Anda di halaman 1dari 53

AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

PERTEMUAN 9 dan 10:


AUDIT SIKLUS PEMBELIAN DAN UTANG

I. Akun dan kelas transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran


utang
Terdapat tiga jenis transaksi yang menjadi bagian dalam siklus pembelian dan
pembayaran utang yaitu:
1. Pembelian barang
2. Retur dan diskon pembelian
3. Pembayaran utang

Akun akun yang terdapat dalam siklus pembelian dan pembayaran utang
ditunjukan di t-account di atas. Dalam gambar tersebut, ditampilkan bahwa
semua transaksi di taruh di debet dan ditaruh di kredit ke akun utang
dagang. Akun akun yang diuji dalam proses ini hanyalah untuk ketiga jenis
transaksiyang berada di dalam siklus pembelian dan pembayaran piutang.

II. Fungsi bisnis dalam siklus serta dokumen dan catatan yang terkait
Ada beberapa fungsi bisnis yang terdapat di dalam siklus pembelian dan
pembayaran utang diantaranya:
1. Memproses pesanan pembelian
Permintaan untuk barang dan jasa menjadi awal dari siklus pembelian dan
pembayaran utang, adapun dokumen yang sering dipakai, adalah sebagai

RANSELKU TIRAMISU 2020 55


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

berikut:
a. Permintaan pembelian (Purchase Requisition)
dipakai dalam permintaan barang dan jasa oleh pihak yang berwenang.
b. Pesanan pembelian (Purchase Order)
Digunakan dalam memesan barang dan jasa kepada vendor yang
terkait. Berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi yang terkait tentang
barang dan jasa yang dipesan oleh pemesan. Seringkali dokumen ini
digunakan sebagai bukti otorisasi akuisisi oleh pihak terkait. Perusahaan
seringkali menyerahkan pesanan pembelian secara elektronik kepada
vendor vendor yang telah menggunakan system Electronic Data
Interchange (EDI).
2. Menerima barang dan jasa
Adalah titik terpenting pada siklus ini dikarenakan perusahaan sudah mulai
mengakui pembelian dan kewajiban terkait di dalam pencatatannya. Ketika
barang sudah diterima, akan dilakukan pengecekan apakah sesuai dengan
deskripsi dan bagaimana kondisi barang tersebut. Dokumen yang dilibatkan
pada proses ini adalah laporan penerimaan.
3. Pengakuan kewajiban
Pengakuan kewajiban memerlukan pencatatan secara akurat dan tepat
waktu dikarenakan hasil pencatatan akan berpegaruh terhadap laporan
keuangan dan laporan arus kas. Dokumen yang dipakai didalam proses ini
adalah;
a. Vendor invoice
Dokumen yang diperoleh dari vendor dan menunjukan jumlah yang
terutang terhadap pembelian
b. Debit memo
Menunjukan pegurangan terhadap jumlah hutang dikarenakan diskon
atau retur
c. Voucher
Digunakan untuk pencatatan dan pengendalian pembelian
d. File transaksi akuisisi
Berisi semua pembelian yang terjadi di dalam satu periode

RANSELKU TIRAMISU 2020 56


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

e. Jurnal pembelian atau listing


f. Account payable master file
g. Account payable trial balance
h. Vendor statement
Dokumen dari vendor yang berisi saldo pembelian dari vendor tersebut
4. Mencatat dan memproses pengeluaran kas
Dokumen yang digunakan di dalam proses ini adalah
a. Cek.
Digunakan untuk proses pembayaran pembelian ketika sudah jatuh
tempo
b. File transaksi pengeluaran kas.
Berisi seluruh pengeluaran kas didalam satu periode
c. Jurnal atau listing pengeluaran kas.
Gabungan dari seluruh file transaksi pengeluaran kas sehingga menjadi
satu kesatuan

III. Metodologi dalam merancang TOC dan STOT


Dalam pengujian pengendalian dan pengujian subtantif masih sama seperti bab
sebelumnya yaitu:

RANSELKU TIRAMISU 2020 57


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

1. Memahami pengendalian internal


Auditor harus paham bagaimana pengendalian internal dan pelaksanaan
prosedur pengendalian resiko dilakukan di dalam perusahan tersebut.
Untuk melakukannya bisa dengan cara Tanya jawab, pengujian transaksi
dan cara lainnya.
2. Menilai resiko pengendalian yang direncanakan
Pengecekan terhadap setiap fungsi bisnis yaitu:
a. Otorisasi pembelian.
Memastikan pembelian barang sesuai deskripsi dan tidak terjadi surplus
pembelian barang tersebut.
b. Pemisahan penyimpanan asset dari fungsi lainnya.
Untuk mencegah error dan fraud seperti pencurian atau
penyalahgunaan, pihak yang bertanggungjawab di departemen
penerimaan harus berbeda dari pihak penyimpanan atau gudang.
c. Pencatatan tepat waktu dan review terhadap transaksi.
Bagian utang usaha berkewajiban untuk menilai apakah pembelian
barang sudah layak di beli. Tugas lain dari bagian ini memastikan bahwa
penjumlahan, perkalian sudah sesuai. Agar optimal pihak yang
bertanggungjawab pada bagian ini tidak diperbolehkan mengakses
bagian kas.
d. Otorisasi pembayaran.
Hal penting yang terdapat dibagian ini:
 penandatangan sesuai yag berwenang
 pengecekan dokumen yang sudah ditandatangani serta
dokumen pendukung
 cek harus diberi nomor
3. Merancang TOC dan STOT
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pembelian antara lain:
a. Pembelian yang dicatat sesuai dengan kepentingan klien (occurrence)
b. Pembelian telah dicatat dengan benar (completeness)
c. Pembelian dicatat secara akurat (accuracy)
d. Pembelian diklasifikasi secara benar (classification)

RANSELKU TIRAMISU 2020 58


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

4. Merancang TOC dan STOT untuk bagian pengeluaran kas


Proses serta metodologi yang dilakukan dalam prosedur audit di bagian ini
biasanya sama dengan prosedur sebelumnya. Untuk pengujian pembelian
dan pengeluaran kas biasanya auditor melakukannya secara bersamaan.
5. Pengumpulan bukti
Terdapat perbedaan penting untuk siklus pembelian dan pembayaran
disbanding dengan siklus lainnya, yaitu:
a. Terdapat banyak akun yang terlibat yang bisa meningkatkan potensi
salah saji klasifikasi. Sehingga auditor sering kali mengurangi tingkat
pengecualian yang bisa diterima untuk bagian klasifikasi.
b. Banyak transaksi dalam siklus ini memerlukan pertimbangan untuk bisa
mennigkatkan potensi salah saji. Sehingga auditor seringkali
mengurangi tingkat pengecualian yang bisa diterima untuk bagian
akurasi.
c. Jumlah dan nilai setiap transaksi dalam siklus ini berada di rentang yang
cukup luas.

IV. Metodologi dalam merancang TDB utang usaha


Utang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar atas barang dan jasa yang
telah diterima di dalam transaksi bisnis. Metodologi yang dilakukan biasanya
sama dengan siklus lainnya. Jika prosedur TOC dan STOT menunjukan bahwa
pengendalian internal berjalan secara efektif dan prosedur analitis
menghasilkan hasil yang baik, ada kemungkinan auditor akan mengurangi TDB.
Tapi dikarenakan utang usaha bersifat material, auditor pasti akan,
melaksanakan TDB. Metodologi dalam merancang TDB yaitu:
1. Identifikasi resiko bisnis klien yang berkaitan dengan utang usaha.
Auditor harus bisa mengidentifikasi apakah resiko bisnis dari klien dan
pengendalian internal manajemen terkait bisa mempengaruhi
kemungkinan salah saji yang bersifat material di bagian utang usaha.
2. Menetapkan materialitas kinerja dan inherent risk
Pada umumnya kebanyakan auditor menetapkan materialitas kinerja yang
tinggi dikarenakan saldo utang usaha relative berjumlah besar. Seringkali

RANSELKU TIRAMISU 2020 59


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

auditor juga menetapkan inherent risk yang bersifat sedang atau tinggi,
dikarenakan auditor merasa hal ini berkaitan dengan tujuan audit serta
saldo pisah batas yang dikarenkan dapat meningkatkan potensi salah saji
saldo akun.
3. Menilai resiko pengendalian dan merancang TOC serta STOT
Setelah proses penetapan materialitas kinerja beserta inherent risk, audito
akan menilai resiko pengendalian berdasarkan pengendalian internal yang
dijalankan oleh klien. STOT yang dilakukan oleh auditor sangat bergantung
kepada keefektifan pengendalian internal terkait dengan utang usaha.
Dikarenakan faktor tersebut maka auditor harus paham secara betul terkait
dengan pengendalian internal yang berkaitan dengan utang usaha.
4. Merancang dan melaksanakan analytical procedure
Prosedur ini bermanfaat untuk pengungkapan di bagian yang dirasa oleh
auditor perlu dilakukan pemeriksaan tambahan. Auditor harus bisa
membandingkan total dari beban tahun berjalan dengan beban dari tahun
sebelumnya agar bisa menemukan salah saji dalam saldo maupun akunnya.
Dikarenakan penggunaan system double entry jika terdapat kesalahan di
bagian beban maka kemungkinan besar juga terdapat kesalahan di akun
utang usaha.
5. Merancang dan melaksanakan TDB
Tujuan audit yang berkaitan dengan utang usaha adalah : eksistensi,
kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, hak dan kewajiban. Jika
dimasa depan pengguna laporan keuangan setelah diaudit merasa bagian
ekuitas bersifat salah saji secara material maka terdapat kemungkinan
terjadinya tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik tersebut.
a. Pengujian kewajiban setelah periode.
Hal penting di dalam utang usaha. Untuk luas pengujian utang usaha
belum tercatat sangat bergantung pada penilaian resiko pengendalian
serta materialitas saldo akun.
b. Memeriksa dokumen yang mendasari pengeluaran kas selanjutnya.
Auditor seringkali melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pendukung yang berkaitan dengan pengeluaran kas setelah lewat dari

