Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Auditing II

Audit Siklus Akuisisi dan


Pembayaran: Pemeriksaan dan
Pengujian Substantif atas Transaksi
dan Hutang- Bagian Pertama

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ekonomi dan Bisnis Auditing II 2A5326FA Anna Christin SE AK MM

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi cara melakukan audit Mahasiswa dapat memahami
siklus akuisisi dan pembayaran bagian bagaimana mengaudit siklus akuisisi
pertama dan pembayaran.
      Tujuan Audit ini adalah untuk mengevaluasi apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh
akuisisi barang dan jasa serta pengeluaran kas bagi akusisi tersebut disajikan secara wajar
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Learning Objective 1
Mengidentifikasi akun dan kelas transaksi
pada Acquisition and Payment Cycle
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan ke dalam siklus:
1.      Akuisisi barang dan jasa
2.      Pengeluaran kas
3.      Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian
cycle.

Learning Objective 2
Menjelaskan fungsi bisnis dan dokumen yang
terkait pada Acquisition and Payment Cycle

2018 Internal Auditing


2 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang diperlukan untuk
memperoleh barang serta jasa guna mengoperasikan suatu bisnis. Siklus tersebut
umumnya dimulai dengan pembuatan permintaan pembelian oleh karyawan yang
berwenang yang memerlukan barang dan jasa, dan berakhir dengan pembayaran utang
usaha.

1.      Memproses Pesanan Pembelian


      Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi siklus ini.
Dokumen yang umum digunakan meliputi:
a.       Permintaan pembelian (purchase requisition),
b.      Pesanan pembelian (purchase order),
c.       Faktur vendor (vendor invoice),
d.      Memo debet (debit memo),
e.       Voucher,
f.       File transaksi akuisisi,
g.      Jurnal akuisisi atau listing,
h.      File induk utang usaha (accounts payable master file),
i.        Neraca saldo utang usaha (accounts payable trial balance),
j.        Laporan vendor (vendor’s statement).

a)      Permintaan pembelian

2018 Internal Auditing


3 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
      Permintaan pembelian digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh karyawan yang
berwenang.
b)     Pesanan pembelian
      Pesanan pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa
dari vendor.

c)      Faktur vendor
Faktur vendor adalah dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan jumlah yang
terutang atas suatu akuisisi

d)     Memo debet
Memo debet merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan
pengurangan jumlah yang terutang kepada vendor akibat retur barang atau pengurangan
yang diberikan.

e)      Voucher
      Voucher sering digunakan oleh organisasi dalam menetapkan cara yang formal untuk
mencatat dan mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan setiap transaksi
akuisisi diberi nomer urut.

f)       File transaksi akuisisi


      File transaksi akuisisi adalah file yang dibuat computer yang meliputi semua transaksi
akuisisi yang diproses oleh system akuntansi selama satu periode.

g)      Jurnal akuisisi atau listing


      Listing atau laporan ini dibuat dari file transaksi akuisisi dan umumnya meliputi nama
vendor, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun atau klasifikasi setiap transaksi, seperti
perbaikan dan pemeliharaan, persediaan atau utilitas.

h)     File induk utang usaha


      Mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan akuisisi
untuk setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi akuisisi, retur dan
pengurangan, serta pengeluaran kas yang terkomputerisasi.

i)        Neraca saldo utang usaha


      Mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari setiap faktur atau
voucher pada suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat langsung dari file induk utang usaha.

2018 Internal Auditing


4 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
j)       Laporan vendor
      Dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor dan menunjukkan saldo awal,
akuisisi, retur dan pengurangan, pembayaran kepada vendor dan menunjukkan saldo awal,
akuisisi, retur, dan pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan saldo akhir.

2.      Memproses dan Mencatat Pengeluaran Kas


      Pembayaran atas pembelian barang dan jasa merupakan aktivitas yang signifikan bagi
semua entitas. Aktivitas tersebut secara langsung akan mengurangi saldo akun kewajiban,
terutama utang usaha. Dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran kas yang
diperiksa auditor termasuk:
a.       Cek,
b.      File transaksi pengeluaran kas (cash disbursement transaction file),
c.       Jurnal atau listing pengeluaran kas (cash disbursement Journal or Listing).

a)      Cek
      Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika pembayaran sudah
jatuh tempo.

b)     File transaksi pengeluaran kas


      File yang dibuat dengan computer yang mencantumkan semua transaksi pengeluaran
kas yang diproses oleh system akuntansi selama suatu periode.

c)      Jurnal atau listing pengeluaran kas


      Listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas yang mencantumkan
semua transaksi selama setiap periode waktu.
                                                                               

Learning Objective 3
Memahami Internal Control dan merancang
test of controls dan substantive test of

2018 Internal Auditing


5 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
transaction untuk Acquisition and Payment
Cycle

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan hal yang penting
untuk memverifikasi efektivitas pengendalian internal sehigga auditor dapat mengurangi
pengujian atas rincian saldo maka waktu bersih yang dapat di hemat sangatlah besar.

Ø  Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk akusisi serta
pembayaran dibagi ke dalam dua bidang yang luas:
1.      Pengujian akusisi meliputi fungsi bisnis: memproses pembelian, menerima barang dan
jasa, serta mengakui kewajiban.
2.      Pengujian pembayaran menyangkut fungsi bisnis memproses dan mencatat pengeluaran
kas.

