NIM : F1319031
Kelas / Fakultas : A / Ekonomi dan Bisnis
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian I
BAB 7
DATA COLLECTION METHODS: INTRODUCTION AND INTERVIEWS
Sumber Data
Data dapat diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Data primer mengarah pada
informasi yang diperoleh dari tangan-pertama oleh peneliti pada variabel interest untuk
tujuan spesifik studi. Data sekunder mengarah pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber-sumber yang sudah ada. Contoh sumber data primer adalah individu, kelompok-
kelompok fokus, panel responden yang secara khusus dibuat oleh peneliti dan dari
opini-opini yang mungkin dicari pada isu-isu khusus dari waktu ke waktu.
Contoh sumber data sekunder adalah catatan atau arsip perusahaan, publikasi
pemerintah, analisis industri yang ditawarkan oleh media, situs web, internet, dan
seterusnya.
Kelompok Fokus
Kelompok fokus terdiri dari delapan sampai sepuluh anggota dengan seorang moderator
yang memimpin diskusi mengenai topic tertentu, konsep, atau produk selama kira-kira
dua jam.
Peran Moderator
Moderator memperkenalkan topic, mengamati, dan mencatat dan/atau merekam
diskusi.
Sifat data yang didapatkan melalui kelompok fokus
Harus diingat bahwa walaupun data yang didapatkan melalui kelompok anggota
yang sejenis tidak semahal dibandingkan dengan yang didapatkan melalui
berbagai metode pengumpulan data lainnya, dan juga meminjamkan diri mereka
untuk analisis cepat, isi dari analisis data yang didapatkan hanya menyediakan
informasi kualitatif. Selain itu, anggota tidak secara ilmiah merefleksi opini dari
populasi yang besar, sehingga tidak mewakili secara keseluruhan.
Videoconferencing
Jika variasi respon regional diharapkan, beberapa kelompok fokus dapat
dibentuk termasuk moderator-moderator terlatih, pada lokasi-lokasi yang
berbeda. Proses ini dengan mudah difasilitasi melalui videoconferencing.
Panel
Panel seperti kelompok fokus, merupakan sumber dari informasi primer untuk tujuan-
tujuan penelitian. Kelompok fokus bertemu untuk satu kali sesi kelompok, sedangkan
panel (dari anggota) bertemu lebih dari sekali. Dalam kasus di mana efek dari intervensi
tertentu atau perubahan yang dipelajari selama periode waktu, studi panel sangat
berguna.
Panel Statis dan Dinamis
Panel statis merupakan panel yang anggota-anggota yang sama menjalani panel
selama periode waktu yang diperpanjang. Panel dinamis merupakan panel yang
anggotanya berubah dari waktu ke waktu seperti fase-fase dari kemajuan studi.
Teknik Delphi
Teknik Delphi merupakan sebuah metode peramalan yang menggunakan panel
ahli yang dipilih secara hati-hati dengan sistematis dan interaktif.
Unobtrusive Measures
Unobtrusive measures atau trace measures berasal dari sumber primer yang tidak
melibatkan orang.
Pelatihan Pewawancara
Ketika beberapa wawancara yang panjang dilaksanakan, sering kali tidak layak untuk
satu individu untuk melaksanakan semua wawancara. Tim pewawancara terlatih
dibutuhkan.
Face-to-Face dan Wawancara Telepon
Wawancara dapat dilaksanakan dengan face-to-face atau melalui telepon. Bisa juga
dengan computer-assisted.
Kelebihan dan kekurangan wawancara face-to-face adalah sebagai berikut:
Kelebihan utama dari wawancara face-to-face atau wawancara langsung adalah peneliti
dapat menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan sesuai yang diperlukan, mengklarifikasi
keraguan, dan memastikan bahwa respon dimengerti dengan baik, dengan mengulang
pertanyaan. Peneliti juga dapat mengambil isyarat non-verbal dari responden. Segala
ketidaknyamanan, stres, atau masalah yang dialami responden dapat dideteksi melalui
kerutan dahi, nervous tapping, dan bahasa tubuh lainnya yang tidak sengaja
diperlihatkan oleh responden. Kerugian wawancara face-to-face adalah pewawancara
dibatasi oleh geografis, mereka mungkin saja memaksakan survei-survei dan
dibutuhkan sumber daya yang luas jika survei harus dilakukan secara nasional atau
internasional. Biaya pelatihan pewawancara untuk meminimalkan bias pewawancara
juga tinggi. Selain itu, responden mungkin saja merasa gelisah mengenai anonymity
respon ketika berinteraksi face-to-face dengan pewawancara.
