Anda di halaman 1dari 6

PENGANGGARAN MODAL

Dosen Pengajar: Dr. Aini Indrijawati, SE., M.Si., Ak., CA


Oleh:
Kelompok VII
1. Afrizal (1)
2. Hamka Ridwan (4)
3. Muhammad Akmal (9)
PROGRAM S1-STAR BPKP JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015

PENGANGGARAN MODAL
A. Pengertian dan Manfaat Penganggaran Modal
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup
seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh
manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan
penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang,
yang mempunyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan
investasi akan berakhir).
Penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup
pengeluaran-pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga
memungkinkan untuk diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif
investasi lainnya.
Penganggaran modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis
investasi dari beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan
atau memilih investasi yang paling menguntungkan. Ketidaktepatan dalam menetapkan
pilihan investasi akan menimbulkan kerugian-kerugian baik kerugian ril ataupun
kerugian karena kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat yang lebih
menguntungkan (opportunity cost) yang sebenarnya dapat diwujudkan. Analisis investasi
akan menyeleksi kesempatan-kesempatan investasi yang ada, sehingga dapat dipilih
investasi yang memberikan manfaat terbesar dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan.

1.
2.
3.
4.

Manfaat Penganggaran Modal :


Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat
jangka waktunya lebih dari satu tahun.
Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment.
Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang
sangat besar.
Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

B. Aliran Kas
1

Di dalam melakuan analisa capital budgeting diperlukan estimasi arus kas.


Dimulai dari investasi awal hingga proyek itu berjalan. Pada tahap awal kas perusahaan
masih negatif karena perusahaan hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanaan proyek
tersebut, setelah proyek tersebut selesai dan arus kas akan menjadi positif akibatnya
adanya penghasilan yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Masalah Dalam Menghitung Aliran Kas
Perusahaan mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada
sebelum melakukan suatu investasi. Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus
kas tambahan (incremental cash flow). Incremental cash flow ini yang digunakan untuk
menghitung atau menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode net present value.
Empat (4) hal yang harus diperhatikan di dalam menentukan arus kas tambahan
yaitu (Ross, 2008) :
1. Sunk Cost Pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang tidak terpengaruh oleh
keputusan menerima atau menolak suatu proyek.
2. Opportunity Cost Biaya yang timbul karena perusahaan kehilangan kesempatan
menerima suatu pendapatan karena aset perusahaan digunakan pada proyek yang
lain.
3. Side Effect Dapat diklasifikan sebagai erosion atau synergy. Erosion terjadi
ketika produk baru menurukan cash flow sedangkan synergy terjadi sebaliknya
4. Allocated Cost Dilihat sebagai pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada
proyek.
Arus kas dalam suatu proyek terdiri atas beberapa komponen yaitu:
1. Initial investment (Investasi awal)

: Semua pengeluaran yang digunakan untuk

membiayai proyek tersebut.


2. Free Cash Flow Arus kas bersih yang dapat dihasilkan selama proyek tersebut
berlangsung. Yang diperhitungkan disini adalah selisih arus kas masuk dan keluar
(pendapatan dan biaya) setelah dikurangi pajak dan tidak memperhitungkan bunga
dan depresiasi.
3. Terminal Value Arus kas yang dihasilkan jika pada akhir periode, investasi tersebut
dijual. Nilai ini adalah nilai bersih dari penjualan tersebut

C. Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya


1. Payback periode
Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal
yang ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil
resiko yang harus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa lama
dana yang diinvestasikan akan bisa kembali)
a) Kebaikan : sangat mudah diterapkan
b) Kelemahan :
1) tidak memperhatikan time of money value
2) tidak memperhatikan cash in flow setelah masa payback sehingga tidak bisa
digunakan sebagai alat ukur.
Rumus:
Payback periode = jumlah investasi * 1 tahun
Proceed
jika payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak
jika payback periode < umur ekonomis, investasi diterima
2. Net Present Value (NPV)
Metode

penilaian

investasi

yg

menggunakan

discounted

cash

flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang
dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang).
a) Kebaikan :
1) memperhitungkan time value of money
2) memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
b) Kelemahan :
dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai
netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
Rumus :
NPV = PVNCF PVNOL
Langkah langkah :
Tentukan discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal atau
Required Rate Of Return.
3

Menghitung present value dari net cash flow.


Menghitung present value dar net outlay.
Menghitung present value dengan mengurangkan PVNCF dengan PVNOL.
Kriteria :
Jika NPV (+), investasi diterima.
Jika NPV (-), investasi ditolak.
3. Internal Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian yang dihasilkan atas suatu investasi atau discount rate
yang menunjukkan present value cash flow = present value outlay. IRR yang didapat
dibandingkan dengan biaya modal yang ditanggung peruusahaan.
IR
R

I2

NPV2
NPV1

Di mana :
I1
I2
NPV1
NPV2

=
=
=
=

(i2 i1)

NPV2

tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)


tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)
net present value 1
net present value 2

Jika IRR > I, investasi diterima


Jika IRR < I, Investasi ditolak

4. Profitability Index
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima
diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
Rumus :
Profitability Index

= PV. Proceed
PV.outlay

Jika PI > 1, investasi diterima


Jika PI < 1, investasi ditolak
4

5. Accounting Rate of Return


Mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku/reported
acc.Income. Metode ini menilai suatu dengan memperhatikan rasio antara rata-rata
dengan jumlah modal yang ditanam (initial investment) dengan ratio antara laba
bersih dengan rata-rata modal yang ditanam.
a) Kebaikan : terletak pada kesederhanannya yang mudah dimengerti karena
menggunakan data akuntansi yang tersedia.
b) Kelemahan :
1) Tidak memperhatikan time of money value
2) Untuk proyek yang ada rata-rata laba bersihnya
Rumus :
ARR

= Jumlah EAT x 100%


Investasi

jika ARR > 100%, investasi diterima


jika ARR < 100%, investasi ditolak

Anda mungkin juga menyukai