Anda di halaman 1dari 11

Auditing ll

Pengauditan siklus pembelian dan pembayaran


Dosen pengampu;Dr. Netty Herawaty.,S.E.,M.Si.,Ak.,CA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Kelompok 9;
1. Janil Irawan C1C021055
2. Rostety
3. Reandl Taffenly Han C1C021221

S-1 Akuntansi,Fakultas Ekonomi dan Bisnis,


Universitas Jambi
Tahun 2023-2024
Contents
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
Pembahasan..........................................................................................................................................4
A. AKUN-AKUN DAN GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN....4
B. FUNGSI-FUNGSI BISNIS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN DALAM SIKLUS PEMBELIAN DAN
PEMBAYARAN....................................................................................................................................4
1. PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN..........................................................................................5
C. METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI................................................................................................6
D. Metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo untuk utang usaha..............................10
BAB III..................................................................................................................................................11
Penutupan...........................................................................................................................................11
Daftar pustaka.................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengujian Pengendalian dan pengujian substantif dalam pengendalian auditor secara internal
terhadap suatu entitas merupakan kunci atau kegiatan utama dari audit. secara Dalam pengauditan atas
entitas tertentu, auditor kadang-kadang memandang tepat untuk mengandalkan pada pengendalian
internal atas siklus pembelian dan pembayaran yang berlaku pada entitas tersebut. Jika demikian,
auditor perlu melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi yang ekstensif.
Dalam situasi yang lain, auditor mungkin menganggap tidak perlu mengandalkan pada pengendalian
internal klien. Namun seperti telah diterangkan pada Bab 8, auditor tetap perlu mendapatkan
pemahaman tentang pengendalian internal atas siklus transaksi seperti siklus pembelian dan
pembayaran.
Auditor harus tahu kapan bisa mengandalkan secara ekstensif pada pengendalian internal dan
kapan tidak melakukan hal itu. Bab ini membahas penilaian risiko pengendalian dan perancangan
pengujian pengendalian serta pengujian substantif transaksi untuk setiap golongan transaksi dalam
siklus pembelian dan pembayaran. Sebelum mempelajari bagaimana menilai risiko pengendalian dan
merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk setiap golongan
transaksi secara rinci.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah mengenai pengujian pengendalian dan
pengujian substantif terhadap siklus transaksi pembelian dan pembayaran sebagai berikut;
1. Apa yang termasuk kedalam siklus pembelian dan pembayaran?
2. Dokkumen – dokumen apa yang dibutuhkan dalam pengauditan siklus transaksi pembelian
dan pembayayaran?
3. Bagaimana metodologi pengujian pengendalian dan pengujian substantif terhadap akun
pembelian dan pembayaran?
4. Bagaimana ikhtisar paradigma pengauditan dalam akun transaksi pembelian dan pembayaran?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan mengenai pengujian pengendalian dan
pengjuan substantif terhadap siklus transaksi pembelian dan penjualan sebagai berikut;
1. Menjabarkan secara sistematik dan lengkap akun – akun yang termasuk kedalam transaksi
pembelian dan penjualan.
2. Menjabarkan dokumen – dokumen yang berhubungan dengan kegiatan pengendalian
transaksi pembelian dan penjualan.
3. Mendeskripsikan metodologi pengujian pengendalian dan pengujian substantif terhadap
siklus pembelian dan penjualan.
4. Deskripsikan ikhtisar paradigma pengauditan dalan akun transaksi pembelian dan penjualan.
BAB II
Pembahasan
A. AKUN-AKUN DAN GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS
PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran adalah untuk menilai apakah akun-
akun yang dipengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta pegeluaran kas untuk pembelian tersebut
telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Gambar 15-1 melukiskan
bagaimana aliran informasi akuntansi melalui berbagai akun di dalam siklus pembelian dan
pembayaran.
Di dalam siklus pembelian dan pembayaran. Ada tiga kelompok transaksi yang tercakup
1. Pembelian barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Returpembelian dan potongan pembelian.
Gambar 15-1 akun-akun dalam siklus pembelian dan pembayaran

Gambar 15:1 menunjukkan bahwa setiap transaksi mempengaruhi entah pendebetan atau
pengkreditan terhadap akun utang usaha, karena banyak perusahaan melakukan pembelian langsung
dengan cek atau melalui kas kecil, gambar tersebut memang sengaja sangat disederhanakan kita
berasumsi bahwa pemilihan tunai atau langsung dibayar berkas diproses dengan cara yang sama
dengan pembelian secara kredit atau melalui utang usaha lebih dahulu.

