Anda di halaman 1dari 30

Hello!

EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN


-Hubungan Input dengan Output-
Kelompok 11

Hi!
Anggota Kelompok 11 :
Dyah Ayu Sulistyaningrum A1A019093
Anindya Lintang Kirana A1A019094
Paundrakarna A1A019103
Fernanda Bagas P A1A019104
Ifta Nabila Romland A1A019106
Hello!
Skala Ekonomi dan
Teorema Euler
Implikasinya

Fungsi Produksi
Return To Scale
Cobb-Douglas

Fungsi Produksi
Elastisitas Subtitusi
Homogenous
Skala Ekonomi dan Implikasinya
Pengertian Skala Ekonomi
Skala ekonomis (economies of scale) merupakan suatu teori yang
menggambarkan fenomena menurunnya biaya produksi per unit (average cost)
pada suatu perusahaan dibarengi dengan meningkatnya volume produksi
(output). Semakin besar perusahaan, semakin rendah biaya produksi per unit
produk yang dihasilkan. Skala ekonomis dapat dipahami sebagai keuntungan
yang diperoleh perusahaan atas keberhasilannya melakukan efisiensi. Efisiensi
perusahaan ini umumnya dipengaruhi oleh ukuran atau skala perusahaan.
Perusahaan berskala besar cenderung lebih efisien dibandingkan dengan
perusahaan berskala kecil.
Kurva Jangka Panjang yang
menunjukan Skala Ekonomi
>>
Biaya rata-rata (AC)
merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk setiap unit
produksi. Dalam jangka
panjang perusahaan dapat
menambah semua faktor
produksi atau input yang
digunakan.
Jenis-jenis Skala Ekonomi
1. Skala ekonomis internal yakni keuntungan efisiensi yang diperoleh dari faktor-faktor
yang berasal dalam lingkup perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan berhasil mencapai
skala ekonomis internal apabila mampu mengurangi biaya dan meningkatkan volume
produksi. Secara umum perusahaan berskala besar memiliki modal yang besar sehingga
mampu membeli stok bahan baku dalam jumlah yang besar. Dengan produksi massal,
biaya produksi per unit dapat ditekan sehingga menjadi lebih rendah. Faktor-faktor internal
perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan efisiensi melalui skala ekonomis
internal dapat diuraikan sebagai berikut : Kemampuan teknis melakukan efisiensi proses
produksi, Kemampuan manajerial, Kemampuan keuangan, dan Jaringan dalam bisnis
online.
2. Skala ekonomis eksternal merupakan keuntungan efisiensi yang
didapatkan dari faktor-faktor dari luar perusahaan seperti perusahaan lain.
Suatu perusahaan dapat memperoleh keuntungan efisiensi dengan
memanfaatkan faktor-faktor dari luar perusahaan dengan melihat
perkembangan lingkup industri. Hal ini akan disertai dengan pembangunan
infrastruktur, teknologi dan jaringan transportasi yang lebih baik. Beragam
fasilitas tersebut tentu saja dapat dimanfaatkan oleh semua perusahaan yang
beroperasi atau bekerja dalam lingkup industri itu. Sehingga perkembangan
fasilitas ini tentu akan memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha di
industri tersebut.
Contoh
Suatu usaha pembuatan tempe mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 10.000.000 per
bulan dengan jumlah produksi sebanyak 1.000 potong papan tempe. Sehingga biaya
produksi per potong sebesar Rp 10.000. Perusahaan memiliki stok bahan baku cukup
banyak karena pembelian dilakukan dalam jumlah banyak sekaligus. Jika perusahaan
mampu memotivasi karyawan sehingga terpacu untuk meningkatkan produktivitasnya,
dalam sebulan perusahaan bisa menghasilkan sebanyak 1.300 unit, maka biaya produksi
per unitnya akan lebih rendah menjadi Rp 7.692,3.
Jadi, skala ekonomis dapat dipahami sebagai keuntungan yang diperoleh perusahaan
atas keberhasilannya melakukan efisiensi. Efisiensi perusahaan ini umumnya dipengaruhi
oleh ukuran atau skala perusahaan. Perusahaan berskala besar cenderung lebih efisien
dibandingkan dengan perusahaan berskala kecil. Untuk melihat efisiensi tersebut berjalan
sesuai, diperlukan analisa hasil laporan keuangan perusahaan.
Implikasi
• Hasil pertanian harus diproduksi dalam jumlah besar atau memproduksi massal
sehingga mampu menekan biaya produksi per unit.
• Penggunaan teknologi canggih dalam menjalankan proses produksi. Ketersediaan
peralatan tersebut memungkinkan proses produksi berjalan secara lebih efisien.
• Perusahaan dapat mempekerjakan tenaga ahli / spesialisasi karyawan untuk
mengelola cabang perusahaan di daerah tertentu.
• Pemanfaatan sumber daya keuangan yang memadai.
• Kemampuan perusahaan mengadopsi teknologi digital memberikannya peluang untuk
memasarkan dan menjaring pelanggan secara online.
Return To Scale
Y = f (X1,X2,…..,Xn)
Ykλ = f ( kX1, kX2, kX3…..kxn )

λ : return to scale
kλ : perubahan pada output ketika semua input dirubah sebesar k.

