Anda di halaman 1dari 10

RMK METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

METODE PENGUMPULAN DATA


Richard (A031191005), Rezky Indah Lestari (A031191075),
Audy Alifia Rudy (A031191084), Grace Johanna Leonardo (A031191001)

METODE PENGUMPULAN DATA: PENGANTAR DAN WAWANCARA


A. Sumber Data

Data dapat diperoleh dari dua macam sumber yaitu


1. Sumber Data Primer

Data primer ( primary data) mengacu pada informasi yang diperoleh langsung
oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi.
Individu memberikan informasi ketika diwawancara diberikan kuisioner, atau
diobservasi. Wawancara mendalam terhadap kelompok atau kelompok focus
merupakan sumber lain yang kaya akan data primer

 Kelompok Fokus, biasanya terdiri atas 8 hingga 10 anggota dengan seorang


moderator yang memimpin diskusi selama kira-kira 2 jam mengenai suatu
topik, konsep, atau produk tertentu. Anggota biasanya dipilih nerdasarkan
keahlian mereka pada topik yang digali informasinya. Kelompok fokus relatif
tidak mahal dan dapat menghasilkan data yang dapat diandalkan dalam waktu
singkat. Kelompok fokus digunakan untuk studi eksploratif, memuat
generalisasi berdasarkan informasi yang diperoleh dari kelompok focus, dan
melakukan survey sampel.

 Panel, merupakan sumber informasi utama untuk tujuan penelitian. Berbeda


dengan kelompok fokus yang bertemu satu kali, kelompok panel bertemu lebih
dari satu kali. Studi panel sangat berguna untuk kasus yang di mana
pengaruh intervensi atau perubahan tertentu akan dipelajari selama suatu
periode waktu. Panel dapat termasuk panel statis jika anggota yang sama
berada dalam panel tersebut selama periode waktu yang lama. Sedangkan jika
anggota panel berubah dari waktu ke waktu maka panel tersebut termasuk
panel dinamis. Selain itu ada juga teknik Delphi, yaitu metode peramalan
yang menggunakan panel para ahli yan dipilih secara teliti dengan cara yang
sistematis atau lebih.

 Ukuran Umum, berasal dari sumber primer yang tidak melibatkan orang-
orang. Contohnya adalah kerusakan jurnal-jurnal di perpustakaan yang
memberikan indikasi yang baik terkait kepopuleran jurnal-jurnal tersebut
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber
yang sudah ada. Terdapat beberapa sumber data sekunder, termasuk buku
dan majalah, publikasi pemerintah, media, laporan tahunan perusahaan, dsb.
Kelebihan mencari sumber data sekunder adalah penghematan waktu dan biaya
untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, data sekunder sebagai satu sumber
informasi memiliki kekurangan karena dapat menjadi usang atau digantikan
dengan yang baru.
B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian.


Wawancara, observasi terhadap individu dan peristiwa, dan pemberian kuisioner
meupakan tiga metode utama pengumpulan datadalam penelitian survey. Tes proyektif
dan teknik motivasional lain
 juga terkadang digunakan untuk mendapatkan variabel.

Wawancara memiliki kelebihan terkait fleksibilitas dalam hal mengadaptasi,


mengadopsi, dan mengubah pertanyaan ketika peneliti melanjutkan wawancara,
kuisioner memiliki kelebihan dalam memperoleh data secara lebih efisien terkait
waktu, energy, dan biaya. Metode
 pengumpulan data umum seperti ekstraksi dari dokumen perusahaan memiliki
kelebihan dalam hal akurasi

C. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang efektif, terutama selama