B. FUNGSI-FUNGSI BISNIS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN DALAM


SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Siklus pembelian dan pembayaran menyangkut pengambilan keputusan dan proses untuk
mendapatkan barang dan jasa untuk menyelenggarakan suatu bisnis. Siklus biasanya diawali dengan
pembuatan permintaan pembelian oleh pejabat yang memiliki kewenangan untuk mengajukan
permintaan pembelian, dan diakhiri dengan pembayaran utang usaha yang timbul dari pembelian
tersebut. Dalam pembahasan berikut digunakan ilustrasi pada sebuah perusahaan manufaktur kecil
yang menghasilkan barang untuk dijual kepada pihak ketiga, tetapi prinsip yang tercakup di sini bisa
diterapkan juga pada perusahaan jasa, entitas pemerintah, dan jenis organisasi lainnya.
Kolom ketiga Tabel 15-1 di bawah ini memuat daftar empat fungsi bisnis yang terjadi pada
setiap bisnis dalam pencatatan tiga kelompok transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran. Tiga
fungsi pertama adalah untuk pencatatan pembelian barang dan jasa secara kredit, dan fungsi keempat
adalah untuk pencatatan pengeluaran kas untuk pem- bayaran ke pemasok.

1. PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN


Pengajuan permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan klien adalah
kegiatan awal siklus ini. Formulir yang digunakan dan pemberian persetujuan (approval) tergantung
pada sifat barang dan jasa serta kebijakan yang diterapkan perusahaan. Dokumen-dokumen yang
lazim digunakan meliputi:
1.1. Permintaan pembelian formulir permintaan pembelian dari kepala gudang atau kepala
departemen produksi.
1.2. Order pembelian dokumen yang berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi lain yang
berhubungan dengan barang atau jasa yang diinginkan perusahaan untuk dibeli dan
seringkali digunakan untuk menunjukkan persetujuan pembelian.
1.3. Penerimaan barang dan jasa laporan penerimaan adalah dokumen berupa kertas atau
elektronik yang dibuat pada saat barang diterima dalam laporan tersebut dicantumkan
keterangan mengenai barang, jumlah yang diterima tanggal penerimaan serta data lain
yang relevan.
1.4. Pengakuan kewajiban atau utang dokumen-dokumen dan catatan yang lazim digunakan
antara lain;
1.4.1. Faktor dari pemasok
1.4.2. Memo debit
1.4.3. Voucher
1.4.4. File transaksi pembelian
1.4.5. Jurnal pembelian
1.5. Master file utang usaha. Master file di mutakhirkan atau di update dari file transaksi
komputer untuk pembelian, retur pembelian dan pengeluaran kas
1.6. Daftar utang usaha
1.7. Laporan dari pemasok atau vendorse statement
1.8. Pengolahan dan pencatatan pengeluaran kas dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
proses pembayaran yang akan diperiksa auditor meliputi;
1.8.1. Check
1.8.2. File transaksi pengeluaran kas
1.8.3. Jurnal pengeluaran kas

C. METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN


DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk siklus pembelian dan
pembayaran terbagi dalam dua bagian besar berikut;
1. Pengujian pembelian, yang berkaitan dengan tiga dari empat fungsi bisnis yakni order
pembelian penerimaan barang dan jasa dan pengakuan utang.
2. Pengujian pengeluaran kas yang berkaitan dengan fungsi ke-4 yakni pengelolaan dan
pencatatan pengeluaran kas.
Gambar 15-2 melukiskan metodologi untuk perancangan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi untuk siklus pembelian dan pembayaran.

