Nim : 1942620132
CONTOH HPP
Table 3
Perhitungan BOP Menurut Perusahaan Periode Oktober 2019
Total
No Jenis Biaya
biaya/Bulan
1 Biaya Listrik dan Air Rp 350,000
Sumber : Data Mie Ayam Bakso Mas Basuki.
Keterangan :
➢ Biaya Listrik (Tetap) Rp. 100.000
(Variabel) Rp. 250.000 +
Rp. 350.000/bulan
Biaya Non Produksi
Biaya Pemasaran
Biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran produk, terdiri dari :
Table 4.
Biaya Pemasaran Periode Oktober 2019
UMKM Mie Ayam Bakso Mas Basuki telah menentukan besarnya harga jual
untuk memproduksi bakso dan mie ayam, pada penelitian ini memberikan alternatif
dalam penentuan harga jual produksinya agar dapat bersaing di pasaran, yaitu dengan
menggunakan metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan full costing. Untuk bahan
baku dalam perhitungan sama dengan menurut perusahaan. Sehingga dalam
perhitungan hanya menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung dan BOPnya saja.
Table 6.
Alokasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Periode Oktober 2019
Tabel 8.
Biaya Overhead Pabrik Menurut Full Costing Periode Oktober 2019
Tabel 9.
Alokasi Biaya Overhead Tetap dan Variabel Periode Oktober 2019
Alokasi Biaya
No Biaya Overhead Pabrik Total Biaya
BOP Bakso 60%
1 Tetap Rp 1,336,665 Rp 801,999
2 Variabel Rp 250,000 Rp 150,000
PEMBAHASAN
Berdasarkan data perhitungan harga jual perusahaan dan harga jual menurut metode
cost plus pricing dengan pendekatan full costing terdapat perbedaan, yang untuk lebih
jelasnya dilihat dibawah ini:
Tabel 10.
Analisis Penentuan Harga Jual Bakso Menurut Perusahaan dan Menurut
Cost Plus Pricing Periode Oktober 2019
Berdasarkan tabel 10 perhitungan harga jual dapat dilihat bahwa terjadi ketidak
sesuaian atau perbedaan antara harga jual perusahaan dengan harga jual yang dihitung
dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing yaitu sebesar Rp.
617. Ketidak sesuaian itu terjadi karena pada perhitungan biaya overhead pabrik
UKM tidak mencantumkan biaya depresiasi dan disebabkan karena presentase
laba yang diharapkan oleh Mie Ayam Bakso Mas Basuki sebesar 35%
sedangkan menurut metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing
sebesar 38,22% berasal dari perhitungan presentase mark-up.