Akun akun yang terdapat dalam siklus pembelian dan pembayaran utang
ditunjukan di t-account di atas. Dalam gambar tersebut, ditampilkan bahwa
semua transaksi di taruh di debet dan ditaruh di kredit ke akun utang
dagang. Akun akun yang diuji dalam proses ini hanyalah untuk ketiga jenis
transaksiyang berada di dalam siklus pembelian dan pembayaran piutang.
II. Fungsi bisnis dalam siklus serta dokumen dan catatan yang terkait
Ada beberapa fungsi bisnis yang terdapat di dalam siklus pembelian dan
pembayaran utang diantaranya:
1. Memproses pesanan pembelian
Permintaan untuk barang dan jasa menjadi awal dari siklus pembelian dan
pembayaran utang, adapun dokumen yang sering dipakai, adalah sebagai
berikut:
a. Permintaan pembelian (Purchase Requisition)
dipakai dalam permintaan barang dan jasa oleh pihak yang berwenang.
b. Pesanan pembelian (Purchase Order)
Digunakan dalam memesan barang dan jasa kepada vendor yang
terkait. Berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi yang terkait tentang
barang dan jasa yang dipesan oleh pemesan. Seringkali dokumen ini
digunakan sebagai bukti otorisasi akuisisi oleh pihak terkait. Perusahaan
seringkali menyerahkan pesanan pembelian secara elektronik kepada
vendor vendor yang telah menggunakan system Electronic Data
Interchange (EDI).
2. Menerima barang dan jasa
Adalah titik terpenting pada siklus ini dikarenakan perusahaan sudah mulai
mengakui pembelian dan kewajiban terkait di dalam pencatatannya. Ketika
barang sudah diterima, akan dilakukan pengecekan apakah sesuai dengan
deskripsi dan bagaimana kondisi barang tersebut. Dokumen yang dilibatkan
pada proses ini adalah laporan penerimaan.
3. Pengakuan kewajiban
Pengakuan kewajiban memerlukan pencatatan secara akurat dan tepat
waktu dikarenakan hasil pencatatan akan berpegaruh terhadap laporan
keuangan dan laporan arus kas. Dokumen yang dipakai didalam proses ini
adalah;
a. Vendor invoice
Dokumen yang diperoleh dari vendor dan menunjukan jumlah yang
terutang terhadap pembelian
b. Debit memo
Menunjukan pegurangan terhadap jumlah hutang dikarenakan diskon
atau retur
c. Voucher
Digunakan untuk pencatatan dan pengendalian pembelian
d. File transaksi akuisisi
Berisi semua pembelian yang terjadi di dalam satu periode
auditor juga menetapkan inherent risk yang bersifat sedang atau tinggi,
dikarenakan auditor merasa hal ini berkaitan dengan tujuan audit serta
saldo pisah batas yang dikarenkan dapat meningkatkan potensi salah saji
saldo akun.
3. Menilai resiko pengendalian dan merancang TOC serta STOT
Setelah proses penetapan materialitas kinerja beserta inherent risk, audito
akan menilai resiko pengendalian berdasarkan pengendalian internal yang
dijalankan oleh klien. STOT yang dilakukan oleh auditor sangat bergantung
kepada keefektifan pengendalian internal terkait dengan utang usaha.
Dikarenakan faktor tersebut maka auditor harus paham secara betul terkait
dengan pengendalian internal yang berkaitan dengan utang usaha.
4. Merancang dan melaksanakan analytical procedure
Prosedur ini bermanfaat untuk pengungkapan di bagian yang dirasa oleh
auditor perlu dilakukan pemeriksaan tambahan. Auditor harus bisa
membandingkan total dari beban tahun berjalan dengan beban dari tahun
sebelumnya agar bisa menemukan salah saji dalam saldo maupun akunnya.
Dikarenakan penggunaan system double entry jika terdapat kesalahan di
bagian beban maka kemungkinan besar juga terdapat kesalahan di akun
utang usaha.
5. Merancang dan melaksanakan TDB
Tujuan audit yang berkaitan dengan utang usaha adalah : eksistensi,
kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, hak dan kewajiban. Jika
dimasa depan pengguna laporan keuangan setelah diaudit merasa bagian
ekuitas bersifat salah saji secara material maka terdapat kemungkinan
terjadinya tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik tersebut.
a. Pengujian kewajiban setelah periode.
Hal penting di dalam utang usaha. Untuk luas pengujian utang usaha
belum tercatat sangat bergantung pada penilaian resiko pengendalian
serta materialitas saldo akun.
b. Memeriksa dokumen yang mendasari pengeluaran kas selanjutnya.
Auditor seringkali melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pendukung yang berkaitan dengan pengeluaran kas setelah lewat dari
PERTEMUAN 11
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
cek yang
dibatalkan atau
setoran langsung
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya
Transaksi penggajian Isi file induk Memeriksa indikasi Menguji
telah dimasukkan penggajian telah verifikasi internal keakuratan
dengan benar dalam diverifikasi Memeriksa laporan klerikal dengan
file induk penggajian secara internal total ikhtisar awal memfooting
dan diikhtisarkan Total file induk yang menunjukkan jurnal penggajian
dengan benar (posting penggajian telah bahwa perbandingan dan menelusuri
dan pengikhtisarkan) dibandingkan telah dilakukan posting ke buku
dengan total besar umum
buku besar serta file induk
umum penggajian
Transaksi penggajian Bagan akun yang Mereview bagan akun Membandingkan
telah diklasifikasikan memadai telah Memeriksa indikasi klasifikasi
dengan benar digunakan verifikasi internal dengan bagan
(klasifikasi) Klasifikasi akun akun atau
telah diverifikasi prosedur manual
secara internal Mereview kartu
waktu karyawan
departemen dan
tiket pekerjaan
untuk
penugasan
pekerjaan
Transaksi penggajian Prosedur Memeriksa prosedur Membandingkan
telah dicatat pada memerlukan manual dan tanggal
tanggal yang benar pencatatan mengamati kapan pembayaran
(penetapan waktu) transaksi pencatatan dilakukan yang tercatat
sesegera Memeriksa indikasi dalam jurnal
mungkin setelah verifikasi internal penggajian
bersifat langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika
auditor merasa puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalam
jurnal penggajian dan formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan secara
akurat serta pajak dibayar tepat waktu,pengujian atas rincian saldo tidak akan
menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode
yang benar (pisah batas).
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun
dalam siklus penggajian dan personalia :
Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi
belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan
saldonya dengan jurnal penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada
periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan
tahun sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan
keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling
mungkin dari setiap signifikan saldo adalah kelalaian untuk memasukkan
jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda denagn wiraniaga dan karyawan
dengan komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode untuk
mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan
konsistensi.
Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai
dengan membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat
dewan direksi.
Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya. Kewajiban
perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali,baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini
harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian serta
federal,dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan
pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu
melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun
laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis,pengujian
pengendalian,pengujian substansif atau transaksi,dan pengujian atas akun
kewajiban terkait yang telah dibahas.
Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total
kompensasi pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan
direksi,karena gaji dan bonusnya harus dimasukan dalam laporan 10K SEC dan
SPT pajak penghasilan pederal.
Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah
jika tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan
yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.
Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat
diuji dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan
apakah transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama
sekali tidak dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam
mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
PERTEMUAN 12:
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
II. Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait
1. Arus Persediaan dan Biaya
Gambar berikut menunjukkan arus fisik serta biaya dalam siklus
persediaan dan pergudangan bagi sebuah perusahaan manufaktur.
Membandingkan biaya per unit persediaan Lebih saji atau kurang saji biaya per unit, yang
dengan tahun sebelumnya. mempengaruhi persediaan dan HPP.
Membandingkan nilai persediaan yang Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit, atau
ditambahkan dengan tahun sebelumnya. perkalian, yang mempengaruhi persediaan dan
HPP.
Membandingkan biaya manufaktur tahun Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya tenaga kerja langsung dan overhead
variable harus disesuaikan dengan perubahan manufaktur, yang mempengaruhi persediaan
dalam volume). dan HPP.
perhitungan fisik.
Persediaan yang Menguji persediaan yang usang dengan
usang dan tidak menanyakan karyawan pabrik dan
dapat digunakan manajemen serta mewaspadai item
dikecualikan atau yang rusak, berkarat atau ditutupi debu,
dicatat (nilai atau berlokasi di tempat yang tidak
realisasi). layak.
Klien memiliki hak Menanyakan tentang konsinyasi atau
atas persediaan persediaan pelanggan yang
yang dicatat pada dicantumkan dalam premis klien.
tag (hak). Mewaspadai akan persediaan yang
dipisahkan atau diberi tanda khusus
sebagai indikasi kepemilikan.
X. Integrasi Pengujian
“Work Hard. Do your best. Keep your word. Never get too
big for your britches. Trust in God. Have no fear; and
Never forget a friend.”
-Harry S. Truman-
PERTEMUAN 13:
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN
KEMBALI
Perusahaan perseorangan-akun
Persekutuan-akun modal
Wesel bayar dalam Memfoot daftar wesel bayar untuk Hal tersebut sering kali
skedul wesel bayar wesel bayar dan bunga akrual. dilakukan atas dasar 100
sama dengan register Menelusuri totalnya ke buku besar persen karena ukuran
atau file induk wesel umum. populasi yang kecil.
bayar klien, dan
Menelusuri setiap wesel bayar ke file
totalnya dijumlahkan
induk.
dengan benar serta
sama dengan buku
besar umum (detail
tie-in).
-Muhammad Ali-
PERTEMUAN 14
AUDIT SALDO KAS
General cash account merupakan kas yang penting bagi sebagian besar
organisasi karen hampir semua penerimaan dan pengeluaran kas
mengalir melalui akun ini. Banyak perusahaan membuat akun penggajian
imperest yang terpisah untuk memperbaiki pengendalian internal
terhadap pengeluaran penggajian. Semua penerimaan disetorkan dalam
akun imperest, dan totalnya ditransfer ke akun umum secara periodik.
Suatu saldo tetap akan dipertahankan dalam akun imperest, dan personil
yang berwenang dapat bebas menggunakan dana tersebut untuk
melakukan pembayaran asalkan konsisten dengan kebijakan perusahaan.
Untuk perusahaan yang beroperasi di lokasi berbeda, lebih mudah jika
memiliki saldo bank yang terpisah di setiap lokasi. Branch bank account
untuk membangun hubungan perbankan di komunitas lokal dan
memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang.
Imprest petty cash fund sebagai akun sederhana seperti sejumlah kas
dalam kotak terkunci untuk beban yang tidak terduga, digunakan akuisisi
kas berniali kecil yang lebih cepat dan mudah dengan kas dibanding cek.
Cash equivalent merupakan investasi perusahaan atas kelebihan kas yang
diakumulasi selama bagian tertentu siklus operasi dan diperlukan dalam
waktu dekat, juga sangat likuid. Contohnya deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan dana pasar uang. Dicantumkan dalam LK hanya jika sangat
material sebagai investasi jangka pendek siap dikonversi ke sejumlah kas
tertentu, dan berisiko tidak signifikan akibat perubahan bunga.
Financial Instruments termasuk investasi marketable securities seperti
debt and equity securities, derivative dan hedging.
Informasi dapat dilihat pada buku 1 praktikum hal 104, sebagai dokumen
pendukung ialah buku bank yang bagian debit menandakan penerimaan kas
klien. Untuk cek poin D dan E tidak dapat diuji karena kurangnya
bukti/dokumen sumber yang diberikan.
Informasi dapat dilihat pada buku 1 praktikum hal 104, sebagai dokumen
pendukung ialah buku bank yang bagian kredit menandakan pengeluaran kas
klien. Untuk cek poin D dan E tidak dapat diuji karena kurangnya
bukti/dokumen sumber yang diberikan
2) Uji Kewajaran
Dengan inspeksi kas secara mendadak untuk semua jenis kas dan setara
kas, dan setelahnya dibuat berita acara pemeriksaan (C1 untuk kas besar
dan C2 untuk kas kecil, buku 2 Praktikum hal 62 & 63)
Saldo uang kas menurut buku kas berasal dari saldo akun kas besar pada neraca
saldo 2012 buku 1 praktikum hal.15, dan rincian uang kas yang ada
berdasarkan informasi buku 1 hal 102.
Saldo sisa uang kas menurut buku kas kas berasal dari saldo akun kas kecil (petty
cah) pada neraca saldo 2012 buku 1 praktikum hal.15 sedangkan lain-lain
(yang belum diperhitungkan) berasal dari informasi Bukti Kas Kecil (BKKcl)
buku 1 hal.102.
3) Meminta konfirmasi akun kas bank ke bank terkait. (buku 2 Praktikum
hal 70-72)
4) Meminta hasil rekonsiliasi bank dari klien dan memeriksa kebenarannya
Data yang diperoleh buku 2 praktikum hal. 64-69 harus dilengkapi dengan
informasi dari buku 1 praktikum hal 103-105.
Indeks C3 dan C3.1 untuk Bank BINI, indeks C4 dan C4.1 untuk bank Mandi,
indeks C5 dan C5.1 untuk bank CAB)
Saldo menurut Rekening Koran dan menurut buku bank (pembukuan) dari
informasi buku 1 hal.10. Dari informasi buku 1 hal. 104-105, dapat dilihat
daftar Buku Bank BINI dan Rekening Koran.
A. Jika melihat dari sisi rekening koran, transaksi yang belum ada di
rekening koran tetapi ada dicatat di buku bank BINI, yakni :
1. (bagian debit) buku bank 75 juta dan 27,5 juta sebagai
penyesuaian “deposit in transit”, karena merupakan deposit
yang sudah dicatat oleh klien di buku bank namun belum sampai
setoran kliringnya ke rekening koran bank BINI klien;
2. (bagian kredit) buku bank 37,5 juta sebagai “outstanding
check”, karena chek tersebut sudah dikeluarkan oleh klien untuk
pembayaran dan dicatat dalam buku bank BINI nya. Namun,
belum dicairkan oleh penerima sehingga belum mengurangi
saldo rekening koran bank BINI klien.
B. Jika melihat dari sisi pembukuan/ buku bank BINI, maka transaksi
belum tercatat di buku namun ada di rekening koran Bank BINI ialah :
1. (bagian kredit) rekening koran ada 52,5 juta, 40 juta, dan 423.500
sebagai penambahan saldo; juga ada perbedaan angka yang
dianggap tepat ialah yang tertera di rekening koran, sehingga
error pencatatan di buku bank 126 juta (rekening koran)- 112,5
juta (buku bank BINI) = (+) 13,5 juta
2. (bagian kredit) rekening koran ada 50.000 jasa giro sebagai
pengurangan saldo tercatat pada buku bank
Untuk C4.1 akun saldo bank Mandi, yang hanya digunakan sebagai
pembayaran gaji karyawan. Diperoleh dari informasi buku 1 hal. 103
pencatatan buku bank dan rekening saldo nya sudah sama sehingga
dari neraca saldo buku 1 hal. 15 terdapat saldo berdasarkan pembukuan
25.062.625, namun diketahui hanya ada penyesuaian beban administrasi
(-) dan jasa giro (+) saldo menurut pembukuan diatas. Sehingga saldo
rekening koran awal dan akhir disesuaikan dengan saldo akhir
pembukuan.
Data neraca saldo buku 1 hal. 15 saldo Bank CAB 127,5 juta. Juga diperoleh
dari informasi buku 1 hal. 103 rekonsiliasi terakhir Nov 2012, dan klien
belum melakukan rekonsiliasi bank untuk Des 2012 karena tidak ada
transaksi berkaitan dengan rekening klien selama bulan tersebut. Dari
data rekening koran diketahui ada penyesuaian beban administrasi dan
pendapatan bunga bulan Des 2012 dengan kurs Rp4.800 (diketahui),
sehingga saldo akhir menurut pembukuan diketahui Sin$ 25.115 yang
dikalikan dengan rata-rata kurs jual dengan kurs beli
(5.937,61+5.875,53)/2 = 148.343.50,5 dibulatkan dan juga menjadi saldo
awal dan akhir menurut rekening koran. Selisih saldo akhir menurut
pembukuan dan perhitungan setelah penyesuaian selisihnya menjadi
Laba/Rugi Valuta Asing.