RANSELKU TIRAMISU 2020 60


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

tanggal neraca agar bisa ditentukan apakah pengeluaran dilakukan


sesuai dengan periode berjalan.jika sudah benar terdapat di periode
berjalan maka auditor akan menelusurinya ke neraca saldo utang untuk
memastikan jika pembayaran tersebut telah benar dilakukan.
c. Memeriksa dokumentasi yang mendasari tagihan yang belum dibayar
beberapa minggu setelah akhir tahun.
Cara dan pelaksanaanya hampir sama seperti tahap sebelumnya,
perbedaanya hal ini dilakuan untuk kewajiban yang belum dibayar
mendekati akhir audit bukan untuk kewajiban yang telah dibayarkan.
d. Menelusuri laporan penerimaan yang dikeluarkan sebelum akhir tahun
ke faktur vendor terkait.
Semua barang yang belum diterima akhir tahun harus dicatat sebagai
utang usaha. Auditor menguji kewajiban yang belum dicatat dengan
cara menelusuri laporan penerimaan yang telah diterbitkan hingga akhir
tahun ke faktur vendor dan memastikan jika laporan yang tertulis
sesuai.
e. Menelusuri laporan vendor yang memperlihatkan saldo yang jatuh
tempo ke neraca saldo utang usaha.
Auditor dapat melakukan pemeriksaan terhadap laporan yang mencatat
saldo jatuh tempo di tanggal neraca dengan laporan vendor yang
disimpan oleh klien yang bertujuan untuk memastikan jika hal tersebut
sudah dicatat sebagai utang usaha.
f. Mengirim konfirmasi ke vendor dengan siapa klien melakukan bisnis.
Auditor biasanya menggunakan konfirmasi terhadap vendor vendor
yang telah dihapus dari daftar utang usaha.
g. Pengujian pisah batas.
Untuk menentukan transaksi yang terjadi sebelum dan sesudah tanggal
neraca dilakukan dengan benar.
h. Hubungan pisah batas dengan pemeriksaan fisik.
Agar dapat mengetahui jika tes pisah batas sudah dilakukan dengan
benar ada baiknya dikordinasikan dengan pemeriksaan fisik persediaan.
i. Persediaan dalam perjalanan.

RANSELKU TIRAMISU 2020 61


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Dalam penerapannya auditor harus bisa membedakan pembelian


persediaan dengan metode FOB destination atau FOB shipping point.

Bahwa secara individual masing-masing panah ini


dapat dipatahkan dengan mudah tetapi diikat
bersama, dan dengan demikian bergabung, kekuatan
mereka lebih besar sehingga mereka tidak dapat
dipatahkan – Mori Motonari

RANSELKU TIRAMISU 2020 62


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

PERTEMUAN 11
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

I. AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA


Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengeavaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku

II. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTA


DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT

1. Sumber Daya Manusia


Departemen SDM menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personil yang memenuhi kualifikasi.
Departemen ini juga sebagai sumber catatan yang independen bagi verifikasi
internal atas informasi upah.
(a) Catatan SDM
Meliputi data :
1) Tanggal mulai bekerja
2) Investigasi personil
3) Tingkat pembayaran
4) Pengurangan yang diotorisasi
5) Evaluasi kinerja

RANSELKU TIRAMISU 2020 63


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

6) Tanggal berhenti kerja


(b) Formulir otorisasi pengurangan
Digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji,termasuk jumlah
pembebasan untuk pemotongan pajak penghasilan, 401 (K) dan program
tabungan pension lainnya,obligasi tabungan A.S,serta iuran serikat pekerja.
(c) Formulir otorisasi tingkat pembayaran
2. Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian
Fungsi ini merupakan hal penting dalam audit penggajian karena
mempengaruhi langsung beban penggajian selama setiap periode.
Dokumen yang diperlukan :
(a) Kartu waktu
Dokumen yang mengindikasikan waktu per jam karyawan mulai dan
berhenti bekerja setiap harinya
(b) Tiket waktu pekerjaan
Formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan
selama periode waktu tertentu
(c) File transaksi penggajian
File ini mencantumkan semua transaksi penggajian yang diproses oleh
sistem akuntansi selama suatu periode
(d) Jurnal atau daftar penggajian
laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian umumnya
mencantumkan nama karyawan,tanggal,jumlah penggajian kotor dan bersih
dan jumlah pemotongan.
(e) File induk penggajian
file komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi
setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar
selama setahun tersebut hingga saat ini.
3. Pembayaran Penggajian
(a) Rekonsiliasi rekening bank penggajian
4. Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak
(a) Formulir W-2
Formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang mengiktisarkan

RANSELKU TIRAMISU 2020 64


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

penghasilan karyawan selama tahun kalender


(b) SPT pajak penggajian
Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah untuk menunjukkan
pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan
KELAS AKUN FUNGSI DOKUMEN DAN
TRANSAKSI BISNIS CATATAN
Penggajian  Kas penggajian SDM dan  Catatan SDM
 Semua akun beban gaji kesempatan  Formulir otorisasi
 Semua akun kerja pengurangan
pemotongan pajak gaji  Formulir otorisasi tingkat
 Semua akun gaji akrual pembayaran
Pencatatan  Kartu waktu
waktu dan  Tiket waktu kerja
persiapan  File transaksi penggajian
penggajian  Jurnal atau daftar
penggajian
 File induk penggajian
Pembayaran  Cek atau setoran
gaji langsung gaji
 Rekonsiliasi akun bank
penggajian
Penyusunan  Formulir W-2
SPT pajak gaji  SPT pajak gaji
dan
pembayaran
pajak

III. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
1. Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan Personalia
Untuk memahami pengendalian internal siklus penggajian dan personalia,
hal-hal yangharus kita pahami adalah:

RANSELKU TIRAMISU 2020 65


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

a) Pengendalian internal bervariasi antar perusahaan. Oleh karena itu, auditor


harusmengidentifikasi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan
yang material dari perusahaan.
b) Pengendalian yang digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.
c) Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian
dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini
tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
d) Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko
pengendalian yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh
penggajian terhadap persediaan.
e) Pengujian pengendalian dan pengujian substantif akan digabungkan jika
memungkinkan, dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program audit formal kinerja.
Pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk menilai risiko
pengendalian:
a) Pemisahan tugas yang memadai
b) Otorisasi yang tepat
c) Dokumen dan Catatan yang memadai
d) Pengendalian Fisik Terhadap Aktiva dan Catatan
e) Pengecekan yang Independen atas Kinerja
f) Penyiapan Formulir Pajak Penggajian
g) Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada
h) Pengujian atas Kecurangan Waktu
Tujuan dari banyak pengendalian internal dan sifat pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi bagi sebagian besar pengujian
terpampang dari deskripsinya pada tabel berikut :

RANSELKU TIRAMISU 2020 66


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

TUJUAN AUDIT PENGENDALIAN PENGUJIAN PENGUJIAN


YANG BERKAITAN INTERNAL KUNCI PENGENDALIAN UMUM SUBSTANTIF ATAS
DENGAN TRANSAKSI TRANSAKSI UMUM
Pembayaran  Kartu waktu  Memeriksa kartu  Mereview jurnal
penggajian yang disetujui oleh waktu untuk indikasi penggajian, buku
tercatat adalah untuk penyelia persetujuan besar umum, dan
pekerjaan yang  Jam waktu  Memeriksa kartu catatan gaji yang
dilaksanakan oleh digunakan waktu diperoleh
karyawan yang benar- untuk mencatat  Mereview bagan menyangkut
benar ada (keterjadian) waktu organisasi, jumlah yang
 Mempertahank membahasnya besar atau tidak
an file sumber dengan karyawan biasa
daya manusia dan mengamati  Membandingkan
yang memadai tugas yanng sedang cek yang
 Perekrutan dilaksanakan dibatalkan atau
tenaga kerja  Memeriksa printout informasi
diotorisasi transaksi yang setoran langsung
 Ada pemisahan ditolak oleh dengan catatan
tugas diantara komputer karena sumber daya
SDM, pencatat memiliki nomor manusia
waktu dan karyawan yang tidak  Membandingkan
pengeluaran gaji ada cek yang
 Hanya karyawan  Memeriksa catatan dibatalkan
yang ada dalam penggajian dengan jurnal
file data menyangkut indikasi penggajian
komputer yang persetujuan menyangkut
diterima ketika nama, jumlah
mereka dan tanggal
dimasukkan  Memeriksa cek
 Pengeluaran yang dibatalkan
diotorisasi untuk
sebelum endorsement
dikeluarkan yang tepat

Tr Transaksi penggajian  Cek gaji telah  Memperhitungkan  Merekonsiliasi


yang ada telah dicatat dipranomori urutan cek gaji pengeluaran

RANSELKU TIRAMISU 2020 67


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

(kelengkapan) dan  Membahas dengan dalam jurnal


diperhitungkan karyawan dan penggajian
 Rekening bank mengamati dengan
telah rekonsiliasi pengeluaran
direkonsiliasi pada rekening
secara bank penggajian
independen  Membuktikan
rekonsiliasi bank
Transaksi penggajian  Perhitungan  Memeriksa indikasi  Menghitung
yang dicatat adalah dan jumlah verifikasi internal ulang jam yang
untuk jumlah waktu telah  Memeriksa file total digunakan dari
yang benar-benar diverifikasi batch untuk melihat kartu waktu
dikerjakan dan pada secara internal tanda tangan  Membandingkan
tingkat upah sesuai;  Total batch pengendali data tingkat upah
pemotongan pajak dibandingkan  Memeriksa catatan dengan kontrak
telah dihitung dengan dengan laporan penggajian serikat pekerja,
benar (keakuratan) ikhtisar menyangkut laporan persetujuan oleh
komputer iktisar dewan direksi
 Tingkat upah,  Memeriksa catatan atau sumber lain.
gaji, atau penggajian  Menghitung
tingkat komisi menyangkut indikasi ulang
diotorisasi otorisasi pembayaran
 Pemotongan  Memeriksa otorisasi kotor
telah diotorisasi dalam file SDM  Mengecek
pemotongan
dengan mengacu
pada tabel pajak
dan formulir
otorisasi dalam
file SDM.
 Menghitung
ulang
pembayaran
bersih
 Membandingkan

