Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Di susun oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
2023
A. SUMBER DATA
Data dapat diperoleh dari sumber primer atau sekunder. Data primer (primary data)
mengacu pada informasi yang diperoleh langsung (dari tangan pertama) oleh peneliti terkait
dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi. Data sekunder (secondary data)
mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber yang sudah ada. Beberapa
contoh sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus, dan panel yang seca
khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana pendapat mereka terkait persoalan tertentu dapat
dicari dari ke waktu, atau sumber yang tidak begitu jelas seperti majalah atau buku-buku
lama. Data juga dapat diperoleh dari sumber sekunder, misalnya, catatan atau dokumentasi
perusahaan, pub pemerintah, analisis industri yang diberikan oleh media, web, internet, dan
lainnya. Dalam beberapa kas lingkungan atau situasi dan peristiwa tertentu dapat menjadi
sumber data, contohnya, mempelajari tata ra sebuah pabrik.
a. Kelompok Fokus
1) Studi eksploratif.
b. Panel
Panel Statis dan Dinamis Panel dapat termasuk panel statis-static panel-
(misalnya, anggota yang sama berada dalam panel tersebut selama periode waktu yang
lebih lama) atau panel dinamis-dynamic panel- inalnya, anggota panel berubah dari
waktu ke waktu ketika berbagai fase studi dilakukan). Kelebihan utama di panel statis
adalah bahwa sebelumnya panel ini memberikan pengukuran yang baik dan sensitif
dari perubahan yang terjadi di antara dua titik-alternatif yang lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan dua krampok berbeda pada dua waktu yang berbeda. Akan
tetapi, kekurangannya adalah bahwa anggota panel dpt menjadi sangat peka terhadap
perubahan sebagai hasil dari wawancara yang berlangsung secara terus- menerus
sehingga opini mereka mungkin tidak lagi mewakili apa yang orang lain yakini dalam
populasi tersebut. Anggota juga dapat keluar dari panel dari waktu ke waktu karena
berbagai alasan, sehingga meningkatkan persoalan bias karena tidak berlanjut
(berhenti). Kelebihan dan kekurangan panel dinamis adalah kebalikan dari kelebihan
dan kekurangan dari panel statis yang dibahas.
Basis data keuangan yang sudah tersedia untuk penelitian juga merupakan sumber
data Compustat Database berisi informasi tentang ribuan perusahaan yang diatur
berdasarkan industri dan infra mengenal perusahaan global juga tersedia melalui
Compustat.
Kelebihan mencari sumber data sekunder adalah penghematan waktu dan biaya
untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, data sekunder sebagai satu sumber informasi
memiliki kekurangan, kerena dig menjadi usang atau digantikan dengan yang baru-ed,
dan tidak memenuhi kebutuhan spesifik dari situasi keadaan tertentu. Karena itu, menjadi
hal penting untuk mengacu pada sumber-sumber yang menyediakan informasi terkini dan
terbaru. Setelah mempelajari beragam sumber data, mari kita sekarang mempelajari
metode pengumpulan data.
B. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian. Terdapat
beberapa metode pengumpulan data, masing-masing denga kelebihan dan kekurangannya.
Masalah yang diteliti dengan penggunaan metode yang tepat dapat meningkatka nilai penelitian
1. WAWANCARA
Ketika akan melakukan beberapa wawancara panjang, sering kali tidak mungkin
bagi satu orang untuk menangani daruh wawancara tersebut. Sehingga diperlukan sebuah
tim pewawancara yang terlatih. Pewawancara harus diberikan damasi yang lengkap
sebelumnya (briefing) mengenai penelitian dan diberikan pelatihan mengenal cara untuk
lai wawancara, bagaimana melanjutkan wawancara dengan pertanyaan, bagaimana
memotivasi responden untuk rewah, apa yang dicari pada jawaban tersebut, dan
bagaimana mengakhiri wawancara. Mereka juga perlu diberikan kal untuk membuat
catatan dan pengkodean respons wawancara, Kiat-kiat untuk melakukan wawancara yang
akan dibahas selanjutnya, seharusnya menjadi bagian dari kegiatan wawancara mereka.
Kelebihan utama wawancara tatap muka atau langsung adalah bahwa peneliti
dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai kebutuhan, mengklarifikasi keraguan, dan
memastikan bahwa respons dipahami dengan tepat, dengan mengulangi atau
memparafrasakan pertanyaan. Peneliti juga dapat melihat isyarat nonverbal dari
responden.
Kita telah membahas beberapa sumber bias dalam pengumpulan data. Data yang
bias akan muncul jika responden dawancara saat mereka sangat sibuk atau sedang berada
dalam suasana hati yang buruk. Respons terhadap kalimat perkenalan, perubahan nada
suara, dan aspek lainnya dapat menimbulkan bias tambahan. Pengetahuan pennalan
seperti pemogokan, pemberhentian, atau semacamnya juga bisa menjadi bias.
Kepribadian pewawancara, kan berbagai sumber bias akan membuat pewawancara dapat
memperoleh informasi yang relatif valid.
g. Tujuan Wawancara
2. OBSERVASI
Sebelumnya dalam babs ini kita telah menjelaskan bahwa peneliti dapat
memainkan satu atau dua peran selama mengumpulkan data observasi sebagai
pengamat nonpartisipan atau pengamat partisipan, Ciri utama dari observasi partisipan
adalah bahwa peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan
sehari-sehari dari kelompok atau organisasi yang diteliti. Hal ini memungkinkan
peneliti untuk mempelajari kegiatan kelompok yang diteliti dalam situasi alami dari
sudut pandang orang dalam dengan mengamati (mengobservasi) dan berpartisipasi
dalam aktivitus tersebut.
Observasi terstruktur fokus pada sifat seperti observasi melihat fenomena yang
ditentukan sebelumnya. Fokus dari observasi terstruktur dibagi menjadi bagian-bagian
kecil informasi.
Jenis skema pengkodean yang akan Anda gunakan tergantung pada informasi
yang ingin Anda kumpulkan. Sekali lagi pertanyaan penelitian dari studi Anda menjadi
poin awal, dalam kasus ini untuk pembuatan skema pengkodean. Berdasarkan
pertanyaan penelitian, terkadang diperbaiki melalui uji perintis (pilot test). Anda
menentukan konsep penting (variabel) dalam studi Anda dan membuat skema
pengkodean yang membuat Anda dapat mengumpulkan Informasi pada konsep
tersebut. Pertimbangan berikut ini harus diperhatikan terkait dengan bentuk skema
pengkodean:
Fokus Dari skema pengkodean tersebut, harus jelas apa yang akan diamati. Sebagai
contoli, skema pengkodean Thomas hanis dapat membantunya menemukan
manakah aspek kondisi (misalnya, berapa hanyak orang yang sedang menunggu
mobil mereka) dan manakah jenis perilaku (misalnya, subjek berjalan di showroom
dealer mobil, subjek makan permen dan cokelat batang) yang akan diaman dan
dicatat
Objektif. Skema pengkodean dan kategori membutabkan kesimpulan dan
interpretasi dari peneliti Panduan yang jelas dan definisi kategori yang detail dapat
membantu peneliti untuk secara objektif membuat kode kejadian, tindakan, dan
perilaku
Mudah untuk digunakan. Skema pengkodean yang baik adalah yang mudah untuk
digunakan
Bersifat mutually exclusive dan collectively exhaustive. Kategori dalam skema
pengkodean harus bersif mutually exclusive (saling lepas) dan collectively
exhaustive. Kategori bersifat mutually exclusive (saling leps) jika tidak ada kategori
yang saling tumpah tindih. Skema pengkodean yang bersifat collective elative
mencakup semas kemungkinan (misalnya, semua kajadian, tindakan, dan perlaku
yang relevan) schingga selalu dapat membuat kode.
Observasi tidaklah tanpa tantangan dan kesulitan. Kekurangan dari studi observasi
berikut ini harus diperhatikan. Reaktivitas (tingkat di mana peneliti memengaruhi situasi
yang diamati) dapat menjadi ancam utama terhadap validitas temuan dari studi observasi,
karena orang-orang yang diamati mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama
waktu studi tersebut. Penelitian observasi dapat sangat dipengaruhi oleh reaktivitas jika
observasi tersebut terbatas dengan waktu yang singkat. Dalam studi dengan durasi yang
lebih lama, subjek yang diteliti akan menjadi lebih relaks ketika penelitian berlangsung
dan cenderung untuk berperilaku normal.
3. KUISIONER
a. Jenis Kuisioner
Jika terdapat survei di suatu daerah lokal, cara yang baik untuk mengumpulkan
data adalah memberikan kuesioner secara langsung. Kelebihan utama dari kuesioner
ini adalah bahwa peneliti atau anggota dari tim penelitian dapat mengumpulkan semua
respons lengkap dalam periode waktu yang singkat. Keraguan apa pun yang dimiliki
oleh responden terhadap beberapa pertanyaan dapat diklarifikasi secara langsung.
Peneliti juga mendapat kesempatan untuk menyampaikan topik penelitian dan
memotivasi responden untuk memberikan jawaban yang jujur. Memberikan kuesioner
kepada banyak orang pada saat yang sama lebih murah dan membutuhkan lebih sedikit
waktu dibandingkan dengan melakukan wawancara; sama halnya. memberikan
kuesioner tidak memerlukan kemampuan khusus seperti untuk melakukan wawancara.
Selelahan utama kuesioner melalui surat dan elektronik (mail and electronic
questionnaires) adalah bahwa daerah pografis yang luas dapat dicakup dalam survei
tersebut. Kuesioner dikirimkan melalui surat kepada responden ng dapat mengisinya
dengan nyaman di rumah mereka, tanpa "diburu waktu. Tetapi, tingkat pengembalian
banner seperti ini biasanya rendah. Tingkat respons 30% dianggap dapat diterima.
Kekurangan lain dari Lumioner melalui surat adalah bahwa keraguan apa pun yang
mungkin dimiliki oleh responden tidak dapat Marikasi Selain itu, dengan tingkat
pengembalian yang sangat rendah, sulit untuk menerima keterwakilan ampel karena
responden yang merespons survei mungkin sama sekali tidak mewakili populasi yang
seharinya Evakili Namun demikian, beberapa teknik yang efektif dapat diterapkan
untuk meningkatkan tingkat pont pada kuesioner melalui surat dan elektronik.
Mengirim e-mail atau surat tindak lanjut dan meniaga lanner tetap singkat akan
membantu. Kuesioner melalui surat dan elektronik juga diharapkan memperoleh trglat
respons yang lebih baik jika responden diberitahu sebelumnya tentang survei yang
akan dilakukan dan organisasi penelitian terkemuka memberikan kuesioner tersebut
dengan surat pengantarnya sendiri.
b. Pedoman Desain Kuesioner
Prinsip desain kuesioner yang lengkap harus fokus pada tiga bidang. Bidang yang
pertama berkaitan dengan penyusunan kata dalam pertanyaan. Bidang yang kedua
mengacu pada perencanaan subjek yang berkaitan dengan bagaimana variabel akan
dikategorikan, diskalakan, dan dikodekan setelah respons diterima. Bidang yang ketiga
berkaitan dengan tampilan kuesioner secara keseluruhan. Ketiganya merupakan persoalan
penting dalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan bias dalam
penelitian. Persoalan tersebut dibahas di bawah ini. Aspek-aspek penting ditampilkan
secara skematis
2) Prinsip Pengukuran
Sama seperti adanya pedoman yang perlu diikuti untuk memastikan bahwa susunan
kata dalam kuesioner adalah tepat untuk meminimalkan bias, demikian juga terdapat
beberapa prinsip pengukuran yang perlu diikuti untuk memastikan bahwa data yang
diperoleh adalah tepat untuk menguji hipotesis. Hal ini mengacu pada skala dan teknik
penskalaan yang digunakan dalam mengukur konsep.
Skala tepat yang harus digunakan bergantung pada jenis data yang perlu
dikumpulkan. Berbagai mekanisme penyusunan skala yang membantu kita untuk
menentukan skala secara tepat hendaknya dipergunakan sebagaimana mestinya. Jika
memungkinkan, sebaiknya menggunakan skala interval dan skala rasio dibandingkan
dengan skala nominal dan skala ordinal. Setelah data diperoleh, "ketepatan data" perlu
dinilai melalui uji validitas dan reliabilitas. Validitas mengungkap seberapa baik sebuah
teknik, instrumen atau proses mengukur konsep tertentu, dan reliabilitas menunjukkan
seberapa stabil dan konsisten instrumen tersebut dalam memperoleh variabel. Akhirnya,
data seharusnya dikumpulkan dengan cara yang memudahkan kategorisasi dan
pengkodean, keduanya akan dibahas selanjutnya.