1. Kami telah melakukan cash opname untuk kas besar dan kecil dan
telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (Skedul C1 dan C2)
Hasil perhitungan untuk kas kecil yang belum direimburse, dikoreksi :
Beban Perjalan Dinas Kantor 42.500 (bensin, tol, freight-in)
Perlengkapan Kantor 25.000 (perangko dan materai)
Beban yang masih harus dibayar 67.500
2. Kasir kas besar dan kecil digabung, dan mengundang kecurangan
disarankan keduanya dilakukan oleh orang yang berbeda. Selisih cek
fisik kas kecil kekurangan sebesar 1.182.500 juga dijurnal koreksi
dengan:
Piutang lain-lain 182.500
Kas kecil 182.500
3. Perusahaan belum rekonsiliasi bank bulan Des 2012. Setelah
pemeriksaan ke bank dengan membandingkan buku bank dengan
PERTEMUAN 15
PENYELESAIAN AUDIT
Mengevaluasi hasil
tersebut.
3. Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa mendatang.
FASB 5 mengungkapkan tiga tingkat kemungkinan ketidakpastian pembayaran
di masa mendatang :
1. Tanya Jawab dengan manajemen mengenai adanya kemungkinan
kewajiban bersyarat yang belum dicatat
2. Telaah surat ketetapan pajak tahun berjalan dan tahun lalu untuk melihat
penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan
3. Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta pemegang saham atas
adanya indikasi tuntutan atau kewajiban lain
4. Analisis beban legal untuk periode yang diaudit dan telaah faktur
pernyataan dari penasihat hukum atas adanya indikasi kewajiban bersyarat,
khususnya tuntutan dan penetapan pajak tertunda
5. Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama yang melaksanakan jasa
pelayanan hukum kepada klien mengenai status pending ligitation atau
kewajiban bersyarat lainnya. Penyelidikan standar terhadap pengacara
klien yang disiapkan di kertas surat berkop perusahaan klien dan di ttd
pejabat perusahaan harus mencantumkan :
(a) Daftar yang mencantumkan : penundaan tuntutan hukum yang
mungkin diajukan dan klaim yang telah dinilai atau belum dinilai atau
penilaian dimana pengacara memiliki keterlibatan yang signifikan
(b) Permintaan di mana pengacara memberi masukan informasi atau
komentar mengenai kemajuan dari setiap item yang terdaftar.
(c) Permintaan biro hukum untuk mengidentifikasi setiap penundaan
yang tidak disebutkan/ tindakan (pernyataan hukum) yang mungkin
diajukan bahwa daftar klien tidak lengkap
(d) Pernyataan yang memberitahukan pengacara mengenai tanggung
jawab pengacara untuk memberitahukan manajemen mengenai
persoalan hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan
keuangan dan untuk merespons secara langsung kepada auditor.
Sifat penolakan pengacara untuk menyediakan informasi yang lengkap
mengenai kewajiban kontinjensi kepada auditor dalam 2 kategori :
(a) Pengacara menolak merespons karena kurangnya pengetahuan
mengenai persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen
(b) Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap
rahasia.
6. Telaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang menunjukkan
potensi kontijensi
7. Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal neraca dan
dapatkan konfirmasi saldo yang digunakan maupun yang belum digunakan
Komitmen sangat berkaitan dengan kewajiban bersyarat. Dalam komitmen,
karakteristik terpenting adalah kesepakatan untuk mengikat perusahaan
atas sekumpulan kondisi yang tetap di masa mendatang tanpa melihat apa
yang terjadi pada laba dan konsisi ekonomi keseluruhan.
V. Mengevaluasi Hasil
Untuk evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan semua
kelas transaksi yang material, akun, dan pengungkapan telah diuji secara
memadai, dengan memeprtimbangkan semua situasi audit. Untuk membantu
memutuskan apakah bukti audit mencukupi, auditor sering kali menggunakan
penyelesaian daftar pemeriksaan audit memeriksa sisa item yang mungkin telah
terabaikan. Jika kurang menentukan LK wajar maka auditor dapat :
mengumpulkan bukti tambahan dan mengeluarkan opini WDP atau TMP.
Ada 3 alasan mengapa anggota KAP yang berpengalaman harus meneliti dengan
seksama review dokumentasi audit pada tahap penyelesaian audit :
1. Mengevaluasi kinerja personil yang belum berpengalaman
2. Memasikan audit memenuhi standar kinerja KAP
3. Mengetahui bias yang sering kali memepengaruhi pertimbangan auditor.