RANSELKU TIRAMISU 2020 68


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

cek yang
dibatalkan atau
setoran langsung
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya
Transaksi penggajian  Isi file induk  Memeriksa indikasi  Menguji
telah dimasukkan penggajian telah verifikasi internal keakuratan
dengan benar dalam diverifikasi  Memeriksa laporan klerikal dengan
file induk penggajian secara internal total ikhtisar awal memfooting
dan diikhtisarkan  Total file induk yang menunjukkan jurnal penggajian
dengan benar (posting penggajian telah bahwa perbandingan dan menelusuri
dan pengikhtisarkan) dibandingkan telah dilakukan posting ke buku
dengan total besar umum
buku besar serta file induk
umum penggajian
Transaksi penggajian  Bagan akun yang  Mereview bagan akun  Membandingkan
telah diklasifikasikan memadai telah  Memeriksa indikasi klasifikasi
dengan benar digunakan verifikasi internal dengan bagan
(klasifikasi)  Klasifikasi akun akun atau
telah diverifikasi prosedur manual
secara internal  Mereview kartu
waktu karyawan
departemen dan
tiket pekerjaan
untuk
penugasan
pekerjaan
Transaksi penggajian  Prosedur  Memeriksa prosedur  Membandingkan
telah dicatat pada memerlukan manual dan tanggal
tanggal yang benar pencatatan mengamati kapan pembayaran
(penetapan waktu) transaksi pencatatan dilakukan yang tercatat
sesegera  Memeriksa indikasi dalam jurnal
mungkin setelah verifikasi internal penggajian

RANSELKU TIRAMISU 2020 69


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

penggajian dengan tanggal


dibayarkan pada cek yang
 Tanggal telah dibatalkan dan
diverifikasi kartu waktu
secara internal  Membandingkan
tanggal pada cek
dengan tanggal
cek tersebut
dicairkan bank

IV. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO


1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi penggajian
2. Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren
3. Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian yang terkait
4. Melaksanakan prosedur analitis
PROSEDUR ANALITIS SALAH SAJI YANG MUNGKIN
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan
volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
persentase dan penjualan dengan tahun-tahun persediaan
sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai persentase Salah saji beban komisi dan kewajiban
dari penjualan dengan tahun-tahun sebelumnya komisi
Membandingkan beban pajak penggajian sebagai Salah saji beban pajak penggajian dan
persentase dari gaji dan upah dengan tahun-tahun kewajiban pejak penggajian
sebelumnya(disesuaikan dengan tarif pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual dan
dengan tahun-tahun sebelumnya beban pajak penggajian
5. Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban
dan beban
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang sering kali
disebut sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya

RANSELKU TIRAMISU 2020 70


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

bersifat langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika
auditor merasa puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalam
jurnal penggajian dan formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan secara
akurat serta pajak dibayar tepat waktu,pengujian atas rincian saldo tidak akan
menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode
yang benar (pisah batas).
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun
dalam siklus penggajian dan personalia :

 Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi
belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan
saldonya dengan jurnal penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada
periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
 Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan
tahun sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan
keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling
mungkin dari setiap signifikan saldo adalah kelalaian untuk memasukkan
jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
 Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda denagn wiraniaga dan karyawan
dengan komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode untuk
mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan
konsistensi.

RANSELKU TIRAMISU 2020 71


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

 Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai
dengan membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat
dewan direksi.
 Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya. Kewajiban
perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali,baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini
harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
 Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian serta
federal,dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan
pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
 Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu
melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun
laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis,pengujian
pengendalian,pengujian substansif atau transaksi,dan pengujian atas akun
kewajiban terkait yang telah dibahas.
 Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total
kompensasi pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan
direksi,karena gaji dan bonusnya harus dimasukan dalam laporan 10K SEC dan
SPT pajak penghasilan pederal.
 Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah
jika tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan
yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.
 Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat
diuji dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
 Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan
apakah transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama
sekali tidak dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam
mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.

RANSELKU TIRAMISU 2020 72


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

 Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan


organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi
luar diuji dengan membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang
ditandatangani antara perusahaan dan perusahaan jasa luar.
 Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk
transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor
menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun
kewajiban dan beban.

Ketika seseorang menghina kamu.


Itu adalah sebuah pujian bahwa
selama ini mereka menghabiskan
banyak waktu memikirkan kamu
bahkan ketika kamu tidak
memikirkan mereka.
-B.J. Habibie

RANSELKU TIRAMISU 2020 73


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

PERTEMUAN 12:
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

I. Pengertian Siklus Persediaan dan Pergudangan


Siklus persediaan dan pergudangan (inventory and warehousing cycle)
merupakan siklus transaksi yang melibatkan arus fisik barang melalui
organisasi, serta biaya terkait.

Audit terhadap persediaan sering kali merupakan bagian yang paling


kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk:
 Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca. Untuk
bisnis ritel dan grosir, akun terbesarnya adalah barang persediaan
berupa barang dagang.
 Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang
membuat pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit.
 Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai item
persediaan yang berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku
cadang elektronik.
 Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan persediaan
merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus
dialokasikan ke persediaan.
 Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima
dan beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode yang
berbeda untuk berbagai bagian persediaan yang dapat diterima
menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima menurut umum.

II. Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait
1. Arus Persediaan dan Biaya
Gambar berikut menunjukkan arus fisik serta biaya dalam siklus
persediaan dan pergudangan bagi sebuah perusahaan manufaktur.

RANSELKU TIRAMISU 2020 74


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari


dua sistem yang terpisah tetapi berkaitan erat, di mana yang satu
melibatkan arus fisik barang dan yang lainnya dengan biaya terkait.
2. Fungsi dalam Siklus Persediaan dan Pergudangan dan Pengendalian
Internal
Ada 6 fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan:
(a) Memproses pesanan pembelian
(b) Menerima bahan baku
(c) Menyimpan bahan baku
(d) Memproses barang
(e) Menyimpan barang jadi
(f) Mengirimkan barang jadi
Tujuan atas siklus ini adalah untuk menentukan apakah persediaan bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi telah disajikan secara wajar
dalam laporan keuangan.

III. Bagaimana E-commerce Mempengaruhi Manajemen Persediaan


Salah satu penggunaan utama Internet bagi manajemen persediaan adalah
memberikan perusahaan deskripsi yang lebih lengkap tentang persediaannya
atas dasar real time untuk para rekan bisnis kunci, termasuk pemasok
persediaan dan pelanggan. Informasi mengenai kuantitas yang ada di
tangan, lokasi produk, dan data persediaan kunci lainnya yang membantu
pemasok persediaan bekerja sama dengan manajemen untuk memonitor
aliran persediaan. Internet juga membantu manajemen dengan menyediakan
akses ke laporan status persediaan.
Selain kenyamanan yang ditawarkannya, akses ke informasi oleh pelanggan
dan vendor juga dapat meningkatkan risiko bisnis. Sebagai contoh,
penggunaan Internet dan aplikasi e-commerce lainnya dapat menimbulkan
risiko pelaporan keuangan jika akses ke ke database persediaan dan sistem

RANSELKU TIRAMISU 2020 75


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

tidak dikendalikan secara memadai. Maka dari itu, diperlukan penggunaan


pembatasan akses keamanan seperti password, firewall, dan pengendalian
manajemen IT lainnya. Karena hal tersebut penting untuk mengurangi risiko
pihak eksternal mengubah catatan persediaan perusahaan yang digunakan
untuk menyusun laporan keuangan.

IV. Bagian Audit Persediaan


Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas
yang berbeda dalam siklus:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, beban tenaga kerja, dan
overhead.
2. Mentransfer secara internal aktiva dan biaya.
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya.
4. Mengamati persediaan secara fisik; untuk menentukan apakah
persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan
dihitung oleh klien.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
Harga perolehan digunakan untuk menentukan apakah klien telah
menggunakan suatu metode persediaan yang sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dengan benar dan dilaksanakan secara
konsisten; prosedur auditnya disebut pengujian harga (price list). Sedangkan
pengujian kompilasi adalah auditor harus memverifikasi apakah hasil
perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, jumlah persediaan dan
harganya dicatat dan dijumlahkan dengan benar.
Gambar dibawah ini meliputi tiga fungsi pertama pada bagian audit
persediaan. Hal tersebut mencakup pemrosesan pesanan pembelian,
penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku.

Sedangkan gambar berikut mengikhtisarkan lima bagian audit siklus


persediaan dan pergudangan. Karena keterkaitan antara siklus persediaan
RANSELKU TIRAMISU 2020 76
AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

dan pergudangan dengan siklus yang lainnya, beberapa bagian audit


persediaan akan lebih efisien jika diuji dengan pengujian audit antar siklus
lainnya.

V. Audit Akuntansi Biaya


Pengendalian akuntansi biaya (cost accounting records) adalah pengendalian
yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik
dan penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku diminta hingga produk
selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan.
Dalam mengaudit akuntansi biaya, auditor berkepentingan dengan 4 aspek:
1. Pengendalian fisik atas persediaan
2. Dokumen dan catatan transfer barang
3. Berkas induk persediaan perpetual
4. Harga per unit

VI. Prosedur Analitis


Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit persediaan
dan pergudangan, seperti pada semua siklus lainnya. Tabel berikut
menunjukkan beberapa prosedur analitis yang umum dan kemungkinan
salah saji yang dapat ditunjukkan.

Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji


Membandingkan persentase marjin kotor Lebih saji atau kurang saji persediaan dan HPP.
dengan tahun sebelumnya.
Membandingkan perputaran persediaan (HPP Persediaan yang usang, yang mempengaruhi
dibagi dengan persediaan rata-rata) dengan persediaan dan HPP. Lebih saji atau kurang saji
tahun sebelumnya. persediaan.

RANSELKU TIRAMISU 2020 77


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Membandingkan biaya per unit persediaan Lebih saji atau kurang saji biaya per unit, yang
dengan tahun sebelumnya. mempengaruhi persediaan dan HPP.
Membandingkan nilai persediaan yang Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit, atau
ditambahkan dengan tahun sebelumnya. perkalian, yang mempengaruhi persediaan dan
HPP.
Membandingkan biaya manufaktur tahun Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya tenaga kerja langsung dan overhead
variable harus disesuaikan dengan perubahan manufaktur, yang mempengaruhi persediaan
dalam volume). dan HPP.

VII. Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo


Metodologi ini pada dasarnya sama dengan yang dibahas untuk piutang
usaha, utang usaha, dan semua akun neraca lainnya. Untuk penjelasan lebih
lanjut, gambar penjelas ada di bab sebelumnya.

VIII. Observasi Fisik Persediaan


1. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian
Saldo untuk Observasi Persediaan Fisik

Tujuan Audit yang


Prosedur Observasi Persediaan yang
Berkaitan dengan Komentar
Umum
Saldo
Persediaan yang Memilih sampel acak nomor tag dan Tujuannya adalah untuk
dicatat pada tag mengidentifikasi tag dengan nomor mengungkapkan pencantuman
memang ada yang dilampirkan pada persediaan item yang tidak ada sebagai
(Eksistensi). aktual. persediaan.
Mengamati apakah terjadi pergerakan
persediaan selama perhitungan.

Persediaan yang Memeriksa persediaan untuk Perhatian khusus harus


ada dihitung dan memastikan bahwa persediaan telah diarahkan pada penghilangan
diberi tag, dan tag diberi tag. bagian persediaan yang besar
diperhitungkan Mengamati apakah terjadi pergerakan
untuk memastikan persediaan selama perhitungan.
tidak ada yang Menyelidiki persediaan di lokasi lainnya.
hilang
(kelengkapan). Memperhitungkan semua tag yang Pengujian ini harus dilakukan
digunakan dan tidak digunakan untuk pada penyelesaian perhitungan
memastikan tidak ada yang hilang atau fisik.
dihilangkan secara sengaja.

RANSELKU TIRAMISU 2020 78


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Mencatat nomor tag yang digunakan Pengujian ini harus dilakukan


dan tidak digunakan untuk tindak lanjut pada penyelesaian perhitungan
berikutnya. fisik.
Persediaan Menghitung ulang perhitungan klien Pencatatan perhitungan klien
dihitung secara untuk memastikan perhitungan yang dalam file audit pada lembar
akurat dicatat pada tag sudah akurat (juga perhitungan persediaan
(keakuratan). mengecek deskripsi dan unit dilakukan karena dua alasan:
perhitungan, seperti lusin atau gross). untuk memperoleh dokumentasi
Membandingkan perhitungan fisik bahwa pemeriksaan fisik yang
dengan file induk persediaan perpetual. memadai telah dilakukan, dan
Mencatat perhitungan klien untuk untuk menguji kemungkinan
pengujian selanjutnya. bahwa klien mengubah
perhitungan yang tercatat
setelah auditor meninggalkan
premis.

Persediaan Memeriksa deskripsi persediaan pada Pengujian tersebut akan


diklasisfikasikan tag dan membandingkannya dengan dilakukan sebagai bagian dari
dengan benar persediaan aktual bahan baku, barang prosedur pertama dalam tujuan
pada tag dalam proses, dan barang jadi. keakuratan.
(klasifikasi). Mengevaluasi apakah persentase
penyelesaian yang dicatat pada tag
untuk barang dalam proses sudah layak.
Informasi Mencatat dalam file audit untuk tindak Memperoleh informasi pisah
diperoleh untuk lanjut berikutnya atas nomor dokumen batas yang tepat untuk
memastikan pengiriman terakhir yang digunakan penjualan dan akuisisi
penjualan dan pada akhir tahun. merupakan bagian yang penting
pembelian Memastikan persediaan dan item-item dari observasi persediaan.
persediaan dicatat di atas dikecualikan dari perhitungan
pada periode yang fisik.
benar (pisah Mereview area pengiriman untuk
batas). persediaan yang dipisahkan dari
pengiriman tetapi belum
diperhitungkan.
Mencatat dalam file audit untuk tindak
lanjut berikutnya atas nomor laporan
pengiriman terakhir yang digunakan
pada akhir tahun.
Memastikan persediaan untuk item-item
di atas dilibatkan dalam perhitungan
fisik.
Mereview area penerimaan untuk
persediaan yang harus dilibatkan dalam

RANSELKU TIRAMISU 2020 79


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

perhitungan fisik.
Persediaan yang Menguji persediaan yang usang dengan
usang dan tidak menanyakan karyawan pabrik dan
dapat digunakan manajemen serta mewaspadai item
dikecualikan atau yang rusak, berkarat atau ditutupi debu,
dicatat (nilai atau berlokasi di tempat yang tidak
realisasi). layak.
Klien memiliki hak Menanyakan tentang konsinyasi atau
atas persediaan persediaan pelanggan yang
yang dicatat pada dicantumkan dalam premis klien.
tag (hak). Mewaspadai akan persediaan yang
dipisahkan atau diberi tanda khusus
sebagai indikasi kepemilikan.

IX. Audit Penetapan Harga dan Kompilasi


1. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian
Saldo untuk Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan
Tujuan Audit yang
Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi
Berkaitan dengan Komentar
Persediaan yang Umum
Saldo
Persediaan dalam Melaksanakan pengujian kompilasi (lihat Kecuali
skedul listing tujuan eksistensi, kelengkapan, dan pengendaliannya
persediaan sama keakuratan). lemah, pengujian
dengan perhitungan Memfooting skedul listing persediaan untuk footing dan perkalian
persediaan fisik bahan baku, barang dalam proses, dan harus dibatasi.
perkaliannya sudah barang jadi.
benar dan totalnya Menelusuri total ke buku besar umum.
ditambahkan dengan
Mengalikan kuantitas dengan harga item
benar serta sama
terpilih.
dengan buku besar
umum (detail tie-in).
Item persediaan yang Menelusuri persediaan yang tercantum Kelima tujuan
dicatat pada skedul dalam skedul ke tag persediaan dan berikutnya dipengaruhi
listing persediaan perhitungan yang dicatat auditor untuk oleh hasil observasi
memang ada eksistensi dan deskripsi. persediaan fisik. Nomor
(eksistensi). tag dan perhitungan
yang diverifikasi
sebagai bagian dari
observasi persediaan
fisik ditelusuri ke skedul
listing persediaan
sebagai bagian dari
pengujian tersebut.

RANSELKU TIRAMISU 2020 80


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Item persediaan yang Memperhitungkan nomor tag yang tidak


ada telah dicantumkan digunakan dalam dokumentasi auditor untuk
dalam skedul listing memastikan tidak ada tag yang
persediaan ditambahkan.
(kelengkapan). Menelusuri dari tag persediaan ke skedul
listing persediaan dan memastikan
persediaan pada tag telah dicantumkan.
Memperhitungkan nomor tag untuk
memastikan tidak ada yang dihapus.
Item persediaan dalam Menelusuri persediaan yang ada dalam
skedul listing skedul ke tag persediaan dan perhitungan
persediaan sudan yang dicatat auditor berkenaan dengan
akurat (keakuratan). kuantitas dan deskripsi.
Melakukan pengujian harga persediaan.
Item persediaan dalam Memverifikasi klasifikasi ke dalam bahan
skedul listing baku, barang dalam proses, dan barang jadi
persediaan dengan membandingkan deskripsi pada tag
diklasifikasikan dengan persediaan dan perhitungan pengujian yang
benar (klasifikasi). dicatat auditor dengan skedul listing
persediaan.
Item persediaan dalam Melaksanakan pengujian mana yang
listing persediaan terendah antara harga pokok dan harga
dinyatakan pada nilai pasar, harga jual, dan keusangan.
realisasi (nilai realisasi).
Klien memiliki hak atas Menelusuri tag persediaan yang diidentifikasi
item persediaan dalam sebagai tidak dimiliki selama observasi fisik
skedul listing ke skedul listing persediaan untuk
persediaan (hak). memastikan item tersebut tidak
dicantumkan.
Mereview kontrak dengan vendor dan
pelanggan serta mengajukan pertanyaan
kepada manajemen tentang kemungkinan
pencantuman persediaan yang dikonsinyasi
atau tidak dimiliki lainnya, atau penghilangan
persediaan yang dimiliki.

RANSELKU TIRAMISU 2020 81


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

X. Integrasi Pengujian

1. Pengujian Siklus Akuisisi dan Pembayaran


2. Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia
3. Pengujian Siklus Penjualan dan Penagihan
4. Pengujian Akuntansi Biaya
5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi

“Work Hard. Do your best. Keep your word. Never get too
big for your britches. Trust in God. Have no fear; and
Never forget a friend.”

