jawab :

(4) saran
Jawab :

(5) implikasi.
Jawab :

e. Analisis artikel mengidentifikasi:


(1) Berisi apakah artikel tersebut?
Jawab :

(2) Apa yang ditemukan,


Jawab :

(3) Bagaimana menemukannya?


Jawab :

(4) Apa kekurangan artikel tersebut?,


Jawab :

(5) Apa yang menjadi kekuatan artikel tersebut?,


Jawab :

(6) Apa tindak lanjut penelitian topik yang terkait dengan artikel tersebut?
Jawab :

f. Akhiri analisis artikel dengan kritik bebas


Jawab :

Anda mungkin juga menyukai