penelitian tahap eksploratif. Terdapat beberapa jenis wawancara yaitu
1. Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur. Wawancara terstruktur
adalah wawancara yang dilakukan ketika sejak awal diketahui informasi apa yang
diperlukan. Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang direncanakan untuk
ditanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut fokus pada faktor-faktor yang
diketahui selama wawancara tidak terstruktur dan dianggap relevan dengan
masalah. Sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu pewawancara tidak
memasuki situasi wawancara dengan rangkaian yang akan diberikan kepada
responen. Tujuan wawancara tidak terstruktur adalah mengetahui beberapa isu
pendahuluan, sehingga peneliti dapat menentukan variabel yang memerlukan
investigasi mendalam lebih lanjut.
2. Wawancara Tatap Muka dan Wawancara Telepon. Kebanyakan wawancara tidak
terstruktur dalam penelitian bisnis sering kali dilakukan dengan tatap muka,
wawancara terstruktur dapat dilakukan dengan tatap muka atau melalui telepon,
tergantung pada tingkat kerumitan persoalan yang terlibat, kemungkinan durasi
wawancara, kenyamanan kedua pihak, dan wialayah geografis yang tercakup
dalam survey. Wawancara telepon adalah wawancara yang paling tepat jika
informasi dari banyak responden yang tersebar di wilayah geografis yang luas
harus segera diperoleh, dan kemungkinan durasi setiap wawancara adalah 10
menit kurang.
3. Wawancara dengan Bantuan Komputer. Pertanyaan pada wawancara dengan
banuan komputer (CAI) ditampilkan pada layar kompiter dan pewawancara
dapat memasukkan jawaban responden secara langusng ke dalam komputer.
Terdapat dua jenis program wawancara dengan bantuan komputer: wawancara
telepon dengan bantuan komputer (CATI-computer-assisted telephone
interviewing ) dan wawancara personal dengan bantuan komputer (CAPI-
computer-assisted personal interviewing)

D. Metode Proyektif

Ide atau pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan
dengankata-kata taau yangtetap berada dalam pikiran responden selalu dapay
diungkap melalui penelitian motivasional. Teknik yang lazim untuk mendapatkan data
semacam itu adalah asosisasi kata, thematic apperception test , uji inkblot, dsb.
Teknik asosiasi kata, seperti meminta responden dengan cepat mengasosiasikan
sebuah kata dengan hal pertama yang muncul di pikiran mereka. Thematic
apperception test , yaitu meminta responden untuk merangkai cerita di sekitar gambar
yang ditunjukkan. Dan uji inkblot menggunakan noda tinta berwarna yang
diinterpretasikan oleh responden yang menjelaskan apa yang mereka lihat dalam
beragam pola dan warna tersebut.

METODE PENGUMPULAN DATA: OBSERVASI


A. Definisi dan Tujuan Observasi

Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan


menginterperetasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencara. Hal tersebut
dapat dibedakan berdasarkan kontrol, partisipan, struktur, dan kerahasiaan.

B. Empat Dimensi Utama yang Menggolongkan Jenis Observasi


1. Studi Observasional yang Terkontrol versus Tidak Terkontrol
Studi Observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi atau kondisi
dimanipulasi atau direncanakan oleh peneliti. Observasi terkontrol dapat
dilakukan di dalam laboratorium atau di lapangan. Observasi tidak
terkontroladalah teknik observasi yangtidak berusaha untuk mengontrol,
memanipulasi, atau memengaruhi situasi. Peristiwa terjadi secara alami dan
peneliti mengamati peristiwa tersebut tanpa melakukan intervensi terhadap situasi
kehidupan nyata.
2. Observasi Partisipan versus Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat
dalam tindakan pelaku, namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual
pelaku, misalnya melalui kamera. Obsrvasi partisipan adalah pendekatan dimana
peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari
kelompok artau organisasi yang diteliti.
3. Studi Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur
Studi observasional terstruktur adalah ketika pengamat memiliki rangkaian
kategori kegiatan atau fenomena yang direncanakan akan diteliti. Observasi
terstruktur secara umum bersifat kuantitatif. Pada awal studi, terdapat
kemungkinan bahwa peneliti tidak memiliki ide yang jelas dari aspek-aspek
tertentu yang membutuhkan fokus/perhatian. Studi seperti itu akan menjadi studi
observasional tidka terstruktur. Studi observasional tidak terstruktur diklaim sebagai
ciri dari penelitian kualitatif. Observasi tidak terstruktur pada akhirnya dapat
menghasilkan rangakaian hipotesis tentatif yang diuji dalam penelitian
berikutnya yang bersifat deduktif.
4. Observasi Tersembunyi versus Observasi Tidak Tersembunyi

Kerahasiaan observasi berkaitan dengan apakah anggota dari kelompok sisal


yang diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diinvestigasi, Kelebihan utama dari
observasi tersembunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak terpengaruh dengan
kesadaran bahwa mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi bersifat lebih
jelas, sehingga dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti.

C. Dua Pendeketan Penting Untuk Observasi


1. Observasi Partisipan
Observasi partisipan mengombinasikan proses partisipasi dan observasi,
sehingga observasi partisipan seharusnya dibedakan baik dari jenis observasi
murni dan partisipasi murni (Bernard, 1994). Ciri dari observasi partisipan yang
membedakan adalah bahwa peneliti berpartisipasi dalam kelompok social yang
diteliti. Tingkat tertinggi dari partisipasi adalah partisipasi lengkap. Teknik ini
memastikan kedekatan dengan subjek, tetapi teknik ini dapat membatasi
kebebasan gerak di luar peran yang sudah dipilih.
2. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur fokus pada sifat, seperti observasi melihat fenomena
yang ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan observasi terstruktur dalam
pemasaran adalah oembeli misterius. Observasi terstruktur juga dapat digunakan
untuk mengahsilkan data numerik untuk menguji hipotesis.

D. Kelebihan dan Kekurangan Observasi

Salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi


membuat peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan,
ornag-orang dapat diamati dari lingkungan kerja alami mereka. Kelebihan lain dari
observasi adalah memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu. Secara
umum, data yang diperoleh melalui observasi kejadian ketika hal tersebut terjadi
secara alami lebih reliable dan bebas dari bias responden.
Kekurangan dari studi observasi yaitu reaktivitas. Reaktivitas dapat menjadi
ancaraman utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena orang-orang
yang diamati menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu studi tersebut.

METODE PENGUMPULAN DATA: KUESIONER


A. Jenis Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data berupa sepaket pertanyaan yang


dijawab oleh responden dan hasilnya direkam atau dikumpulkan oleh peneliti.
Kuesioner umumnya dirancang untuk mengumpulkan sejumlah besar data kuantitatif.
Kuisioner dapat diberikan secara pribadi, dikirim ke responden, atau didistribusikan
secara elektronik.
1. Kuesioner yang diberikan secara langsung. Ketika survei terbatas pada area
lokal, cara yang baik untuk mengumpulkan data adalah mengelola kuesioner
secara pribadi. Keuntungan utama dari ini adalah bahwa peneliti atau anggota tim
peneliti dapat mengumpulkan semua tanggapan yang diselesaikan dalam waktu
singkat. Pemberian kuesioner kepada sejumlah besar individu pada saat yang sama
lebih murah dan menghabiskan waktu yang kurang dari wawancara
2. Kuesioner melalui surat dan elektronik . Keuntungan utama dari kuesioner
elektronik dan

email adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat tercakup dalam survei.
Namun, tingkat pengembalian kuesioner tersebut biasanya rendah. Tingkat respon
30% dianggap diterima. Kelemahan lain dari kuesioner elektronik dan mail adalah
bahwa keraguan responden mungkin tidak bisa diklarifikasi.
B. Pedoman Desain Kuesioner

Prinsip-prinsip desain kuesioner harus fokus pada tiga bagian. Ketiganya adalah
isu penting dalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan kerancuan
dalam penelitian. Prinsip-prinsip tersebut yaitu :

1. Prinsip penyusunan kata. Prinsip penyusunan kata merujuk pada faktor-faktor


seperti a) Ketepatan isi pertanyaan; b) Bagaimana pertanyaan disampaikan dan
tingkat pemahaman bahasa yang digunakan; c) Jenis dan bentuk pertanyaan
yang diajukan; d) Urutan  pertanyaan; dan e) Data pribadi yang dicari dari
responden.

2. Prinsip pengukuran kata. Seperti halnya terdapat pedoman yang harus diikuti
untuk memastikan bahwa kata-kata dari kuesioner sudah tepat untuk
meminimalkan kerancuan, sehingga juga ada beberapa prinsip pengukuran yang
harus diikuti untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai untuk
menguji hipotesis. Pengukuran mengacu pada skala dan teknik skala yang
digunakan dalam mengukur konsep, serta penilaian keandalan dan validitas dari
langkah-langkah yang digunakan.
3. Review desain kuesioner. Untuk meminimalkan kerancuan responden dan
kesalahan pengukuran, semua prinsip yang dibahas harus diikuti dengan hati-hati.
Ketika instrumen yang divalidasi digunakan, temuan studi ini bermanfaat bagi
komunitas ilmiah karena hasilnya dapat direplikasi dan menambah teori dasar yang
telah ada.

