B. AKUNTANSI PIUTANG
1. Peristiwa yang Menimbulkan Piutang
a. Pungutan Pendapatan Negara/Daerah
Timbulnya piutang di lingkungan pemerintahan pada umumnya terjadi karena adanya tunggakan
pungutan pendapatan dan pemberian pinjaman serta transaksi lainnya yang menimbulkan hak tagih
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
Piutang Pajak
Pajak pada dasarnya merupakan iuran umum untuk mengisi kas negara/daerah yang menurut
ketentuan perundang-undangan bersifat memaksa untuk membiayai pengeluaran umum, dan kepada
pembayar pajak tidak diberikan imbalan secara langsung.
AFRIZAL
198412092011011009
AFRIZAL
198412092011011009
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
Pajak Parkir
Pajak Lain-lain
Nilai piutang pajak yang dicantumkan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai yang
tercantum dalam SKP yang hingga akhir periode belum dibayar/dilunasi. Hal ini bisa didapat dengan
melakukan inventarisasi SKP yang hingga akhir periode belum dibayar oleh WP.
2. Piutang PNBP.
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ini diatur berdasarkan UU 20/1997 tentang PNBP.
Berdasarkan UU tersebut masing-masing Kementerian Negara/Lembaga(K/L) dialokasikan penerimaan
pendapatan yang diestimasikan harus diterima dalamsuatu tahun anggaran, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing K/L. Dalam praktiknya PNBP tersebut diterima terlebih dahulu oleh
Bendahara Penerima K/L yang bersangkutan sebelum disetorkan ke Kas Negara. Mengingat basis
akuntansi pendapatan menganut cash basis, pada prinsipnya seluruh penerimaan oleh Bendahara
Penerimaan pada akhir tahun anggaran harus disetor seluruhnya ke Rekening Kas Umum Negara.
Namun demikian apabila tidak disetorkan ke Kas Negara, harus dicantumkan sebagai Kas di
Bendahara Penerimaan di Neraca K/L yang bersangkutan. Timbulnya piutang PNBP pada K/L akhir
tahun harus didukung dengan surat penagihan PNBP yang belum dibayar atau dokumen lain yang sah.
Pada APBN, pendapatan yang termasuk kategori PNBP terdiri dari :
1. Penerimaan SDA;
a. Pendapatan Minyak bumi
b. Pendapatan Gas Bumi
c.Pendapatan Pertambangan Umum
AFRIZAL
198412092011011009
AFRIZAL
198412092011011009