Kelebihan dan kekurangan wawancara telepon adalah sebagai berikut:
Kelebihan dari wawancara telepon dari sisi peneliti adalah jumlah dari individu berbeda
dapat dicapai dalam waktu yang singkat. Dari sisi responden, dapat menghilangkan
ketidaknyamanan yang mungkin dialami saat menghadapi pewawancara. Kebanyakan
juga mengurangi ketidaknyamanan dalam mengungkapkan informasi melalui telepon
daripada face-to-face. Kekurangan dari wawancara telepon yaitu responden secara
sepihak mengakhiri wawancara tanpa peringatan atau penjelasan, dengan menutup
telepon. Identitas penelpon mungkin memperburuk situasi. Selain itu, peneliti tidak
akan dapat melihat responden untuk membaca komunikasi non-verbal.
Metode Proyektif
Beberapa ide dan pemikiran tertentu tidak dapat dengan mudah diucapkan atau tetap
berada pada tingkat ketidaksadaran dalam pikiran responden biasanya dapat dibawa ke
permukaan melalui penelitian motivasional. Teknik-teknik yang familiar untuk
pengumpulan data seperti itu adalah teknik word association, sentence completion,
thematic apperception test, inkblot test, dan seterusnya.
Teknik word association seperti menanyakan responden dengan cepat mengasosiasikan
word – say, work – dengan sesuatu yang pertama kali terpikirkan. Mirip dengan
sentence completion. Tes thematic apperception (TAT) memanggil responden untuk
mengarang cerita sesuai gambar yang diperlihatkan. Inkblot test menggunakan inkblot
yang diwarnai yang diinterpretasikan oleh responden yang akan menjelaskan apa yang
mereka lihat dalam berbagai pola dan warna.
BAB 7
DATA COLLECTION METHODS: OBSERVATION
Jenis-Jenis Kuisioner
Kuisioner adalah suatu set pertanyaan tertulis yang diformulasi sebelumnya untuk para
responden mencatat jawaban, biasanya dalam gambaran dekat alternatif. Kuisioner
merupakan metode pengumpulan data yang efisien ketika melaksanakan penelitian
deskriptif atau eksplorasi. Kuisioner secara umum didesain untuk mengumpulkan data
kuantitatif dalam jumlah besar.
Implikasi Manajerial
Sebagai manajer, mungkin saja akan melibatkan konsultan untuk melakukan penelitian
dan mungkin saja tidak akan mengumpulkan data sendiri melalui wawancara, kuisioner,
atau observasi. Akan tetapi, manajer akan terpaksa untuk mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan pekerjaan melalui wawancara klien, karyawan, atau lainnya,
manajer akan tahu bagaimana untuk mengajukan pertanyaan yang tidak bias untuk
menimbulkan jenis respon yang berguna. Selain itu, sebagai manajer akan dapat
menentukan tingkat kesempurnaan data yang ingin dikumpulkan.
Pengertian
Desain ekperimen (experimental design) merupakan desain studi dimana peneliti dapat
menciptakan lingkungan / kondisi tiruan, mengontrol beberapa variabel dan
memanipulasi variabel bebas untuk membuktikan hubungan sebab akibat.
Desain eksperimen terbagi atas dua kategori yaitu:
- eksperimen lab (lab experiments), dan
- eksperimen lapangan (fields experiments)
Eksperimen lab
Eksperimen lab (lab experiments) merupakan desain eksperimen yang diatur dalam
suatu lingkungan tiruan dimana kontrol dan manipulasi diberikan untuk membuktikan
hubungan sebab akibat di antara variabel yang diminati peneliti. Jika hubungan sebab
akibat antara variabel bebas dan terikat ingin dibuktikan dengan jelas, maka semua
variabel lain yang mungkin mencemari atau mengacaukan hubungan tersebut harus
dikontrol dengan ketat. Kontrol dan manipulasi paling baik dilakukan dalam situasi
buatan (laboratorium), di mana pengaruh klausal dapat diuji. Pengertian dari kontrol dan
manipulasi adalah sbb
1. Kontrol
Ketika kita merumuskan hubungan sebab-akibat antara dua variabel X dan Y, adalah
mungkin bahwa suatu faktor, misalnya A, juga mempengaruhi variabel terikat Y. Dalam
hal tersebut, adalah mustahil untuk menentukkan tingkat di mana Y hanya terjadi karena
X, karena kita mengetahui seberapa besar total variasi Y disebabkan oleh kehadiran
faktor A.
Eksperimen lapangan
1. Pengaruh Sejarah
Peristiwa atau faktor tertentu yang berdampak pada hubungan variabel bebas dan
variabel terikat mungkin muncul tanpa diduga sementara ekperimen dilakukan, dan
sejarah peristiwa tersebut akan mengacaukan hubungan sebab akibat antara kedua
variabel, sehingga mempengaruhi validitas internal.
2. Pengaruh Maturasi
Pengaruh maturasi merupakan sebuah fungsi dari proses biologis dan pisikologis yang
berlaku dalam responden sebagai hasil dari perjalanan waktu. Contoh proses maturasi
bisa meliputi pertambahan usia, kelelahan, rasa lapar dan kebosanan. Dengan kata lain,
terdapat pengaruh maturasi pada variabel terikat dan murni karena perjalan waktu.
3. Pengaruh Pengujian
Perbedaan antara skor prates dan pascates yang dilakukan terhadap subjek dihubungkan
dengan perlakuan, tetapi, ketika responden diberi prates, hal tersebut mungkin
mempengarui respons mereka dalam pascates, yang akan berdampak merugikan
terhadap validitas internal.
4. Pengaruh instrumentasi
Pengaruh instrumentasi adalah ancaman lain untuk validitas internal. Hal tersebut bisa
muncul karna perubahan dalam instrumentasi pengukuran antara prates dan pascates.
7. Pengaruh Mortalitas
Faktor pengacau lain pada hubungan seb-akibat adalah mortalitas atau pengurangan
anggota dalam kelompok eksperimen, kontrol, atau keduanya, saat eksperimen
berlangsung.
a. Mendesak orang untuk berpartisipasi dalam eksperimen dengan paksaan, atau
menggunakan tekanan sosial.
b. Memberikan tugas kasar dan mengajukan pertanyaan yang merendahkan dan
mengurangi harga diri meraka.
c. Menipu subjek dengan secara sengaja menyesatkan mereka terkait penelitian
yang sebenarnya.
d. Menimbulkan stress fisik atau mental bagi peserta.
e. Tidak membolehkan subjek mengundurkan diri dari penelitian meskipun mereka
ingin.
f. Menggunakan hasil penelitian untuk merugikan peserta, atau tujuan yang tidak
mereka inginkan.
g. Tidak menjelaskan prosedur yang berlaku dalam eksperimen.
h. Menempatkan peserta dalam situasi yang berbahaya dan tidak aman
i. Tidak mengadakan tanya-jawab dengan peserta secara penuh dan akurat setelah
eksperimen berakhir.
j. Tidak menjaga privasi dan rahasia informasi yang diberikan oleh peserta.
k. Tidak memberi insentif untuk kelompok kontrol.
Implikasi manajerial
Sebelum menggunakan desain eksperimen dalam studi penelitian, adalah penting untuk
mempertimbangkan apahkah hal tersebut perlu, dan jika demikian, sampai tingkat apa.
Hal tersebut penting karena desain eksperimen membutuhkan upaya khusus dan
mengubah-ubah tingkat intervensidengan arus kegiatan yang biasa. Meskipun manajer
mungkin sering tidak tertarik dalam hubungan sebab-akibat, pengetahuan yang baik
mengenai desain eksperimen bisa membantu perkembangan sejumlah studi awal yang
dilakukan untuk menguji apakah faktor seperti sistem bonus, tarif per satuan, waktu
istirahat, dan seterusnya membawa pada hasi positif seperti motivasi yang lebih baik,
peningkatan kinerja, dan kondisi kerja lainnya yang diinginkan di tempat kerja. Manajer
pemasaran dapat menggunakan desain eksperimen untuk mempelajari pengaruh pada
iklan penjualan, promosi penjualan, harga, dan sebagainya. Kesadaran akan manfaat
simulasi sebagai alat penelitian juga bisa menghasilkan ikhtiar penelitian yang kreatif
dalam bidang manajemen, sebagai mana hal tersebut terjadi dalam sisi manufaktur
bisnis.