Jika
λ = 1 CRTS
λ >1 IRTS
λ< 1 DRTS
3 Jenis Return to Scale
• IRTS
Jika proporsi perubahan output lebih besar dari proporsi perubahan input

• CRTS
Jika proporsi perubahan output sama dengan dari proporsi perubahan input

• DRTS
Jika proporsi perubahan output lebih kecil dari proporsi perubahan input
K
Increasing to Scale
Memiliki nilai α + β > 1
Your text here
IQ 3 = 90
Kondisi produksi dimana %
perubahan input lebih kecil IQ 2= 70
IQ 1= 60
dibandingkan % perubahan output
yang dihasilkan. 0
L
K
Constant to Scale
Memiliki nilai : α + β =1
IQ 3 = 80
Sering disebut Homogenous yang
IQ 2= 70
berarti bahwa % perubahan input
IQ 1= 60
sama dengan % perubahan output
0
yang dihasilkan. L
K
Decreasing to Scale
Memiliki nilai α + β < 1
Your text here
Kondisi produksi dimana % IQ 3 = 75
perubahan input lebih besar IQ 2 = 70
IQ 1 = 60
dibandingkan % perubahan output
yang dihasilkan. 0
L
Fungsi Produksi Homogenous
DEFINISI
Sebuah fungsi adalah homogen berderajat “λ” jika perbanyakan dari masing-
masing variabel independennya sebesar k akan meningkatkan nilai variabel
dependennya sebesar kλ, disimbolkan:

Ykλ = kλ f ( X1, X2) = f (kX1, kX2)


Dari fungsi tersebut jika λ > 1, fungsi tersebut menunjukkan peningkatan skala
hasil , dan fungsi tersebut menunjukkan penurunan skala hasil jika λ < 1. Jika
derajatnya homogen 1, itu menunjukkan skala hasil konstan . Adanya
keuntungan yang meningkat berarti bahwa peningkatan satu persen dalam
tingkat penggunaan semua input akan menghasilkan peningkatan output yang
lebih dari satu persen; adanya penurunan hasil berarti bahwa hal itu akan
menghasilkan peningkatan output kurang dari satu persen.
Teorema Euler
RUMUS:

X1MPPX1 + X2MPPX2 = λY

Untuk homogenitas derajat satu :

X1MPPX1 + X2MPPX2 = Y
Contoh Soal
Diketahui fungsi Y = 10 X11/2 X21/2 , tentukan apakah fungsi tersebut termasuk
dalam IRTS, CRTS atau DRTS?

Ketika: X1 = 4
X2 = 9
Maka: Y = 10 (4)1/2 (9)1/2
Y = 10. 2. 3 = 60
 
Tetapi aplikasi teorema Euler memberikan :

4 (5X1-1/2 X21/2 ) + 9 (5X1-1/2 X21/2 )


= 30 + 30 = 60
 
Homogenous Function And The Three Stage Of P
roduction
Misal:
X1, input variabel dalam jangka pendek
X2, input tetap dalam jangka pendek dan
Input variabel dalam jangka panjang

X1MPPX1 + X2MPPX2 = Y
Teorema Euler
Di awal stage dua untuk input variabel,
APPX1 = MPPX1 tetapi dari teorema Euler

APPX1 = MPPX1 berimplikasi MPPX2 = 0

Pada awal stage dua untuk input variabel marginal produk dari input tetap sama dengan
nol.
Pada batas kanan stage II dari variabel input MPPX1 sama dengan nol. Dalam kasus ini
teorema Euler menunjukkan : X10 + X2 MPPX2 = Y atau MPPx2 = Y / X2

MPPX2 = APPX2
Fungsi Produksi Cobb-Douglass
Title on your sub-bab
Up to you
Elastisitas Subtitusi
Pengertian
Elastisitas substitusi adalah ukuran sejauh mana satu input menggantikan input
lain sepanjang isokuan. Sejauh input substitusi satu sama lain, petani dapat
merespons perubahan harga input relatif dengan menyesuaikan kombinasi atau
campuran input yang digunakan. Elastisitas konstanta substitusi, atau fungsi
produksi CES, digunakan sebagai alat untuk menggambarkan bagaimana
bentuk isokuan berubah saat campuran masukan berubah.
Referensi :

https
://money.kompas.com/read/2019/07/10/193000826/tingkatkan-skala-ekonomi-perta
nian-kementan-bentuk-badan-usaha-untuk-petani-?
page=all

https://www.simulasikredit.com/apa-itu-economic-of-scale-skala-ekonomi/

https://faizahkhotib12.wordpress.com/2015/06/18/skala-ekonomi/

https://www.abstraksiekonomi.com/2015/09/return-to-scale-rts.html
Hello!

Thank You!
You Are Amazing!
Hi!

Anda mungkin juga menyukai