Pemahaman pengendalian internal pembelian dan pembayaran

Penetapan risiko pengendalian direncanakan-pembelian dan


pembayaran

Penentuan luas pengujian pengendalian

Perancangan pengujian Prosedur audit


pengendalian dan pengujian Ukuran sampel
substantif golongan transaksi Nggak bodoh lagi unsur-unsur
untuk memenuhi tujuan audit yang dipilih
golongan transaksi Saat

1. Pemahaman pengendalian internal pemahaman tentang pengendalian internal untuk siklus


pembelian dan pembayaran sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko, dapat diperoleh
auditor dengan mempelajari bagan alir yang berlaku pada perusahaan klient mereview daftar
pertanyaan pengendalian internal dan melaksanakan pengujian mengikuti jejak transaksi
pembelian dan pengeluaran kas.
2. Menilai risiko pengendalian pemeriksaan atas pengendalian internal kunci untuk setiap
fungsi bisnis seperti otorisasi pembelian, pemisahan antara penyimpanan barang yang
diterima dari fungsi-fungsi lainnya ketepatan waktu pencatatan dan review independen atas
transaksi, serta otorisasi pembayaran kepada pemasok.
3. Menentukan luasnya pengujian pengendalian setelah auditor mengidentifikasi pengendalian
internal kunci dan defisiensinya auditor bisa menilai risiko pengendalian titik apabila auditor
bermaksud untuk mengendalkan pada pengendalian untuk mendukung penilaian risiko
pengendalian pendahuluan di bawah maksimum, auditor melakukan pengujian pengendalian
untuk mendapatkan bukti bahwa pengendalian telah beroperasi dengan efektif dengan telah
beroperasinya pengendalian secara efektif yang didukung dengan tambahan pengujian
pengendalian auditor akan bisa menurunkan pengujian substantif.
4. Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi untuk
pembelian
Tabel 5-2 ikhtisar tujuan audit golongan transaksi pengendalian kunci pengendalian internal dan
pengujian substantif golongan transaksi untuk pembelian

Tujuan audit golongan Pengendalian internal Pengujian Pengujian substantif


transaksi kunci pengendalian golongan transaksi
Pembelian terbukukan Permintaan pembelian, Memeriksa dokumen- Me-review jurnal
adalah untuk barang order pembelian, dokumen dalam paket pembelian, buku
dan jasa yang diterima laporan penerimaan voucher untuk besar, master file
atau keterjadian barang dan faktur dari menguji keberadaan utang usaha untuk
penjualan dilampirkan memeriksa yang
pada voucher. berjumlah besar atau
tidak biasa.
Pembelian telah
disetujui oleh pejabat Memeriksa ada Memeriksa dokumen
yang berwenang tidaknya persetujuan. pendukung untuk
memeriksa kewajaran
Komputer menerima dan keabsahan atau
entri pembelian hanya Mencoba menginput faktur penjualan
dari pemasok dengan pemasok laporan penerimaan
teritorisasi dalam Teritorisasi dan barang order
master file pemasok tidak pembelian dan
teritorisasi permintaan pembelian.

Dokumen diberi tanda Memeriksa master file


batal untuk mencegah Memeriksa dilakukan pemasok untuk
penggunaan ulang tidaknya pembatalan memeriksa ada
tidaknya pemasok tak
teritorisasi.

Faktor penjualan Menelusuri pembelian


laporan penerimaan persediaan ke master
barang, order file persediaan
pembelian, dan memeriksa pembelian
permintaan pembelian aset tetap.
diverifikasi internal

Transaksi pembelian Order pembelian Memeriksa ke Menelusuri dari suatu


yang terjadi telah bernomor urut tercetak berurutan penggunaan file laporan
dibukukan atau dan order pembelian penerimaan barang ke
kelengkapan dipertanggungjawabka jurnal pembelian.
n penggunaannya.

Laporan penerimaan Memeriksa ke


barang bernomor urut berurutan penggunaan Menelusuri dari suatu
tercetak dan laporan penerimaan file faktur penjualan
dipertanggungjawabka barang. ke jurnal pembelian.
n
Memeriksa
Voucher bernomor urut keberurutan voucher.
tercetak dan
dipertanggungjawabka
n penggunaannya.
Transaksi pembelian Perhitungan dan Memeriksa ada Membandingkan
terbukukan secara jumlah-jumlah tidaknya verifikasi pembelian terbukukan
akurat atau ketelitian diverifikasi internal internal. dalam jurnal
pembelian dengan
Total per batch Tidak usah memeriksa faktor penjualan
dibandingkan dengan total dalam file batch laporan penerimaan
laporan dari komputer untuk memastikan ada barang dan dokumen
tidaknya para petugas pendukung lainnya
pemeriksa:
bandingkan total
dengan laporan dari
komputer
Menghitung ulang
Pembelian mendapat Memeriksa ada untuk memeriksa
persetujuan harga dan tidaknya persetujuan ketelitian dalam faktur
potongan penjualan termasuk
potongan dan biaya
pengangkutan
Transaksi pembelian Isi master file hutang Memeriksa ada Memeriksa ketelitian
dibukukan dalam usaha diverifikasi tidaknya verifikasi penulisan dengan
master file utang internal. internal totalkan jurnal dan
usaha dan pembelian menelusuri posting ke
dan dibuat ikhtisarnya Total master file atau Memeriksa ada buku besar dan ke
dengan benar atau utang usaha tidaknya parah pada master file utang
posting dan dibandingkan dengan akun buku besar usaha dan persediaan.
pengikhtisaran. saldo di buku besar sebagai tanda telah
dilakukan
pembandingan.
Transaksi pembelian Digunakan daftar akun Memeriksa manual Membandingkan
digolongkan dengan yang memadai. prosedur dan daftar penggolongan dengan
benar atau akun. daftar akun dengan
penggolongan mengacu ke faktur
Penggolongan akun Memeriksa ada penjualan.
diverifikasi internal. tidaknya verifikasi
internal.
Transaksi pembelian Prosedur mewajibkan Memeriksa manual Membandingkan
dicatat pada tanggal pencatatan segera prosedur dan tanggal pada laporan
yang benar (saat) setelah barang atau jasa memeriksa apakah ada penerimaan barang
diterima. faktur penjualan yang dengan faktor
tak terbukukan. penjualan dan tanggal
pada jurnal pembelian.
Tanggal diverifikasi Memeriksa ada
secara internal. tidaknya verifikasi
internal.

5. Perancangan pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi untuk


pengeluaran kas.
Tabel 15-3 ikhtisar tujuan audit golongan transaksi, pengendalian kunci pengujian pengendalian,
dan pengujian substantif golongan transaksi pengeluaran kas.

Tujuan audit golongan Pengendalian internal Pengujian Pengujian substantif


transaksi kunci pengendalian golongan transaksi
Pengeluaran kas yang Terdapat pemisahan Diskusikan dengan Review jurnal
dibukukan adalah tugas yang memadai personil terkait dan pengeluaran kas, buku
untuk barang atau jasa antara utang usaha dan observasi aktivitas besar dan master file
yang telah diterima penyimpan check yang utang usaha untuk
atau keterjadian telah ditandatangani pembayaran berjumlah
atau otoritas besar atau tidak biasa.
membayarkan dana
secara elektronis.

Dokumen pendukung Telusuri check atau


diperiksa lebih dahulu Diskusikan dengan catatan pembayaran
sebelum check personil terkait dan bank elektronik ke
ditandatangani atau observasi aktivitas jurnal pembelian yang
sebelum dilakukan bersangkutan dan
pembayaran dana periksa nama
secara elektronik oleh penerima pembayaran
petugas yang diberi dan jumlahnya.
otoritas oleh
perusahaan.

Diberikan persetujuan Periksalah check


pembayaran pada Periksa ada tidaknya penandatanganannya
dokumen pendukung persetujuan atau gunakan data
pada saat cek pembayaran bank bahwa cek telah
ditandatangani. dibayar bank.

Periksa dokumen
pendukung sebagai
bagian dari pengujian
pembelian.
Transaksi pengeluaran Check bernomor urut Periksa keberurutan Rekonsiliasi catatan
kas yang ada telah tercetak dan penggunaan check. pengeluaran kas
dibukukan atau dipertanggungjawabkan dengan pengeluaran
kelengkapan penggunaannya. kas dalam laporan
bank ( proof of cash).
Rekonsiliasi bank Periksa rekonsiliasi
dibuat setiap bulan oleh bank dan observasi
petugas independen pembuatannya.
yang terpisah dari
pencatatan pengeluaran
kas atau penyimpanan
aset.
Transaksi pengeluaran Perhitungan dan Periksa ada tidaknya Periksa pengeluaran
kas telah dibukukan jumlah-jumlah verifikasi internal. cek dan catatan
dengan cepat atau diverifikasi internal. pengeluaran kas dalam
ketelitian catatan elektronik
Rekonsiliasi bank Periksa rekonsiliasi bank dengan jurnal
dibuat secara bulanan bank dan observasi pembelian dan jurnal
oleh personil penyiapannya. pengeluaran.
independen
Transaksi pengeluaran Isi master file utang Periksa ada tidaknya Tes ketelitian
kas dibukukan dalam usaha diverifikasi verifikasi internal. penulisan dengan
master file utang interna. memeriksa kebenaran
usaha dengan benar penjualan vertikal
dan diringkas dengan Master file utang usaha Periksa paraf pada (footing) jurnal dan
benar atau posting dan atau total daftar saldo akun-akun besar telusuri posting ke
peringkasan dibandingkan dengan sebagai tanda telah buku besar dan master
saldo buku besar. dibandingkan. file utang usaha.
Transaksi pengeluaran Digunakan daftar akun Periksa manual Bandingkan
kas digolongkan yang memadai. prosedur dan daftar penggolongan dengan
dengan benar atau akun. daftar akun dengan
penggolongan mengacu pada faktur
Penggolongan akun Periksa ada tidaknya penjualan dan jurnal
diverifikasi internal. verifikasi internal. pembelian.
Transaksi pengeluaran Prosedur mensyaratkan Periksa manual Bandingkan tanggal
kas telah dicatat pada pencatatan transaksi prosedur dan pada cek atau catat
tanggal yang benar segera mungkin setelah observasi apakah ada elektronik bank
atau saat cek ditandatangani atau cek yang tidak dicatat. dengan jurnal
pengiriman secara pengeluaran kas.
elektronik untuk
pengolahan bank.
Periksa ada tidaknya
Tanggal diverifikasi verifikasi internal Bandingkan tanggal
secara internal pada cek dengan
catatan elektronik
bank.

D. Metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo untuk utang usaha


Utang usaha harus dibedakan dari utang biaya dan kewajiban utang bunga titik kewajiban
merupakan utang usaha hanya apabila total kewajiban diketahui dan terutang pada tanggal neraca.
Apabila kewajiban menyangkut pembayaran bunga, maka harus dicatat sebagai utang wesel, utang
kontrak, utang hipotek, atau utang obligasi.
Gambar 15-3 metodologi untuk perancangan pengujian rincian saldo untuk utang usaha

Mengidentifikasi risiko bisnis Tahap 1


klien yang mempengaruhi
utang usaha
Menetapkan materialitas Tahap 2
kinerja dan menilai risiko
intern untuk utang usaha
Menilai risiko pengendalian Tahap 3
untuk siklus pembelian dan
pembayaran
Merancang dan melaksanakan Tahap 4
pengujian pengendalian dan
pengujian substantif golongan
transaksi untuk pembelian dan
pembayaran
Merancang dan melaksanakan Tahap 5
prosedur analitis untuk utang
usaha
Merancang Prosedur audit Tahap 6
pengujian Ukuran
rincian atas sampel
utang usaha Unsur untuk
untuk dipilih
memenuhi Saat
tujuan audit
saldo

BAB III
Penutupan

Daftar pustaka
Al.Jusup Haryono, 2014; Audit ( Pengauditan Berbasis ISA) edisi ll,jl.Seturan Yogyakarta
55281,Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN 2014.

Anda mungkin juga menyukai