C. Dimensi Survei Internasional

Para peneliti yang terlibat dalam penelitian lintas budaya berusaha untuk melacak
persamaan dan perbedaan dalam respon perilaku dan sikap karyawan di berbagai
tingkatan dalam budaya yang berbeda. Ketika data dikumpulkan, seseorang
harus memperhatikan alat ukur dan bagaimana data dikumpulkan, selain
menjadi peka terhadap perbedaan budaya dalam penggunaan istilah tertentu.
Survei juga harus disesuaikan dengan budaya yang berbeda.

1. Persoalan tertentu dalam instrumentasi untuk penelitian lintas budaya.


Karena bahasa yang berbeda yang diucapkan di negara yang berbeda, penting
untuk memastikan bahwa terjemahan dari instrumen untuk bahasa lokal cocok
dan akurat dengan bahasa asli. Kesetaraan idiomatik juga bisa menjadi
masalah, di mana beberapa idiom yang unik untuk satu bahasa tidak tidak
dapat untuk terjemahan ke bahasa lain. Kesetaraan konseptual, dimana makna
dari kata-kata tertentu bisa berbeda dalam budaya yang berbeda
2. Persoalan dalam pengumpulan data. Setidaknya tiga isu penting
pengumpulan data bagi lintas budaya yaitu kesetaraan respon, waktu
pengumpulan data, dan status individu yang dikumpulkan datanya.
Kesetaraan respon dipastikan dengan mengadopsi prosedur pengumpulan data
yang seragam dalam budaya yang berbeda. Waktu data lintas budaya yang
dikumpulkan juga penting untuk perbandingan lintas budaya. Pengumpulan data
harus diselesaikan dalam jangka waktu yang dapat diterima di negara-negara yang
berbeda dalam waktu tiga sampai empat bulan Karenna banyak hal yang mungkin
berubah selama interval waktu dalam satu negara atau semua negara.
D. Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan
Data dan Kapan Menggunakan Masing-Masing Metode Tersebut
Wawancara tatap muka menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan
dengan orang yang diwawancarai, dan membantu untuk mengeksplorasi dan
memahami masalah yang kompleks. Di sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki
potensi untuk membingungkan pewawancara dan dapat menghabiskan biaya yang
besar jika sejumlah besar responden yang terlibat.
Wawancara telepon adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika
seseorang memiliki spesifikasi, pertanyaan terstruktur, membutuhkan tanggapan cepat,
dan memiliki sampel yang tersebar di wilayah yang luas. Di sisi negatif, pewawancara
tidak dapat mengamati respon nonverbal responden, dan yang diwawancara dapat
memblokir panggilan.
Studi observasional membantu kita untuk memahami masalah yang kompleks
melalui pengamatan langsung (baik sebagai peserta atau bukan peserta yang diamati)
dan memungkinkan untuk langsung meminta penjelasan tentang isu-isu tertentu, Di
sisi negatif, pengamatan ini mahal, karena jangka waktu pengamatan yang
diperlukan, dan kebiasaan pengamat mungkin ikut dalam data yang dikumpulkan.
Pemberian kuesioner secara pribadi kepada kelompok individu membantu untuk (1)
menjalin hubungan dengan responden sambil memperkenalkan survei, (2) memberikan
klarifikasi yang diinginkan oleh responden di tempatnya, dan (3) mengumpulkan
kuesioner segera setelah mereka selesai. Dalam hal ini, ada tingkat respon 100%. Di
sisi negatif, pemberian kuesioner secara pribadi akan mahal, terutama jika sampel
tersebar luas secara geografis.
Kuesioner elektronik dan email menguntungkan ketika tanggapan terhadap banyak
pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang tersebar luas secara geografis, atau sulit
atau tidak mungkin untuk melakukan wawancara telepon tanpa banyak beban. Di sisi
negatif, kuesioner tersebut biasanya memiliki tingkat respon yang rendah dan juga tidak
bisa memastikan apakah data yang diperoleh adalah mewakili populasi yang diteliti.

E. Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan


Data dan Kapan Menggunakan Masing-Masing Metode Tersebut
Wawancara tatap muka menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan
dengan orang yang diwawancarai, dan membantu untuk mengeksplorasi dan
memahami masalah yang kompleks. Di sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki
potensi untuk membingungkan pewawancara dan dapat menghabiskan biaya yang
besar jika sejumlah besar responden yang terlibat.
Wawancara telepon adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika
seseorang memiliki spesifikasi, pertanyaan terstruktur, membutuhkan tanggapan cepat,
dan memiliki sampel yang tersebar di wilayah yang luas. Di sisi negatif, pewawancara
tidak dapat mengamati respon nonverbal responden, dan yang diwawancara dapat
memblokir panggilan.
Studi observasional membantu kita untuk memahami masalah yang kompleks
melalui pengamatan langsung (baik sebagai peserta atau bukan peserta yang diamati)
dan memungkinkan untuk langsung meminta penjelasan tentang isu-isu tertentu, Di
sisi negatif, pengamatan ini mahal, karena jangka waktu pengamatan yang
diperlukan, dan kebiasan pengamat mungkin ikut dalam data yang dikumpulkan.
Pemberian kuesioner secara pribadi kepada kelompok individu membantu untuk (1)
menjalin hubungan dengan responden sambil memperkenalkan survei, (2) memberikan
klarifikasi yang diinginkan oleh responden di tempatnya, dan (3) mengumpulkan
kuesioner segera setelah mereka selesai. Dalam hal ini, ada tingkat respon 100%. Di
sisi negatif, pemberian kuesioner secara pribadi akan mahal, terutama jika sampel
tersebar luas secara geografis.
Kuesioner elektronik dan email menguntungkan ketika tanggapan terhadap banyak
pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang tersebar luas secara geografis, atau sulit
atau tidak mungkin untuk melakukan wawancara telepon tanpa banyak beban. Di sisi
negatif, kuesioner tersebut biasanya memiliki tingkat respon yang rendah dan juga tidak
bisa memastikan apakah data yang diperoleh adalah mewakili populasi yang diteliti.
F. Berbagai Metode Pengumpulan Data
Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki kerancuan yang
terkait dengan mereka, mengumpulkan data melalui multimethods  dan dari berbagai
sumber memberikan kecermatan penelitian. Misalnya, jika tanggapan dikumpulkan
melalui wawancara, kuesioner, dan observasi yang sangat berkorelasi dengan satu
sama lain, maka kita akan lebih percaya tentang keabsahan dari data yang
dikumpulkan. Oleh karena itu, korelasi tinggi di antara data yang diperoleh pada
variabel yang sama dari sumber yang berbeda dan melalui metode pengumpulan
data yang berbeda memberikan kredibilitas lebih untuk instrumen penelitian dan data
yang diperoleh melalui instrumen tersebut.
G. Etika Dalam Pengumpulan Data
Beberapa masalah etika harus ditangani ketika mengumpulkan data. Mereka harus
menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh peneliti, dan tidak meminta
tanggapan individu atau kelompok untuk diungkapkan kepada mereka, atau meminta
untuk melihat kuesioner. Mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dalam
menerima hasil dan rekomendasi dalam laporan yang disampaikan oleh para peneliti.
Berikut ini beberapa etika dan peneliti
1. Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai rahasia dan
menjaga atau privasinya adalah salah satu tanggung jawab utama dari peneliti.
2. Peneliti tidak harus menggambarkan sifat penelitian kepada subjeknya, terutama
dalam  percobaan laboratorium. Tujuan dari penelitian ini harus dijelaskan
kepada mereka.
3. Informasi pribadi yang tampaknya menyinggung tidak harus diminta, dan jika
benar-benar diperlukan untuk proyek tersebut, harus disampaikan dengan penuh
kehatihatian kepada responden, misalnya menawarkan alasan tertentu.
4. Apapun sifat dari metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan diri dari
subyek tidak boleh dilanggar.
5. Tidak ada pemaksaan untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin
berpartisipasi, keinginan individu harus dihormati.
6. Pengamat nonpartisipan harus serendah hati mungkin
7. Dalam studi laboratorium, subyek harus ditanyai dengan pengungkapan penuh
alasan untuk  percobaan setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
8. Subyek tidak boleh berada dalam situasi di mana mereka bisa mengalami bahaya
fisik atau mental.
9. Peneliti harus menjamin tidak adanya keliru atau distorsi dalam melaporkan data
yang dikumpulkan selama penelitian.

Anda mungkin juga menyukai