Anda di halaman 1dari 3

Etika Administrasi Dalam Permasalahan Kasus Google di China

Google merupakan salah satu mesin penelusuran terbesar di Dunia, pada tahun 2009 Google
sudah memiliki sekitar 400 juta pengguna web yang aktif di Dunia, dimana 200 juta berada di
Amerika Serikat, pendapatan global Google dari iklan sebesar $23.6 Billion atau setara
dengan Rp.23.600.000.000, Sedangkan China merupakan pasar ekonomi terbesar ketiga di
Dunia, dimana China memiliki potensi 384 juta pengguna internet dan pendapatan iklan dari
China diperkirakan $15 sampai $20 miliar per tahun. Pada tahun 2006 Google mulai
beroperasi di China sebagai Google.cn. Bagian dari perjanjian dengan pemerintah China
bahwa Google.cn salah satu mesin pencari atau mesin penelusuran yang akan menyensor
informasi dari topik yang telah dilarang oleh pemerintah China.
Sebagai sebuah perusahaan besar, Google sempat memiliki slogan populer “don’t be evil”
atau kurang lebih artinya “jangan berbuat jahat”. Sayangnya, slogan yang bernada positif ini
pada kenyataannya tak sepenuhnya sesuai dengan sikap Google.
Alasan Google Dilarang Di China

• Pemerintah China tidak ingin warga nya membaca informasi atau berita yang
dianggap dapat mendoktrin warga China dan merugikan pemerintah China .
• Pemerintahan di China adalah Komunis , Pemerintahan Komunis takut akan
perubahan , mereka tidak mau kekuasaannya direnggut karena sebuah kebenaran
yang baru terungkap , sedangkan google selalu memprioritaskan informasi
berdasarkan fakta . Sehingga hal ini dianggap berbahaya untuk pemerintah .
• Google dan Youtube Menjunjung Tinggi “freedom of speech” sedangkan komunis
melarang freedom of speech .
• China tidak ingin Google mendapat keuntungan dari Negaranya , China ingin
membuat sebuah ekosistem Internet yang hanya menguntungkan bagi Pemerintahan
Komunis nya .
Google Inc
Merupakan sebuah perusahaan publik Amerika Serikat yang didirikan oleh Larry Page dan
Sergey Brin, berperan dalam pencarian Internet dan iklan online. Perusahaan ini berbasis di
Mountain View, California. Filosofi Google meliputi slogan seperti “Don’t be evil”, dan “Kerja
harusnya menatang dan tantangan itu harusnya menyenangkan”, menggambarkan budaya
perusahaan yang santai. Pesan utama yang tercatat dalam code of conduct dari perusahaan
ini adalah “menjadi seorang Googler berarti menjaga diri kita pada standar etika bisnis yang
setinggi mungkin” (Google Company Overview & Codes of Conduct).Sebagai perusahaan
multinasional yang bergerak di bidang media digital, perkembangan ekonomi dari China di
dunia internet merupakan suatu fenomena yang sangat menggiurkan bagi perkembangan
bisnis Google.
Pemerintahan China
Perkembangan pemakai internet di China merupakan suatu fenomena yang baik dan menarik
untuk dikembangkan lebih jauh agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal
penting yang mendukung meledaknya jumlah pemakai internet di China adalah arus investasi
asing yang terus meningkat di negara ini, namun di sisi yang lain pemerintah China terus
menekankan kepada perusahaan-perusahaan asing tersebut untuk tetap mematuhi aturan
yang berlaku di China. Sehingga pemerintah China tetap dapat menguasai dan
mengendalikan penyebaran informasi di negara tersebut. Dengan adanya Google.cn
sebenarnya menguntungkan bagi pemerintah karena China ingin memproyeksikan diri
sebagai negara yang baik dan bersahabat bagi keberadaan investasi asing di negaranya.
Akan tetapi kritik yang dilayangkan Google mengenai pembatasan informasi yang dilakukan
pemerintah China tampaknya mengganggu sehingga pada akhirnya membiarkan Google
keluar dari China pada 22 Maret 2010.
Prespektif Ekonomi
Hingga kuartal pertama tahun 2010, pengguna internet di negeri ini telah melampaui angka
400 juta jiwa. “Sepertiga penduduk China telah melek internet. Menurut proyeksi dari Google
pada tahun 2006, pasar internet di China diharapkan untuk naik dari 105 juta pengguna ke
250 juta pengguna pada tahun 2010. Google juga memproyeksikan bahwa dengan melihat
data di tahun 2006 bahwa telah terdapat pemakai telepon genggam sebanyak 350 juta. Dan
jumlah tersebut diperkirakan untuk tumbuh sebesar 57 juta pengguna setiap tahunnya . Dalam
pandangan Google ke depannya, Google sebenarnya mengharapkan China untuk menjadi
salah satu pasar Google yang paling penting, meskipun saat ini hanya menyumbangkan
sebagian kecil dari pendapatan Google. Sebagai tambahan, pusat penelitian Google di China
menjadi salah satu sumber utama untuk inovasi dari Google, terutama karena kayanya talenta
pekerja di bidang software yang berasal dari berbagai universitas di China. Dari sudut
prepektif ekonomi, keputusan Google untuk keluar dari China pada 22 Maret 2010 tidak
terlalu berdampak bagi Google, karena hanya sekitar 1% dari pendapatan Google yang
berasal dari China. Namun secara jangka panjang dengan menentang kebijakan pemerintah
China, Google telah kehilangan pangsa pasar yang sangat potensial.
Prespektif Persaingan Bisnis
Menghadapi lingkungan bisnis di China, persaingan antara perusahaan multinasional dan
domestik sangat keras. Para pelaku bisnis yang terlibat harus memiliki hubungan yang baik
dengan pemerintah China karena hal tersebut penting bagi kelangsungan perusahaan.
Diawali pada tahun 2002, dimana tiba-tiba pemerintah China memutuskan untuk menutup
semua akses Google.com di China, dan beberapa minggu kemudian dibuka lagi namun
berjalan dengan sangat lambat karena adanya sensor ketat dari pemerintah membuat pangsa
pangsar Google di China pada tahun 2006 turun dari 25% di tahun 2002 menjadi 19,2%. Dari
rumor yang beredar di kalangan pebisnis internet, Baidu.com, sebuah mesin pencari (search
engine) lokal yang berasal dari China merupakan pihak yang menyebabkan hal tersebut. Dan
pada dasarnya kepedulian pemerintahan China terhadap mesin pencari lokal seperti Baidu
tersebut tetap patut diberikan appresiasi. Karena dengan cara tersebut pemerintah membantu
perusahaan lokal untuk dapat berkembang. Mesin pencari milik China sendiri itu masih belum
bisa dikalahkan oleh Google. Dalam hasil penelitian yang baru saja dirilis, terlihat bahwa
Baidu semakin berjaya. Menurut iResearch, konsultan internet di China, pengguna Baidu
merayap naik sebanyak 1,6 % menjadi 75,7%. Sedang Google sendiri, jumlah penggunanya
di China malah turun 1,1 persen dari kuartal sebelumnya menjadi 19,8% (PCWorld, 2009).
Dalam kompetisi langsung antara Baidu.com dan Google.cn, mereka saling melakukan
terobosan untuk bisa menggaet para pengguna internet. Kecenderungan para pengguna
internet di China memang agak berbeda dengan di negara-negara lain. Google hanya populer
di kalangan sejumlah pengguna urban saja, sedang yang berada di pedalaman masih ‘setia’
dengan Baidu. Para pengguna internet hanya memakai Google untuk pencarian dalam
bahasa Inggris saja. Untuk pencarian berbahasa China, mereka akan langsung berpaling
pada Baidu. Baidu secara potensial paling diuntungkan ketika Google menarik diri keluar dari
China, Laba bersih Baidu yang tercatat di Nasdaq naik 48,2 persen pada kuartal keempat
menjadi 62,7 juta dolar sedangkan pendapatannya meningkat 39,8 persen menjadi 184,7 juta
dolar. “Dengan basis pengguna dan pelanggan yang solid, fondasi kami lebih kuat daripada
selama ini dan kami akan terus mendorong inovasi untuk menangkap peluang pasar ke
depan,” kata ketua dan kepala eksekutif Baidu Robin Li.
Pernyataan :
Ketika beroperasi di China dimulai pada tahun 2006, Google telah sepakat untuk memiliki
informasi yang ditelusuri harus disensor oleh Google. cn sebagai mesin penelusuran. Apakah
Google mempunyai etika yang baik untuk mengingkari perjanjian pada tahun 2010 dengan
mengarahkan pengguna di China untuk menggunakan Google.com.hk sebagai mesin
penelusuran yang tidak disensor?
Jawab :
Menurut kami, Jika kita melihat etika atau tidaknya dari segi kepatuhan hukum maka dapat
kami katakana bahwa disini Google tidak memiliki etika yang baik, Karena Google melanggar
kesepakatan atau perjanjian dengan Pemerintah China. Namun, jika kita melihat faktor-faktor
lain yang melatarbelakangi tindakan Google tersebut maka dapat dipahami alasan Google
melakukan tindakan tersebut, yang mana Google mencoba untuk melindungi diri dari
serangan “Cyber Attack” yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di China.
Di sini Google pun tidak langsung keluar dari pasar China, Google tetap berusaha melakukan
negoisasi dengan Pemerintah China dan pada akhirnya Google mengajukan surat izin operasi
yang baru di China di mana mengakomodir semua keinginan dari kedua belah pihak sehingga
konsumen dalam hal ini terlindungi hak-haknya dari kerugian karena tidak bisa mengakses
Google sebagai mesin pencari anti sensor. Hal ini menunjukkan bahwa Google tidak serta
merta mengabaikan etika dalam berbisnis dengan Pemerintah China dengan menunjukkan
niat baik mereka dan melindungi konsumen dari kerugian.

Google memperoleh penghasilan dengan penjualan iklan. Haruskah Google khawatir tentang
jenis informasi yang diakses oleh pengguna melalui berbagai mesin pencari Google?
Jawab :
Pihak Google seharusnya mengetahui semua jenis informasi yang diakses oleh
penggunanya, hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang ditelusuri
oleh pengguna, dan dengan mengetahui informasi yang ditelusuri, maka google pun bisa
menyediakan banyak iklan dan hal-hal yang diinginkan oleh pengguna.
Dan apabila Google tidak khawatir dan peduli dengan informasi-informasi yang diakses oleh
penggunanya, maka Google tidak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi yang
tersedia untuk dapat ditelusuri oleh pengguna dan suatu saat Google akan ketinggalan
informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga pengguna akan beralih ke
mesin pencari atau mesin penelusuran lainnya dan bisa jadi akan membuat perusahaan
google tutup atau merugi.

Sayidah Fatimah Ayuma A


Reza Gilang Ramadhan
Andini Meliana Putri
Ghanang Rukamana Hadi

Anda mungkin juga menyukai