-Harry S. Truman-

RANSELKU TIRAMISU 2020 82


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

PERTEMUAN 13:
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN
KEMBALI

I. Pengertian Siklus Akuisisi Modal dan Pembayaran Kembali


Merupakan siklus yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui
utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus
ini juga mencakup pembayaran bunga dan dividen.
Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan
mempengaruhi audit atas akun-akun adalah sebagai berikut:
1. Secara relatif hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun,
tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat material.
2. Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material.
3. Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi, atau
dokumen kepemilikan yang serupa.
4. Ada hubungan langsung antara akun dividen dan bunga serta utang dan
ekuitas.

II. Akun-akun dalam Siklus


Siklus ini sering melibatkan akun-akun berikut:
 Wesel bayar
 Utang kontrak
 Utang hipotik
 Utang obligasi
 Beban bunga
 Bungan akrual
 Apropriasi laba ditahan
 Kas di bank
 Modal saham-biasa
 Modal sahan-preferen
 Saham treasuri
 Dividen yang diumumkan
 Agio saham
 Modal sumbangan
 Laba ditahan
 Utang dividen

RANSELKU TIRAMISU 2020 83


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

 Perusahaan perseorangan-akun
 Persekutuan-akun modal

III. Wesel Bayar (Notes Payable)


1. Pengertian wesel bayar
Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang mungkin dijamin
atau tidak dijamin oleh aktiva, dan mengenakan bunga.
2. Akun-akun terkait
Gambar berikut menunjukkan akun-akun yang digunakan untuk wesel bayar dan
bunga yang terkait.

3. Tujuan audit wesel bayar


Tujuan dari audit atas wesel bayar adalah untuk menetukan apakah:
 Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai
 Transaksi pembayaran pokok dan bungan yang melibatkan wesel bayar
diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi.
 Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban
akrual telah dinyatakan secara layak seperti yang didefinisikan oleh tujuh
dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. (Nilai realisasi tidak
dapat diterapkan pada akun kewajiban).
4. Pengendalian internal
Terdapat empat pengendalian yang penting bagi wesel bayar:
a. Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru.
b. Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan
bunga.

RANSELKU TIRAMISU 2020 84


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

c. Dokumen dan catatan yang memadai.


d. Verifikasi independen periodik.
5. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Pengujian atas transaksi wesel bayar melibatkan penerbitan wesel dan
pembayaran kembali pokok serta bunganya. Pengujian audit tersebut
merupakan bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Pengujian pengendalian untuk wesel bayar dan bunga terkait harus
menekankan pada pengujian empat pengendalian internal yang baru saja kita
bahas. Selain itu, auditor juga harus memverifikasi pencatatan yang akurat
atas penerimaan dari hasil wesel dan pembayaran pokok beserta bunganya.
6. Prosedur analitis
Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji
Menghitung ulang beban bungan atas dasar Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau
suku bunga rata-rata wesel bayar bulanan penghapusan wesel bayar yang beredar.
secara keseluruhan.
Membandingkan setiap wesel yang beredar Penghapusan atau salah saji wesel bayar.
dengan tahun sebelumnya.
Membandingkan total saldo wesel bayar, Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau
beban bunga, dan bunga akrual dengan saldo wesel bayar.
tahun sebelumnya.
7. Pengujian atas rincian saldo

Tujuan Audit yang


Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo
Berkaitan dengan Komentar
yang Umum
Saldo

Wesel bayar dalam Memfoot daftar wesel bayar untuk Hal tersebut sering kali
skedul wesel bayar wesel bayar dan bunga akrual. dilakukan atas dasar 100
sama dengan register Menelusuri totalnya ke buku besar persen karena ukuran
atau file induk wesel umum. populasi yang kecil.
bayar klien, dan
Menelusuri setiap wesel bayar ke file
totalnya dijumlahkan
induk.
dengan benar serta
sama dengan buku
besar umum (detail
tie-in).

Wesel bayar dalam Mengonfirmasi wesel bayar. Tujuan eksistensi tidak


skedul memang ada Memeriksa salinan duplikat wesel untuk sepenting kelengkapan
(eksistensi). melihat otorisasi. atau keakuratan.

RANSELKU TIRAMISU 2020 85


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Memeriksa notulen perusahaan


menyangkut persetujuan pinjaman.
Wesel bayar yang ada Memeriksa wesel yang dibayar setelah Tujuan ini penting untuk
telah dicantumkan akhir tahun untuk menentukan apakah mengungkapkan baik
dalam skedul wesel hal itu merupakan kewajiban pada kesalahan maupun
bayar (kelengkapan). tanggal neraca. kecurangan. Ketiga
Memperoleh konfirmasi bank standar prosedur tersebut
yang meliputi referensi khusus tentang dilakukan pada sebagian
keberadaan wesel bayar dari semua besar audit. Prosedur
bank di mana klien melakukan bisnis. tambahan untuk mencari
kewajiban yang dihapus
Mereview rekonsiliasi bank menyangkut
mungkin diperlukan jika
wesel baru yang dikredit secara
pengendalian internalnya
langsung ke akun bank oleh bank.
lemah.
Wesel bayar pada Memeriksa salinan duplikat wesel Dalam beberapa kasus,
bunga akrual pada menyangkut pokok dan suku bunga. mungkin perlu
skedul sudah akurat Mengonfirmasi wesel bayar, suku menghitung, dengan
(keakuratan). bunga, dan tanggal terakhir di mana menggunakan teknik nilai
bunga dibayar dengan pemegang wesel. sekarang, suku bunga
yang berlaku atau jumlah
Menghitung kembali bunga akrual.
pokok wesel. Contohnya
adalah ketika peralatan
diperoleh dengan wesel.
Wesel bayar dalam Memeriksa tanggal jatuh tempo pada
skedul telah salinan duplikat wesel untuk
diklasifikasikan menentukan apakah semua bagian
dengan benar wesel merupakan kewajiban tidak
(klasifikasi). lancar.
Mereview wesel untuk menentukan
apakah ada wesel bayar atau utang
usaha dari pihak terkait.
Wesel bayar Memeriksa salinan duplikat wesel untuk Wesel harus dicantumkan
dicantumkan dalam menentukan apakah telah diberi tanggal sebagai kewajiban
periode yang benar pada atau sebelum tanggal neraca. periode berjalan ketika
(pisah batas). diberi tanggal pada atau
sebelum tanggal neraca.
Perusahaan memiliki Memeriksa wesel untuk menentukan
kewajiban untuk apakah perusahaan memiliki kewajiban
membayar wesel untuk membayar.
bayar (kewajiban).

RANSELKU TIRAMISU 2020 86


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

IV. Ekuitas Pemilik


1. Akun-akun terkait

a. Modal dan saham biasa (capital and common stock)


b. Agio saham (paid-in capital in excess of par)
c. Laba ditahan dan dividen yang terkait (retained earnings and
related dividends)
2. Tujuan audit ekuitas pemilik
Tujuan audit atas akun-akun di atas untuk menentukan apakah:
a. Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait
sudah memadai.
b. Transaksi ekuitas pemiliki telah dicatat dengan benar, seperti
didefinisikan oleh enak tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi.
c. Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti
didefinisikan oleh delapan tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti
didefinisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan
penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik
3. Pengendalian internal
a. Otorisasi transaksi yang tepat
Jenis transaksi ekuitas pemilik yang biasanya memerlukan otorisasi
khusus:
 Penerimaan modal saham

RANSELKU TIRAMISU 2020 87


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

 Pembelian kembali modal saham


 Pengumuman dividen
b. Penyimpanan catatan dan pemisahan tugas yang tepat
Pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa:
 Pemilik aktual saham diakui dalam catatan perusahaan
 Jumlah dividen yang benar dibayar ke pemegang saham yang
memiliki saham pada tanggal pencatatan dividen
 Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi
Sebagai pengendalian terhadap modal saham, sebagian besar
perusahaan menyimpan pembukuan (catatan) sertifikat saham
dan file induk modal saham pemegang saham.
Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen harus dikendalikan
dengan cara yang kurang lebih sama seperti pada penyiapan dan
pembayaran gaji. Pengendalian internal yang mempengaruhi
pembayaran dividen dapat mencakup:
 Cek dividen yang disiapkan dari catatan sertifikat modal
saham oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab
menyimpan catatan modal saham.
 Setelah cek disiapkan, dilakukan verifikasi independen atas
nama pemegang saham dan jumlah cek serta
merekonsiliasi total jumlah cek dividen dengan total
dividen yang diotorisasi dalam notulen.
 Akun dividen imprest yang terpisah digunakan untuk
mencegah pembayaran jumlah dividen yang lebih besar
dari yang diotorisasi.
c. Panitera independen dan agen transfer saham
Setiap perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham
diwajibkan memiliki panitera independen (independent registrar)
sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham
yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah
memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai
dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi
dewan direksi. Jika kepemilikan saham berubah, panitera
bertanggung jawab menandatangani semua sertifikat saham yang
baru diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat yang lama
diterima serta dibatalkan sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.
4. Audit modal saham dan modal disetor
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal
RANSELKU TIRAMISU 2020 88
AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

saham dan agio saham:


a. Transaksi modal saham yang telah ada dicatat (tujuan yang
berkaitan dengan transaksi-kelengkapan)
b. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat
secara akurat (tujuan yang berkaitan dengan transaksi-keterjadian
dan keakuratan)
c. Modal saham telah dicatat secara akurat (tujuan yang berkaitan
dengan saldo-keakuratan)
d. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan secara layak
(keempat tujuan penyajian dan pengungkapan
Dua perhatian yang pertama melibatkan pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi, sementara dua yang terakhir
melibatkan pengujian atas rincian saldo
5. Audit dividen
Penekanan dalam audit dividen diberikan pada transaksi dividen dan bukan
pada saldo akhir. Namun jika ada utang dividen, terjadilah pengecualian.
Keenam tujuan audit yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan
utang dividen adalah:
 Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian).
 Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan).
 Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan).
 Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian).
 Utang dividen telah dicatat (kelengkapan).
 Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan).

“Saya benci setiap menit latihan, namun saya berkata


„Jangan menyerah‟. Menderitalah dahulu, lalu jalani hidup
Anda sebagai seorang juara.”

-Muhammad Ali-

RANSELKU TIRAMISU 2020 89


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

PERTEMUAN 14
AUDIT SALDO KAS

I. Type of Cash and Financial Instrument Accounts

 General cash account merupakan kas yang penting bagi sebagian besar
organisasi karen hampir semua penerimaan dan pengeluaran kas
mengalir melalui akun ini. Banyak perusahaan membuat akun penggajian
imperest yang terpisah untuk memperbaiki pengendalian internal
terhadap pengeluaran penggajian. Semua penerimaan disetorkan dalam
akun imperest, dan totalnya ditransfer ke akun umum secara periodik.
Suatu saldo tetap akan dipertahankan dalam akun imperest, dan personil
yang berwenang dapat bebas menggunakan dana tersebut untuk
melakukan pembayaran asalkan konsisten dengan kebijakan perusahaan.
 Untuk perusahaan yang beroperasi di lokasi berbeda, lebih mudah jika
memiliki saldo bank yang terpisah di setiap lokasi. Branch bank account
untuk membangun hubungan perbankan di komunitas lokal dan
memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang.
 Imprest petty cash fund sebagai akun sederhana seperti sejumlah kas
dalam kotak terkunci untuk beban yang tidak terduga, digunakan akuisisi
kas berniali kecil yang lebih cepat dan mudah dengan kas dibanding cek.
 Cash equivalent merupakan investasi perusahaan atas kelebihan kas yang
diakumulasi selama bagian tertentu siklus operasi dan diperlukan dalam
waktu dekat, juga sangat likuid. Contohnya deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan dana pasar uang. Dicantumkan dalam LK hanya jika sangat
material sebagai investasi jangka pendek siap dikonversi ke sejumlah kas
tertentu, dan berisiko tidak signifikan akibat perubahan bunga.
 Financial Instruments termasuk investasi marketable securities seperti
debt and equity securities, derivative dan hedging.

RANSELKU TIRAMISU 2020 90


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

II. Kas di Bank dan Siklus Transaksi


Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi
rekonsiliasi saldo laporan bank klien dan saldo di ledger, serta memverifikasi
completeness atas saldo tercatat di buku besar dan apakah dicatat dengan
benar. Jika salah saji tersebut akan diungkapkan dalam audit , penemuannya
harus terjadi melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi seperti sebelumnya.

III. Audit Akun Kas Umum


Karena kas lebih rentan pencurian maka terdapat risiko inheren yang lebih
tinggi untuk eksistensi, kelengkapan, dan keakuratan.
Pengendalian internal saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi
dalam 2 kategori :
1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan
penerimaan dan pengel;uaran kas
2. Rekonsiliasi bank independen
Rekonsiliasi bank bulanan terhadap akun bank umum atas dasar tepat
waktu oleh orang yang independen mencatat penerimaan serta
pengeluaran kas merupakan pengendalian yang penting terhadal saldo
kas akhir. Karena saldo kas dipengaruhi semua siklus kecuali persediaan
dan pergudangan, ada banyak sekali transaksi mempengaruhi kas.
Langkah awal memverifikasi saldo akun bank umum adalah memperoleh
rekonsiliasi bank dari klien untuk dincantumkan dalam dokumentasi
auditor. Berikut 3 prosedur layak dibahas lebih lanjut :
1. Penerimaan konfirmasi bank
2. Penerimaan laporan pisah batas bank, yang merupakan laporan
bank periode parsial dan cek yang dibatalkan terkait, salinan slip deposit,
dan dokumen lain yang tercantum pada laporan bank, yang dikirim
langsung oleh bank ke KAP.
Banyak auditor memverifikasi laporan bank periode selanjutnya jika
laporan pisah batas tidak dkiterima secara langsung dari bank. Untuk
menguji apakah karyawan klien dengan sengaja mengubah dokumen
yang menyertai laporan.
Auditor melaksananakan verifikasi berikut dalam bulan setelah tanggal
neraca :
 Memfoot daftar semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran,
dan memo kredit
 Memverifikasi bahwa laporan bank dalam keadaan seimbang ketika
total footing digunakan
 Mereview item yang dilibatkan dalam footing untuk memastikan
bahwa hal itu telah dibatalkan oleh bank pada periode yang benar dan
tidak memasukkan penghapusan atau perubahan.
RANSELKU TIRAMISU 2020 91
AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

3. Pengujian Rekonsiliasi Bank


Verifikasi atas rekonsiliasi, auditor menggunakan informasi yang ada
dalam laporan pisah batas bank untuk memverifikasi kelayakan item yang
direkonsiliasi, meliputi beberapa prosedur :
 Memverifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien akurat secara matematis
 Menelusuri saldo pada konfirmasi bank/awal pada laporan pisah batas
ke saldo per bank pada rekonsiliasi bank untuk memastikan saldo
tersebut sama
 Menelusuri cek ditulis sebelum akhir tahun dan dimasukkan laporan
pisah batas bank ke daftar cek yang beredar pada rekonsiliasi bank dan
ke jurnal pengeluaran kas pada periode itu/sebelum tanggal neraca.
 Menyelidiki semua cek signifikan dalam daftar cek beredar yang belum
dikliring oleh bank pada laporan pisah batas.
 Menelusuri setoran dalam perjalanan ke laporan pisah batas bank.
 Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya pada laporan bank
dan rekonsiliasi bank.
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Kas Umum di Bank
Tujuan Audit yang Berkaitan Prosedur Pengujian atas Rincian Komentar
Saldo Saldo yang Umum
detail tie-in Memfoot daftar cek yang beredar Pengujian tersebut dilakukan
dan setoran dalam perjalanan sepenuhnya pada rekonsiliasi
Membuktikan rekonsiliasi bank bank, dengan referensi
sebagai penambahan dan kepada dokumen atau
pengurangan, termasuk semua catatan lain kecuali buku
item rekonsiliasi besar umum.
Menelusuri saldo buku pada
rekonsiliasi ke buku besar umum
Eksistensi Penerimaan dan pengujian : tiga tujuan paling penting
Completeness konfirmasi bank dan laporan untuk kas di bank.
Accuracy pisah batas bank
Pengujian rekonsiliasi bank
Bukti kas
Pengujian untuk kiting

Cut-off Penerimaan Kas : Ketika kas diterima dan dijurnal,


Hitung cash on hand di hari akhir posisi kas lebih baik daripada
tahun dan telusuri deposit in sebenarnya ditunjukkan,
transit dan jurnal disebut “holding open” jurnal
Menelusuri deposit in transit ke penerimaan kas. Holding
laporan bank periode selanjutnya open jurnal pengeluaran kas
(laporan pisah batas bank) mengurangi utang usaha dan
Pengeluaran Kas : biasanya overstates current
Mencatat nomor cek terakhir ratio.
digunakan hari terakhir tahun Prosedur awal pengujian cut-off

RANSELKU TIRAMISU 2020 92


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

dan telusuri outstanding check mengharuskan kehadiran


dan jurnal. auditor di tempat klien pada
Menelusuri outstanding check ke akhir tahun tersebut.
laporan bank periode
selanjutnya.

IV. Prosedur yang Berorientasi Fraud


Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan
kas termasuk :
 Konfirmasi piutang usaha
 Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
 Mereview jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak
biasa
 Membangingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan
kas selanjutnya
 Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih
dan retur penjualan serta pengurangan
Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalahsajikan dengan
sengaja, maka tepat melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi
bank akhir tahun.
Bukti kas memasukkan 4 tugas rekonsiliasi berikut :
1. Merekonsiliasi saldo di laporan bank dengan saldo buku besar pada awal
periode bukti kas
2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan
penerimaan yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode
tertentu
3. Merekonsiliasi kliring cek yang dibatalkan oleh bank dengan yang dicatat
di jurnal pengeluaran kas selama periode tertentu
4. Merekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar umum
pada akhir periode bukti kas
Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diaudit dalam skedul transfer
antarbank :
 Ketepatan informasi di skedul transfer bank harus diverifikasi
 Transfer antarbank harus dicatat baik dalam laporan bank yang
menerima dan bank yang mengeluarkan.
 Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer
harus berada dalam tahun fiskal yang sama
 Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam
atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar,
sebagai outstanding check.
 Penerimaan dalam skedul transfer antarbnk harus dimasukkan dalam
atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar,
RANSELKU TIRAMISU 2020 93
AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

sebagai setoran dalam perjalanan.

V. Audit Akun Finansial Instrumen


Kebanyakan fnansial instrumen dinilai dengan fair value estimate. Auditor
sebaiknya memahami keefektifan internal controls dalam desaign dan operasi
meliputi initiation, otorisasi, proses, penilaian fair value, dan disclosure
aktivitas investasi.

Tujuan Audit Saldo Kas, untuk meyakinkan bahwa :


T

1. Existance dan ownership


2. Completeness
3. Mathematical accuracy
4. Validaty and vuation, kas di bank sesuai rekonsiliasi adalah absah dan benar
5. Cut-off
6. Disclosure
Prosedur Audit Saldo Kas
1. Merencanakan dan merancancang pendekatan audit
a. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi kas
b. Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren
c. Menilai resiko pengendalian
2. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo
a) Merancang dan menetapkan prosedur analitis
b) Merancang pengujian atas rincian saldo
1) Menguji ketaatan dan kewajaran saldo dengan menentukan sampel
bukti penerimaan dan pengeluaran kas/bank untuk diperiksa keabsahan
transaksi. Lalu memastikan bukti-bukti bahwa dokumen tersebut
lengkap dan distempel “LUNAS”
Berdasarkan soal buku Praktikum Audit Seri Buku 1 Hal 102-106, maka
penerimaan dan pengeluaran kas dapat diperiksa dengan menggunakan
skedul TOC pada buku 2 Praktikum hal. 74-75). Uji bukti penerimaan di
TOC 2, sedangkan pengeluaran di TOC 4.

RANSELKU TIRAMISU 2020 94


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Informasi dapat dilihat pada buku 1 praktikum hal 104, sebagai dokumen
pendukung ialah buku bank yang bagian debit menandakan penerimaan kas
klien. Untuk cek poin D dan E tidak dapat diuji karena kurangnya
bukti/dokumen sumber yang diberikan.

Informasi dapat dilihat pada buku 1 praktikum hal 104, sebagai dokumen
pendukung ialah buku bank yang bagian kredit menandakan pengeluaran kas
klien. Untuk cek poin D dan E tidak dapat diuji karena kurangnya
bukti/dokumen sumber yang diberikan
2) Uji Kewajaran
Dengan inspeksi kas secara mendadak untuk semua jenis kas dan setara
kas, dan setelahnya dibuat berita acara pemeriksaan (C1 untuk kas besar
dan C2 untuk kas kecil, buku 2 Praktikum hal 62 & 63)

RANSELKU TIRAMISU 2020 95


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Saldo uang kas menurut buku kas berasal dari saldo akun kas besar pada neraca
saldo 2012 buku 1 praktikum hal.15, dan rincian uang kas yang ada
berdasarkan informasi buku 1 hal 102.

RANSELKU TIRAMISU 2020 96


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Saldo sisa uang kas menurut buku kas kas berasal dari saldo akun kas kecil (petty
cah) pada neraca saldo 2012 buku 1 praktikum hal.15 sedangkan lain-lain
(yang belum diperhitungkan) berasal dari informasi Bukti Kas Kecil (BKKcl)
buku 1 hal.102.
3) Meminta konfirmasi akun kas bank ke bank terkait. (buku 2 Praktikum
hal 70-72)
4) Meminta hasil rekonsiliasi bank dari klien dan memeriksa kebenarannya
Data yang diperoleh buku 2 praktikum hal. 64-69 harus dilengkapi dengan
informasi dari buku 1 praktikum hal 103-105.
Indeks C3 dan C3.1 untuk Bank BINI, indeks C4 dan C4.1 untuk bank Mandi,
indeks C5 dan C5.1 untuk bank CAB)

RANSELKU TIRAMISU 2020 97


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Saldo menurut Rekening Koran dan menurut buku bank (pembukuan) dari
informasi buku 1 hal.10. Dari informasi buku 1 hal. 104-105, dapat dilihat
daftar Buku Bank BINI dan Rekening Koran.
A. Jika melihat dari sisi rekening koran, transaksi yang belum ada di
rekening koran tetapi ada dicatat di buku bank BINI, yakni :
1. (bagian debit) buku bank 75 juta dan 27,5 juta sebagai
penyesuaian “deposit in transit”, karena merupakan deposit
yang sudah dicatat oleh klien di buku bank namun belum sampai
setoran kliringnya ke rekening koran bank BINI klien;
2. (bagian kredit) buku bank 37,5 juta sebagai “outstanding
check”, karena chek tersebut sudah dikeluarkan oleh klien untuk
pembayaran dan dicatat dalam buku bank BINI nya. Namun,
belum dicairkan oleh penerima sehingga belum mengurangi
saldo rekening koran bank BINI klien.
B. Jika melihat dari sisi pembukuan/ buku bank BINI, maka transaksi
belum tercatat di buku namun ada di rekening koran Bank BINI ialah :
1. (bagian kredit) rekening koran ada 52,5 juta, 40 juta, dan 423.500
sebagai penambahan saldo; juga ada perbedaan angka yang
dianggap tepat ialah yang tertera di rekening koran, sehingga
error pencatatan di buku bank 126 juta (rekening koran)- 112,5
juta (buku bank BINI) = (+) 13,5 juta
2. (bagian kredit) rekening koran ada 50.000 jasa giro sebagai
pengurangan saldo tercatat pada buku bank

RANSELKU TIRAMISU 2020 98


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Merinci saldo menurut pembukuan dan penyesuaian dari rekening


koran yang dirinci pada Kertas Kerja Pemeriksaan C3.1 di atas

Untuk C4.1 akun saldo bank Mandi, yang hanya digunakan sebagai
pembayaran gaji karyawan. Diperoleh dari informasi buku 1 hal. 103
pencatatan buku bank dan rekening saldo nya sudah sama sehingga
dari neraca saldo buku 1 hal. 15 terdapat saldo berdasarkan pembukuan
25.062.625, namun diketahui hanya ada penyesuaian beban administrasi
(-) dan jasa giro (+) saldo menurut pembukuan diatas. Sehingga saldo
rekening koran awal dan akhir disesuaikan dengan saldo akhir
pembukuan.

Merinci saldo menurut pembukuan dan penyesuaian dari rekening koran


yang dirinci pada Kertas Kerja Pemeriksaan C4.1 di atas

RANSELKU TIRAMISU 2020 99


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Data neraca saldo buku 1 hal. 15 saldo Bank CAB 127,5 juta. Juga diperoleh
dari informasi buku 1 hal. 103 rekonsiliasi terakhir Nov 2012, dan klien
belum melakukan rekonsiliasi bank untuk Des 2012 karena tidak ada
transaksi berkaitan dengan rekening klien selama bulan tersebut. Dari
data rekening koran diketahui ada penyesuaian beban administrasi dan
pendapatan bunga bulan Des 2012 dengan kurs Rp4.800 (diketahui),
sehingga saldo akhir menurut pembukuan diketahui Sin$ 25.115 yang
dikalikan dengan rata-rata kurs jual dengan kurs beli
(5.937,61+5.875,53)/2 = 148.343.50,5 dibulatkan dan juga menjadi saldo
awal dan akhir menurut rekening koran. Selisih saldo akhir menurut
pembukuan dan perhitungan setelah penyesuaian selisihnya menjadi
Laba/Rugi Valuta Asing.

Merinci saldo menurut pembukuan dan penyesuaian dari rekening koran


yang dirinci pada Kertas Kerja Pemeriksaan C5.1 di atas
5) Menyiapkan skedul utama dari investasi jangka pendek
6) Meminta catatan kurs harga pasar pada tanggal neraca untuk investasi
jangka pendek, lalu memeriksa selisih rugi/laba kurs pada tanggal
neraca.

RANSELKU TIRAMISU 2020 100


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

7) Membuat daftar koreksi yang diperlukan dan menyusun skedul utama


kas dan setara kas.

1. Kami telah melakukan cash opname untuk kas besar dan kecil dan
telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (Skedul C1 dan C2)
Hasil perhitungan untuk kas kecil yang belum direimburse, dikoreksi :
Beban Perjalan Dinas Kantor 42.500 (bensin, tol, freight-in)
Perlengkapan Kantor 25.000 (perangko dan materai)
Beban yang masih harus dibayar 67.500
2. Kasir kas besar dan kecil digabung, dan mengundang kecurangan
disarankan keduanya dilakukan oleh orang yang berbeda. Selisih cek
fisik kas kecil kekurangan sebesar 1.182.500 juga dijurnal koreksi
dengan:
Piutang lain-lain 182.500
Kas kecil 182.500
3. Perusahaan belum rekonsiliasi bank bulan Des 2012. Setelah
pemeriksaan ke bank dengan membandingkan buku bank dengan

RANSELKU TIRAMISU 2020 101


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

rekening koran maka terdapat koreksi :


(toko Falmingo)
Kas Bank BINI 13,5 juta
Piutang Dagang 13,5 juta
(PT. Manggis)
Kas Bank BINI 40 juta
Piutang Dagang 40 juta
(setoran kliring, admin bank dan jasa giro)
Kas Bank BINI 52,5 juta
Piutang Dagang 52.500
Beban Administrasi 50.000
Kas di bank BINI 50.000
Kas di Bank BINI 423.500
Pendapatan Bunga 423.500
(bank Mandi)
Kas di Bank Mandi 56.775
Beban Administrasi 50.000
Pendapatan Bunga 106.775
(bank CAB)
Kas di Bank CAB 552.500
Beban Administrasi 48.000
Pendapatan Bunga 600.000
(Laba Valuta Asing)
Kas di Bank CAB 20.291.506
Laba Valuta Asing 20.291.506
4. Deposito berjangka dari deposito Sitibank USD 25.000. Deposito
berjangka 3 bulan dengan suku bunga 3%/ tahun. Berdasarkan
pemeriksaan kami, perusahaan belum mencatat pendapatan bunga :
Piutang lain-lain 738.321 (25.000x3%x5906,57{(kurs jual Sin+beli)/2}x2/12
Pendapatan Bunga 738.321
Perusahaan belum menyesuaikan kurs deposito USD, maka koreksi :
Deposito Berjangka 51,25 juta (25.000x9830{(kurs jualUS+beli)/2}-194,5
juta
Laba Valuta Asing 51,25 juta

Being a subject matter expert on one subject alone will


get you respect, but not a well-rounded perspective of
the world.

RANSELKU TIRAMISU 2020 102


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

PERTEMUAN 15
PENYELESAIAN AUDIT

Melaksanakan pengujian tambahan untuk


penyajian dan pengungkapan

Mereview kewajiban kontijen

Mereview peristiwa selanjutnya

Mengumpulkan bukti akhir

Mengevaluasi hasil

Menerbitkan laporan audit

Berkomunikasi dengan komite audit dan


manajemen

Penemuan fakta kemudian

I. Melaksanakan Pengujian Tambahan untuk Penyajian dan


Pengungkapan
Auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit
yang berhubungan dengan penyajian dan pengungkapan, konsisten dengan
bagaimana mereka melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan saldo
(a) Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan
dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari
prosedur penilaian risiko.
(b) Melakukan uji pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan
ketika penilaian awal atas risiko pengendalian berada di bawah
maksimum
(c) Melaksanakan prosedur substantif untuk memperoleh assurance bahwa
semua tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan
dan diungkapkan dalam LK.

II. M Mereview Kewajiban Kontijen dan Komitmen


Kewajiban bersyarat adalah kemungkinan potensi di masa mendatang kepada
pihak ketiga untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas yang
telah terjadi. Tiga kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban bersyarat :
1. Terdapat potensi pembayaran di masa depan kepada pihak ketiga akibat
kondisi saat ini.
2. Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa mendatang
RANSELKU TIRAMISU 2020 103
AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

tersebut.
3. Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa mendatang.
FASB 5 mengungkapkan tiga tingkat kemungkinan ketidakpastian pembayaran
di masa mendatang :
1. Tanya Jawab dengan manajemen mengenai adanya kemungkinan
kewajiban bersyarat yang belum dicatat
2. Telaah surat ketetapan pajak tahun berjalan dan tahun lalu untuk melihat
penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan
3. Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta pemegang saham atas
adanya indikasi tuntutan atau kewajiban lain
4. Analisis beban legal untuk periode yang diaudit dan telaah faktur
pernyataan dari penasihat hukum atas adanya indikasi kewajiban bersyarat,
khususnya tuntutan dan penetapan pajak tertunda
5. Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama yang melaksanakan jasa
pelayanan hukum kepada klien mengenai status pending ligitation atau
kewajiban bersyarat lainnya. Penyelidikan standar terhadap pengacara
klien yang disiapkan di kertas surat berkop perusahaan klien dan di ttd
pejabat perusahaan harus mencantumkan :
(a) Daftar yang mencantumkan : penundaan tuntutan hukum yang
mungkin diajukan dan klaim yang telah dinilai atau belum dinilai atau
penilaian dimana pengacara memiliki keterlibatan yang signifikan
(b) Permintaan di mana pengacara memberi masukan informasi atau
komentar mengenai kemajuan dari setiap item yang terdaftar.
(c) Permintaan biro hukum untuk mengidentifikasi setiap penundaan
yang tidak disebutkan/ tindakan (pernyataan hukum) yang mungkin
diajukan bahwa daftar klien tidak lengkap
(d) Pernyataan yang memberitahukan pengacara mengenai tanggung
jawab pengacara untuk memberitahukan manajemen mengenai
persoalan hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan
keuangan dan untuk merespons secara langsung kepada auditor.
Sifat penolakan pengacara untuk menyediakan informasi yang lengkap
mengenai kewajiban kontinjensi kepada auditor dalam 2 kategori :
(a) Pengacara menolak merespons karena kurangnya pengetahuan
mengenai persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen
(b) Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap
rahasia.
6. Telaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang menunjukkan
potensi kontijensi
7. Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal neraca dan
dapatkan konfirmasi saldo yang digunakan maupun yang belum digunakan
Komitmen sangat berkaitan dengan kewajiban bersyarat. Dalam komitmen,
karakteristik terpenting adalah kesepakatan untuk mengikat perusahaan
atas sekumpulan kondisi yang tetap di masa mendatang tanpa melihat apa
yang terjadi pada laba dan konsisi ekonomi keseluruhan.

III. Mereview Peristiwa Selanjutnya (Subsequent Events)


Terdapat 2 peristiwa yang memerlukan pertimbangan manajemen dan evaluasi
auditor :

RANSELKU TIRAMISU 2020 104


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

1. Peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan


memerlukan penyesuaian jumlah.
Peristiwa berikut memerlukan penyesuaian saldo akun pada laporan
keuangan tahun ini jika jumlahnya material :
(a) Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan karena kondisi keuangan
memburuk dengan saldo piutang usaha terhadapnya masih outstanding
(b) Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah
dicatat pembukuan
(c) Pelepasan peralatan yang digunakan dalam operasi dengan harga dibawah
book value
2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan
tetapi memerlukan pengungkapan
Peristiwa/transaksi di periode selanjutnya yang mungkin memerlukan
pengungkapan bukan penyesuaian di laporan keuangan termasuk :
(a) Penurunan nilai pasar sekuritas investasi sementara atau untuk dijual
kembali
(b) Penerbitan obligasi/sekuritass
(c) Penurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi kebijakan
pemerintah yang menghalangi penjualan barang
(d) Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran
(e) Merger/akuisisi
Terdapat 2 kategori prosedur audit untuk review subsequent events :
1. Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verifikasi saldo
akun akhir tahun
2. Prosedur yang dilaksanakan terutama untuk tujuan mengungkapkan
peristiwa/transaksi yang harus diakui sebagai subsequent events. Dapat
dilakukan dengan :
(a) Tanya jawab manajemen
(b) Korespondensi dengan pengacara
(c) Menelaah laporan intern yang disiapkan setelah tanggal neraca
(d) Menelaah catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca
(e) Mendapatkan surat pernyataan yang dibuat klien (Letter of
Representation)
Auditor memiliki dua pilihan sebanding yang dapat diterima untuk
memperluas pengujian peristiwa kemudian :
1. Memperluas semua pengujian subsequent events hingga ke tanggal
yang baru
2. Membatasi review peristiwa kemudian pada persoalan yang
berhubungan dengan peristiwa lanjutan yang baru. Auditor
menerbitkan laporan audit dengan tanggal ganda, tanggal pekerjaan
lapangan selesai (kecuali : pengecualian tertentu) dan selalu lebih
lamabat (untuk pengecualian)

IV. Mengumpulkan Bukti Akhir


1. Prosedur analitis akhir
Selama penyelesaian audit untuk review akhir salah saji material/masalah
keuangan yang tidak ditemukan selama pengujian lainnya untk membantu
auditor mengambil pandangan objektif akhir terhadap laporan keuangan.

RANSELKU TIRAMISU 2020 105


AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

Ketika melaksanakan prosedur audit analitis selama tahap review akhir,


yang diharuskan oleh standar audit, partner pada umumnya membaca LK,
termasuk CALK, dengan mempertimbangkan :
(a) Kecukupan bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak
biasa/diharapkan
(b) Saldo akun yang tidak biasa/diharapkan atau hubungan yang sebelumnya
tidak teridentifikasi
2. Evaluasi Asumsi Going Concern
Evaluasi apakah terdapat keraguan substansial mengenai kemampuan klien
menjaga keberlangsungan hidupnya minimal satu tahun setelah tanggal
neraca.
3. Surat Representasi Klien
Mendokumentasikan pernyataan lisan manajemen yang paling penting
selma audit. Tujuannya :
(a) Menekankan tanggung jawab manajemen atas asersi pada LK
(b) Mengingatkan manajemen potensial salah saji/penghapusan dalam LK
(c) Mendokumentasikan respons manajemen untuk mengajukan pertanyaan
berkaitan audit.
SAS 85 menyarankan 4 kategori persoalan khusus tang harus diungkapkan :
1. LK
2. Kelengkapan informasi
3. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
4. Subsequent Events
SAS 8 (AU 550) mengharuskan auditor membaca informasi lain yang
dimasukkan dalam laporan tahunan yang berhubungan langsung dengan
laporan keuangan.

V. Mengevaluasi Hasil
Untuk evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan semua
kelas transaksi yang material, akun, dan pengungkapan telah diuji secara
memadai, dengan memeprtimbangkan semua situasi audit. Untuk membantu
memutuskan apakah bukti audit mencukupi, auditor sering kali menggunakan
penyelesaian daftar pemeriksaan audit memeriksa sisa item yang mungkin telah
terabaikan. Jika kurang menentukan LK wajar maka auditor dapat :
mengumpulkan bukti tambahan dan mengeluarkan opini WDP atau TMP.
Ada 3 alasan mengapa anggota KAP yang berpengalaman harus meneliti dengan
seksama review dokumentasi audit pada tahap penyelesaian audit :
1. Mengevaluasi kinerja personil yang belum berpengalaman
2. Memasikan audit memenuhi standar kinerja KAP
3. Mengetahui bias yang sering kali memepengaruhi pertimbangan auditor.

VI. Menerbitkan Laporan Audit

VII. Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen


Tujuannya :
1. Mengomunikasikan tanggung jawab auditor dalam audit atas LK
2. Menyediakan tinjauan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit
RANSELKU TIRAMISU 2020 106
AUDIT KEUANGAN SEKTOR KOMERSIAL

3. Menyediakan pihak yang berhak signifikan yang diperoleh selama audit


4. Memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang
berhak/terlibat tata kelola.
Unsur utama yang harus dikomunikasikan kepada komite audit/sejenis lainnya :
1. Tanggung jawab auditor dibawah standar auditing yang berlaku umum
2. Pokok kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan kepala LK
3. Penyesuaian LK Signifikan yang ditemukan sepanjang audit dan implikasi
penyesuaian yang dipillih manajemen untuk dicatat serta diusulkan tetapi
tidak dicatat
4. Ketidaksepakatan dengan manajemen ruang lingkup audit, penerapan
prinsip akuntansi dan kalimat LK
5. Kesulitan yang dihadapi dalam melakukan audit

VIII. Penemuan Fakta-Fakta Lebih Lanjut


Mengindikasikan informasi LK yang telah diterbitkan secara material
menyesatkan, dan auditor memastikan penggunanya sudah dibertahu, jika
klien menolak maka diberitahu ke dewan direksi dan komisaris atas fakta ini.

He who studies but does not think is lost; he who thinks


but does not study is dangerous.

RANSELKU TIRAMISU 2020 107

Anda mungkin juga menyukai