Ø  Tahap-tahap dari metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian


substantif atas transaksi untuk siklus akusisi serta pembayaran adalah sebagai berikut:
a.       (Tahap 1) Memahami pengendalian internal: auditor harus memahami pengendalian
internal untuk siklus akusisi dan pembayaran sebagai bagian dari pelaksanaan prosedur
penilaian risiko dengan mempelajari bagan arus klien, mereview kuisioner pengendalian
internal, pengujian walkthrough untuk transaksi akuisisi dan pengeluaran kas.
b.      (Tahap 2) Menilai risiko pengendalian yang direncanakan: pengendalian internal kunci
fungsi bisnis merupakan hal yang sangat penting terkait penilaian risiko pengendalian yang
direncanakan, hal yang dilakukan antara lain mencakup:
                I.   Otorisasi pembelian: untuk memenuhi tujuan perusahaan, menghindari akusisi item
yang berlebihan atau tidak diperlukan.
             II.   Pemisahan penyimpanan aktiva dan fungsi lainnya barang harus dikendalikan secara
fisik, personil antar departemen terkait harus independen dari personil ruang penyimpanan
dan departemen akuntansi.

          III.   Pencatatan yang tepat waktu dan review independen atas transaksi: Menandingkakan
dokumen dan memverifikasi keakuratan faktur. Perlu adanya pemisahan tugas, dokumen
catatan yang memadai, prosedur yang tepat untuk menyimpan catatan, pengecekan
independen atas kinerja merupakan hal-hal penting dalam utang usaha. Departemen utang
usaha juga harus memperhitungkan semua laporan penerimaan untuk memastikan bahwa
tujuan kelengkapan dipenuhi.

2018 Internal Auditing


6 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
          IV.   Otosisasi pembayaran: merupakan langkah pengedalian yang paling penting terhadap
pengeluaran kas.

c.    (Tahap 3) menentukan luas pengujian pengendalian: luas pengujian pengendalian


ditentukan oleh ketergantungan yang direncanakan pada pengedalian. Untuk perusahaan
publik, pengujian harus cukup untuk menerbitkan opini mengenai pengendalian internal
terhadap pelaporan keuangan.

d.   (Tahap 3) merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi


untuk akuisisi: efesiensi audit yang signifikan dapat dicapai pada banyak audit apabila
pengendalian beroperasi secara efektif. Terdapat empat tujuan audit berkaitan dengan
transaksi yang harus terpenuhi yaitu akuisisi yang dicatat adalah untuk barang dan jasa
yang diterima konsisten dengan kepentingan utama dari klien (keterjadian), akuisisi yang
telah dicatat (keterlengkapan), akuisisi telah dicatat secara akurat (keakuratan), akusisi telah
diklasifikasikan dengan benar.

e.    (Tahap 3.1) merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
untuk pengeluaran kas: auditor melakukan pengujian akuisisi dan pengeluaran kas pada
saat bersamaan. Sehingga, verifikasi dapat dilakukan secara efisien tanpa mengurangi
keefektifan pengujian.

f.    (Tahap 3.2) sampling atribut untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi: sebagian besar akun terkait dalam siklus ini termasuk akun pada laba rugi dan
neraca, sehingga dapat meningkatkan pontesi salah saji serta transaksi dalam siklus ini
menuntut petimbangan yang signifikan,. Sehingga auditor sering mengurangi tingkat
pegecualian yang dapat ditoleransi terutama untuk atribut klasifikasi dan  keakuratan.
Jumlah uang setiap transaksi mencakup rentang yang luar biasa, sehingga auditor sering
memisahkan item yang bernilai besar dan tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100
persen

Learning Objective 4
Mendeskripsikan metodologi untuk disain test
2018 Internal Auditing
7 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
of details of balances untuk account payable
menggunakan audit risk model
Sebagian besar transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya mengalir
melalui utang usaha. Utang usaha cenderung material bagi sebagian besar perusahaan,
auditor hampir selalu melaksanakan pengujian atas rincian saldo. Berikut metodologi untuk
merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha.
a. (Tahap 1) mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi utang usaha: auditor
harus memahami sifat perubahan sistem untuk mengidentifikasi risiko bisnis klien dan
pengendalian manajemen yang terkait mempengaruhi kemungkinan salah saji material
dalam utang usaha.

b. (Tahap 2) menetapkan salah saji yang dapat di toleransi dan menilai risiko inheren: Auditor
umumnya menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi yang relatif tinggi atau sedang
untuk utang usaha. Seperti halnya Piutang usaha, utang usaha seringkali saldonya
berjumlah besar dan terdiri dari sejumlah besar saldo vendor serta relative mahal untuk
mengaudit akun tersebut. Karena alasan itu auditor umumnya menetapkan salah saji
yang dapat ditoleransi yang relative tinggi untuk utang usaha. Auditor sering menilai risiko
inheren sebagai sedang atau tinggi. Mereka peduli dengan tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo pisah batas dan kelengkapan karena berpotensi menimbulkan kurang saji
saldo akun

c.       (Tahap 1 dan 2) menilai risiko pengendalian dan merancang serta melaksanakan


pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Setelah menetapkan salah
saji yang dapat ditoleransi dan risiko inheren , auditor menilai risiko pengendalian
berdasarkan pemahaman terhadap pengendalian internal. Pengujian sustantif bergantung
pada keefektifan relative pengendalian internal yang berhubungan  dengan utang usaha.
Setelah menilai risiko pengendalian, auditor merancang dan melaksanakan pengujian
pengendalian serta pengujian substrantif atas transaksi akuisisis dan pengeluaran kas.

2018 Internal Auditing


8 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2018 Internal Auditing
9 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Auditing and Assurance Service an integrated Approach.

Alvins A.Arens, Randal J.Elder and Mark S.Beasely, 2012

2. Auditing and assurance service a systematic approach William F Messler, Jr Steven


M.Glover Douglas F. Prawit 2011

3. Modern Audit, William C Boynton, Raymond N. Johnson, Walter G. Kelf, 2011

2018 Internal Auditing


10 Anna Christin SE Ak MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai