Anda di halaman 1dari 54

01

PENGENALAN AUDIT ATAS


LAPORAN KEUANGAN
Apa Itu Audit?

Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak


independen secara kritis dan sistematis terhadap laporan
keuangan, catatan keuangan, serta bukti pendukungnya yang
disusun oleh anggota manajemen perusahaan dalam rangka
memberikan pendapat atas kelayakan suatu laporan
keuangan.

Perusahaan Laporan
Bukti Audit Standar
/ Entitas Keuangan

2
Tujuan Audit

Untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan


keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada standar


akuntansi keuangan dan selanjutnya atas penilaian tersebut
akan tercermin pada opini audit.

3
Opini Audit

Opini Tanpa Modifikasian

Opini Dengan Modifikasi

4
Opini Tanpa Modifikasian

Auditor harus meyatakan opini tanpa modifikasian apabila


auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disusun
dalam semua hal yang material telah sesuai dengan
pelaporan keuangan yang berlaku.

Jika auditor menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit


yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak
terbebas dari salah saji yang material, serta auditor tidak
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
yang material, maka auditor harus memodifikasi opininya.

5
Opini Dengan Modifikasi

Opini Wajar Dengan Pengecualian


Opini tersebut dinyatakan jika Auditor setelah memperoleh bukti audit yang cukup tepat,
auditor menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, secara keseluruhan adalah material,
namun tidak mempengaruhi keseluruhan laporan keuangan. Selain itu opini wajar dengan
pengecualian dapat diberikan ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang
cukup tepat, tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak penyajian yang
tidak terdeteksi dapat bersifat material tetapi tidak berdampak material pada laporan
keuangan.

Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)


Auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar ketika auditor setelah mendapatkan bukti
audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian atas laporan
keuangan adalah bersifat material dan mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan.

Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)


Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini, dan auditor menyimpulkan bahwa
kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi dapat bersifat material dan
mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

6
Lembar Opini Audit / Laporan Auditor
Independen

7
Lembar Opini Audit / Laporan Auditor
Independen

8
Tahapan Audit
Perikatan Audit -> Surat Perikatan / Engagement
Letter, Analisis Penerimaan dan Keberlanjutan

SPAP – Sistem Pengendalian Mutu (SPM 1)


Hubungan Dengan Klien (Cek Konflik Kepentingan
dan Penaksiran Risiko), Budget Hour, Surat Tugas,
Pernyataan Independensi, Komunikasi Tim Perikatan,

Perencanaan Audit -> Materialitas, Prosedur Audit


(Mempertimbangkan Risiko Audit), Persiapan Kertas
Kerja, Pemahaman Entitas dan Lingkungan, Tinjauan
Analitis

Pelaksanaan Audit -> Bukti Audit, Uji Pengendalian,


Uji Substantif

Pelaporan Audit → Management Letter, Laporan


Auditor Independen (LAI), Representation Letter
9
Perikatan Audit
• Penjelasan ruang lingkup audit
• Bentuk komunikasi yang akan digunakan auditor
• Penjelasan mengenai fakta bahwa dengan adanya
keterbatasan inheren suatu audit bersama dengan
pengendalian internal, terdapat risiko yang tidak dapat
dihindari tentang kemungkinan tidak terdeteksinya
beberapa kesalahan penyajian material
• Komposisi tim audit
• Ekspektasi bahwa manajemen akan memberikan
representasi tertulis
• Persetujuan bahwa manajemen akan kooperatif dan
menyediakan data tepat waktu

10
Perikatan Audit
• Persetujuan bahwa manajemen akan memberikan
informasi kepada auditor tentang fakta-fakta yang
diketahui manajemen
• Penentuan fee dan pengaturan penagihannya
• Permintaan kepada manajemen untuk menyetujui
ketentuan perikatan dan menandatanganinya

11
Risiko Audit

12
Risiko Audit

Risiko Salah Saji Material (Risk of Material Misstatement)

• Risiko Bawaan (Inherent Risk)


→ Adaptasi perusahaan terhadap lingkungan bisnis,
Kompleksitas pencatatan dan aktivitas transaksi, Integritas
manajemen dan karyawan, Audit sebelumnya, Transaksi
pihak berelasi

• Risiko Kontrol (Control Risk)


→ Segregation of Duties, Proses verifikasi dokumen dan
transaksi, Proses seleksi suplier, Keterlibatan manajemen
dalam persetujuan dokumen

13
Risiko Audit

• Risiko Deteksi (Detection Risk)


→ Komposisi tim, Prosedur audit, Quality Control

14
Materialitas Audit

• Standar Audit (SA) 320

• Hal-hal yang perlu diperhatikan:


⁻ Membutuhkan pertimbangan professional;
⁻ Bersifat relative (tidak absolut);
⁻ Ditentukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan
audit
⁻ Bersifat akumulatif (tidak terpisah/sendiri-sendiri);
⁻ Tidak ditentukan besaran / nilainya oleh Standar Audit;
⁻ Dapat berubah seiring dengan progress audit.

15
Materialitas Audit

• Faktor-faktor dalam mempertimbangkan basis (tolak ukur)


untuk penentuan materialitas:
⁻ Unsur-unsur laporan keuangan (contoh: aset, liabilitas,
ekuitas, pendapatan, beban);
⁻ Apakah terdapat unsur-unsur yang menjadi perhatian
khusus para pengguna laporan keuangan suatu entitas
tertentu (contoh: untuk tujuan pengevaluasian kinerja
keuangan, pengguna laporan keuangan cenderung
akan fokus pada laba, pendapatan ataupun aset
bersih);
⁻ Sifat entitas, posisi entitas dalam siklus hidupnya, dan
industri serta lingkungan ekonomi yang di dalamnya
entitas tersebut beroperasi:
16
Materialitas Audit

⁻ Struktur kepemilikan dan pendanaan entitas (contoh:


jika pendanaan sebuah entitas hanya dari hutang dan
bukan dari ekuitas, maka pengguna laporan keuangan
akan lebih menekankan pada aset dan klaim atas asset
tersebut daripada pendapatan entitas);

17
Pelaksanaan Audit

Inquiries of The
Documentation

Reperformance

Recalculation
Confirmation
How To

Examination

Observation

Procedure
Analytical
Physical

Client
Testing
Analytical Procedure x x x x
Test of Control (TOC) x x x x
Substantive Test x x
Test of Detail Balance (TOD) x x x x x x

18
Bukti Audit

Bukti Fisik Bukti Spesialis

Bukti Dokumentasi Bukti Surat Pernyataan

Bukti Perhitungan Bukti Benchmark

Bukti Lisan

Bukti Konfirmasi

Bukti Analitis

Bukti Observasi
19
Audit / Management Assertion

20
Audit / Management Assertion
1.Transactions and events
1. Occurrence — the transactions recorded have actually taken place.
2. Completeness — all transactions that should have been recorded h
ave been recorded.
3. Accuracy — the transactions were recorded at the appropriate amo
unts.
4. Cutoff — the transactions have been recorded in the correct accou
nting period.
5. Classification — the transactions have been recorded in the approp
riate caption.
2.Accounts balances as of period end
1. Existence — assets, liabilities and equity balances exist.
2. Rights and Obligations — the entity legally controls rights to its ass
ets and its liabilities faithfully represent its obligations.
3. Completeness — all balances that should have been recorded hav
e been recorded.
4. Valuation and Allocation — balances that are included in the financi
al statements are appropriately valued and allocation adjustments a
re appropriately recorded.
21
Audit / Management Assertion
1.Presentation and disclosure
1. Occurrence — the transactions and disclosures have actually occur
red.
2. Rights and Obligations — the transactions and disclosures pertain t
o the entity.
3. Completeness — all disclosures have been included in the financial
statements.
4. Classification — financial statements are clear and appropriately pr
esented.
5. Accuracy and Valuation — information is disclosed at the appropriat
e amounts.

22
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

• PSAK → konvergen dengan International Financial


Reporting Standard (IFRS) → Berbasis Nilai Wajar (Fair
Value Basis) + Informasi Keuangan Memadai

• SAK ETAP → Dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas


Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal (contoh:
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha, kreditur dan lembaga pemeringkat kredit) →
Berbasis Biaya Historis (Historical Basis) dengan Opsi Nilai
Wajar (Fair Value) + Informasi Keuangan Memadai
23
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

• SAK EMKM → Dapat digunakan oleh entitas yang


memenuhi definisi entitas tanpa akuntabilitas publik yang
signifikan sebagaimana yang diatur dalam SAK ETAP dan
karakteristik dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) →
Berbasis Biaya Historis (Historical Basis) + Informasi
Keuangan Sederhana

• SAK SAS -> berbasis pada konsep-konsep akuntansi umum


yang telah disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
Konsep ini tercermin dalam Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan keuangan Syariah (KDPPLKS)

24
Management Letter

Manajemen letter merupakan surat


yang dibuat oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) ditujukan kepada
manajemen perusahaan atau klien
(auditee) yang telah diperiksa
laporan keuangannya.

Berisi tentang kesimpulan akuntan


publik mengenai kebijakan –
kebijakan dan prosedur akuntansi
perusahaan, kontrol internal, dan
kebijakan – kebijakan operasional,
disertai dengan saran – saran
perbaikan dari KAP.

25
Representation Letter

Surat representasi manajemen


(management representation letter)
adalah surat yang ditujukan kepada
auditor, ditandatangani oleh
manajemen klien.

Representasi tertulis dari


manajemen merupakan penegasan
atas informasi-informasi dan/atau
data-data yang diberikan kepada
auditor adalah benar.

26
02
CONTOH PROSEDUR AUDIT
LAPORAN KEUANGAN
Informasi Perusahaan
• Akta pendirian beserta perubahannya
• SK Kemenkumham
• Struktur Organisasi
• Seluruh SOP Perusahaan
• SIUP, TDP, NPWP
• Akta Domisili
• Izin-izin lainnya

28
Kas dan Setara Kas
Kas Kecil (Petty Cash)
• SOP Penerimaan dan Pengeluaran Kas
• Laporan Cash Opname dan Surat Pernyataan Kas
• Pelajari sistem kas perusahaan (imprest atau fluctual)
• Identifikasi mata uang
• Analisa jumlah saldo kas -> Apakah ada idle yang terlalu
besar?
Bank
• SOP Penerimaan dan Pengeluaran Bank
• Rincian Bank → Footing
• Rekening Koran Bank
• Rekonsiliasi Bank
• Identifikasi mata uang
29
Kas dan Setara Kas
Bank - Lanjutan
• Konfirmasi Bank → Termasuk memeriksa apakah ada
rekening yang ada pada jawaban konfirmasi yang tidak
tercantum dalam Laporan Keuangan perusahaan
• Cek apakah ada rekening yang dibatasi penggunaannya
(restricted) -> Klasifikasi aset tidak lancar
Deposito Berjangka
• Rincian Deposito → Footing
• Informasi Bunga → Ditransfer ke rekening perusahaan
atau roll over ke pokok deposito; Analisa & Reperformance
(Pastikan tersaji secara net setelah pajak final)
• Identifikasi mata uang
• Konfirmasi Deposito
30
Piutang Usaha
• Rincian Piutang Usaha → Per Nama Customer + Skedul
Umur Piutang (Aging Schedule); Footing
• Informasi Pihak Berelasi
• Konfirmasi Piutang → Sampel; alternatif: pernyataan
manajemen
• Lakukan Test of Detail (dengan menimbang faktor risiko
dan materialitas)
• SOP dan/atau informasi mengenai Termin Pembayaran ->
Analisa ke Rincian Piutang berdasarkan Aging
• Kebijakan perusahaan sehubungan penyisihan piutang
ragu-ragu
• Telaah umur piutang yang sudah lebih dari 180 hari
• Subsequent Receipt

31
Persediaan
• Rincian Persediaan -> Price (P) x Quantity (Q); Footing
• Stock Opname → Sampel; Form & Berita Acara
Pemeriksaan (Di ttd bag. Gudang, Auditor, dan Akuntan);
Seandainya ada perbedaan, verifikasi dengan bagian
Gudang dan Akuntan saat itu juga.
• Seandainya Stock Opname tidak dapat dilakukan pada
tanggal Laporan Keuangan, mintakan mutasi penerimaan
dan pengeluaran dan lakukan trace back atau trace
forward.
• Rangkum nilai persediaan yang tidak sama,
pertimbangkan untuk melakukan koreksi atau catat
sebagai temuan dalam management letter.
• Hitung jumlah persediaan yang out of date, rusak, atau
tidak dapat dijual/digunakan
32
Persediaan - Lanjutan
• Wawancara → Adakah persediaan yang bukan milik
perusahaan, Adakah bin Card (apakah di update), Adakah
persediaan yang rusak, Apakah lokasi rawan banjir,
Apakah intu keluar masuk dijaga petugas, Apakah
persediaan diasuransikan, Adakah persediaan yang
dijaminkan
• Informasi Proses Costing Perusahaan
• Analisa harga
• Analisa Net Realizable Value (NRV) pada persediaan
barang jadi
• Hitung kemungkinan penurunan nilai persediaan

33
Biaya Dibayar Di Muka (DBDM)
Sewa Dibayar Di Muka (DBDM)
• Rincian Sewa DBDM → No Kontrak, Pemberi Sewa, Obyek
Sewa, Nilai Sewa, Periode Sewa, Amortisasi Per Bulan,
Saldo Awal, Penambahan Amortisasi, Saldo Akhir
• Trace penambahan sewa ke dokumen dasar (termasuk
kontrak)
• Periksa aspek perpajakan sewa → Cek juga ke Utang Pajak
• Wawancara → Apakah sewa digunakan untuk operasional
perusahaan atau hanya untuk karyawan dan/atau direksi
• Cek kontrak berdasarkan PSAK 73 → Copy,
dokumentasikan, cek Klasifikasi dan perhitungan
• Hitung amortisasi sewa dan saldo akhir → Lakukan koreksi
jika diperlukan

34
Biaya Dibayar DiMuka(DBDM) - Lanjutan
Asuransi Dibayar Di Muka (DBDM)
• Rincian Asuransi DBDM → No Polis, Perusahaan Asuransi,
Obyek Asuransi, Nilai Pertanggungan, Premi, Periode,
Amortisasi Per Bulan, Saldo Awal, Penambahan
Amortisasi, Saldo Akhir
• Trace penambahan asuransi ke dokumen dasar (termasuk
kontrak)
• Wawancara → Apakah asuransi digunakan untuk
operasional perusahaan atau hanya untuk karyawan
dan/atau direksi
• Rangkum dan dokumentasikan polis
• Analisa coverage pertanggungan asuransi
• Hitung amortisasi sewa dan saldo akhir → Lakukan koreksi
jika diperlukan
35
Aset Tetap
• Rincian Aset Tetap (Komersial & Fiskal) → Footing
• Cek penambahan aset tetap tahun berjalan, apakah
merupakan aset tetap
• Cek Fisik (Physical Checking) → Sampel, Verifikasi ke
dokumen pembelian, Cek apakah ada aset yang rusak atau
tidak digunakan lagi, Cek kepemilikan
• Jika Auditor berpendapat ada aset yang nilai bukunya
tidak wajar, Seandainya lebih kecil secara signifikan,
Auditor dapat mengajukan revaluasi dengan support dari
Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan pertimbangkan pajak
atas revaluasi, Seandainya lebih besar secara signifikan,
Auditor dapat mempertimbangkan penurunan nilai
• Seandainya Perusahaan sudah melakukan revaluasi,
periksa apakah sudah dibayar pajak atas revaluasinya
36
Aset Tetap
• Selisih lebih penilaian asset tetap dicatat sebagai bagian
dari pendapatan komprehensif lainnya, Selisih tersebut
dapat dikonversikan ke Ekuitas dengan memperhatikan
aspek perpajakannya
• Tes perhitungan Aset tetap → Cek Distribusi Penyusutan
ke L/R
• Analisa kerugian/keuntungan penjualan Aset Tetap
• Wawancara → Apakah aset tetap diasuransikan, apakah
ada aset tetap yang dijaminkan (Cek ke perjanjian utang
jk. panjang), Apakah ada aset tetap yang digunakan pihak
berelasi, Apakah ada aset tetap yang tidak ada di lokasi
perusahaan, Apakah ada aset tetap yang disewakan,
• Untuk penjualan aset kepada pihak berelasi, cek potensi
transfer pricing
37
Aset Tetap
• Cek apakah ada biaya-biaya yang bukan merupakan asset
tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
dikapitalisasi ke aset tetap
• Seandainya ada Aset Dalam Penyelesaian (CIP), telusuri ke
dokumen pendukung dan dapatkan informasi mengenai
persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian
tersebut dan kapan aset tersebut akan selesai dan dapat
digunakan

38
Utang Usaha
• Rincian Piutang Usaha → Per Nama Customer + Skedul
Umur Utang (Aging Schedule); Footing
• Informasi Pihak Berelasi
• Konfirmasi Utang → Sampel; alternatif: pernyataan
manajemen
• Lakukan Test of Detail (dengan menimbang faktor risiko
dan materialitas)
• SOP dan/atau informasi mengenai Termin Pembayaran ->
Analisa ke Rincian Utang berdasarkan Aging
• Telaah umur piutang yang sudah lebih dari 1 tahun
• Subsequent Payment

39
Biaya Yang Masih Harus Dibayar (YMHD)
• Rincian Biaya YMHD → Footing
• Analisa kewajaran dari pengakuan biaya yang masih harus
dibayar
• Cek biaya yang masih harus dibayar yang merupakan biaya
rutin, apakah biaya-biaya tersebut telah drealisasikan di
bulan-bulan periode subsequent payment
• Untuk biaya yang masih harus dibayar atas biaya rutin
yang tidak atau belum dilunasi secara teratur, coba
dapatkan penjelasan dari perusahaan mengenai belum
ada realisasi yang teratur
• Analisa kewajaran dan tujuan transaksi dari biaya-biaya
yang tidak rutin
• Periksa apakah periode pencadangan biaya yang masih
harus dibayar tersebut sesuai dengan periode yang tepat
40
Pinjaman Jk Panjang (cth: Utang Bank)
• Rincian Pinjaman Jk Panjang → Footing
• Dapatkan seluruh perjanjian pinjaman dan korespondensi
selama tahun berjalan
• Buat rekapan perjanjian pinjaman bank yang minimal
mencakup: Nama Bank Peminjam, Jenis Pinjaman,
Penggunaan Pinjaman, Plafon, Bunga Pinjaman, Jangka
Waktu Pinjaman, Jaminan, Covenant, dan Pembatasan-
pembatasan
• Verifikasi pencairan pinjaman ke rekening koran
• Verifikasi pembayaran pinjaman ke rekening koran
pinjaman
• Pisahkan pembayaran pokok pinjaman dengan bunga bank
• Periksa apakah terdapat beban bunga yang
dikapitalisasikan ke aset
41
Pinjaman Jk Panjang - Lanjutan
• Cek apakah kapitalisasi tersebut sudah sesuai dengan
PSAK 26
• Pisahkan saldo pinjaman antara pinjaman jangka pendek
dengan jangka panjang
• Kirimkan konfirmasi bank
• Telaah apakah perusahaan dalam kondisi tidak memenuhi
ketentuan yang telah diatur dalam perjanjian pinjaman
(termasuk kelancaran pembayaran)
• Catat beban bunga yang terhutang di akhir tahun

42
Liabilitas Imbalan Kerja
• Apabila perusahaan menggunakan jasa aktuaris, dapatkan
laporan aktuaris
• Jika perusahaan tidak menggunakan jasa aktuaris,
konsultan dapat memberikan perhitungan imbalan kerja
secara internal (sesuai dengan UU 13 th 2003)
• Untuk perusahaan yang baru berdiri, perusahaan dapat
saja tidak menghitung imbalan kerja dengan alasan yang
jelas dan didokumentasikan dalam kertas kerja
pemeriksaan
• Periksa asumsi-asumsi dasar dalam menghitung imbalan
kerja

43
Liabilitas Imbalan Kerja
• Periksa jumlah pegawai yang dimasukkan dalam
perhitungan aktuaris dan bandingkan dengan jumlah
karyawan tetap yang tercatat pada SPT Tahunan atau Surat
Pernyataan Jumlah Karyawan. Tanyakan apabila terdapat
perbedaan
• Periksa jurnal yang dilakukan oleh perusahaan
berdasarkan laporan aktuaris atau laporan internal
• Cek perhitungan dan pencatatannya seandainya pada
tahun berjalan ada realisasi Imbalan Kerja

44
Modal Disetor
• Dapatkan akta pendirian dan Surat keputusan menteri
hukum dan HAM, dan buat ringkasannya
• Dapatkan akta perubahan selama tanggal pendirian
sampai dengan periode pemeriksaan
• Buat konfirmasi modal kepada seluruh pemegang saham
yang tercatat sesuai akta perusahaan → Biasanya disertai
juga dengan utang/piutang pemegang saham

45
Penjualan / Pendapatan
• Dapatkan rincian penjualan yang terdiri dari nomor
invoice, tanggal, item penjualan, harga jual, dan PPN
• Lakukan trace berdasarkan sample yang telah ditentukan
dari dokumen dasar sampai dengan pencatatan di laporan
keuangan
• Dapatkan informasi mengenai penjualan kepada
pelanggan tertentu (termasuk pihak berelasi) yang nilai
penjualannya melebihi 10% dari jumlah penjualan
• Test untuk item yang sama, harga penjualan untuk pihak
ketiga dan pihak berelasi. Jika ada perbedaan, dapatkan
informasi mengenai bisa terjadi perbedaan
• Dapatkan Transfer Pricing Documentation, jika ada

46
Penjualan / Pendapatan - Lanjutan
• Lakukan rekonsiliasi antara penjualan yang tercatat pada
laporan keuangan dengan rekapitulasi penjualan
berdasarkan SPT PPN
• Cek Penjualan di tanggal-tanggal mendekati cut-off,
apakah ada yang tercatat di awal?
• Periksa adanya retur, diskon maupun pembatalan
penjualan yang terjadi setelah tanggal neraca sampai
dengan tanggal field work berakhir.
• Buat pengelompokan penjualan berdasarkan kriteria
tertentu untuk pengungkapan
• Cek kontrak penjualan sesuai dengan PSAK 72

47
Penjualan / Pendapatan
• Lakukan rekonsiliasi antara penjualan yang tercatat pada
laporan keuangan dengan rekapitulasi penjualan
berdasarkan SPT PPN
• Cek Penjualan di tanggal-tanggal mendekati cut-off,
apakah ada yang tercatat di awal?
• Periksa adanya retur, diskon maupun pembatalan
penjualan yang terjadi setelah tanggal neraca sampai
dengan tanggal field work berakhir.
• Buat pengelompokan penjualan berdasarkan kriteria
tertentu untuk pengungkapan
• Cek kontrak penjualan sesuai dengan PSAK 72

48
Harga Pokok Penjualan (HPP)
• Dapatkan rincian pembelian yang terdiri dari nomor
invoice, tanggal, item pembelian, harga beli, dan PPN →
Footing
• Lakukan trace berdasarkan sample yang telah ditentukan
dari laporan keuangan sampai dengan ke dokumen dasar
• Dapatkan informasi mengenai pembelian dari pemasok
tertentu (termasuk pihak berelasi) yang nilai penjualannya
melebihi 10% dari jumlah pembelian
• Dapatkan informasi mengenai pembelian dari pihak-pihak
berelasi, lakukan perbandingan
• Periksa adanya retur, diskon maupun pembatalan
pembelian yang terjadi setelah tanggal neraca sampai
dengan tanggal field work berakhir.

49
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk Perusahaan Manufaktur
• Periksa apakah saldo persediaan bahan baku sudah sesuai
dengan saldo persediaan bahan baku tahun lalu yang telah
diaudit.
• Untuk biaya pengangkutan dan asuransi atas pembelian
dilakukan test of detail
• Periksa apakah saldo akhir bahan baku sudah sesuai
dengan saldo persediaan bahan baku yang tercatat pada
neraca
• Untuk beban upah, lakukan prosedur audit analisa atau
test of detail. Jangan lupa untuk direkonsiliasi dengan
beban upah pada SPT PPh 21.

50
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk Perusahaan Manufaktur
• Untuk pemakaian bahan pembantu dan tidak langsung
lainnya, dimana terdapat saldo di neraca, lakukan test of
detail atas pembelian, serta periksa apakah saldo awal dan
saldo akhir sudah sesuai
• Periksa apakah saldo persediaan barang setengah jadi
sudah sesuai dengan saldo tahun lalu yang telah diaudit
dan apakah saldo akhir barang setengah jadi sudah sesuai
dengan saldo yang tercatat pada neraca.
• Periksa apakah saldo persediaan barang jadi sudah sesuai
dengan saldo tahun lalu yang telah diaudit dan apakah
saldo akhir barang jadi sudah sesuai dengan saldo yang
tercatat pada neraca.

51
Beban Operasional dan Lain-lain
• Akun-akun beban yang dapat dianalisa apabila memenuhi
seluruh kriteria sebagai berikut:
- Akun tersebut merupakan beban yang bersifat rutin.
- Akun tersebut berjumlah material (material atau
tidak merupakan judgement dari konsultan, namun
sebagai gambaran, material apabila melebihi 5% dari
jumlah beban operasional).
- Nilai transaksi tidak berfluktuasi secara signifikan.
• Reffering account adalah akun-akun yang telah dihitung
pada saat pemeriksaan atas akun di neraca, sehingga tidak
perlu dihitung ulang. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah penyusutan, amortisasi, dll.

52
Beban Operasional dan Lain-lain
• Open account adalah akun-akun yang harus diteliti lebih
mendalam dalam melakukan pemeriksaan. Biasanya open
account terdiri dari jasa audit, jasa perijinan, jasa
konsultan hukum, jasa perpajakan, dll. konsultan wajib
selain mengetahui ke-sah-an transaksi tersebut, sekaligus
mengetahui hasil dari transaksi tersebut dan menganalisa
apa pengaruh ke laporan keuangan.
• Test of detail Beban-beban selain beban yang telah
dilakukan prosedur di atas, akan diperiksa melalui
mekanisme test of detail. Tata cara pengambilan sample
dapat dilihat di memo terkait.
• Lakukan scan ledger untuk melihat apakah ada transaksi
beban yang signifikan.

53
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai