Anda di halaman 1dari 11

METODE PENGUMPULAN DATA DENGAN WAWANCARA,

OBSERVASI, DAN KUESIONER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Metodologi Penelitian yang di bina oleh Prof. Dr. Sutrisno T., SE., AK., M.Si

Disusun Oleh:

Charina Hanindita Ratri (175020301111024)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019
METODE PENGUMPULAN DATA: PENGANTAR DAN WAWANCARA

A. Sumber Data
Data dapat diperoleh dari dua macam sumber yaitu
1. Sumber Data Primer
Data primer (primary data) mengacu pada informasi yang diperoleh langsung oleh
peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi. Individu
memberikan informasi ketika diwawancara diberikan kuisioner, atau diobservasi.
Wawancara mendalam terhadap kelompok atau kelompok focus merupakan sumber
lain yang kaya akan data primer
 Kelompok Fokus, biasanya terdiri atas 8 hingga 10 anggota dengan seorang
moderator yang memimpin diskusi selama kira-kira 2 jam mengenai suatu topik,
konsep, atau produk tertentu. Anggota biasanya dipilih nerdasarkan keahlian
mereka pada topik yang digali informasinya. Kelompok fokus relatif tidak mahal
dan dapat menghasilkan data yang dapat diandalkan dalam waktu singkat.
Kelompok fokus digunakan untuk studi eksploratif, memuat generalisasi
berdasarkan informasi yang diperoleh dari kelompok focus, dan melakukan
survey sampel.
 Panel, merupakan sumber informasi utama untuk tujuan penelitian. Berbeda
dengan kelompok fokus yang bertemu satu kali, kelompok panel bertemu lebih
dari satu kali. Studi panel sangat berguna untuk kasus yang di mana pengaruh
intervensi atau perubahan tertentu akan dipelajari selama suatu periode waktu.
Panel dapat termasuk panel statis jika anggota yang sama berada dalam panel
tersebut selama periode waktu yang lama. Sedangkan jika anggota panel berubah
dari waktu ke waktu maka panel tersebut termasuk panel dinamis. Selain itu ada
juga teknik Delphi, yaitu metode peramalan yang menggunakan panel para ahli
yan dipilih secara teliti dengan cara yang sistematis atau lebih.
 Ukuran Umum, berasal dari sumber primer yang tidak melibatkan orang-orang.
Contohnya adalah kerusakan jurnal-jurnal di perpustakaan yang memberikan
indikasi yang baik terkait kepopuleran jurnal-jurnal tersebut
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber yang
sudah ada. Terdapat beberapa sumber data sekunder, termasuk buku dan majalah,
publikasi pemerintah, media, laporan tahunan perusahaan, dsb. Kelebihan mencari
sumber data sekunder adalah penghematan waktu dan biaya untuk mendapatkan
informasi. Akan tetapi, data sekunder sebagai satu sumber informasi memiliki
kekurangan karena dapat menjadi usang atau digantikan dengan yang baru.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian.
Wawancara, observasi terhadap individu dan peristiwa, dan pemberian kuisioner
meupakan tiga metode utama pengumpulan datadalam penelitian survey. Tes proyektif
dan teknik motivasional lain juga terkadang digunakan untuk mendapatkan variabel.
Wawancara memiliki kelebihan terkait fleksibilitas dalam hal mengadaptasi,
mengadopsi, dan mengubah pertanyaan ketika peneliti melanjutkan wawancara,
kuisioner memiliki kelebihan dalam memperoleh data secara lebih efisien terkait waktu,
energy, dan biaya. Metode pengumpulan data umum seperti ekstraksi dari dokumen
perusahaan memiliki kelebihan dalam hal akurasi
C. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang efektif, terutama selama
penelitian tahap eksploratif. Terdapat beberapa jenis wawancara yaitu
1. Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur. Wawancara terstruktur
adalah wawancara yang dilakukan ketika sejak awal diketahui informasi apa yang
diperlukan. Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang direncanakan untuk
ditanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut fokus pada faktor-faktor yang
diketahui selama wawancara tidak terstruktur dan dianggap relevan dengan masalah.
Sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu pewawancara tidak memasuki situasi
wawancara dengan rangkaian yang akan diberikan kepada responen. Tujuan
wawancara tidak terstruktur adalah mengetahui beberapa isu pendahuluan, sehingga
peneliti dapat menentukan variabel yang memerlukan investigasi mendalam lebih
lanjut.
2. Wawancara Tatap Muka dan Wawancara Telepon. Kebanyakan wawancara tidak
terstruktur dalam penelitian bisnis sering kali dilakukan dengan tatap muka,
wawancara terstruktur dapat dilakukan dengan tatap muka atau melalui telepon,
tergantung pada tingkat kerumitan persoalan yang terlibat, kemungkinan durasi
wawancara, kenyamanan kedua pihak, dan wialayah geografis yang tercakup dalam
survey. Wawancara telepon adalah wawancara yang paling tepat jika informasi dari
banyak responden yang tersebar di wilayah geografis yang luas harus segera
diperoleh, dan kemungkinan durasi setiap wawancara adalah 10 menit kurang.
3. Wawancara dengan Bantuan Komputer. Pertanyaan pada wawancara dengan banuan
komputer (CAI) ditampilkan pada layar kompiter dan pewawancara dapat
memasukkan jawaban responden secara langusng ke dalam komputer. Terdapat dua
jenis program wawancara dengan bantuan komputer: wawancara telepon dengan
bantuan komputer (CATI-computer-assisted telephone interviewing) dan
wawancara personal dengan bantuan komputer (CAPI-computer-assisted personal
interviewing)
D. Metode Proyektif
Ide atau pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan
dengankata-kata taau yangtetap berada dalam pikiran responden selalu dapay diungkap
melalui penelitian motivasional. Teknik yang lazim untuk mendapatkan data semacam
itu adalah asosisasi kata, thematic apperception test, uji inkblot, dsb.
Teknik asosiasi kata, seperti meminta responden dengan cepat mengasosiasikan
sebuah kata dengan hal pertama yang muncul di pikiran mereka. Thematic apperception
test, yaitu meminta responden untuk merangkai cerita di sekitar gambar yang
ditunjukkan. Dan uji inkblot menggunakan noda tinta berwarna yang diinterpretasikan
oleh responden yang menjelaskan apa yang mereka lihat dalam beragam pola dan warna
tersebut.
METODE PENGUMPULAN DATA: OBSERVASI

A. Definisi dan Tujuan Observasi


Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan
menginterperetasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencara. Hal tersebut
dapat dibedakan berdasarkan kontrol, partisipan, struktur, dan kerahasiaan
B. Empat Dimensi Utama yang Menggolongkan Jenis Observasi
1. Studi Observasional yang Terkontrol versus Tidak Terkontrol
Studi Observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi atau kondisi
dimanipulasi atau direncanakan oleh peneliti. Observasi terkontrol dapat dilakukan
di dalam laboratorium atau di lapangan. Observasi tidak terkontroladalah teknik
observasi yangtidak berusaha untuk mengontrol, memanipulasi, atau memengaruhi
situasi. Peristiwa terjadi secara alami dan peneliti mengamati peristiwa tersebut
tanpa melakukan intervensi terhadap situasi kehidupan nyata.
2. Observasi Partisipan versus Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat
dalam tindakan dari pelaku, namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual
pelaku misalnya melalui kamera. Observasi partisipan adalah pendekatan dimana
peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari
kelompok atau organisasi yang diteliti.
3. Studi Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur
Studi observasional terstruktur adalah ketika pengamat memiliki rangkaian
kategori kegiatan atau fenomena yang direncanakan akan diteliti. Observasi
terstruktur secara umum bersifat kuantitatif. Pada awal studi, terdapat kemungkinan
bahwa peneliti tidak memiliki ide yang jelas dari aspek-aspek tertentu yang
membutuhkan fokus/perhatian. Studi seperti itu akan menjadi studi observasional
tidka terstruktur. Studi observasional tidak terstruktur diklaim sebagai ciri dari
penelitian kualitatif. Observasi tidak terstruktur pada akhirnya dapat menghasilkan
rangakaian hipotesis tentatif yang diuji dalam penelitian berikutnya yang bersifat
deduktif.
4. Observasi Tersembunyi versus Observasi Tidak Tersembunyi
Kerahasiaan observasi berkaitan dengan apakah anggota dari kelompok sisal
yang diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diinvestigasi, Kelebihan utama dari
observasi tersmebunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak terpengaruh dengan
kesadaran bahwa mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi bersifat lebih
jelas, sehingga dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti.
C. Dua Pendeketan Penting Untuk Observasi
1. Observasi Partisipan
Observasi partisipan mengombinasikan proses partisipasi dan observasi,
sehingga observasi partisipan seharusnya dibedakan baik dari jenis observasi murni
dan partisipasi murni (Bernard, 1994). Ciri dari observasi partisipan yang
membedakan adalah bahwa peneliti berpartisipasi dalam kelompok social yang
diteliti. Tingkat tertinggi dari partisipasi adalah partisipasi lengkap. Teknik ini
memastikan kedekatan dengan subjek, tetapi teknik ini dapat membatasi kebebasan
gerak di luar peran yang sudah dipilih.
2. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur fokus pada sifat, seperti observasi melihat fenomena yang
ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan observasi terstruktur dalam pemasaran
adalah oembeli misterius. Observasi terstruktur juga dapat digunakan untuk
mengahsilkan data numerik untuk menguji hipotesis
D. Kelebihan dan Kekurangan Observasi
Salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi membuat
peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan, ornag-orang
dapat diamati dari lingkungan kerja alami mereka. Kelebihan lain dari observasi adalah
memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu. Secara umum, data yang
diperoleh melalui observasi kejadian ketika hal tersebut terjadi secara alami lebih
reliable dan bebas dari bias responden.
Kekurangan dari studi observasi yaitu reaktivitas. Reaktivitas dapat menjadi
ancaraman utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena orang-orang
yang diamati mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu studi tersebut.
METODE PENGUMPULAN DATA: KUESIONER

A. Jenis Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data berupa sepaket pertanyaan yang
dijawab oleh responden dan hasilnya direkam atau dikumpulkan oleh peneliti. Kuesioner
umumnya dirancang untuk mengumpulkan sejumlah besar data kuantitatif. Kuisioner
dapat diberikan secara pribadi, dikirim ke responden, atau didistribusikan secara
elektronik.
1. Kuesioner yang diberikan secara langsung. Ketika survei terbatas pada area lokal,
cara yang baik untuk mengumpulkan data adalah mengelola kuesioner secara
pribadi. Keuntungan utama dari ini adalah bahwa peneliti atau anggota tim peneliti
dapat mengumpulkan semua tanggapan yang diselesaikan dalam waktu singkat.
Pemberian kuesioner kepada sejumlah besar individu pada saat yang sama lebih
murah dan menghabiskan waktu yang kurang dari wawancara
2. Kuesioner melalui surat dan elektronik. Keuntungan utama dari kuesioner
elektronik dan email adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat tercakup dalam
survei. Namun, tingkat pengembalian kuesioner tersebut biasanya rendah. Tingkat
respon 30% dianggap diterima. Kelemahan lain dari kuesioner elektronik dan mail
adalah bahwa keraguan responden mungkin tidak bisa diklarifikasi.
B. Pedoman Desain Kuesioner
Prinsip-prinsip desain kuesioner harus fokus pada tiga bagian. Ketiganya adalah isu
penting dalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan kerancuan
dalam penelitian. Prinsip-prinsip tersebut yaitu
1. Prinsip penyusunan kata. Prinsip penyusunan kata merujuk pada faktor-faktor
seperti a) Ketepatan isi pertanyaan; b) Bagaimana pertanyaan disampaikan dan
tingkat pemahaman bahasa yang digunakan; c) Jenis dan bentuk pertanyaan yang
diajukan; d) Urutan pertanyaan; dan e) Data pribadi yang dicari dari responden.
2. Prinsip pengukuran kata. Seperti halnya terdapat pedoman yang harus diikuti
untuk memastikan bahwa kata-kata dari kuesioner sudah tepat untuk meminimalkan
kerancuan, sehingga juga ada beberapa prinsip pengukuran yang harus diikuti untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai untuk menguji hipotesis.
Pengukuran mengacu pada skala dan teknik skala yang digunakan dalam mengukur
konsep, serta penilaian keandalan dan validitas dari langkah-langkah yang
digunakan.
3. Review desain kuesioner. Untuk meminimalkan kerancuan responden dan
kesalahan pengukuran, semua prinsip yang dibahas harus diikuti dengan hati-hati.
Ketika instrumen yang divalidasi digunakan, temuan studi ini bermanfaat bagi
komunitas ilmiah karena hasilnya dapat direplikasi dan menambah teori dasar yang
telah ada.
C. Dimensi Survei Internasional
Para peneliti yang terlibat dalam penelitian lintas budaya berusaha untuk melacak
persamaan dan perbedaan dalam respon perilaku dan sikap karyawan di berbagai
tingkatan dalam budaya yang berbeda. Ketika data dikumpulkan, seseorang harus
memperhatikan alat ukur dan bagaimana data dikumpulkan, selain menjadi peka
terhadap perbedaan budaya dalam penggunaan istilah tertentu. Survei juga harus
disesuaikan dengan budaya yang berbeda.
1. Persoalan tertentu dalam instrumentasi untuk penelitian lintas budaya. Karena
bahasa yang berbeda yang diucapkan di negara yang berbeda, penting untuk
memastikan bahwa terjemahan dari instrumen untuk bahasa lokal cocok dan akurat
dengan bahasa asli. Kesetaraan idiomatik juga bisa menjadi masalah, di mana
beberapa idiom yang unik untuk satu bahasa tidak tidak dapat untuk terjemahan ke
bahasa lain. Kesetaraan konseptual, dimana makna dari kata-kata tertentu bisa
berbeda dalam budaya yang berbeda
2. Persoalan dalam pengumpulan data. Setidaknya tiga isu penting pengumpulan
data bagi lintas budaya yaitu kesetaraan respon, waktu pengumpulan data, dan status
individu yang dikumpulkan datanya. Kesetaraan respon dipastikan dengan
mengadopsi prosedur pengumpulan data yang seragam dalam budaya yang berbeda.
Waktu data lintas budaya yang dikumpulkan juga penting untuk perbandingan lintas
budaya. Pengumpulan data harus diselesaikan dalam jangka waktu yang dapat
diterima di negara-negara yang berbeda dalam waktu tiga sampai empat bulan
Karenna banyak hal yang mungkin berubah selama interval waktu dalam satu negara
atau semua negara.
D. Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan Data dan
Kapan Menggunakan Masing-Masing Metode Tersebut
Wawancara tatap muka menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan
orang yang diwawancarai, dan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami
masalah yang kompleks. Di sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki potensi untuk
membingungkan pewawancara dan dapat menghabiskan biaya yang besar jika sejumlah
besar responden yang terlibat.
Wawancara telepon adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika
seseorang memiliki spesifikasi, pertanyaan terstruktur, membutuhkan tanggapan cepat,
dan memiliki sampel yang tersebar di wilayah yang luas. Di sisi negatif, pewawancara
tidak dapat mengamati respon nonverbal responden, dan yang diwawancara dapat
memblokir panggilan.
Studi observasional membantu kita untuk memahami masalah yang kompleks
melalui pengamatan langsung (baik sebagai peserta atau bukan peserta yang diamati)
dan memungkinkan untuk langsung meminta penjelasan tentang isu-isu tertentu, Di sisi
negatif, pengamatan ini mahal, karena jangka waktu pengamatan yang diperlukan, dan
kebiasan pengamat mungkin ikut dalam data yang dikumpulkan.
Pemberian kuesioner secara pribadi kepada kelompok individu membantu untuk (1)
menjalin hubungan dengan responden sambil memperkenalkan survei, (2) memberikan
klarifikasi yang diinginkan oleh responden di tempatnya, dan (3) mengumpulkan
kuesioner segera setelah mereka selesai. Dalam hal ini, ada tingkat respon 100%. Di sisi
negatif, pemberian kuesioner secara pribadi akan mahal, terutama jika sampel tersebar
luas secara geografis.
Kuesioner elektronik dan email menguntungkan ketika tanggapan terhadap banyak
pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang tersebar luas secara geografis, atau sulit
atau tidak mungkin untuk melakukan wawancara telepon tanpa banyak beban. Di sisi
negatif, kuesioner tersebut biasanya memiliki tingkat respon yang rendah dan juga tidak
bisa memastikan apakah data yang diperoleh adalah mewakili populasi yang diteliti.
E. Berbagai Metode Pengumpulan Data
Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki kerancuan yang terkait
dengan mereka, mengumpulkan data melalui multimethods dan dari berbagai sumber
memberikan kecermatan penelitian. Misalnya, jika tanggapan dikumpulkan melalui
wawancara, kuesioner, dan observasi yang sangat berkorelasi dengan satu sama lain,
maka kita akan lebih percaya tentang keabsahan dari data yang dikumpulkan. Oleh
karena itu, korelasi tinggi di antara data yang diperoleh pada variabel yang sama dari
sumber yang berbeda dan melalui metode pengumpulan data yang berbeda memberikan
kredibilitas lebih untuk instrumen penelitian dan data yang diperoleh melalui instrumen
tersebut.
F. Etika Dalam Pengumpulan Data
Beberapa masalah etika harus ditangani ketika mengumpulkan data. Mereka harus
menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh peneliti, dan tidak meminta
tanggapan individu atau kelompok untuk diungkapkan kepada mereka, atau meminta
untuk melihat kuesioner. Mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dalam menerima
hasil dan rekomendasi dalam laporan yang disampaikan oleh para peneliti. Berikut ini
beberapa etika dan peneliti
1. Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai rahasia dan
menjaga atau privasinya adalah salah satu tanggung jawab utama dari peneliti.
2. Peneliti tidak harus menggambarkan sifat penelitian kepada subjeknya, terutama
dalam percobaan laboratorium. Tujuan dari penelitian ini harus dijelaskan kepada
mereka.
3. Informasi pribadi yang tampaknya menyinggung tidak harus diminta, dan jika benar-
benar diperlukan untuk proyek tersebut, harus disampaikan dengan penuh
kehatihatian kepada responden, misalnya menawarkan alasan tertentu.
4. Apapun sifat dari metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan diri dari
subyek tidak boleh dilanggar.
5. Tidak ada pemaksaan untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin
berpartisipasi, keinginan individu harus dihormati.
6. Pengamat nonpartisipan harus serendah hati mungkin
7. Dalam studi laboratorium, subyek harus ditanyai dengan pengungkapan penuh
alasan untuk percobaan setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
8. Subyek tidak boleh berada dalam situasi di mana mereka bisa mengalami bahaya
fisik atau mental.
9. Peneliti harus menjamin tidak adanya keliru atau distorsi dalam melaporkan data
yang dikumpulkan selama penelitian.
Perilaku etis responden yaitu subjek sekali setelah memilih untuk berpartisipasi
dalam sebuah studi, harus bekerja sama sepenuhnya dalam tugas-tugas ke depannya,
seperti menanggapi survei atau mengambil bagian dalam percobaan. Selain itu
responden juga harus memberikan tanggapan yang benar dan jujur.

Anda mungkin juga menyukai